Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharani Arfila
"Jenggala Tama Setoma (JTS) merupakan koleksi pribadi milik Lulut E Santoso di Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut. Naskah ini juga telah didigitalisasi dalam katalog DREAMSEA (Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia) dengan kode DS 0031 00011. JTS merupakan naskah yang sekorpus dengan Panji Jayakusuma, yang memuat pengetahuan tentang genderfluid dalam kebudayaan Jawa. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana isi dan kandungan naskah JTS, serta bagaimana simbolisme genderfluid dalam naskah JTS. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan simbol-simbol genderfluid melalui tokoh di dalamnya. Penelitian filologi ini menggunakan metode landasan untuk menyajikan suntingan teks, serta pendekatan semiotik Danesi dan Perron (1990) untuk menganalisis teksnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol-simbol yang menggambarkan genderfluid dalam naskah JTS dapat dilihat melalui perubahan nama, perilaku, ciri fisik, dan busana. Teks JTS berasal dari tradisi Keraton Yogyakarta yang menggambarkan simbolisme genderfluid sebagai bentuk usaha mencapai tujuan dunia dan ukhrawi, serta adanya hubungan antara manusia dan dewa. Penelitian ini memberi kontribusi dalam melengkapi rumpang penelitian sebelumnya, yaitu bahwa pemahaman transgender dan genderfluid adalah dua hal yang berbeda.

Jenggala Tama Setoma (JTS) is a personal collection owned by Lulut E Santoso at Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut. This manuscript has also been digitized in the Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) catalog under the code DS 0031 00011. JTS is a manuscript that belongs to the corpus of Panji Jayakusuma, containing knowledge about genderfluid in Javanese culture. The research problem addressed in this study is twofold: first, to explore the content and substance of the JTS manuscript, and second, to examine the symbolism of genderfluidity within it. Therefore, the aim of this research is to uncover genderfluid symbols portrayed through its characters. This philological study utilizes textual editing grounded in methodology and employs the semiotic approach of Danesi and Perron (1990) to analyze the text. The findings reveal that symbols depicting genderfluidity in the JTS manuscript are manifested through changes in names, behaviors, physical traits, and attire. The JTS text originates from the Yogyakarta Keraton tradition, depicting genderfluid symbolism as efforts to achieve worldly and spiritual goals, and highlighting the relationship between humans and deities. This research contributes to advancing previous studies by distinguishing between transgender and genderfluid understandings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library