Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Ungaling Dian
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai gaya arsitektur dan latar belakang keagamaan candi Sanggrahan telah dilakukan, tujuannya ialah untuk mengidentifikasi bentuk gaya arsitektur dan latar belakang keagamaan, serta kronologi bangunan yang terdapat di Candi Sanggrahan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data lapangan dan data kepustakaan. Penelitian dilakukan berdasarkan bentuk arsitektur candi Sanggrahan, kemudian di bandingkan dengan bangunan candi lain yang mempunyai kemiripan bentuk arsitektur dengan candi Sanggrahan. Sedangkan penelitian latar...
"
1998
S11801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Aptari Filzani
"Sejak masa kolonial, Mausoleum van Motman dan Mausoleum Ursone telah berdiri sebagai budaya material keluarga kaya berkebangsaan Eropa yang menikmati kesuksesan di Indonesia. Keluarga van Motman dikenal sebagai tuan tanah di Bogor sementara keluarga Ursone dikenal sebagai pengusaha susu di Bandung. Penelitian ini akan membahas kelas sosial keluarga van Motman dan keluarga Ursone yang tercermin dari gaya arsitektur mausoleum sekaligus perbedaan atau persamaan gaya arsitektur yang digunakan. Kajian dilakukan secara bertahap, mulai dari pengumpulan data, pengolahan serta analisis data, dan interpretasi data. Analisis kelas sosial dilakukan menggunakan teori kelas Pierre Bourdieu dan tiga konsep utamanya yaitu capital, habitus, dan field. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Mausoleum van Motman dan Mausoleum Ursone memiliki perbedaan gaya arsitektur yang mencolok, mulai dari ukuran, bahan, hingga ornamen, yang mencerminkan kelas sosial masing-masing keluarga. Keluarga van Motman dikelompokkan ke dalam kelas dominan sementara keluarga Ursone dikelompokkan ke dalam kelas menengah, sehingga keluarga van Motman berada di tingkat kelas sosial yang lebih tinggi daripada keluarga Ursone.

Since the colonial era, the van Motman Mausoleum and the Ursone Mausoleum have stood as the material culture of the wealthy European families who enjoyed success in Indonesia. The van Motman family was known as a landowner in Bogor while the Ursone family was known as a milk entrepreneur in Bandung. This study will discuss the social class of the van Motman and Ursone families as reflected in the architectural style of the mausoleum as well as the differences or similarities in the architectural style used. This study was carried out in stages, starting from data collection, data processing and analysis, and data interpretation. The social class analysis was carried out using Pierre Bourdieu’s class theory and its three main concepts, namely capital, habitus, and field. The results of this study explain that the van Motman Mausoleum and the Ursone Mausoleum have striking differences in architectural style, ranging from size, material, to ornaments, which reflect the social class of each family. The van Motman family is grouped into the dominant class while the Ursone family is grouped into the middle class, so the van Motman family is at a higher class level than the Ursone family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Eka Jaya Putra
"Prinsip kesatuan (unity) adalah gabungan semua element serta saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lain sehingga menghasilkan komposisi yang padu dan serasi. Suatu ruangan dianggap sebagai kesatuan yang harmonis dapat dicapai dengan menerapkan gabungan dari beberapa unsur desain sepelti: 1) Garis, 2) Bentuk, 3) Bidang, 4) Ruang, 5) Cahaya, dan, 6) Pola. Kesatuan elemen seperti patung dan relief menjadi bagian penting dalam arsitektur gaya gotik (Eropa) yang menekankan pada kepatuhan, kejelasan dan kejernihan dari pemikiran tentang keseimbangan, proporsi suatu susunan, konstruksi/ struktur tampak pada Gereja Katedral Denpasar. Kesatuan pada gaya arsitektur Bali dapat dilihat di Gereja pada penggunaan bahan alam (bata merah), ornamen Bali serta konsep darl Bhuwana Agung dengan Trilokanya. Warna elemen dan ornamen (ragam hias) yang diaplikasikan di Gereja Katedral Denpasar juga memiliki perbedaan misalnya pada gaya gotik lebih banyak menggunakan warna cerah (putih, krem, emas) sedangkan gays arsitektur Bali menggunakan warna alam (cokelat, merah tanah, abu-abu). Gereja Katedral Denpasar ini terletak di jalan Tukad Musi No 1, Denpasar. Konsep arsltekturnya berbasis pada vertikalism, susunan dan keseimbangan yang sempurna, elegan dan mewah namun tetap sesuai dengan arsitektur lokal Bali."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Apfia Gracia
"Setelah mengalami Revolusi Industri, konsep, teknik, serta material modern masuk ke dalam arsitektur Jepang. Beberapa arsitek Jepang kemudian membuat bangunan yang menggabungkan gaya arsitektur tradisional sukiya dengan teknik pembuatan dan bahan-bahan modern yang mereka pelajari. Gaya arsitektur sukiya pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli Teh Sen no Rikyu, dimana nilai-nilai yang terdapat pada budaya minum teh, nilai-nilai yang berasal dari ajaran Zen Buddhisme, juga ada pada gaya arsitektur sukiya. Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif analisis melalui studi kepustakaan. Dalam penelitian ini, dijelaskan mengenai keindahan shibui yang terdapat dalam elemen-elemen pada gaya arsitektur sukiya modern.

After the Industrial Revolution in Japan, modern architecture concepts, technique, and materials began to enter Japan's world of architecture. Some of Japanese architects then began to create buildings that combines traditional-style architecture with modern technique and materials that they have learned. Sukiya -style architecture was first developed by one of the Japanese Tea Master, Sen no Rikyu, where he implemented values that also exist in Japanese art of drinking tea, that was shaped based on the teachings of Zen Buddhism, in the architectural style. The method that is used in the writing of this study is descriptive analysis based on literature study. This study explains about the beauty of shibui that appears on the elements of modern. sukiya architecture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ghazali Rizky Winata
"Skripsi ini membahas mengenai gaya bangunan pada abad ke-20. Obyek penelitian ini adalah Gereja Paulus yang terletak di Jalan Sunda Kelapa No.12, Menteng, Jakarta Pusat. Metode penelitian dilakukan dengan cara membandingkan elemen-elemen yang ada pada Gereja Paulus dengan bangunan yang ada di Eropa dan Indonesia. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat beberapa macam unsur gaya yang dipadukan pada bangunan Gereja Paulus. Di dalamnya terdapat perpaduan gaya Eropa dan tradisional Indonesia. Perpaduan dua gaya antara Eropa dan tradisional Indonesia ini disebut dengan arsitektur Indis. Maka dari itu, diperoleh kesimpulan bahwa Gereja Paulus Menteng merupakan salah satu bangunan bergaya Indis
The focus of this thesis is architectural style in 20th century. Object of this research is the Paulus Church which located at Jalan Sunda Kelapa No.1, Menteng, Central of Jakarta. Method used in this research is comparison of elememnts of the Paulus Church with building from similiar period in Europe and Indonesia. Analysis result shows that there some architectural style applied in Paulus Church. There is a mixture of European architectural style with Indonesian tradisional style. The mixture of those architectural style called as Indis Architecture. This research conclude that Paulus Church is one of the Indis architecture building"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11499
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library