Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Larashinta Anindra Shafara
"ABSTRAK
Pembuatan jurnal ini terinspirasi dari fenomena Hallyu yang mendunia beberapa tahun belakangan ini. Hallyu menyebabkan fenomena demam Korea yang saat ini sedang melanda banyak negara termasuk Indonesia. Korea Selatan mempromosikan budayanya lewat dunia hiburan seperti musik, film, tarian dan fashion. Tren fashion yang dibawa oleh artis Korea secara tidak langsung mempengaruhi gaya berpakaian penggemarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Hallyu terhadap gaya berpakaian mahasiswa BKK UI angkatan 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya berpakaian mahasiswa BKK UI angkatan 2013 terpengaruh oleh tren fashion Korea sebagai akibat dari adanya proses interaksi dengan budaya populer Korea

ABSTRACT
This journal is inspired by Hallyu phenomena that was getting famous in the last few years. Hallyu causes a well known ldquo Korean fever rdquo that is getting popular in so many countries, including Indonesia. Korea nations promoted their culture by using entertainment tools such as music, film, dance and fashion. the fashion trends brought by Korean artists indirectly affect the fashion style of their fans. This research aims to prove the Hallyu rsquo s impacts toward Korean Literature and Culture Students, University of Indonesia Batch 2013 rsquo s fashion style. By using qualitative methods, the data of this research are collected through interviews, observations, documentations and literature reviews. The result of this research shows that the Korean Literature and Culture Students, University of Indonesia Batch 2013 rsquo s fashion style are influenced by Hallyu, as an interaction process rsquo effect with Korean popular culture."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Dwipa Oktavia
"Bagian 1
Analisis Situasi: Fenomena Hallyu sudah menjadi hal yang tidak asing di Indonesia. Respon positif dan negatif pun diterima oleh fenomena ini. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah munculnya banyak penggemar fanatik produk Hallyu. Maka dari itu, penulis memutuskan mengangkat fenomena ini dalam bentuk suatu tayangan yang paling diminati di Indonesia, yaitu drama, dengan jenis mockumentary, dan di media yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, yaitu televisi.
Bagian 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot: Manfaat utama pengembangan episode pilot ini adalah memberikan alternatif tayangan hiburan sekaligus gambaran bahwa sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik melalui fenomena yang diangkat. Tujuan utamanya adalah memberikan tayangan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga bermanfaat dengan informasi mengenai buruknya perilaku berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Bagian 3
Pilot yang Dikembangkan: Episode pilot yang dikembangkan adalah tayangan drama dengan jenis mockumentary yang mengangkat fenomena Hallyu di Indonesia. Episode pilot ini menceritakan tentang tiga orang mahasiswi, yang bersahabat dan tinggal di sebuah rumah kontrakan, dimana salah satunya merupakan penggemar fanatik salah satu produk Hallyu.
Bagian 4
Evaluasi: Pre-test dilakukan dengan menggunakan metode riset pustaka, riset data Nielsen, survei kuesioner, serta wawancara narasumber dan pakar. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion (FGD) pada 10 orang khalayak sasaran.
Bagian 5
Anggaran: Episode pilot ini dibuat dengan dana sebesar Rp 970.000,00. Rencana Anggaran Penerbitan Media tiap episode membutuhkan biaya sebesar Rp 50.864.000,00. Untuk evaluasi, perkiraan dana yang dibutuhkan adalah Rp 255.000,00.

Chapter 1
Situation Analysis: Hallyu phenomenon has already become familiar in Indonesia. Positive and negative responses were received by this phenomenon. One of the most visible impacts is the emergence of many fanatic fans of Hallyu products. Therefore, the author decided to bring this phenomenon into the most popular TV program format in Indonesia, the drama, and in a mockumentary type that is going to be aired on television, as the most widely consumed media in Indonesia.
Chapter 2
Benefits and Goals of Developing Pilot: The main benefit of this developed pilot episode is to provide an alternative entertainment show and show that something excessive is not good through the phenomenon raised. Its main purpose is not only to entertain, but also to give information to people about something excessive that can harm themselves and others is not good.
Chapter 3
The Development of Pilot: The developed pilot episode is a mockumentary drama TV show that brings the Hallyu phenomenon in Indonesia. This pilot episode tells the story of three female university students, who are friends and live in a rented house, where one of them is a fanatic fan of one of Hallyu products.
Chapter 4
Evaluation: Pre-test is conducted by doing literature study methods, Nielsen data analysis, survey questionnaires, and interviews with informants and expert. Evaluation will be conducted by using focus group discussion method (FGD) with 10 target audience.
Chapter 5
Budgeting: Budget of this pilot episode is Rp 970,000.00. Budget Plan Media Publishing for each episode costs Rp 50,864,000.00. For evaluation, the estimated funds required is Rp 255,000.00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Monalisa
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang budaya memberi hadiah Jogong di kalangan penggemar fanatik Hallyu. Korea Selatan, melalui Hallyu, hadir di tengah masyarakat global dengan berbagai macam produk budaya populer seperti drama, musik, film, fashion dan lain sebagainya. Dengan media massa sebagai perantara, produk budaya pop Korea dengan mudah diterima dan digandrungi banyak orang di berbagai belahan dunia. Keberhasilan Hallyu mencuri perhatian masyarakat dunia memunculkan sekelompok sebuah budaya fanatisme di kalangan penggemarnya. Budaya ini terdiri dari beberapa bentuk, salah satunya adalah pemberian hadiah Jogong sebagai bentuk rasa cinta pada artis idolanya. Penelitian yang dilakukan memakai metode kualitatif, dengan menggunakan beberapa acuan ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya memberi hadiah di dunia penggemar Korea. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sejarah Korea pada masa Joseon mempunyai pengaruh terhadap budaya memberi hadiah di kalangan penggemar Hallyu. Kata Kunci: fanatisme; Hallyu; Jogong

ABSTRACT
This research is about gift giving culture Jogong among Hallyu fanatics. South Korea, through Hallyu, is present in the global community with a wide range of popular cultural products such as drama, music, movies, fashion and so on. With the media as an intermediary, Korean pop culture products are easily accepted and loved by many people in different parts of the world. The success of Hallyu stealing the attention of the world community has led to a group of fanatical cultures among its fans. This culture consists of several forms, one of which is the gift giving as a form of love to the idols. The research used qualitative methods, using several scientific references related to the topic of discussion that aims to examine deeper about the gift giving culture in the world of Korean fans. From the analysis, it can be concluded that Korean history in the Joseon period had an influence on gift giving culture among Hallyu fans. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Nur Fasya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gelombang Korea yang telah mengambil alih seluruh dunia. Mempertimbangkan bahasa konsumen asing bukan bahasa Korea, mereka ditantang dengan hambatan bahasa untuk menikmati budaya populer Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dan keterlibatan fans global dalam mengkonsumsi budaya populer Korea. Studi ini menganalisa respon dari wawancara kualitatif untuk mengamati pendapat, pemikiran dan sikap penggemar global K-pop yang berada di Brisbane, khususnya untuk menemukan tren terbaru dalam lingkup digital yang mendorong penggemar global untuk dengan penuh semangat mengonsumsi produk budaya Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar global secara aktif terlibat melalui media sosial, termotivasi untuk mempelajari bahasa, serta memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang terkait gelombang Korea.

This study aims to analyse the phenomenon of Korean wave that has been impressively taking all over the world. Considering foreign consumers first language is not Korean, they are challenged with language barriers to enjoy the Korean popular culture. The purpose of this study is to analyse the influence and engagement of global fans in consuming the Korean popular culture. The study analyses the response of qualitative interview to observe the opinions, thoughts and attitude of global fans of K-pop resided in Brisbane, specifically to find recent trends within the digital scope that drives global fans to passionately consume Korean cultural product. Study results show that global fans are actively engaging through social media, motivated to learn the language, have the tendency to purchase Korean wave related product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Nur Fasya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gelombang Korea yang telah mengambil alih seluruh dunia. Mempertimbangkan bahasa konsumen asing bukan bahasa Korea, mereka ditantang dengan hambatan bahasa untuk menikmati budaya populer Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dan keterlibatan fans global dalam mengkonsumsi budaya populer Korea. Studi ini menganalisa respon dari wawancara kualitatif untuk mengamati pendapat, pemikiran dan sikap penggemar global K-pop yang berada di Brisbane, khususnya untuk menemukan tren terbaru dalam lingkup digital yang mendorong penggemar global untuk dengan penuh semangat mengonsumsi produk budaya Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar global secara aktif terlibat melalui media sosial, termotivasi untuk mempelajari bahasa, serta memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang terkait gelombang Korea.
This study aims to analyse the phenomenon of Korean wave that has been impressively taking all over the world. Considering foreign consumers first language is not Korean, they are challenged with language barriers to enjoy the Korean popular culture. The purpose of this study is to analyse the influence and engagement of global fans in consuming the Korean popular culture. The study analyses the response of qualitative interview to observe the opinions, thoughts and attitude of global fans of K-pop resided in Brisbane, specifically to find recent trends within the digital scope that drives global fans to passionately consume Korean cultural product. Study results show that global fans are actively engaging through social media, motivated to learn the language, have the tendency to purchase Korean wave related product. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Enno Dwi Hayuning Parasati Putri
"Penyebaran hallyu (한류) melalui media webtoon atau webcomics merupakan metode baru yang dilakukan oleh Korea Selatan dalam menyebarkan kebudayaan, khususnya di bidang kuliner. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi dan juga meningkatnya pembaca manhwa (만화) atau komik buatan Korea Selatan melalui aplikasi Line Webtoon. Mukbang Life merupakan webtoon asal Korea Selatan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Mengangkat tema tentang kuliner Korea Selatan, Mukbang Life menjadi salah satu webtoon yang turut menyebarkan budaya kuliner Korea Selatan. Fokus permasalahan yang dibahas adalah peran webtoon berjudul Mukbang Life dalam membentuk persepsi pembacanya terhadap budaya kuliner Korea Selatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi pembaca Mukbang Life terhadap penggambaran budaya kuliner yang ditampilkan dalam webtoon tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dalam menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan faktor tema dan teknis berperan dalam membangun persepsi pembaca webtoon Mukbang Life. Pembaca memersepsikan penggambaran kuliner Korea dalam Mukbang Life sebagai sumber informasi yang menambah pengetahuan terkait kuliner Korea. Dengan demikian, webtoon dinilai memiliki potensi sebagai media yang mengenalkan budaya kuliner Korea secara global.

The spread of Hallyu (한류) through webtoon or webcomics is a new method used by South Korea in spreading culture, especially in the culinary field. The use of this medium is supported by technological developments and the increasing number of readers of manhwa (만화) or comics made in South Korea through the Line Webtoon application. Mukbang Life is a webtoon from South Korea that has been translated into Indonesian. With the theme of South Korean cuisine, Mukbang Life is one of the webtoons that helps spread South Korean culinary culture. The problem focused on this study is the role of the webtoon Mukbang Life in shaping its readers' perception of South Korean culinary culture. This study aims to determine the perception of Mukbang Life readers on the depiction of culinary culture displayed in the webtoon. This study uses descriptive survey method to answer research questions. The results showed that the theme and technical factors played a role in building the perception of Mukbang Life webtoon readers. Readers perceive the depiction of Korean cuisine in Mukbang Life as a source of information that increases knowledge related to Korean cuisine. Thus, webtoon is considered to have potential as a medium that introduces Korean culinary culture globally."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Rifani
"ABSTRAK
Makalah ini memaparkan tentang penelitian yang penulis lakukan mengenai hubungan Hallyu dan pemakaian produk kosmetik Korea di Indonesia. Penulis meneliti tentang pengaruh Hallyu terhadap pemakaian produk kosmetik Korea Etude House di Universitas Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode wawancara yang dilengkapi dengan studi pustaka, serta berdasarkan dari studi terdahulu yang dilakukan oleh Anna Schmidt berjudul Hallyu and The Rise of Korean Cosmetics in China 2016 , Hallyu terbukti memiliki pengaruh terhadap pemakaian produk kosmetik Korea Etude House di Universitas Indonesia

ABSTRACT
This paper describes about the research that author did about the relathionship of Hallyu and the use of Korean cosmetic products in Indonesia. The author examines the effect of Hallyu on the use of Korean cosmetic products Etude House in University of Indonesia. Based on the research conducted by the author using interview method and literature study, and based on a previous research conducted by Anna Schmidt which titled Halyu and The Rise of Korean Cosmetics in China 2016 , it is proven that Hallyu is influencing the use of Korean cosmetic products Etude House in University of Indonesia."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Komalasari
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang persepsi mahasiswa Prodi Korea Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tentang tata rias Korea Selatan dalam standar kecantikan Korea. Industri kecantikan Korea telah berkembang pesat dan mempunyai tren sendiri yaitu K-beauty. Industri kecantikan Korea sendiri awalnya dibangun untuk memenuhi permintaan wanita Korea yang terkenal tata riasnya di mata dunia.Tata rias Korea sendiri mempunyai ciri khas, yaitu mementingkan perawatan kulit putih-mulus dan riasan yang terlihat alami. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan bagaimana persepsi mahasiswa Prodi Korea dalam membentuk standar cantik, mengetahui faktor apa saja yang kemudian mempengaruhi penggunaan tata rias Korea. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara terstrukur untuk mendapatkan informasi personal dari setiap informan yang merupakam mahasiswa Prodi Korea FIB UI dan berdasarkan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata rias Korea digunakan sebagai tata rias sehari-hari karena riasan Korea terlihat alami dan standar kecantikan Korea memengaruhi standar kecantikan yang diinginkan mahasiswa Prodi Korea. Para mahasiswa juga lebih memilih menggunakan kosmetik dan mengikuti tren riasan Korea karena selera mereka telah mengacu pada hallyu.

ABSTRACT
This journal will discuss about the perception from female students of the Faculty of Cultural Science in the Universitas Indonesia regarding South Korean cosmetics in the Korean beauty standars. The Korean beauty industry has grown rapidly and has its own trend of K beauty. The Korean beauty industry itself was originally built to meet the demand of Korean women famous for their make up in the eyes of the world. Korean make up itsef has a distinctive characteristic, emphasizing white care and natural looking make up. The objective of the study was to describe how the Korean students perception in establishing the beauty standard, knowing what factors influenced the use of Korean make up. This research applies qualitative method by doing the structured interview to get personal information from every informant who is student of Korean studies FIB UI and based on literatur review. The study found tha Korean make up is used as cosmetology everyday because Korean make up looks natural and Korean beauty standads affect the beauty standards that students of Koreans studies want. The female students also prefer to cosmetics and follow the trend of Korean make up because their tastes have been referring to hallyu."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hapsoh Riani
"Perkembangan budaya Korea melalui Hallyu atau Gelombang Korea semakin dirasakan dewasa ini. Hallyu membawa berbagai jenis produk budaya di dalamnya, seperti K-Pop, K-Drama, K-Film, K-Animation, K-Food, dan sebagainya. Korean Food sebagai salah satu produk tradisional Korea saat ini kian populer beriringan dengan fenomena Hallyu. Beragam menu Korean Food, membuat masyarakat dunia khususnya Indonesia semakin akrab dengan kulinernya, salah satunya bibimbab. Bibimbab yang memiliki penampilan unik, rasa yang khas, dan manfaat di dalamnya membuat kuliner ini semakin dikenal dan menjadi salah satu dari tiga makanan representasi Korea saat ini. Dalam mempromosikan bibimbab, soft power memiliki peranan penting dalam penyebarannya, khususnya dengan menggunakan strategi gastrodiplomasi. Gastrodiplomasi melalui bibimbab mampu membuat kuliner lainnya kian membangun identitas bagi Korea dan populer. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan informasi mengenai peranan bibimbab sebagai soft power gastrodiplomasi Korea Selatan di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini, hasil analisis menunjukkan bahwa bibimbab dalam wujudnya penyebarannya di Indonesia berjalan dengan baik sebagai media dalam membangun identitas budaya Korea.
The development of Korean culture through Hallyu, or Korean Waves is rapidly increasingly nowadays. Hallyu brings various types of culture in it, such as K-Pop, K-Drama, K-Film, K-Animation, K-Food, etc. K-Food as one of its products also became popular along with Hallyu phenomenon. Various of Korean Food menus are highly khown by a lot of people from different countries around the world as well as Indonesia. One of the most popular Korean Food in Indonesia is bibimbab. Bibimbab, which has a unique appearance, distinctive taste, and benefits in it, is also one of the Korean Food representatives. In promoting bibimbab, soft power has a crucial role in its spread, using the gastrodiplomation strategy. Gastrodiplomation through bibimbab is able to make other culinary products build a Korea identity and popular. The methodology used for this research is a descriptive analysis with library research. This final project aims to analyze and provide information about bibimbabs role as South Koreas soft power in Indonesia. Based on the research carried out in this paper, the analysis shows that bibimbab has been successful as a medium in building Korean cultural identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rozy Rahma Juniza
"Hallyu adalah sebuah istilah yang mengacu kepada fenomena budaya populer Korea yang sekarang sudah mendunia. Drama Korea merupakan salah satu produk hallyu yang terkenal. Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi semakin mempermudah akses masyarakat terhadap drama Korea. Drama Korea pun tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan saja, namun dapat dijadikan media pembelajaran. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh drama Korea terhadap minat belajar bahasa dan kebudayaan Korea di kalangan masyarakat umum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian studi literatur dan survei. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Media Effect, yaitu Uses and Gratification. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa drama Korea dapat memicu munculnya minat untuk mempelajari sesuatu. Minat yang biasanya muncul setelah menonton drama Korea di antaranya adalah minat untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea serta minat untuk berwisata ke Korea.


Hallyu is a term that refers to the phenomenon of Korean popular culture that is now worldwide. Hallyu is one of the famous hallyu products. Over time, advances in technology have made it easier for people to access Korean dramas. Korean drama is not only used as a medium of entertainment but can be used as a learning medium. This research will discuss about the effect of Korean drama and interest in learning Korean language and culture among the general public. This is a quantitative descriptive research with a literature study and survey research design. The theory used in this study is the theory of Media Effects, Uses and Gratification. The results of this study indicate that Korean drama can trigger an interest in learning something. Interests that usually arise after watching Korean dramas include interest in learning Korean language and culture and an interest in traveling to Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>