Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Ihsan Farhani
"Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara penghasil karet alami di dunia. Karet alami memiliki nama lain yaitu lateks. Belakangan ini produksi lateks di Indonesia menurun. Salah satu faktor penyebab menurunnya produksi lateks Indonesia adalah penyakit gugur daun. Jamur Pestalotiopsis sp. adalah salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit gugur daun. Penyakit gugur daun yang disebabkan oleh jamur ini pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 2016 di Sumatera Utara. Penyakit tersebut menyebabkan tanaman karet menggugurkan daun sebelum waktunya sehingga menyebabkan produksi lateks berkurang. Cadangan makanan pohon karet lebih banyak dialokasikan untuk menumbuhkan kembali daun yang telah gugur dibanding untuk memproduksi lateks. Luas lahan pohon karet di Indonesia yang terinfeksi penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp. sudah mencapai 30.328,84 hektar pada tahun 2021 menyebabkan penurunan produksi lateks hingga 30%. Pendeteksian penyakit gugur daun dapat dilakukan secara morfologi yaitu dengan pegamatan pada daun. Gejala penyakit gugur daun yang disebabkan oleh Pestalotiopsis sp. adalah munculnya bintik cokelat pada tulang daun yang lama kelamaan berkembang menjadi bintik cokelat gelap. Bintik tersebut kemudian membesar, menyebabkan daerah di sekitar daun mengalami nekrosis kemudian gugur. Kekurangan dari pendeteksian secara morfologi adalah memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar, serta keahlian khusus di bidang tanaman karet. Dalam penelitian ini, akan dilakukan pendeteksian penyakit gugur daun yang disebabkan oleh jamur Pestalotiopsis sp. dengan bantuan machine learning untuk mengurangi tenaga dan waktu yang diperlukan dalam mendeteksi penyakit gugur daun. Model machine learning akan menerima input data citra daun tanaman karet. Model yang digunakan dalam pendeteksian adalah k-means clustering untuk mensegmentasi data citra daun karet, convolutional autoencoder untuk melakukan fitur ekstraksi pada data citra hasil segmentasi dan suppport vector machine sebagai classifier. Dari hasil eksperimen dengan 5 kali percobaan didapat accuracy testing sebesar 62,91%, accuracy training sebesar 78,50%. Accuracy testing dan accuracy training memiliki perbedaan yang cukup signifikan menandakan model mengalami overfitting. Overfitting terjadi ketika dataset yang tersedia hanya sedikit, pada penelitian ini yaitu 257 data citra namun, model yang dilatih kompleks. Sehingga diperlukan penambahan data citra untuk menghindari overfitting dan meningkatkan accuracy dari model.

Indonesia occupy the second position as a natural rubber producing country in the world. Natural rubber has another name, namely latex. Recently, latex production in Indonesia has declined. One of the factors causing the decline in Indonesian latex production is leaf fall disease. The fungus Pestalotiopsis sp. is one of the fungi that can cause leaf fall disease. Leaf fall disease caused by this fungus first occurred in Indonesia in 2016 in North Sumatra. The disease causes rubber plants to drop their leaves prematurely, causing reduced latex production. Rubber tree food reserves are allocated more to regrow fallen leaves than to produce latex. The area of rubber trees in Indonesia infected with the Pestalotiopsis sp. leaf fall disease. has reached 30,328.84 hectares in 2021 causing a decline in latex production by up to 30%. Disease detection can be done morphologically by observing the leaves. Symptoms of leaf fall disease caused by Pestalotiopsis sp. is the appearance of brown spots on the veins of the leaves which over time develop into dark brown spots. These spots then enlarge, causing the area around the leaves to experience necrosis and then fall. The drawback of morphological detection is that it requires a lot of time and effort, as well as special expertise in the field of rubber plantations. In this research, we will detect leaf fall disease caused by the fungus Pestalotiopsis sp. with the help of machine learning to reduce the effort and time needed to detect leaf fall disease. The machine learning model will be using image of rubber plant leaves as input data. The model used in the detection is k-means clustering to segment rubber leaf image data, convolutional autoencoder to perform feature extraction on segmented image data and support vector machine as a classifier. From the experimental results with 5 trials obtained testing accuracy of 62.91%, training accuracy of 78.50%. Accuracy testing and accuracy training have significant differences indicating that the model is overfitting. Overfitting occurs when the available dataset is only a few, namely 257 image data but the model being trained is complex. So it is necessary to add image data to avoid overfitting and increase the accuracy of the model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Miranda Rosely
"Karet adalah salah satu komoditas yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam ekonomi Indonesia. Indonesia menempati posisi kedua sebagai produsen karet terbesar di dunia. Namun, sejak 2017, penyakit gugur daun karet Pestalotiopsis yang disebabkan oleh Pestalotiopsis sp. telah menjadi ancaman serius bagi budidaya karet dan menyebabkan kerugian ekonomi. Penyakit ini menginfeksi daun, menyebabkan nekrosis dan keguguran daun yang berkelanjutan, yang menghambat fotosintesis. Luas area perkebunan karet yang terjangkit penyakit ini sebesar 382.000 ha pada 2019 dan bertambah seluas 30.328,84 ha pada 2021, menyebabkan hilangnya produksi getah karet (lateks) hingga 30%. Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi milyaran rupiah dan biaya pengendalian yang mahal, sehingga perlu dilakukan pendeteksian dini agar memungkinkan langkah intervensi yang cepat. Namun, Pendeteksian konvensional membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang tinggi serta keahlian khusus. Oleh karena itu, pada penelitian ini, dikembangkan model deep learning untuk mengurangi waktu, biaya, dan tenaga dalam mendeteksi tingkat keparahan penyakit gugur daun karet Pestalotiopsis ke dalam 5 tingkat, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Karet Sembawa pada tahun 2022. Pada penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah dengan melatih YOLOv8 segmentation untuk menyegmen bercak pada daun yang menyatakan tingkan keparahan penyakit gugur daun Pestalotiopsis dan tulang daun dari data citra daun karet. Selanjutnya, untuk melatih model klasifikasi ResNeSt, digunakan data citra yang telah disegmentasi oleh model YOLOv8 segmentation yang sudah terlatih. Dengan demikian, klasifikasi tingkat keparahan penyakit gugur daun karet Pestalotiopsis dilakukan dengan hanya memandang bercak penyakit dan tulang daun karet, tanpa memperhatikan warna keseluruhan daun. Metrik yang digunakan adalah precision, recall, mAP50, mAP50-95, dan akurasi. Precision adalah persentase prediksi positif yang benar dari semua prediksi positif, recall adalah persentase kasus positif yang benar-benar teridentifikasi, mAP50 adalah rata-rata precision pada berbagai nilai recall dengan nilai threshold 50, dan mAP50-95 adalah rata-rata precision pada nilai threshold dari 50 hingga 95. Akurasi mengukur persentase prediksi yang benar oleh model secara keseluruhan. Pelatihan model YOLOv8 segmentation menghasilkan rata-rata precision keseluruhan sebesar 70,4%, recall sebesar 68,60%, mAP50 sebesar 64,10%, dan mAP50-95 sebesar 33,64%. Pelatihan model klasifikasi ResNeSt menggunakan data citra yang disegmentasi menggunakan YOLOv8 segmentation menghasilkan akurasi sebesar 78,65%, precision 80,12%, dan recall 79,14%.

Rubber is a commodity that makes a significant contribution to the Indonesian economy. Indonesia occupies the second position as the largest rubber producer in the world, with total production reaching 3.12 million tons (Dekarindo, 2021). However, since 2017, the Pestalotiopsis rubber leaf fall disease caused by Pestalotiopsis sp. has become a serious threat to rubber cultivation and caused economic losses. The disease infects the leaves, causing ongoing necrosis and leaf drop, which inhibits photosynthesis. The area of ​​rubber plantations affected by this disease was 382,000 ha in 2019 and increased by 30,328.84 ha in 2021, causing a loss of rubber latex production of up to 30% (Damiri et al., 2022). This disease causes economic losses of billions of rupiah and expensive control costs, so early detection is necessary to enable rapid intervention. However, conventional detection requires high time, effort and costs as well as special expertise. Therefore, in this research, a deep learning model was developed to reduce the time, costs and energy in detecting the severity of the Pestalotiopsis rubber leaf fall disease into 5 levels, in accordance with research conducted by the Sembawa Rubber Research Center. In this study, the approach used is to train YOLOv8 segmentation to segment Pestalotiopsis leaf fall disease spots and leaf veins from rubber leaf image data. Furthermore, to train the ResNeSt classification model, image data that has been segmented by the trained YOLOv8 segmentation model is used. Thus, the classification of the severity of Pestalotiopsis rubber leaf fall disease is carried out by only looking at the disease spots and rubber leaf veins, without considering the overall color of the leaf. The metrics used are precision, recall, mAP50, mAP50-95, and accuracy. Precision is the percentage of correct positive predictions from all positive predictions, recall is the percentage of positive cases that are actually identified, mAP50 is the average precision at various recall values ​​with a threshold value of 50, and mAP50-95 is the average precision at the threshold value from 50 to 95. Accuracy measures the percentage of correct predictions by the model overall. Training the YOLOv8 segmentation model produced an overall average precision of 70.4%, recall of 68.60%, mAP50 of 64.10%, and mAP50-95 of 33.64%. Training the ResNeSt classification model using image data segmented using YOLOv8 segmentation resulted in an accuracy of 78.65%, precision of 80.12%, and recall of 79.14%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library