Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pianaung, Tomyones
"Kegiatan Inspeksi merupakan salah satu upaya yang bersifat "proactive" bertujuan untuk memastikan apakah fasilitas kerja yang ada dilapangan telah dikelola dengan baik (well managed). Dengan inspeksi kita akan memperoleh umpan balik yang sangat berharga bagi manajemen dalam merencanakan tindakan perbaikan.
Ada beberapa alasan mengapa manajemen memerlukan umpan balik mengenai keadaan operasi dilapangan, baik tentang kondisi fisik, maupun tindakan para personilnya. Faktor-faktor yang paling esensial mungkin adalah yang berkaitan dengan sistem dan faktor kesalahan manusia, pengaruh dari suatu perubahan, dan faktor-faktor lain untuk menjamin dapat tercapainya kinerja keselamatandan kesehatan kerja pada tingkat seperti apa yang diinginkan perusahaan.
Tesis ini mengevaluasi tingkat Implementasi program inspeksi K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) dilihat dari aspek input, proses dan output di North Business Unit CNOOC SES Ltd., tahun 2001 -- 2003.
Aspek output Key Performance Indicator adalah menunjukan status atau tingkat pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari fasilitas maupun perlengkapan yang sedang dioperasikan, dimana dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberhasilan aspek output (Key Performance Indicator) sangat tergantung dari apa yang dilakukan pada aspek input (dukungan & komitmen manajemen) dan aspek proses (imlementasi program inspeksi K3).
Implementasi program inspeksi K3 menunjukan hasil yang baik ditahun 2001, sedangkan ditahun 2002 dan 2003 menunjukan hasil cukup. Perbedaan ini berkaitan dengan diserahkannya pelaksanaan inspeksi ini dari departemen K3LL ke North Business Unit sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang.

Evaluation The Implementation of Occupational Safety & Health Inspection Program at North Business Unit, CNOOC SES Ltd. Year 2001-2003.
The activity of inspection represent one of proactive effort. Aim to ensure is existing facility in field has well managed. Through inspection, we will obtain feed back which very worth for the management in planning a remedial action.
There are some reason why management need feed back concerning situation of field operation, about the condition of physical, and also personnel behavior. An important is possible related to system and personal factor, influence from a change, and other factors to achieve the safety and health performance, as well as the company expectations.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Triana
"Pelaksanaan terkait inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi. Kurangnya data dan informasi yang didapatkan, mempengaruhi belum tercapainya cakupan akses air minum layak. Adapun evaluasi terkait dengan pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaannya ditingkat Puskesmas Kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh puskesmas di Kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu yakni sebanyak 42 puskesmas. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 puskesmas (sampel minimal) yang dipilih secara acak sederhana atau simple random sampling (SRS) di Kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu. Analisis data menggunakan analisis statistik dan uji kurva ROC. Komponen yang di teliti diperoleh hasil bahwa struktur manajemen surveilans pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan yaitu legal aspek dan pelaksanaan surveilans masih kurang baik. Adapun fungsi dasar pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan yaitu konfirmasi dan interprestasi masih kurang baik. Selain itu, fungsi pendukung pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan diantaranya pedoman, pelatihan, sistem komunikasi, sarana dan prasarana kurang baik. Sedangkan pada mutu surveilans pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan yang terdiri dari kualitas data, kesederhanaan, juga masih kurang baik. Berdasarkan uji sensitivitas-spesifisitas diantara tingkat risiko inspeksi kesehatan lingkungan pada sarana air minum terhadap kejadian diare tidak menunjukan hasil yang signifikan. Oleh sebab itu, dibutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak terkait, baik pemerintah pusat dan daerah, dinas kesehatan maupun puskesmas untuk mencapai tujuan pelaksanaan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di bidang kesehatan lingkungan menjadi lebih baik.

Implementation of environmental health inspection of drinking water is a surveillance activity conducted to obtain data and information. Lack of data and information obtained, affecting the unprecedented coverage of drinking water access. The evaluation is related to the implementation of environmental health inspection of drinking water aims to know the description of the implementation of primary healthcare in Seluma and Bengkulu. This type of research is descriptive research using the Cross Sectional design. The population in this study is the entire primary healthcare in Seluma and Bengkulu in the city of 42 primary healthcare. The samples in this study were 30 primary healthcare (minimal sample) which were chosen at random simple or simple random sampling (SRS) in Seluma District and Bengkulu City. Analyze data using statistical analysis and ROC curve testing. Components that are carefully obtained the results that the management structure of the implementation of environmental health inspection is legal aspects and implementation of surveillance is still lacking good. The basic function of environmental health inspection is that confirmation and inner achievement is still less good. Besides, the function of supporting the implementation of environmental health inspection includes guidelines, training, communication systems, facilities, and infrastructure is not good. While in the quality surveillance of the implementation of Environmental health inspection consisting of data quality, simplicity, is also still less good. Based on the sensitivity-specificity test among the risk level of environmental health inspection in drinking water to the incidence of diarrhea does not show significant results. Therefore, the support and cooperation of all stakeholders, both central and local governments, public health agencies, and primary healthcare to achieve the objectives of environmental health inspection activities in the field of environmental health is better."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library