"
ABSTRAKBerita hoaks dan ujaran kebencian bertebaran dimedia sosial akan mempengaruhi preferensi
pemilih yang menggunakan hak suaranya berdasarkan informasi kualitas dan visi dari perserta
Pemilu. Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian mengancam demokrasi untuk mencapai
kesejahteraan bangsa. Terintegrasi dengan lanskap digital merupakan keniscayaan dan hoaks
adalah bagian tak terpisahkan dari lanskap digital. Maka dibutuhkan mentalitas kritis dan verifikasi
yang memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan hoaks. Hoaks tidak ada kaitannya
dengan kebebasan berekspresi karena itu merupakan manipulasi. Strategi terbaik melawan hoaks,
pemerintah mendorong edukasi dan literasi digital masyarakat, pemuka masyarakat, komunitas dan
media massa konvensional menyajikan informasi yang proporsional dan berkualitas, masyarakat
menghasilkan dan berbagi konten positif, sehingga dapat menggeser suplai hoaks di media sosial,
serta menerapkan tindakan hukum yang efektif bagi penyebar hoaks."