Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Haniputra
"ABSTRAK
Nama : Riza HaniputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Perbedaan Besaran Jasa Pelayanan dan JasaSarana Rumah Sakit Berdasarkan Tarif INA-CBG rsquo;s danTarif Rumah Sakit pada Pelayanan Rawat Inap RSUDKudungga Tahun 2017Pembimbing : Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, MARSDengan diimplementasikannya program Jaminan Kesehatan Nasional JKN pada 1Januari 2014, rumah sakit dihadapkan pada 2 dua tarif, yaitu tarif rumah sakit yangdisusun berdasarkan biaya satuan sesuai dengan amanat BLU, dan tarif INA-CBG rsquo;s yangmerupakan tarif paket yang akan dibayarkan atas pelayanan rawat inap pasien BPJS.Terdapat perbedaan sistem pembayaran pelayanan kesehatan, perbedaan sistempembayaran tersebut mengakibatkan adanya perbedaan selisih penerimaan rumah sakitantara tarif INA-CBG rsquo;s dengan tagihan klaim rumah sakit berdasar pada tarif rumahsakit, jasa pelayanan dan jasa sarana rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif dengan menggunakan data sekunder klaim tagihan pasien rawat inap BPJSRSUD Kudungga bulan Februari-Mei 2017 sebanyak 1187 klaim, dan data primerwawancara mendalam beberapa informan. Hasil dari penelitian ini didapatkan selisihpositif sebesar Rp. 755.096.435,- 13 pada penerimaan total rumah sakit pada seluruhkelas ruang perawatan, selisih positif pada jasa pelayanan sebesar Rp. 845.964.814,- 40 , dan selisih negatif pada jasa sarana rumah sakit sebesar Rp. 90.868.379,- -3 .Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan rumah sakit adalah melakukan upaya kendalimutu dan kendali biaya dengan efisiensi rumah sakit, meningkatkan jumlah kunjunganpada ruang perawatan yang memberikan selisih positif, standardisasi pelayanan melaluipenerapan clinical pathway dan formularium obat serta melakukan pengembanganSIMRS. Upaya kendali mutu dan biaya harus dilakukan rumah sakit sebagai langkahstrategis dalam implementasi program JKN.Kata Kunci: Tarif Rumah Sakit, Tarif INA-CBG rsquo;s, Perbedaan, Jasa Pelayanan, JasaSarana
ABSTRACT
Name Riza HaniputraStudy Program Kajian Administrasi Rumah SakitTitle Analysis of Differences of Hospital Service Cost danFacility Cost Based on INA CBG rsquo s Tariff and HospitalTariff on Impatient of RSUD Kudungga Year 2017Counsellor Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, MARSWith the implementation of the National Health Insurance JKN program on January 1,2014, the hospital is faced with two tariffs, namely hospital tariff based on unit cost inaccordance with BLU mandate, and INA CBG 39 s tariff which is the package rate to bepaid for patient care of BPJS. There is a difference in the health service payment system,the difference between the payment system resulted in differences in hospital admissionsbetween INA CBG 39 s tariffs and hospital claims based on hospital tariffs, hospital servicesand services. This research is a qualitative research using secondary data claims of BPJSinpatients of RSUD Kudungga in February May 2017 as many as 1187 claims, andprimary data of in depth interviews of several informants. The results of this study founda positive difference of Rp. 755,096,435, 13 on total hospital admissions for allclasses of treatment rooms, positive difference in service cost of Rp. 845,964,814, 40 , and the negative difference in hospital facilities is Rp. 90.868.379, 3 . Thefollow up plan to be performed by the hospital is to make quality control and cost controlefforts with hospital efficiency, increase the number of visits in the treatment room whichprovide positive difference, standardization of services through the implementation ofclinical pathway and drug formulary and develop SIMRS. Efforts to control the qualityand cost must be done by the hospital as a strategic step in the implementation of JKNprogram.Keywords Hospital Rates, INA CBG rsquo s Rates, Differences, Differences"
2018
T49457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiah Suroto Gunari
"Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Pemerintah yang tidak benar sering menyebabkan kerugian terns menerus dari rumah sakit tersebut. Dengan melakukan analisa biaya maka dapat ditentukan perencanaan maupun pelaksanaan penentuan tarif yang tepat sehingga menghindari kerugian tersebut diatas. Dengan analisa biaya juga Direktur bisa melakukan intervensi-intervensi yang diperlukan untuk mengatasi ketidakseimbangan keuangan di rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan dan hubungannya dengan cost recovery dan optimalisasi tarif di Rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan jalan wawancara kepada pasien yang datang berobat dan pengumpulan data yang telah ada ditiap unit rumah sakit. Dengan metoda analisa biaya double distribution dan Sumedang dalam keadaan defisit.
Dengan jalan melakukan analisa antara unit cost, kesediaan membayar (WTP), kemampuan masyarakat dengan tarif didapatkan bahwa kemampuam dan kesediaan membayar pasien masih dibawah tarif maupun unit cost, sehingga merupakan hal yang sangat dilematis untuk menetapkan tarif dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah sakit.
Tetapi walaupun demikian ada suatu hal yang menguntungkan rumah sakit yaitu adanya cross subsidiari tiap unit pelayanan yang menyebabkan rumah sakit menjadi profit. Defisit yang dialami disini juga akibat cross subsidi pasien umum kepasien Perum Husada Bakti yang ternyata mempunyai income perkapita yang lebih tinggi daripada pasien umum.
Disarankan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membayar pelayanan rumah sakit dengan jalan asuransi kesehatan untuk masyarakat. Untuk mendapatkan premi yang memadai dengan tarif rumah sakit perlu penelitian lebih lanjut akan kemampuan seluruh masyarakat Sumedang."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T1947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library