Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhilah Tia Nur
"Palsi serebral PS adalah gangguan fungsi motorik dan postur akibat gangguan perkembangan otak Anak PS sering mengalami kesulitan makan yang disebabkan gangguan tersebut Anak dengan gangguan fungsi motorik yang berat akan lebih besar kemungkinan mengalami kesulitan makan Kesulitan makan akan menyebabkan capaian kalori berkurang yang dapat mengakibatkan terjadinya malnutrisi Tujuan Mengetahui prevalensi faktor risiko skala GMFCS dengan kesulitan makan pada anak PS serta pengaruh intervensi Metode Penelitian ini merupakan studi potong lintang terhadap pasien palsi serebral yang datang di poliklinik neurologi anak RSUD Dr Moewardi pada Januari sampai September 2015 Anak PS akan diperiksa skala GMFCS status gizi dan kesulitan makan Skala GMFCS diukur menggunakan instrument pengukuran Gross Motor Function Measure 88 GMFM 88 Status gizi antropometri diukur menggunakan kurva CDC NCHS 2000 Pasien PS dengan tipe spastik kuadriplegi dilakukan pengukuran antropometri ulang menggunakan kurva Krick Penentuan status gizi berdasarkan kriteria klasifikasi Waterlow Capaian kalori diukur dengan analisis diet recall selama 3 hari dan dinilai cukup apabila memenuhi 13 9 kkal cm TB 10 Kesulitan makan dinilai dari anamnesis pemeriksaan fisik dan observasi kemampuan makan Hasil Didapatkan 80 anak PS pada penelitian ini sebagian besar subjek adalah PS tipe spastik 96 dengan tipe spastik kuadriplegi dan spastik diplegi dan mempunyai skala GMFCS V Prevalensi malnutrisi pada anak PS sebesar 68 Tujuh puluh delapan persen diantaranya mengalami kesulitan makan 30 dari yang menderita kesulitan makan adalah anak PS dengan skala GMFCS V Simpulan Prevalensi gizi kurang pada anak PS di RSUD Dr Moewardi sebesar 68 dan prevalensi gizi buruk sebesar 10 Skala GMFCS dan tipe PS spastik merupakan faktor risiko kesulitan makan pada anak PS Pemberian terapi oromotor dan postural berpengaruh secara signifikan memperbaiki kelainan oromotor dan kontrol postur.

Background Cerebral palsy CP is a motor and postural disorder due to an insult on the developing brain Children with CP often have feeding difficulties due to their disabilities Children with severe motor impairment are likely to experience greater feeding difficulties This results in inadequate calorie intake which finally leads to malnutrition Objective To determine the prevalence and the relationship between the GMFCS and feeding difficulties in CP Methods A cross sectional study was done from January to September 2015 in the neurology pediatric outpatient clinic of Dr Moewardi Hospital Children with CP underwent the GMFCS scale nutritional and feeding difficulties assessment The GMFCS was evaluated by Gross Motor Function Measure 88 GMFM 88 Nutritional status was determined by the ratio of body weight to body height standardized to CDC NCHS 2000 growth curve and were classified based on Waterlow Spastic quadriplegics CP patients were also compared to CP growth curve of Krick Calorie intake was evaluated by dietary analysis and defined as adequate if it reached 13 9 kcal cm BH 10 Feeding difficulties assessment included history taking physical examination and observation of feeding skill in the outpatient clinic Results Eighty children with CP were included in this study most of them were spastic type 96 mainly spastic quadriplegic and diplegic CP and were in GMFCS level V Malnutrition was found in 78 subject Feeding difficulties were found in 78 subject 30 with GMFCS level V Conclusion The prevalence of undernourished and severe malnutrition in children with CP is 68 and 10 respectively The GMFCS scale and CP with spastic type are risc factor for feeding difficulties in children with CP The effect of oromotor and postural theraphy on improvement of oromotor and postural control are significant."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Latar belakang. Cerebral palsy CP adalah penyakit neurologi yang menyebabkan disabilitas jangka panjang. GMFCS adalah pengklasifikasian CP yang sering digunakan klinisi untuk melihat keparahan dan perkembangan penyakit CP. Terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat memengaruhi perubahan motorik kasar pasien CP seperti usia, jenis kelamin, usia gestasi, tipe CP berdasar topografi, riwayat asfiksia, gambaran radiologi, ukuran lingkar kepala, adanya gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, epilepsi dan lama mederita CP.
Tujuan. Mengetahui karakteristik klinis pasien CP, perubahan motorik kasar berdasar GMFCS serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.Metode penelitian. Penelitian berupa cross-sectional untuk melihat perubahan motorik kasar berdasarkan GMFCS dan faktor yang memengaruhinya. Analisis yang dipakai untuk mengetahui hubungan adalah uji MacNemar dan kai kuadrat.
Hasil penelitian. Kejadian CP lebih banyak pada anak laki-laki 61 , lahir matur 75 , tipe tetraplegi 66 , radiologi abnormal 83,3 , lingkar kepala abnormal 83 dan adanya epilepsi 61. Didapatkan perbaikan bermakna antara GMFCS saat awal diagnosis dibandingkan GMFCS saat ini p

Background. Cerebral palsy CP is a neurological disease that causes long-term disability. GMFCS is a CP classifier that clinicians often use to see the severity and progression of CP. There are several factors that may affect the gross motor changes in CP such as age, sex, gestational age, CP type based on topography, asphyxia history, radiological features, head circumference, visual impairment, hearing loss, epilepsy and duration of CP.
Objectives. The research aims to find the clinical characteristics of CP, gross motor changes based on GMFCS and the factors that influence it.Method. The study was cross sectional to see gross motor changes based on GMFCS and the factors that influenced it. The analysis used to determine the relationship is MacNemar and kai square test.
Results. The case of CP was greater in male 61, mature birth 75, tetraplegi type 66, abnormal radiology 83,3 , abnormal head circumference 83 and epilepsy 61 . There were significant improvements between GMFCS at the start of the diagnosis versus current GMFCS p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Diah Hendrawati
"Latar belakang. Pada anak Palsi Serebral terdapat hubungan antara motorik kasar (berdasarkan GMFCS) dan kemampuan manual (berdasarkan MACS) dengan kemampuan kognitif (berdasarkan tes IQ).Tujuan. Mengetahui hubungan antara skala GMFCS dan skala MACS dengan fungsi kognitif pada pasien Palsi Serebral (PS).
Metode penelitian. Penelitian dilakukan tanggal 17 Februari sampai 17 Mei 2018 pada pasien Palsi Serebral usai 5-18 tahun yang berobat di Poliklinik Neurologi Anak / Poliklinik Rehabilitasi Medik RSCM / YPAC Jakarta yang memenuhi kriteria penelitian.
Hasil penelitian. Pasien PS yang ikut serta dalam penelitian ini sejumlah 69 subyek, dengan karakteristik usia 4-6 tahun (26%), 6-12 tahun (57%), 12-18 tahun (17%) ; anak laki-laki (56,6%), perempuan (43.4%). Didapatkan tipe PS diplegi (68,1%), PS hemiplegi (2,9%), PS kuadriplegi (29%), dengan sebaran skala GMFCS I (14,5%), II (13%), III (27,5%), IV (17%), V (20,4%). Sebaran skala MACS: I (42%), II (13%), III (5,8%), IV (13%), V (26,2%). Sementara sebaran hasil tes IQ dengan skala WISC: 91-110 (3%), 80-90 (1%), 66-79 (4%), 52-65 (17%), 36-51 (25%), 20-35 (25%), <19 (25%).
Simpulan. Pada pasien PS, makin buruk kemampuan motorik kasar (GMFCS) maka makin buruk pula kemampuan manual (MACS) dan makin rendah pula IQ nya. Makin buruk kemampuan manual (MACS) makin rendah pula IQ nya. Tipe PS kuadriplegi memiliki nilai IQ yang paling rendah dibandingkan tipe PS diplegi/hemiplegi.

Objective.To determine the relationship between GMFCS and MACS with cognitive function in children with Cerebral Palsy. The study was conducted from February 17 to May 17, 2018. Children with Cerebral Palsy,  5-18 years old, were treated  at Pediatric Neurology Cipto Mangunkusumo Hospital/Medical Rehabilitation Cipto Mangunkusumo Hospital / YPAC Jakarta as outpatient, who met the research criteria.
Results. Children with Cerebral Palsy who participated in this study were 69 subjects, with characteristics of 4-6 years (26%), 6-12 years (57%), 12-18 years (17%); boys (56.6%), girls (43.4%). Cerebral Palsy type was obtained: diplegia (68.1%), hemiplegia (2.9%), quadriplegia (29%). Distribution scale of GMFCS: I  (14.5%), II (13%), III (27.5 %), IV (17%), V (20.4%). Distribution scale of MACS: I (42%), II (13%), III (5.8%), IV (13%), V (26.2%), while the distribution scale of IQ test with the WISC method: 91-110 (3%), 80-90 (1%), 66-79 (4%), 52-65 (17%), 36-51 (25%), 20 -35 (25%), <19 (25%).
Conclusions. Children with Cerebral Palsy, the worse gross motor function (GMFCS) then the worse manual ability (MACS) and the worse cognitive function (IQ). The worse manual ability (MACS) the lower the IQ. Quadriplegia type of Cerebral Palsy has the lowest IQ score compared to diplegia/ hemiplegia type of Cerebral Palsy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library