Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Jambu mete (Anacardium occindentale L) merupakan tanaman introduksi yang pada awalnya dikembangkan untuk penghijauan dan konservasi tanah sehingga mutu bahan tanaman tidak mendapat perhatian...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
London: Quintessence Books, 2006
617.693 BON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yunani
"ABSTRAK
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan prosedur pembedahan revaskularisasi yang digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Masalah paling umum yang timbul pada pasien pasca CABG adalah nyeri pasca CABG/Post CABG pain (PCP). Latihan peregangan otot pernafasan merupakan suatu latihan untuk memelihara dan mengembangkan fleksibilitas atau kelenturan otot pernafasan dan dapat mengurangi nyeri. Beberapa jenis latihan untuk mengurangi nyeri telah banyak diidentifikasi seperti latihan aerobik dan anaerobik, namun hanya sedikit penelitian yang telah mengkaji keefektifan latihan peregangan otot dan latihan nafas dalam pada pasien CABG khususnya terhadap nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keefektifan latihan peregangan otot pernafasan terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca coronary artery bypass grafting di rumah sakit jantung dan pembuluh darah Harapan Kita Jakarta. Penelitian quasi experiment ini menggunakan sampel 30 responden, masing-masing 15 responden untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur nyeri adalah visual analog scale (VAS) dengan kombinasi numeric pain scale dengan skala 1-10. Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dan data yang diperoleh dianalisa secara univariat, bivariat dan general linear model (GLM) menggunakan t test, anova, korelasi dan GLM repeated measures. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah latihan peregangan otot pernafasan pada kelompok intervensi dan kontrol (p=0.018, α=0.05). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi layanan keperawatan dan perkembangan ilmu keperawatan dalam menggunakan latihan peregangan otot sebagai salah satu terapi modalitas keperawatan untuk mengurangi nyeri. Direkomendasikan untuk penelitian lanjut tentang latihan ini pada pasien pasca bedah kardiotorak lainnya.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmuanis Basuki
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi kopolimer grafting radiasi asam akrilat (AA), akrilamid (Am) dan campurannya pada serat rayon sebagai penukar ion. Grafting dilakukan dengan metoda radiasi awal dalam atmosfir nitrogenlinert, menggunakan pelarut air-metanol dengan perbandingan 90:10. Penelitian ini bertujuan mendapatkan kondisi optimum proses grafting dan mengkarakterisasinya untuk memperoleh serat yang dapat diaplikasikan sebagai penukar ion. Parameter yang dipelajari adalah pengaruh dosis total, kestabilan radikal, konsentrasi monomer, waktu dan temperatur grafting. Karakterisasi serat kopolimer yang dihasilkan, yaitu Rayon-g-AA, Rayon-g-Am dan Rayon-g-Am.AA dilakukan dengan mempelajari topologi dan ukuran serat, kristalinitas, gugus fungsi, kestabilan tennal dan pengujian selektivitas serta kapasitas pertukaran ion terhadap beberapa logam. Hasil yang diperoleh dari data ESR menunjukkan hubungan dosis total terhadap jumlah radikal mengikuti persamaan liner Y= 1,562 E-0,6(X) + 1, 914 E-0,6 sampai dengan dosis 10 kGy. Jumlah radikal pada sampel yang disimpan dalam freezer selama 1 minggu berkurang ± 10 % dan yang disimpan di ruangan berkurang ± 40 %.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa persen grafting meningkat dengan bertambahnya dosis total, konsentrasi monomer akrilat dan akrilamida, waktu dan temperatur reaksi. Untuk monomer asam akrilat kondisi optimum adalah pada dosis 10 kGy, konsentrasi monomer 40%, waktu reaksi 15 menit dan temperatur reaksi 45°C dengan persen grafting tertinggi yang diperoleh sebesar 530%. Untuk monomer akrilamida kondisi optimum pada dosis 8 kGy, konsentrasi monomer 30%, waktu reaksi 30 menit dan temperatur reaksi 70°C dengan persen grafting tertinggi yang diperoleh adalah 470%. Untuk grafting campuran dengan kondisi dosis BkGy, konsentrasi monomer campuran 30%, temperatur grafting 45°C dan waktu grafting 60 menit didapatkan persen grafting sebesar 300 %. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa serat rayon yang tergrafting 300% memiliki diameter serat lebih dart 2 kali diameter semula. Selain itu pada serat yang telah di grafting menunjukkan penurunan kristalinitas disebabkan oleh rusaknya fasa kristalin yang diamati dart difraktogram XRD.
Pengamatan terhadap spektrum serapan FT-1R, menunjukkan munculnya serapan vibrasi rentang gugus karbonil dengan intensitas yang meningkat di sekitar bilangan gelombang, v = 1760/1686 cm 1 untuk serat yang di grafting akrilat. Pada serat rayon yang digrafting akrilamid muncul vibrasi rentang karbonil pada bilangan gelombang v = 1725/1754 crri-1, serapan pada bilangan gelombang, v = 3500-3400 cm-' yang menandai adanya gugus amina (N-H) dan vibrasi tekuk amina terlihat pada bilangan gelombang, v = 1580 cm-t. Dart pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa baik akrilat maupun akrilamida telah tergrafling pada serat rayon.
Kesimpulan di atas diperkuat oleh pengamatan dengan DSC. Dart termogram DSC pada serat rayon tergrafting akrilat maupun akrilamida, muncul puncak endoter nis bare. Untuk Rayon-g-AA muncul puncak pada temperatur 282 °C dan 380°C yang dihasilkan dari proses dehidrasi karboksilat dan dekarboksilasi. Untuk akrilamida muncul pada temperatur 284 °C dan 370°C sebagai hasil proses deaminasi. Selain itu dari pengamatan dengan TGA, serat rayon tergrafting akrilat atau akrilamid mempunyai ketahanan termal yang lebih baik.
Kapasitas pertukaran yang dilakukan dengan ion Cue+ pada pH 5, untuk serat rayon-g-AA dengan persen grafting 300% adalah 4,25 mekig serat dan 2,12 meldg utuk serat rayon-g-Am dengan persen grafting 101%. Untuk Rayon-g-AmAA (300%) diperoleh kapasitas pertukaran sebesar 3,67 mek/g serat. Keseluruhan serat memiliki kemampuan regenerasi di atas 98%, ini menandakan serat dapat digunakan secara berulang. Urutan selektivitas serat terhadap ion Cd2+, cu'-, NJ' dan Co2l-adalah rayon-g-AA > rayon-g-AmAA > rayon-g-Am. Bila dilihat dari nilai koefisien distribusi beberapa logam yang diuji, maka serat rayon-g-AmAA diharapkan paling baik digunakan untuk keperluan pemisahan."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T1057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayatin
"ABSTRAK
Pati adalah polimer alam yang memiliki sifat sebagai termoplastik. Kekurangan dari pati sebagai bahan plastik yaitu getas dan menyerap air. Guna meningkatkan sifat pati, dalam penelitian ini dilakukan proses grafting pati dengan methylacrylat, dengan inisiator ceric ammonium nitrat. Proses grafting dalam penelitian ini dilakukan pada konsentrasi inisiator 1x10-3, 3x10-3, 4x 10-3, dan 6x10-3, mol/L. Ekstraksi dan hidrolisa asam dilakukan pada hasil grafting untuk mengetahui prosentase polimethylacrylat homopolimer dan polimethylacrylat yang tergrafting.
Untuk mengukur berat molekul polimethylacrylat yang tergrafting digunakan GPC. Untuk menganalisa kualitas dari hasil grafting maka dilakukan beberapa pengujian antara lain spectra mapping dengan FTIR microspectroscopy, Uji tarik dengan alat uji tarik instron, dan sifat ketahanan terhadap air dengan uji sudut kontak. Proses grafting dilakukan dalam sebuah labu dengan 5 leher. Pati sebanyak 20 gram direaksikan pada temperatur kamar dengan 40 gram methylacrylat dalam 500 ml air dengan dialiri nitrogen dan digunakan ceric ammonium nitrat sebagai inisiator. Hasil grafting setelah dilakukan ekstraksi dan hidrolisa asam menunjukkan bahwa pada konsentrasi ceric ammonium nitrat yang meningkat menghasilkan meningkatnya persentase PMA homopolirner, sedangkan persentase PMA tergrafting, dan berat molekul dari PMA tergrafting menurun. Hasil ini berpengaruh terhadap sifat mekanik produk S-g-PMA, dimana untuk S-g-PMA yang dihasilkan dengan konsentrasi ceric ion 4x 10-3 mol/L memiliki sifat mekanik yang mirip elastomer. S-g-PMA yang dihasilkan pada konsentrasi ceric ion yang lain polimer yang dihasilkan merupakan plastik yang kuat dan ulet. Proses grafting jugs meningkatkan kwalitas pati dalam ketahanannya terhadap air, dari hasil uji sudut kontak menunjukkan bahwa pati setelah grafting pada kontak dengan air tidak mengalami penggelembungan (swelling).
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garg, Arun K.
Chicago: Quintessence Books, 2004
617.693 GAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Hetty Juli
"Latar Belakang : Perawatan pada pasien - pasien dengan kasus celah bibir dan langit-langit unilateral melalui beberapa tahap serta kerjasama dari beberapa disiplin ilmu yang saling terkait agar hasil yang diperoleh optimal. Tindakan Alveolar Bone Grafting (ABG) adalah salah satu prosedur yang paling penting pada penanganan pasien ini. ABG sangat mempengaruhi erupsi dari gigi geligi dan stabilitas rahang atas pada pasien dengan celah bibir dan langit - langit unilateral. Hal ini menimbulkan banyak keluhan pada pasien sendiri maupun keluarganya.
Tujuan : Penelitian ini mengevaluasi pengaruh penatalaksanaan alveolar bone grafting sesuai protap di RSAB Harapan Kita Jakarta terhadap besarnya nilai deformitas nasal secara antropometri melalui photogrammetri, serta melihat hasil akhir estetik yang proporsional pasca tindakan alveolar bone grafting sebagai salah satu cara untuk mengevaluasi protokol tata laksana yang tetap terhadap pasien - pasien celah bibir dan langit - langit.
Metode : Pasien celah bibir dan langit - langit unilateral pasca alveplar bone grafting dilakukan evaluasi deformitas nasal secara antropometri melalui photogrammetri dari 3 aspek yaitu: anterior,lateral dan basal.
Hasil : Pengukuran antropometri secara photogrammetri dari 3 aspek dengan landmark sebanyak 14 titik dan item jarak sebanyak 11. Evaluasi terhadap upper lip length, upper lip projection dan nostril sill elevation pada sisi non cleft dan sisi cleft. Dari uji t-test pengukuran pada upper lip length dan upper lip projection menunjukkan hasil yang bertambah secara signifikan. Dilakukan uji koreksi dengan Fisher Exam Test dengan nilai 1.
Diskusi : Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian pengukuran antropometri secara photogrammetri hasil operasi pasca bone graft pasien celah bibir dan langit - langit unilateral dan menunjukkan hasil akhir estetik yang proporsional dengan nilai yang kecil.
Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa protokol tata laksana pasien celah bibir dan langit - langit di Unit Celah Bibir dan Langitan RSAB Harapan Kita Jakarta memberikan hasil yang memuaskan terhadap pasien dan keluarganya dengan melihat terjadinya deformitas pada nasal dan bibir yang tidak begitu besar serta dihasilkannya estetik yang proporsional.

Background : Rehabilitation of patients with unilateral cleft lip and palate requires multi steps and coordination of multidisciplinary science and connecting to produce an optimal result. Alveolar Bone Grafting (ABG) is an important procedure in the treatment of this patients. ABG extremely to influence of the erupting teeth and the stability of the maxilla in patients with unilateral cleft lip and palate. Many complains appearance about this for patient either the family.
Aims : To evaluated the effect of alveolar bone grafting procedure at Cleft Center Harapan Kita General Hospital in order to see the broad value of nasal deformity from anthropometry with photogrammetry and aesthetic proportional patients with unilateral cleft lip and palate. To make a decision that the correct protocol for the treatment in this case.
Method : Patients with unilateral cleft lip and palate post alveolar bone grafting procedure received evaluating of nasal deformity investigated with anthropometry by photogrammetry from 3 aspect: anteriorly, laterally, and basal.
Result : Anthropometry measurement by 3 aspect of photogrammetry with landmark to consist of 14 point and 11 distance item. Evaluation of upper lip length, upper lip projection, and nostril sill elevation at cleft site and non cleft site. t-test showing that the value of upper lip length and upper lip projection is significantly increase. We do the correction test with Fisher exam test with value is 1.
Discussion : This study is showing an adaption between anthropometry measurement with photogrammetry of patients with unilateral cleft lip and palate with the result after post alveolar bone grafting procedure and aesthetic proportional as final result with small value.
Conclusion : We conclude that treatment protocol the patients with unilateral cleft lip and palate at Cleft Center Harapan Kita General Hospital to give some satisfied to patients itself and the family based on a small of nasal deformity at lip and the final result of aesthetic proporsional.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Dara Ninggar
"Teknik grafting dengan media radikal bebas adalah metode yang umum digunakan untuk mengoptimalkan fungsionalitas turunan pati seperti maltodekstrin dalam aplikasinya pada industri pangan dan kesehatan. Teknik ini menggunakan inisiator radikal bebas yang berperan sebagai tahap awal reaksi radikal yang terjadi. Inisiator radikal bebas yang digunakan adalah radikal askorbat dari reaksi asam askorbat/hidrogen peroksida dan asam ferulat untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dari maltodekstrin. Proses dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap inisiasi dan grafting. Inisiasi dilakukan dengan pencampuran asam askorbat dengan hidrogen peroksida pada suhu rendah untuk menghasilkan askorbat radikal, kemudian grafting dilakukan dengan mencampurkan asam ferulat dan larutan maltodekstrin. Reaksi kemudian diinkubasi selama 48 jam. Konfirmasi grafting dilakukan dengan uji FTIR untuk melihat perubahan ikatan yang terjadi, serta uji fenolik menggunakan Folin- Ciocalteu untuk mengetahui total bilangan fenol, kemudian diukur aktivitas antioksidannya dengan uji DPPH. Diketahui bahwa teknik ini dapat digunakan terhadap asam ferulat dan maltodekstrin dari perubahan gugus pada hasil uji FTIR, uji fenolik dengan metode Folin- Ciocalteu pada sampel sebesar 11,67 mg/mg sampel dengan IC50 sebesar 188,47 ppm terhadap reagen DPPH.

Free radicals grafting is a common grafting method used in food and health industry to improve the use of maltodextrin and other derivatives of starch. This process utilizes free radicals’ agent as initiator of the aimed reaction. The aimed reaction is free radicals grafting with ascorbic acid/hydrogen peroxide as free radicals’ agents and ferulic acid to improve the property, thus usage, of maltodextrin that is commonly used in food industry. This process proceeds in two parts, the first one being initiation and the second one is grafting. Initiation is carried with mixing ascorbic acid with hydrogen peroxide to produce ascorbic radical, then grafting is carried by adding the ascorbic radicals to ferulic acid, then to maltodextrin mixture. The reaction will take 48 hours, and it is confirmed that this technique succeeded by changes in chemical bonds as seen in FTIR results, up to 11,67 mm/mg sample in total phenolic content result using Folin- Ciocalteu reagents and antioxidant activity up to 118,47 ppm using DPPH reagents."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erny S.A. Soekotjo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Latief Himawan
"Penggunaan pelapis plastik dalam kemasan makanan sekali pakai memberikan dampak negatif bagi lingkungan seperti sumber tidak terbarukan dan limbah plastik di lingkungan. Hal ini membuat para ilmuwan berusaha mencari material alternatif plastik sebagai pelapis kemasan makanan yang terbarukan dan mudah terurai di alam. Salah satu material alternatif dengan potensi tinggi adalah selulosa nanofibril yang bersumber dari biomassa tanaman sehingga memiliki sifat terbarukan, namun memiliki sifat hidrofilik sehingga sifat penghalang air dan uap air tidak optimal. Untik meningkatkan sifat penghalang tersebut, dilakukan modifikasi permukaan gugus hidroksil pada permukaan selulosa nanofibril menggunakan metode grafting dengan asam laktat menjadi CNF-graft-PLA. Reaksi grafting tersebut dilakukan menggunakan oven pada suhu 100°C dan katalis SnCl2. Dilakukan optimasi waktu reaksi dan didapat waktu optimal didapat pada sampel 12 dan 24 jam dengan nilai Degree of Grafting (DoG) sebesar 0,13 dan 0,78. Waktu optimal tersebut lalu dilakukan variasi konsentrasi CNF:LA dengan rasio 1:1, 0,5:1, dan 0,25:1 dan polimer pelapis diaplikasikan ke kertas menggunakan metode bar coating. Polimer pelapis optimal dihasilkan pada sampel 24j 0,25:1 berupa peningkatan sebesar 20,2% pada sudut kontak air, dan 90,7% pada sudut kontak minyak. Selain peningkatan sifat penghalang, terdapat penurunan sebesar 25,3% pada daya serap air, 133,8% pada laju transmisi uap air, namun terjadi penurunan kekuatan gaya sobek sebesar 40,5%.

The use of single-use plastics in food packagings has a negative impact to the environment, such as non-renewable resources and plastic waste that is non-biodegradeable in nature. This causes scientists to look for an alternative materials that can be use to replace conventional plastics with added benefits of being renewable and biodegradeable. One of such materials with high potential in cellulose nanofibers from plant biomass which is renewable, but cellulose is hydrophilic in nature so the barrier properties against water and water vapor is not optimum. To increase its barrier properties, a surface modification need to be done with grafting method using lactic acid in-situ to make CNF-graft-PLA. The reaction can be done in mild 100°C oven and SnCl2 catalyst. The time-optimized CNF-graft-PLA was then futher optimized by varying CNF:LA concentration with a ratio of 1:1, 0.5:1, and 0.25:1 and the coating polymer was applied to the paper using the bar coating method. The optimum coating polymer was found to be 24h 0.25:1 and have increased properties of 20.2% in the water contact angle, 90.7% in the oil contact angle. There is also a decrease of 25.3% in water absorption capacity, 10.9% in oil absorption capacity, and 133.8% in water vapor transmission rate. However, there was a decrease in tear strength of 40.5% compared to untreated paper."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>