Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Muhamad Trianto
"Infeksi soil-transmitted helminths STH di Indonesia masih tinggi terutama di daerah miskin, berpendidikan rendah, dan higiene buruk seperti di Desa Pero Konda, Sumba Barat Daya. Sayangnya, Desa Pero Konda tidak pernah mendapatkan survey prevalensi serta program pemberantasan STH dari puskesmas setempat. Untuk memberantas STH di daerah berisiko tinggi, WHO menganjurkan albendazol 400mg dosis tunggal untuk pengobatan masal. Meski demikian angka kesembuhan STH setelah pemberian albendazol 400mg bervariasi di tiap-tiap daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian albendazol dosis tunggal 400mg terhadap prevalensi STH di Desa Pero Konda. Penelitian eksperimental semu ini menggunakan desain pre-post study. Subjek diwawancara dan dilakukan pemeriksaan feses sebelum dan sesudah pemberian albendazol 400mg dosis tunggal. Pengambilan data sebelum pemberian albendazol dilakukan pada bulan Agustus 2015. Evaluasi dilakukan pada bulan Januari 2016. Hasil penelitian menunjukan prevalensi Ascaris lumbricoides menurun signifikan

Soil transmitted helminthes STH infection prevalence is high in Indonesia rsquo s low educated and deprived area with poor hygiene like Pero Konda Village, South West Sumba District. Unfortunately, local community health center had never conducted STH prevalence survey and elimination program in Pero Konda Village. To eliminate STH in high risk area, WHO recommends the use of single dose albendazole 400mg mass treatment. However, the cure rate after single dose albendazole 400mg treatment varies from one place to another. The aim of this study was to assess the effect of single dose albendazole 400mg treatment towards STH infection in Pero Konda Village. This study was a quasi experimental with pre post design. Subjects were interviewed and their feces were collected before and after treatment with single dose albendazole 400mg. Pre treatment data collection and treatment were done on August 2015 and the post treatment data collection was conducted on January 2016. STH infections were assessed using fecal examination with light microscope. Result showed that Ascaris lumbricoides infection significantly."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Masidin
"Penelitian mengenai upava penurunan prevalensi lnfeksi cacing tambang telah dilakukan terhadap pekerja Perkebunan Agra Palindo Sakti Kabupaten Musi Banyuasin. Propinsi Sumarera 5elatan. Penelirian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi lnfekil cacing tambang dan fakror-faktor yang mempengaruhinya. hasil tempi anthelminik terhadap penderita serta upava pencegahan dan pemberantasan lnfeksi.
Desain penelitian menggunakan pendekaran studi prevalensi terhadap 117 subyek penelitian. Pengumpulan data dasar dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau wamancara, pemeriksaan tinja pertama dan kadar hemoglobin. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan. tempi anthelmintik terhadap 39 orang pekerja yang positif menderita infeksi cacing tambang pada pemeriksaan tinja pertama serta pemeriksaan tinja ulang setelah tempi anthelmmtik.
Evaluasi dilakukan dengan melihat perubahan sikap dan perilaku pekerja serta penurunan prevalensi cacing tambang pada pemerlksaan tinja ulang.
HASIL DAN KESIMPULAN
Pemeriksaan tinja pertama dari 117 subyek penelitian didapatkan 39 orang (33332) positif terinfeksi cacing tambang. Setelah dilakukan lntervensi dengan pemberian terapi anrhelmintik yang sesuai, didapatkan penyembuhan total semua penderita.
Faktor yang berhubungan dengan prevalensi cacing tambang adalah pengetahuan tentang lrrfeksi cacing tambang dan kebiasaan memakai alas pelindung diri. Sedangkan faktor lain seperti jenis kelamin, umur, status perkaminan. pendidikan, status, riwayat penyakit, kebiasaan buang air besar dan higiene perorangan tidak ditemukan hubungan yang bermakna.

Intervention Research Decreasing the Prevalence of Hookworm Infection among Workers of Agro Palindo Sakti Plantation In Musi Banyuasin Sumatera Selatan 1998
SCOPE AND METHODOLOGY
A study about decreasing the prevalence of hookworm infection among workers of Agra Palindo Sakti Plantation. regency of Musi Banyuastn, Province of Sumatera Selatan has been conducted to Improve the health of workers. The design of study is an intervention research with specific objectives to identify the prevalence of hookworm Infection. to decrease the prevalence and to assess the relationship between prevalence of several risk factors.
RESULTS AND CONCLUSIONS
Our of 217 subjects. 39 persons (3333) were rested positively in the first stool examination. Post intervention by giving appropriate anthelminric therapy, there was a decrease in the prevalence rhar all cases showed negative stool findings.
The major factors that might significantly influenced the prevalence of hookworm infection were the knowledge of hookworm infection among workers and the habit of using self protector equipment. However no correlation was found between the prevalence and sex, age, marital status. education, nutrition status, sickness histotj the habit of defecation or personal hygiene.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldi Febrian
"Soil-transmitted Helminths adalah infeksi parasit yang paling umum di Indonesia. Parasit ini bersaing dengan tuan rumah untuk menyerap nutrisi dari lumen usus atau kerusakan langsung yang disebabkan dalam lapisan mukosa usus menyebabkan anemia. Pengembangan lebih lanjut dari kondisi seperti ini akan menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif dari children. Kondisi di Ende seperti iklim tropis dan fasilitas sanitasi yang buruk menyebabkan STH untuk berkembang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hubungan antara STHs dan status anemia anak-anak yang tinggal di desa Nangapanda, Ende. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Juni 2010. Sebanyak 262 sampel darah perifer diambil dan sampel tinja dikumpulkan dari anak-anak Nangapanda. Analisis darah dilakukan untuk mendeteksi konsentrasi hemoglobin mengunakan Sysmex KX21 sedangkan metode konsentrasi formalin - etil asetat dilakukan untuk pemeriksaan tinja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi STH ditemukan pada 128 peserta (51,6 %) dengan spesies dominan T. trichiura (n = 98, 39,5 %), diikuti oleh cacing tambang (n = 61, 24,6 %), dan A. lumbricoides (n = 25, 10.1 %). 11,2 % dari anak-anak (n=25) menderita anemia. Dari anak anak dengan infeksi STH positif, 9,4% menderita anemia. Risiko anemia pada subyek yang terinfeksi lebih rendah dibandingkan dengan subyek yang tidak terinfeksi (OR=0.843, 95%CI=0.467-1.937). Tidak ada perbedaan yang signifikan yang ditemukan antara infeksi STH dengan status anemia. Pengobatan masal antihelmintik perlu diberikan kepada semua anak sekolah di Nangapanda. Anak anak dengan dengan anemia perlu diobati secara individual.

Soil-transmitted Helminths are the most common parasitic infections in Indonesia which could compete with the host to absorb nutrition from the intestinal lumen or caused direct damage in the mucosal lining of the intestine causing anemia. Further development of such condition would retard the physical growth and cognitive development of the children. Conditions in Ende such as a tropical climate and poor sanitation facilities cause STH to flourish.
The purpose of this research is to understand the relationship between STHs and anemia status of the children living in Nangapanda subdistrict, Ende. The research was performed from May to June 2010. A total of 262 peripheral blood samples were drawn and stool samples were gathered from the Nangapanda children. Blood analysis was performed to detect the hemoglobin concentration using Sysmex KX21 while formalin-ethyl acetate concentration method was performed for the stool examination.
The result showed that STH infection was found in 128 participants (51.6%) with the predominant species T. trichiura (n= 98, 39.5%), followed by hookworm (n= 61, 24.6%), and A. lumbricoides (n= 25, 10.1%). Around 11.2% of the children (n=25) were anemic. Positive STH infections were detected in 9.4% of anemic children. The risk of anemia in the infected subjects was lower compared with the uninfected subjects was 0.843 with 95% Cl of 0.367 - 1.937 (OR=0.843, 95%CI=0.467-1.937). No association was found between the STH infections and anemia. Anthelminthic mass drugs administration need to be undertaken by all children in Nangapanda. Children with anemia must be treated individually.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shandy Stewart Narpati
"Anemia pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan serta menyebabkan prestasi yang berkurang. Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu propinsi yang memiliki paling banyak anak-anak dengan gizi buruk di Indonesia. Survey sebelumnya menemukan bahwa prevalensi STH pada populasi mencapai 30%. Studi ini bertujuan mengetahui prevalensi dan hubungan antara infeksi cacing tambang dan anemia pada anak-anak yang tinggal di Kecamatan Nangapanda, NTT. Desain studi adalah potong lintang dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari Departemen Parasitologi, FKUI pada April 2011.
Data untuk analisis diperoleh dengan mengambil sampel tinja dan darah dari anak-anak sekolah berusia dibawah 18 tahun pada Mei 2010. Infeksi cacing tambang ditentukan dengan metode konsentrasi formol-ethyl asetat. Pemeriksaan kadar haemoglobin menggunakan mesin Sysmex KX21. Jumlah partisipan adalah 262 anak, dan 10.3% termasuk dalam kategori anemia. Dari 94.7% yang mengumpulkan sampel tinja, 10.0% anak terinfeksi oleh cacing tambang, dan dari anak-anak yang terinfeksi, 20.0% persen tergolong anemia, dibandingkan dengan 9.0% dari yang tidak terinfeksi oleh cacing tambang.
Hasil analisa multivariat yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada kasus anemia antara anak-anak yang terinfeksi cacing tambang dibanding dengan yang tidak terinfeksi cacing tambang (OR= 0.387, 95% CI= 0.131-1.149). Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi cacing tambang dan status anemia pada anak-anak yang tinggal di Kecamatan Nangapanda, NTT. Pengobatan cacing dan anemia harus diberikan untuk semua anak yang menderita. Edukasi perlu diberikan kepada semua orang mengenai infeksi cacing dan anemia.

Anemia in children could lead to stunted growth and intellectual retardation. East Nusa Tenggara is one of the provinces with the highest percentage of ‘very thin’ children in Indonesia, and the hygienic behavior was also very low. A preliminary survey showed that the prevalence of STH was as high as 30%. This study aimed to explore the prevalence of hookworm infection and anemia in Nangapanda Subdistrict, East Nusa Tenggara, and to investigate the relationship between those two variables. This was a cross sectional study using secondary data provided from the Department of Parasitology, FKUI on April 2011.
Blood and stool samples were collected from children aged below 18 years old living in Nangapanda Subdistrict on May 2010. Hookworm eggs examination in the stool was performed using the formol-ethyl acetate concentration method. Haemoglobin levels were measured using the blood analyzer Sysmex KX21.There were 262 children participated in this study. 10.3% were anemic. 94.7% of the participants collected their stool samples, and 10.0% of them were infected with hookworms. 20.0% of those infected with hookworms were also anemic, compared to 9.0% of those with no hookworm infection.
Multivariate analysis showed that (OR= 0.387, 95% CI= 0.131-1.149). No significant association was found between hookworm infection and anemia in the children living in Nangapanda Subdistrict, East Nusa Tenggara. Treatment of hookworm infection and anemia should be done for those who are infected. Health promotion regarding hookworm infection and anemia should be given to everyone.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukito Ongko
"ABSTRAK
Infeksi oleh soil transmitted helminth masih menjadi permasalahan utama di Indonesia terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kotaseperti di Kecamatan Nangapanda.Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa infeksi kronis oleh soil transmitted helminth ini dapat memberikan efek protektif terhadap berbagai penyakit metabolik. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross-sectional yangbertujuan untuk mengetahui hubungan antara infeksi helminth dengan parameter metabolik. Sebanyak 285 responden diukur tinggi badan, berat badan, glukosa darah puasa fasting blood glucose dan oral glucose tolerance test OGTT .Status infeksi pada responden ditentukan dengan pemeriksaan tinja melalui metode Kato Katz. Data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian di analisis dengan program SPSS 20.0 for Windowsmelalui uji Mann-Whitney untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna pada parameter metabolik antara kelompok yang terinfeksi dengan kelompok yang tidak terinfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang terinfeksi oleh spesies Trichuris trichiura memiliki body mass index BMI yang lebih rendah, tetapi memiliki nilai glukosa darah puasa fasting blood glucose yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak terinfeksi oleh spesies tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada kelompok yang terinfeksi oleh 1 spesies helminth memiliki nilai oral glucose tolerance test yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak terinfeksi maupun kelompok yang terinfeksi oleh lebih dari 1 spesies. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara infeksi oleh soil transmitted helminth dengan parameter metabolik.

ABSTRACT
Soil transmitted helminth infections still become a major concern in Indonesia especially in rural and suburban areas such as Nangapanda. Mostly, infections by the soil transmitted helminth remain asymptomatic and may last for a long time. Studies had shown that such chronic infections by soil transmitted helminth may confer beneficial effects such as protection against metabolic diseases for the host. The objective of this cross sectional research is to study the effects of soil transmitted helminth infections on metabolic paramaters.As many as 285 people participated in the study and their stool samples were analysed to determine the infection status through Kato Katz method. We also collected the anthropometry measurements height and weight and also metabolic parameters fasting blood glucose and oral glucose tolerance test . Data that had been collected were analyzed using SPSS 20.0 for Windows through Mann Whitney test to find out any significant differences in the metabolic parametersbetween the infected group and non infected group regarding. The results showed that people who are infected by Trichuris trichiura have lower body mass index BMI but higher fasting blood glucose value. Moreover, this study also shows that people who were infected by only 1 species of soil transmitted helminth have lower oral glucose tolerance test value. As the conclusion, this study indicatedthat infection by soil transmitted helminths may affect the metabolic parameters of the host."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library