Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sisik penyu hijau yang sudah mati bisa jadi tidak berguna di tangan kita, tapi bagi masyarakat Banggai, sisik penyu yang dalam bahasa latin dikenal sebagai Chelonia mydas itu, bisa mendatangkan rezeki. Mereka mengolah sisik penyu itu menjadi gelang cincin ata perhiasan lainnya yang menarik hati...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Glass bracelets from Samudera Pasai is made using simple technology with low temperature combustion level. It,s possible that glass bracelets are the goods in a mass production to be accessible by the public. during that period , glassmaking technique with better quality has been known much earlier in other parts of Nusantara. Glass bracelets are also known by the name of chettiar."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Wartika
"ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada gelang batu koleksi Museum Nasional Jakarta yang berjumlah 62 buah. Penelitian tidak dimaksudkan untuk membahas fungsi, oleh karena itu definisi gelang dalam penelitian ini berbeda dengan definisi gelang secara umum.. Gelang yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu benda berbentuk lingkaran dengan lubang di bagian tengah yang mempunyai diameter dalam, diameter luar dan ketebalan yang bervariasi.
Bila diamati gelang batu koleksi Museum Nasional Jakarta (MNJ) memperlihatkan keragaman bahan, bentuk, ukuran dan teknik buat, hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana bentuk (inti, lubang, penampang) gelang, ukuran, bahan dan teknik buat gelang batu koleksi MNJ. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan tahap-tahap penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan data (observasi) dengan cara studi kepustakaan dan pengamatan langsung pada benda 2) Pengolahan data (deskripsi), dilakukan analisis dengan metode klasifikasi taksonomi, sehingga mernpermudah pembentukan tipe, sub tipe dan variasi 3) Penafsiran data (eksplanasi), dilakukan pentipologian berdasarkan atribut kuat yang diperoleh, selanjutnya dilihat akan adanya hubungan antara bentuk, bahan dan teknik buat.
Dari hasil penelitian ini diperoleh antara lain keragaman bahan, yaitu kalsedon, agat, jaspis, andesit dan kaca vulkanik. Keragaman bentuk penampang yang menjadi atribut kuat, yaitu bentuk penampang kubus, persegi panjang, segitiga, segilima tidak beraturan, bulat dan setengah bulat. Keragaman teknik buat antara lain adanya pemboran satu muka, dua muka, campuran dan pahatan.
Lebih jauh lagi diperoleh adanya hubungan antara bentuk, bahan dan teknik buat. Bentuk kubus dibuat dari batuan kalsedon dan andesit dengan teknik buat campuran, bentuk persegi panjang terbuat dari batuan kalsedon dengan teknik pemboran satu muka, bentuk segitiga terbuat dari batuan kalsedon dan kaca vulkanik dengan teknik pemboran satu muka, bentuk bulat terbuat dari batuan andesit dengan teknik pemboran campuran, bentuk setengah bulat terbuat dari batuan kalsedon, agat dan jaspis dengan teknik pemboran dua muka, bentuk segilima terbuat dari batuan jaspis dengan teknik pemboran dua muka.

"
1995
S11756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Gelang adalah benda yang berbentuk lingkaran, berukuran dari yang kecil hingga besar, dibuat dari bermacam-macam bahan, biasanya dipakai oleh manusia di pergelangan tangan, lengan, dan pergelangan kaki, dan yang berfungsi sebagai perhiasan, penolak bala, atau seringkali menjadi bekal kubur setelah si pemakai mati. Bentuk lingkaran gelang tersebut bermacam-macam, seperti yang didapati pada koleksi Museum Nasional Jakarta, ada yang berupa lingkaran ganda ada Pula yang berupa lingkaran tunggal. Gelang yang bentuknya lingkaran tunggal juga mempunyai bentuk yang berbeda-beda, selain itu juga memiliki penampang lingkar dan motif hias yang beragam. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) mengetahui bentuk dasar dan bentuk penampang gelang perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta dan hubungan di antara keduanya, (2) mengetahui motif hias dan teknik hias yang diterapkan pada gelang-gelang perunggu tersebut dan hubungan di antara keduanya, (3) mengetahui hubungan antara bentuk dasar dengan motif hias dan teknik hias, dan (4) mengetahui persebaran tipe-tipe gelang perunggu tersebut di Jawa Tengah. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (a) pengumpulan data (gelang perunggu dan studi kepustakaan, (b) pengolahan data, dan (c) penafsiran data. Pada tingkat pengolahan data dilakukan kiasifikasi. Klasifikasi ini dilakukan secara bertahap, yaitu (1) analisis satu atribut (tahap I), (2) analisis dua atribut silang (tahap II), dan (3) analisis keseluruhan atribut (tahap III). Pada tingkat penafsiran data, hasil pengolahan data dihubungkan dengan jumlah frekuensi (kuantitatif), sehingga dapat diketahui bentuk-bentuk gelang perunggu yang umum ditemukan dan persebarannya di Jawa Tengah. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gelang-gelang perunggu tersebut terdiri dari: (a) empat bentuk dasar, (b) sepuluh bentuk penampang, (c) sepuluh motif hias, dan (d) tujuh teknik hias. Kesimpulan-kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) gelang dengan Tipe III (Bentuk Tumpang Ujung) dan Tipe II (Bentuk Pisah Ujung) lebih digemari dari pada gelang Tipe I (Bentuk Temu Ujung) dan Tipe IV (Bentuk Kumparan), yang mungkin disebabkan oleh faktor teknis bahwa gelang-gelang dengan Tipe III dan Tipe II itu memiliki daya fleksibilitas yang besar untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama dengan cara membesarkan atau mengecilkannya sesuai dengan bertambahnya dan berkurangnya lengan pemakai, (2) gelang Tipe I biasanya berkaitan dengan Penampang Bulat, gelang Tipe II berkaitan dengan Penampang Persegi Empat, dan gelang Tipe III juga selalu berkaitan dengan bentuk penampang yang berkisar bulat, yaitu Penampang Bulat, Penampang Setengah Lingkaran dan Penampang Lonjong, (3) gelang perunggu yang umum ditemukan di Jawa Tengah adalah gelang dengan Tipe III ( di 21 daerah dari 24 daerah di Jawa Tengah), dan kebanyakan di satu daerah hanya membuat satu macam tipe, (4) dari motif-motif hias yang ada kebanyakan dibuat dengan teknik cetak dan teknik lilit. Motif-motif hias yang terdapat pada gelang perunggu tersebut ternyata makin ke timur makin beragam motif hias yang diterapkannya."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library