Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seno Budi Utomo
"Teknologi teleoperasi atau teleotomasi merupakan teknologi yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dengan sistem otomatis dari jarak yang jauh. Sistem atau peralatan yang dikendalikan menggunakan teknologi ini pun bermacam-macam salah satunya adalah AMR (Automatic Meter Reading). AMR merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pembacaan energi listrik dengan mengubah tegangan analog menjadi tegangan digital. Data AMR di simpan di sebuah database. Data yang tersimpan di database dapat di akses oleh user menggunakan browser dalam bentuk web dengan menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) lalu dokumen dikirim melalui jaringan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protokol). Pada skripsi ini dibuat system monitoring AMR berbasis web server. Data-data AMR akan ditampilkan pada website secara realtime dan mengirimkan perintah untuk mematikan AMR.

Tele-automation,teleoperation technology or technology related to the interaction between human and automated systems from a great distance. Systems or equipment that is controlled using this technology had a variety of one of them is AMR (Automatic Meter Reading). AMR is a tool used to perform the reading of electric energy by converting the analog voltage into digital voltage. AMR data is stored in a database. Data stored in the database can be accessed by the user using a browser on a web form using the HTTP (Hypertext Transfer Protocol) and the document is sent through the network TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). In this paper created a web-based AMR system, the monitoring server. AMR data will be displayed on the website in realtime and sends the command to turn off the AMR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51353
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
RIFQI AUSHAF HARIPRADA
"SMS A2P merupakan pengiriman SMS yang dilakukan oleh aplikasi menuju pengguna. Pada umumnya layanan ini dimanfaatkan untuk pengiriman pesan notifikasi, autentikasi, kata sandi, dan lain-lainnya. Pengiriman SMS A2P dapat menggunakan protokol SMPP atau HTTP. Protokol SMPP merupakan salah satu protokol pertama yang paling sukses digunakan dalam mendukung aplikasi pengiriman SMS A2P. Kemudian muncul protokol baru yang dapat digunakan untuk melakukan pengiriman SMS A2P yang menggunakan bahasa pemrograman yang lebih umum digunakan yaitu HTTP. Oleh karena itu untuk menganalisis protokol mana yang lebih baik diujilah performa dari kedua protokol tersebut. Penulis telah melakukan pengujian perbandingan ketiga parameter yang dilakukan dengan memberikan tiga beban yang berbeda. Beban yang diberikan berupa jumlah nomor (telepon) tujuan untuk pengiriman SMS, yaitu 1 nomor telepon, 10 nomor telepon, dan 30 nomor telepon. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sistem A2P pada PT Telekomunikasi Indonesia. Pada parameter process time, protokol SMPP membutuhkan waktu rata-rata berturut-turut berdasarkan 1 beban, 10 beban, dan 30 beban yaitu 0.2713749 sekon, 0.3369788 sekon, dan 0.5247854 sekon. Sementara protokol HTTP membutuhkan waktu rata-rata yang lebih yaitu 0.0095689 sekon, 0.0108102 sekon, dan 0.0082284 sekon. Pada parameter delivery time, protokol SMPP membutuhkan waktu rata-rata berturut-turut berdasarkan 1 beban, 10 beban, dan 30 beban yaitu 2.7898126 sekon, 4.1862973 sekon, dan 2.7360534 sekon. Sementara protokol HTTP membutuhkan 8 Universitas Indonesia waktu rata-rata yang jauh lebih lama yaitu 26.7528048 sekon, 43.2743377 sekon, dan 40.7708019 sekon. Dalam perbandingan packet size yang dibutuhkan pada process time, protokol HTTP membutuhkan data 330 bytes, 570 bytes, 1108 bytes. Sementara packet size pada pengujian delivery time, yaitu 289 bytes, 759 bytes, dan 1157 bytes. Berbeda dengan protokol SMPP yang memiliki sistem pengiriman yang berbeda dimana protokol ini mengirimkan SMS secara bertahap sehingga jumlah packet size nya bergantung dari jumlah nomor telepon yang dituju. Pada hal ini packet size yang dibutuhkan protokol SMPP pada process time sebesar 177 bytes, dan pada delivery time sebesar 283 bytes. Dari pengujian tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa protokol pengiriman SMS A2P yang lebih baik adalah tergantung dari kegunaannya untuk apa dan sisi mana yang ingin lebih diutamakan.

A2P SMS is an SMS sent by the application to the user. In general, this service is used for sending notification messages, authentication, passwords, and others. A2P SMS delivery can use the SMPP or HTTP protocols. The SMPP protocol is one of the most successful first protocols used in supporting A2P SMS sending applications. Then a new protocol that can be used to send A2P SMS which uses a more commonly used programming language, HTTP. Therefore, to analyze which protocol is better, the performance of the two protocols is tested. The author has tested the comparison of the three parameters by giving three different loads. The loads given are the (telephone) number of destination for sending SMS, which are 1 telephone number, 10 telephone numbers, and 30 telephone numbers. This test was carried out using the A2P system at PT Telekomunikasi Indonesia. In the process time parameter, the SMPP protocol requires an average time based on 1 load, 10 loads, and 30 loads respectively, 0.2713749 seconds, 0.3369788 seconds, and 0.5247854 seconds. While the HTTP protocol takes more average time, 0.0095689 seconds, 0.0108102 seconds, and 0.0082284 seconds. In the delivery time parameter, the SMPP protocol requires an average time based on 1 load, 10 loads, and 30 loads respectively, 2.7898126 seconds, 4.1862973 seconds, and 2.7360534 seconds. While the HTTP protocol takes a much longer average time, 26.7528048 seconds, 43.2743377 seconds, and 40.7708019 seconds. In comparison to the packet size required in the process time, the HTTP protocol requires 330 bytes of data, 570 bytes, 1108 bytes. Meanwhile, the packet size in the delivery time test is 289 bytes, 759 bytes, and 1157 bytes. In contrast to the SMPP protocol, which has a different delivery system, this protocol sends SMS in stages so that the number of packet sizes depends on the number of telephone numbers being addressed. In this case, the packet size required for the SMPP protocol at process time is 177 bytes, and at delivery time is 283 bytes. From these tests, the authors conclude that a better A2P SMS delivery protocol depends on what it is used for and which side you want to take priority on.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Yazdi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S29347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Nurdin
"GPRS merupakan salah satu solusi untuk pengiriman data selain SMS, GPRS mampu terkoneksi ke jaringan internet dengan kecepatan maksimum 115,2 KBps, kecepatan ini tergantung padatnya jalur data pada BTS dan coverege dari jaringan GPRS, dengan tarif yang semakin murah dan terjangkau membuat GPRS sebagai solusi pengiriman data alternatif, pada skripsi ini GPRS difungsikan untuk mengirim dan menerima data dari halaman WEB, adapun protokol untuk pengiriman data menggunakan protokol FTP, sedangkan protokol yang digunakan untuk menerima data dari server adalah HTTP, FTP digunakan karena lebih efisien dan mudah mengaturnya dalam database."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S29346
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Asmara
"Seiring dengan perkembangan teknologi mikroprocessor, kinerja dari embedded system semakin meningkat. Karena kehandalanya, sistem embedded telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti peralatan industri, telekomunikasi, alat kesehatan, entertainment, otomotif, perbankan, antariksa, bahkan peralatan rumah tangga dan mainan. Skripsi ini membahas tentang implementasi Web Server sebagai bagian dari antarmuka dalam sistem kontrol tertanam (embedded). Dalam aplikasi tertentu, embedded system merupakan solusi yang tepat, efisien dan hemat energi.
Embedded system merupakan suatu sistem yang kompak yang dirancang secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Berbeda dengan komputer pribadi (PC: Personal Computer) yang dirancang sangat fleksibel dan multifungsi. Dalam Embedded-System, aplikasi perangkat lunak, komponen elektronik, elektrik dan sistem mekanik, dipadukan secara kompak dalam sebuah perangkat. Sistem yang dikembangkan adalah embedded system yang mengontrol dan memonitor peralatan rumah, yaitu lampu, suhu ruangan dan pintu gerbang.
Sistem dirancang menggunakan layanan WEB sebagai antar-muka dengan bahasa pemrograman dynamic-C pada processor Rabbit seri 4000. Hasil evaluasi atas sistem menunjukkan performa sistem yang cukup baik. Sistem bekerja pada kecepatan 58,98MHz dengan konsumsi daya 1,92 Watt mampu memberikan respon 2,7 detik untuk melayani akses web pada jaringan LAN dan akurasi sensor suhu mencapai 99,1%.

Along with the development of micro-processor technology, the performance of embedded systems is enhanced. Because of its ability, embedded systems have been applied in various fields such as industrial equipment, telecommunications, medical equipment, entertainment, automotive, banking, aerospace, and even home appliances and toys. Work of this skripsi is about implementing a Web Server as part of the interface in embedded control systems. In certain applications, embedded systems provide the right solution for efficient auto control system and energy saving.
Embedded systems is a compact system that is designed in an integrated manner to meet specific needs. Unlike a personal computer (PC), which is designed very flexible and multifunctional, Embedded-System, software applications, electronic components, electrical and mechanical systems is integrated in a compact device with limited purposes and less flexible. This skripsi, discusses the theory and design proccess of embedded systems applications in controlling and monitoring home devices, i.e. light, room temperature and the gate.
System is designed using Web services as an interface with Dynamic-C programming languages on the Rabbit processor 4000 series. Evaluation result of the system shows a fairly good performance. The system works at clock speed of 58.98 MHz with power consumption of 1.92 Watts. It requires only about 2.7 seconds to respond the web access on the LAN with the accuracy of the temperature sensor 99.1%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51307
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aqdam Zain Hajj
"Fragmentasi IoT menimbulkan tantangan interoperabilitas karena produsen masing-masing perangkat mungkin memiliki format pesan dan mekanisme komunikasi yang berbeda. Dengan kata lain, mereka harus menggunakan library atau aplikasi dari masing-masing produsen perangkat. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan Web of Things (WoT), yang mengatasi fragmentasi IoT dengan menggunakan dan memperluas teknologi Web standar yang sudah ada. Pemanfaatan teknologi Web pada IoT adalah dengan memprogram perangkat tertanam menjadi Web Server yang dapat mengekspos secara langsung interaksi ke perangkat melalui WoT API dengan standar data WoT. WoT API sebagai REST Server yang disematkan pada perangkat tertanam dapat secara langsung berinteraksi dengan perangkat melalui protokol HTTP. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan WoT dan melakukan pengujian waktu respons pada sistem WoT berbasis HTTP dengan membuat WoT API pada perangkat ESP8266. Karena WoT dibangun di atas RESTful API yang bersifat stateless, Implementasi sistem WoT dapat diintegrasikan pada berbagai lingkungan pengembangan yang mendukung Klien Web seperti aplikasi Web atau android dan sebagainya. Penelitian ini juga mengimplementasikan Web service pada sistem WoT sebagai layer autentikasi untuk WoT API dengan menyematkan JSON Web Token. Keseluruhan sistem WoT dapat ditempatkan sebuah Gateway yang dapat diimplementasikan sebagai akses remote untuk WoT API.

IoT fragmentation poses interoperability challenges because the manufacturers of each device may have different message formats and communication mechanisms. In other words, they must use libraries or applications from each device manufacturer. These problems can be overcome with the Web of Things (WoT), which overcomes the fragmentation of the IoT by using and extending existing standard Web technologies. The utilization of web technology in IoT is to program embedded devices into web servers that can directly expose interactions to devices via WoT APIs with WoT data standards. WoT API, as a REST server embedded in an embedded device, can directly interact with the device via the HTTP protocol. This research aims to implement WoT and test the response time on an HTTP-based WoT system by creating a WoT API on an ESP8266 device. Because WoT is built on a stateless RESTful API, WoT system implementations can be integrated into various development environments that support web clients such as web or android applications and so on. The entire WoT system can host a gateway to be implemented as remote access for WoT API. This research also implements a web service on the WoT system as an authentication layer for the WoT API by embedding a JSON Web Token."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adika Bintang Sulaeman
"Salah satu tantangan dalam mengintegrasikan jaringan sensor nirkabel dengan internet adalah dibutuhkannya mekanisme perantara dua protokol yang berbeda, yaitu HTTP dan CoAP, agar sensor dapat diakses menggunakan URL standar. Mekanisme tersebut dapat diimplementasikan menggunakan cross-protocol reverse proxy yang ditanam di dalam border router. Penelitian skripsi ini fokus pada perancangan dan penerapan border router dengan membangun prototipe dengan fitur pemetaan HTTP-CoAP dan mekanisme caching.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proxy yang didesain dapat menangani 23 permintaan per detik, memiliki karakter meningkatnya nilai latency dengan konstanta kemiringan 23.667 terhadap peningkatan jumlah client, memiliki cache yang dapat mengurangi latency, dan mulai memberi error jika diakses lebih dari 1000 clients secara bersamaan.

One of the main challenges in integrating wireless sensor networks with the internet is the need of intermediary mechanism interconnecting two different protocols, i.e. HTTP and CoAP, so that users can access the sensors with the standard URL. Such mechanism can be implemented using cross-protocol reverse proxy which lies on the border router. This research focused on the design and implementation of the border router by building the prototype for wireless sensor networks with HTTP-CoAP mapping and caching mechanism.
The result of this research showed that the designed proxy was able to handle 23 requests per second. The proxy had the linear increment of latency in respect to the number of clients with the gradient value of 23.667. The caching mehanism effectively reduced the latency and the proxy started to fail if accessed by more than 1000 clients.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwan Harrits Surya Ihsan
"Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga bela diri dari Indonesia, dimana terdapat kategori Tanding yaitu mengadu dua peserta yang saling berlawanan. Saat pengambilan keputusan, wasit/juri dapat melakukan kesalahan. Salah satu alat pembantu yang dapat digunakan adalah Video Assistant Referee (VAR). VAR dalam pertandingan Pencak Silat disebut Instant Video Replay (IVR) dan sudah digunakan di Asian Games 2018 dan POMNAS 2019. Namun, sistem IVR tersebut masih menggunakan video player desktop biasa yang menyebabkan terlalu lama dalam mencari kejadian tertentu, terutama apabila terdapat banyak sudut pandang kamera yang harus diperhatikan sehingga memakan banyak waktu pertandingan. Oleh karena itu, dilakukan riset pengguna untuk memahami kebutuhan apa saja dalam menggunakan sistem IVR. Hasil riset tersebut dianalisis yang kemudian dirancang solusi desainnya sesuai kebutuhan dan dievaluasi. Metode yang digunakan dalam perancangan desain sistem ini adalah User-Centered Design (UCD). Selama perancangan desain, dilakukan juga pengembangan sistem IVR agar menjadi program sesungguhnya. Pengembangan sistem IVR terbagi dua bagian, yaitu sisi klien dan sisi server. Sisi klien dari sistem dibangun menggunakan Javascript dengan library React. Teknologi tersebut digunakan agar sistem dapat bertingkah sebagai sebuah single-page application. Sementara sisi server dibangun menggunakan webserver NGINX, dimana video dari kamera diarahkan ke Jetson Nano yang menjalankan NGINX sebagai server Real-Time Messaging Protocol (RTMP), dan video dimasukkan kedalam FFMPEG yang bekerja sebagai encoder agar video bisa disalurkan dengan protokol HTTP Live Streaming (HLS). Terakhir dilakukan pengujian dengan functional testing dan performance testing. Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem IVR yang dikembangkan lebih efisien dibandingkan menggunakan video player desktop biasa.

Pencak Silat is one of martial arts that originated from Indonesia, where there is a Tanding category in which two competitors will go against each other. During the process of decision making, a referee/jury could potentially make a mistake. One of the tool that could help the decision making process is Video Assistant Referee (VAR). VAR in Pencak Silat is called Instant Video Replay, and has been used in Asian Games 2018 and also POMNAS 2019. But, the IVR system that was used is still using a standard desktop video player that could cause the review process takes longer than it should, especially when there are multiple angles that needs to be checked. Because of that, a research is done to better understand the needs of IVR users. The results of the research will be analyzed which then leads to creating a design solution according to the users needs and then it will be evaluated. The method that will be used during the creation of a design solution is User-Centered Design (UCD). During the process of designing, the system will also be developed. The IVR system will be divided into two parts, the client side and server side. The client side will be developed using Javascript with the help of React library. This allows the application to be developed as a single-page application. The server side will be developed using NGINX webserver, where the video will be redirected to Jetson Nano where NGINX will be ran as a Real-Time Messaging Protocol (RTMP) server, and the video will be inserted into FFMPEG that acts as an encoder so that the video can be transferred using HTTP Live Streaming (HLS) protocol. Lastly, functional and performance testing was conducted. In conclusion, the IVR system that has been developed is more efficient when compared to a standard desktop video player."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fateen Najib Indramustika
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah Network Packet Broker (NPB) sebagai bagian dari sistem yang terdistribusi di jaringan untuk filtrasi konten internet publik. Di Indonesia, filtering ini merupakan amanah dari peraturan perundangundangan yang berlaku, namun belum ada produk lokal yang tersedia di pasaran. NPB bertugas menyeleksi paket dengan cepat dan tepat, dan meneruskannya ke bagian lain untuk diaplikasikan rule atau policy yang ditentukan. Intel DPDK dan Intel Hyperscan mempercepat proses dalam menerima, mengolah, dan meneruskan paket. Pengembangan NPB ini meliputi beberapa fitur atau fungsi utama (yang diuji dalam tes fungsional), keamanan, dan kemampuan remote management serta loggingnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh fungsi utama telah berjalan dengan seharusnya. Pengukuran kinerja berhasil mengetahui baseline dan limit dari arsitektur yang dibuat.

This research aims to design a Network Packet Broker (NPB) as part of a distributed system on a network for public internet content filtering. In Indonesia, this filtering is mandated by applicable regulations, but there are currently no local products available in the market. The NPB’s task is to swiftly and accurately filter packets, forwarding them to other components for the application of specified rules/policies. Intel DPDK and Intel Hyperscan accelerate the process of receiving, processing, and forwarding packets. The development of this NPB includes several main features/functions (tested in functional tests), security, and remote management capabilities as well as logging. Test results show that all main functions have run as expected. Performance measurements successfully identified the baseline and limits of the architecture developed. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldiansah Prayogi
"Pandemik Covid 19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia telah dilalui juga dengan terjadinya peningkatan 71% transaksi mobile banking. Bank XYZ merupakan salah satu Bank milik BUMN dan sebagian sahamnya juga dimiliki oleh publik ikut berdampak dengan delapan kali lipat pengguna dan lima kali lipat transaksi mobile banking hingga 2022. Melihat peningkatan pengguna dan transaksi mobile banking ini juga menjadi perhatian penjahat siber untuk mengambil kesempatan. Hal ini ditunjukkan dengan ditangkapnya 13 pelaku pengambilalihan 493 akun nasabah mobile banking dengan kerugian 12 milyar Rupiah melalui social engineering, phishing, dan file .apk palsu untuk mengakses inbox SMS OTP atau Magic Link. Bank XYZ pun terkena serangan tersebut dengan didapatkannya 1008 akun impersonasi Bank XYZ di Whatsapp dan 500 kasus pengambilalihan akun serta pencurian uang nasabah mobile banking sejak 2022 dengan kerugian milyaran Rupiah. Akar masalah telah dianalisis dari sisi People, Process, dan Technology serta telah ditentukan sisi Technology untuk diberikan solusi untuk pencegahannya. Tinjauan literatur digunakan untuk mencari penelitian sebelumnya dan referensi pendukung penelitian ini dengan 3C+2S serta membentuk kerangka teoretis. Desain dan tahapan penelitian ini dibuat, mulai dari identifikasi masalah, tinjauan literatur, penggunaan kerangka kerja NIST CSF dan COBIT untuk menerapkan teknologi pencegahan pengambilalihan akun mobile banking, dan validasi rancangannya dengan manajemen PT Bank XYZ. Teknologi yang disarankan untuk menjadi solusi pencegahan pengambilalihan akun mobile banking adalah pengembangan atau pengganti SMS OTP atau Magic Link dengan memanfaatkan infrastruktur seluler. Verifikasi dilakukan pada jaringan inti seluler (MME, SGW, dan GGSN/PGW) dengan membandingkan kesesuaian nomor telepon yang terdaftar di aplikasi dengan nomor telepon yang sedang digunakan di smartphone atau tablet menggunakan Header Enrichment. Dengan demikian, penjahat siber yang memiliki kredensial korban, tidak bisa mengambilalih akun dan mencuri uang nasabah di mobile banking, karena penjahat siber tidak memiliki nomor telepon yang terpasang di smartphone atau tablet-nya. Pengetesan dilakukan dengan API yang disediakan salah satu operator seluler dengan mengintegrasikan ke aplikasi prototype yang dibuat. Hasil yang diperoleh dari beberapa skenario pengetesan, pengambilalihan akun tidak dapat terjadi, rancangan desain aksi penerapan teknologi autentikasi sudah tervalidasi, dan dapat dijadikan acuan.

The Corona virus 19 pandemic and the gathering activity restrictions in Indonesia have been passed with an increase of 71% in mobile banking transactions. Bank XYZ is a state-owned bank and which part of its shares are also owned by the public has had an impact too with eight times more users and five times more transactions of mobile banking until 2022. Seeing the increase in mobile banking users and transactions, it is also a concern for cybercriminals to take advantage. This was shown by the arrest of 13 threat actors who have taken over 493 mobile banking customer accounts with a loss of 12 billion Rupiah through social engineering, phishing, and fake .apk files to access OTP SMS inboxes or Magic Link. The attack also hit Bank XYZ by obtaining 1008 Bank XYZ impersonation accounts on Whatsapp and 500 cases of account takeover and theft of mobile banking customer money since 2022 with losses about billions of Rupiah. The root cause problem has been analyzed from the People, Process, and Technology side, then a Technology side has been determined to provide a solution for its prevention. The Literature review is used to find previous research and references to support this research with 3C + 2S also build a theoretical framework. The design and stages of this research were made, starting from identifying the problem, reviewing the literature, using the NIST CSF and COBIT frameworks for technology implementation to prevent takeover of mobile banking accounts, and validating the design with management of Bank XYZ. The recommended technology to be a solution to prevent takeover of mobile banking accounts is the development or replacement of SMS OTP or Magic Link by utilizing cellular infrastructure. Verification is carried out on the cellular core network (MME, SGW, and GGSN/PGW) to do comparison between the suitability of the phone number registered in the application with the phone number being used on a smartphone or tablet using Header Enrichment. Thus, cyber criminals who have the victim's credentials cannot take over accounts and steal customer money in mobile banking, because cyber criminals do not have a phone number installed on their smartphone or tablet. The test was carried out using an API provided by one of the mobile operators with a prototype application that has been built. The results obtained from several test scenarios, account takeover cannot occur, the action plan for implementing authentication technology has been validated and can be used as a guide or reference."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>