Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Priska Gumilar
"
ABSTRAKBambu sebagai salah satu serat alam yang ada di Indonesia berpotensi menjadi penguat pada komposit yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis komposit dan kuat lengkung dari komposit polipropilena/serat Bambu Tali (PP/SBT) sesuai dengan SNI 01-4449-2006 untuk papan serat dan kekeraannya. Serat Bambu Tali diberi perlakuan alkali sebelum dijadikan penguat komposit. Single Fiber Test dan analisa FTIR dilakukan pada serat Bambu Tali sebelum dan sesudah proses alkalisasi. Fabrikasi komposit menggunakan mesin ekstruder dengan variasi fraksi berat serat Bambu Tali 10wt%, 20wt%, dan 30wt%, dengan ukuran serat 0.5 mm. Uji lengkung dan kekerasan dilakukan pada komposit dan polipropilena murni, dan pengamatan Scanning Electron Microscope (SEM) dilakukan pada permukaan patahan uji lengkung. Hasil uji lengkung dan densitas menunjukkan bahwa komposit PP/SBT merupakan tipe Papan Serat Kerapatan Tinggi (PSKT) T1, dengan modulus lengkung dan kuat lengkung terbaik pada PP/SBT 30wt% masing-masing yaitu (79,01±4,47) GPa dan (36,97±3,03) MPa. Nilai ini meningkat 15,5% dan 25,6% dari polipropilena murni. Nilai uji kekerasan terbaik pada komposit PP/SBT 30wt% yaitu (61,86±0,67) HD yang meningkat 26% dari nilai kekerasan polipropilena murni. Hasil pengamatan SEM terlihat patahan serat terjadi pada permukaan patahan uji lengkung.
ABSTRACTBamboo as one of the natural fibers in Indonesia has the potential to become an environmental friendly composite reinforcement. This study was conducted to determine the density of composite and bending properties of polypropylene/Tali Bamboo fiber (PP/TBF) composites in accordance with SNI 01-4449-2006 for fiberboard and their hardness. Tali Bamboo Fiber was treated with alkali before being fabricated. Single Fiber Test and FTIR analysis were conducted on Tali Bamboo fibers before and after the alkalization process. Composites were fabricated using an extruder machine with variations in the weight fraction of Tali Bamboo fiber i.e 10wt%, 20wt%, and 30wt%, with a fiber size of 0.5 mm. Bending and hardness tests were carried for composites and pristine polypropylene ; fracture surfaces after bending test were ensured using Scanning Electron Microscope (SEM). The density and bending test results showed that all PP/TBF composites were categorized as Papan Serat Kerapatan Tinggi (PSKT) T1 type. PP/TBF30 composites had the highest bending modulus and strength of (79.01±4.47) GPa and (36.97±3.03) MPa respectively. These values increased 15.5% and 25.6% compared to the pristine polypropylene. The highest hardness value belong to PP/TBF30 i.e (61,86±0.67) HD, in which increased 26% from the value of pristine polypropylene hardness. SEM observations showed that fiber failure occurred on the fracture surfaces after bending test."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rifqo Anwarie
"Studi ini membandingkan hasil pengelasan plat aluminium seri 5083 dengan ketebalan 6 mm menggunakan Friction Stir Welding (FSW) dengan variasi welding speed, yaitu 22, 29 dan 38 mm/menit dengan hasil pengelasan konvensional Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Pengelasan FSW dilakukan dengan menggunakan mesin frais. Hasil FSW dan GTAW diidentifikasi menggunakan uji tarik, uji kekerasan, struktur mikro dan SEM-EDS. Dari identifikasi hasil analisa struktur mikro dan SEM-EDS menunjukkan terbentuknya presipitat Mg2Si dan alumina (Al2O3) yang menyebabkan naiknya nilai kekerasan pada daerah Lasan. Kemudian dari hasil pengujian struktur mikro diperoleh grain size hasil pengelasan FSW lebih kecil dari GTAW. Hal ini menyebabkan kekerasan hasil FSW lebih tinggi dibandingkan dengan GTAW. Berikutnya dari analisa struktur makro diperoleh bahwa semua hasil pengelasan FSW terdapat cacat incomplete fusion yang diakibatkan oleh kurang sempurna proses pengelasan. Hal ini mengakibatkan hasil pengujian tarik GTAW lebih baik dari FSW.
This study compares the results of welding 5083 series aluminum plate with a thickness of 6 mm using the Friction Stir Welding (FSW) with a variation of welding speed, namely 22, 29 and 38 mm / min with the results of conventional welding Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). FSW welding is done by using a milling machine. Results FSW and GTAW identified using tensile test, hardness test, microstructure and SEM-EDS. The identification results of the analysis of microstructure and SEM-EDS showed the formation of precipitates Mg2Si and alumina (Al2O3) which resulted in higher hardness values at weld zone. Then the microstructure of the test results obtained FSW welds grain size smaller than GTAW. It causes hardness of FSW results higher than the GTAW. The next of the macro structure analysis showed that all FSW welds are incomplete fusion defects caused by imperfect welding process. This resulted in GTAW tensile test results better than FSW."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45359
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library