Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nelson Saksono
"Kandungan yodium yang rendah pada garam yang beredar dimasyarakat disebabkan oleh rendahnya kandungan yodium yang ditambahkan oleh industri garam atau stabilitas yodium pada garam yang rendah. rendahnya stabilitas yodium tersebut disebabkan kualitas garam yang dihasilkan oleh petani garam sangat rendah, sedangkan industri garam yang mengolah garam bahan baku tersebut melalui proses pencucian tidak cukup memadai dalam meningkatkan kualitas garam sehingga yodium yang ditambahkan pada garam tersebut mudah hilang atau berkurang.
Proses pencucian garam yang baik pada dasarnya mampu meningkatkan kualitas garam, bukan hanya sekedar membersihkan garam dari kotoran lumpur atau tanah, tetapi juga mampu menghilangkan zat-zat pengotor seperti senyawa-senyawa Mg dan kandungan zat pereduksi.
Penelitian ini memvariasikan proses pencucian pada komposisi air pencuci dan rasio berat air pencuci terhadap garam. Untuk pencucian dengan air bersih digunakan rasio berat air : garam adalah 1:1, 2 : 1 dan 3 : 1. Sedangkan untuk pencucian dengan brine( larutan garam) diambil konsentrasi brine (% wt) adalah 20 %, 27 % dan 34 % dimana rasio berat brine terhadap garam tetap yaitu 1 : 1. Selain itu juga dilakukan variasi ukuran partikel garam yang akan dicuci yaitu garam kasar dan garam halus (fine).
Selanjutnya garam-garam hasil pencucian tersebut akan dilihat sifat-sifat penyerapan air, pH dan stabilitasnya terhadap KI03 untuk waktu 1, 3, 6, dan 10 bukan.
Dari hasil pencucian menunjukkan komposisi Mg dan zat pereduksi yang terendah masing-masing 0,016 % wt dan 2,65 ppm dicapai pada proses pencucian dengan garam halus dengan menggunakan brine 27 % wt. Hasil analisis kandungan air menunjukkan kenaikan kandungan Ca dan Mg menyebabkan kenaikan kemampuan penyerapan air pada garam. Sedangkan untuk pH tidak menunjukkan hubungan yang jelas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidya Nabila
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan tentang praktik kartel dalam perdagangan garam industri aneka pangan di Indonesia. Dugaan tersebut diperkuat dengan terjadinya hambatan pasokan yang menyebabkan kelangkaan garam industri pada awal tahun 2015, dengan adanya fakta bahwa persediaan garam pada akhir tahun 2014 masih cukup untuk memenuhi kelangkaan. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh KPPU, pelaku usaha dinyatakan tidak terbukti melanggar Pasal 11 UU No. 5 Tahun 1999 dikarenakan tidak terpenuhinya unsur mempengaruhi harga dan unsur dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat sebagai bagian dari unsur pasal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPPU tidak tepat dalam membuktikan unsur mempengaruhi harga, dengan hanya memperhatikan signifikansi kenaikan harga di mana berdasarkan hasil penelitian, para pelaku usaha terbukti melanggar Pasal 11 UU No. 5 Tahun 1999. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan menggunakan tipologi penelitian yuridis normatif, dengan tujuan menganalisis Putusan KPPU Nomor 09/KPPU-I/2018 berdasarkan UU No. 5 Tahun 1999 dan Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2010. Hasil penelitian menyarankan bahwa dibutuhkannya peran pemerintah dan otoritas persaingan usaha untuk membenahi regulasi, disertai adanya peran pelaku usaha untuk selalu memperhatikan rambu-rambu hukum agar dapat mengatasi permasalahan kegiatan usaha importasi garam di Indonesia.

This thesis analyzes the alleged cartel practices in the food grade salt trade in Indonesia. This allegation is reinforced by supply barrier which led to the scarcity of food grade salt in early 2015, despite the fact that the salt stock  at the end of 2014 was still sufficient for early 2015 demands. Based on KPPU’s examination, Salt Industry Participants was declared not proven to violate Article 11 of UU No. 5 of 1999 due to the fulfillment of  the elements of “affecting prices” and “can lead to monopolistic practices and / or unfair business competition”of Article 11 were not proven.  This thesis shows that the KPPU was not right in proving the element of  “affecting prices,” by only paying attention to the significance of price increases where based on the results of this research, Salt Industry Participants should have been proven to break Article 11 of Law No. 5 of 1999. This research is a library research conducted using normative juridical research typology, with the aim of analyzing the Verdict of KPPU Number 09/KPPU-1/2018 based on Law No. 5 of 1999 and Commission Regulation No. 4 of 2010. The results of the research suggest that the role of government and KPPU is needed to improve regulations, complemented  by  the role of  Salt Industry Participants to always comply with regulatory requirements in order to overcome the problems of salt import business activities in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Ayu Sarasati
"Garam merupakan salah satu komoditas yang penting dan selalu dibutuhkan oleh manusiaSaat ini, jumlah impor garam lebih besar daripada jumlah produksi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan garam nasional, dibutuhkan industri garam dengan teknologi yang dapat mendukung peningkatan produksi dan kualitas garam. Kegiatan sektor industri adalah sektor penting untuk dikaji daya dukung lingkungan, maka dari itu penelitian ini mempertimbangkan daya dukung lingkungan sebagai dasar untuk analisis lokasi potensial industri garam di Pesisir Kabupaten Sumenep sehingga kestabilan lingkungan dan wilayah tetap terjaga. Analisis dilakukan dengan identifikasi faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri garam di Pesisir Kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode AHP terhadap 11 responden dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan, lokasi industri kuat dipengaruhi oleh daya dukung lingkungan dan jarak terhadap bahan baku utama (tambak garam). Kecamatan yang memiliki potensi tinggi untuk industri garam adalah pada bagian selatan Kecamatan Saronggi dengan luas kelas potensi tinggi sebesar 1.487 Hektar. Kecamatan tersebut memiliki jasa penyedia air bersih, pengaturan pengolah limbah, dan pengaturan tata aliran air dan banjir yang tinggi sehingga memiliki potensi tinggi untuk dapat mendukung kegiatan industri garam. Jasa pengaturan iklim, pengaturan kualitas udara, dan pendukung biodiversitas tergolong rendah, sehingga jika dibangun industri pada kecamatan tersebut tidak akan mengganggu fungsi jasa ekosistem karena jasa ekosistem tersebut cenderung memiliki indeks yang tinggi pada wilayah yang memiliki banyak vegetasi.

Salt is a commodity that is considered important and always needed by people. Indonesia as one of the maritime countries that have the fourth longest coastline in the world has not been able to be sovereign in the commodity of salt. However, the amount of salt imports is greater than the amount of production. To be able to fulfill the needs of national salt, salt industry is needed with technology that can support increased production and quality of salt. The activity of the industrial sector is an important sector to study the carrying capacity of the environment. Therefore, this study considers the carrying capacity of the environment as the basis for analyzing the potential location of the salt industry on the coast of Sumenep Regency so that the stability of the region is maintained. The analysis was carried out by identifying the factors that influence the determination of the location of the salt industry on the coast of Sumenep Regency using the AHP method on 11 respondents with different disciplinary backgrounds. Based on the calculation results, the location of the industry is strongly influenced by the carrying capacity of the environment and the distance to the main raw material (salt ponds). Districts that have high potential for the salt industry are in the southern part of Saronggi District with a high potential class area of 1,487 hectares. The sub-district has clean water supply services, waste treatment arrangements, and high flood and water flow arrangements so that it has high potential to be able to support salt industry activities. Services for climate regulation, air quality regulation, and biodiversity support are low, so if an industry is built in the sub-district it will not interfere with the function of ecosystem services because these ecosystem services tend to have a high index in areas that have a lot of vegetation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Thariq
"Garam merupakan salah satu komoditas strategis nasional yang berfungsi sebagai bahan pangan dan sebagai bahan baku bagi industri dalam negeri. Tercatat bahwa proporsi kebutuhan garam industri tidak dapat terpenuhi dari produksi garam dalam negeri Adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan garam dalam negeri dengan produksi garam domestik mendorong pemerintah untuk melakukan impor garam. Sedangkan kebutuhan garam dari sektor industri sendiri lebih besar dari kebutuhan garam konsumsi. Skripsi ini ditujukan untuk memahami kondisi pelayanan yang dilakukan pemerintah dalam mencukupi kebutuhan garam industri di masyarakat. Lalu skripsi ini juga bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang menghambat pemerintah dalam memberikan pelayanan publik dalam pegadaan garam industri yang baik terhadap masyarakat serta menganalisis permasalahan dalam regulasi-regulasi terkait pengadaan garam industri di Indonesia. Saat ini masih terdapat regulasi yang tumpang tindih dan berpotensi konflik antar pemangku kebijakan dan berdampak terhadap kepentingan publik dan implementasi kebijakan terkait pengadaan garam industri. Rekomendasi kebijakan yang seharusnya diterapkan pemerintah adalah sinkronisasi data, penguatan pengawasan kebijakan impor dan membuat kebijakan mewajibkan importir garam industri melakukan impor untuk wajib menyerap garam rakyat terlebih dahulu sebelum melakukan impor agar produksi garam domestik tetap terlindungi.

Salt is one of the strategic national commodity that is used as the food ingredients and raw materials for national industries. Whereas the proportion of demand of the industrial salt is reported cannot be fully supported by the national industrial salt productions. The imbalance of the demand and supply of the national industrial salt encourages governments to import salts. On the other hand, the demand for salt from the industrial sectors are bigger than the demand for consumptions. This thesis is addressed to understand the conditions of the services that the governments do to fulfill the demand of the industrial salt within the society. Also, this thesis is addressed to find the factors that are blocking the government to deliver public service regarding the procurement of industrial salt for the society also to analyze the problems within the industrial salt procurement regulations in Indonesia. There are still conflicting regulations for the time being between the regulator and affects the public interests also the implementations of the policy regarding the industrial salt procurement. The policy recommendations that should be applied by the government are the data synchronization, enforcement of the control import policy, and produce a policy that obligate industrial salt importers purchase the industrial salt from the society first before import the salt. Therefore, the national salt production would always be protected."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dexka Hadi Alfansyah
"ABSTRAK
Kebutuhan garam industri di Indonesia sebagai pemenuhan bahan baku untuk sektor ndash;sektor industri seperti garmen, baja, farmasi, kosmetik, dan sebagainya pada tahun 2018 mengalami kekurangan supply. Untuk itu pembangunan pabrik garam industri dapat dijadikan suatu upaya dalam menangkap opportunity di industri garam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis industri garam di Indonesia dari perspektif kelayakan pembangunan pabrik garam. Perhitungan yang dipergunakan menggunakan metode capital budgeting yang disertai oleh analisis sensitivitas dan analisis menggunakan simulasi Monte Carlo. Pabrik rencananya akan dibangun di kota Sampang di lahan seluas 45.000 m2 dan memiliki kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Pabrik beroperasi secara kontinu selama 21 jam/hari dan 313 hari/tahun. Harga jual yang direncanakan sebesar Rp5.700 per kg dengan harga bahan baku garam rakyat sebesar Rp1.250 per kg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan tersebut layak untuk dilaksanakan karena memiliki NPV > 0 dan IRR > WACC. Analisis sensitivitas terhadap asumsi-asumsi menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah mesin dan peralatan, operating expense, harga jual, kenaikan harga mesin dan peralatan, dan harga bahan baku. Analisis menggunakan simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa pembangunan pabrik garam industri memiliki probabilitas memperoleh NPV positif adalah sekitar 72 dan memperoleh NPV negatif adalah sekitar 28.

ABSTRACT
The need for industrial salt in Indonesia as the raw materials for industrial sectors such as garment, steel, pharmaceutical, cosmetics, etc. in 2018 experienced a shortage. For that industrial salt plant construction can be a step in capturing opportunity in salt industry. This study aims to analyze the salt industry in Indonesia from the perspective of feasibility of salt factory construction. The calculation used is capital budgeting method accompanied by sensitivity analysis and sensitivity analysis using Monte Carlo method. The salt factory is planned to be built in the city of Sampang in an area of 45.000 m2 and has a production capacity of 20.000 tons per year. The plant operates continuously for 21 hours day and 313 days year. The planned selling price is Rp5.700 per kg and the price of raw materials from people salt is Rp1.250 per kg. The results of this study indicate that the development is feasible to be implemented because it has NPV 0 and IRR WACC. Sensitivity analysis of assumptions shows that the most influential variables are machinery and equipment, operating expense, selling price, increase in machine and equipment prices, and raw material prices. The analysis using Monte Carlo simulation shows that the investment of an industrial salt plant has a probability of obtaining a positive NPV is about 72 and a negative NPV is about 28 ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library