Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoirun Nisa Aulia Sukmani
"Tesis ini mendiskusikan mengenai proses penciptaan karya fotografi dalam konteks lifeworld fotografer di dunia nyata dan dunia maya. Dalam kedua dunia tersebut tidak menutup kemungkinan kehidupan pribadi dan publik fotografer melebur menjadi satu sebagai dasar dalam proses penciptaan karya fotografi. Pendekatan sosial media ethnography digunakan untuk melihat aktivitas media sosial yang dilakukan secara online juga dipengaruhi oleh aktivitas secara offline. Instagram merupakan tempat bagi fotografer untuk beraktivitas secara online dan mempublikasikan karya yang telah diciptakan. Penelitian ini memerlukan waktu selama April 2018 sampai dengan September 2018. Sebagai fotografer yang merasa dirinya berada dalam kehidupan masyarakat, dan akan memperlihatkan karya yang diciptakannya mampu menunjukkan kebermaknaan diri dan karyanya. Analisis lifeworld memberikan 3 (tiga) rangkaian proses dalam penciptaan karya yaitu (1) proses pandangan; (2) proses interaksi; dan (3) proses imajinasi di mana dalam masing-masing proses memiliki hubungan satu dengan lainnya untuk memberikan an imaginative message terhadap karya fotografi yang telah diciptakan. Kemana arah karya fotografi akan dilabuhkan menjadi dasar penciptaan karya itu sendiri, menciptakan karya yang memiliki makna bagi penonton merupakan tanggung jawab besar yang harus dipenuhi oleh fotografer. Instagram sebagai tempat pameran maya, merupakan wadah bagi fotografer untuk dapat menunjukkan kebermaknaan diri dan karyanya, serta menempatkan karya fotografinya sebagai manfaat bagi orang lain yang menontonnya. Simpulannya adalah lifeworld fotografer dalam dunia maya dan dunia nyata merupakan bagian penting dalam proses penciptaan, serta kepekaan yang timbul dari pribadi lain juga penting dalam bagian proses penciptaan karya fotografi.

This Thesis discusses the process of creating photography in the context of lifeworld photographers in the real world and cyberspace. In both worlds it does not rule out the possibility that the photographers personal and public life will become one as the basis for the process of creating photography. The social media ethography approach used to view social media activities conducted online is also influenced by offline activities. Instagram is a place for photographers to move online and publish works that have been created. This research requires from April 2018 to September 2018. As a photographer who feels in the life of the community, and will show the work that created is able to show the meaning of self and works. Lifeworld analysis provides 3 (three) processes in the creation of works, namely (1) the process of view; (2) the interaction process; and (3) the process of imagination in which each process has a relationship with one another to provide an imaginative message to the photography work that has been created. Where the direction of the photography work will be anchored becomes the basis of the work itself, creating a work that has meaning for spectactor who is responsible for the photographer. Instagram as a virtual exhibition venue, is a place for photographers to be able to show the meaning of themselves and thei work, and place their photography works as benefits for others who watch them. The conclusion is that lifeworld photographers in cyberspace and the real world are an important part of the creation process, and the sensitivity arising from other personalities is also important in the part of the process of creating photography works."
2018
T52177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Hestining Wigati
"ABSTRAK
Kepentingan manusia akan tetap ada dalam suatu pengambilan keputusan sekalipun yang berkaitan dengan alam. Hal tersebut dikarenakan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kasadaran dan menyadari adanya kerusakan lingkungan. Kesadaran manusia membentuk kepedulian terhadap lingkungan sehingga manusia dapat merencanakan pelestarian lingkungan. Oleh
karena itu maka meskipun alam sudah dianggap sebagai subyek moral akan tetapi yang bisa menjadi pelaku moral hanyalah manusia saja. Hanya manusialah yang dapat mempertimbangkan dan memutuskan mana kepentingan yang semestinya didahulukan apabila terdapat dua kepentingan yang bertabrakan. Kepedulian manusia untuk mengadakan pelestarian alam tersebut merupakan suatu bentuk
kepentingan manusia dalam alam. Meskipun antroposentrisme telah runtuh, porsi kepentingan manusia masih tetap selalu ada dalam pengambilan keputusan. Perlu diketahui bahwa selalu ada kepentingan manusia bukan berarti adalah terpusat manusia. Pembuktian adanya kepentingan manusia ini dilakukan melalui komparasi pemikiran deep ecology Arne Naes dan utilitarianisme Peter Singer. Pemikiran keduanya meskipun tidak lagi terpusat pada manusia tetapi manusia sebagai satu-satunya agen moral adalah hal yang tidak dapat dapat dihindari lagi
sehingga kepentingan manusia selalu ada dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan alam.

abstract
Human interest will always be on the decisions making although on the decision related to the nature. Human is the only being that have consciousness and can realize the environmental crisis. Human consciousness forms awareness of environment crisis, so human can plan the conservation of the environmental. Though nature has become moral subject, but only human can be the moral agent.
Only human can considering and deciding which interest that have to take precedence over the others. Human awareness that create nature conservation is a form of human interest on the nature. Though anthropocentrism has been broke but portion of human interest always be on the every decision making. Human interest is different from human centeredness. The proof of that human interest gained
from the comparison of Arne Naess? deep ecology and Peter Singer?s
utilitarianism. Both thoughts, though no more centered to the human interest but human as the only moral agent cannot be avoided, so human interest will always
be in the decision making related to the nature"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library