Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
B Antonelda Marled Wawo
"Pasien ansietas dapat diikuti dengan gangguan fisik berupa hipertensi, diabetes melitus, hiperurisemia, gastritis, dan radang sendi. Penanganan ansietas pasien dengan gangguan fisik menggunakan pendekatan model adaptasi stres Stuart yang membantu perawat melakukan asuhan keperawatan melalui proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa, rencana, implementasi, dan evaluasi untuk menurunkan tanda gejala ansietas dan meningkatkan kemampuan mengatasi ansietas. Ansietas mulai dari tingkat ringan sampai berat memiliki prevalensi tinggi yang tidak diatasi sehingga dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup pasien yang dapat menjadi predisposisi dari gangguan jiwa. Pasien berjumlah 30 orang, berusia dewasa, berjenis kelamin perempuan, berstatus kawin, berlatar belakang pendidikan dasar, dan tidak bekerja; memiliki pikiran yang salah terhadap gangguan fisik yang berpengaruh pada seluruh sistem tubuh. Dengan demikian memerlukan terapi spesialis keperawatan jiwa berupa terapi penghentian pikiran dan relaksasi otot progresif. Kedua terapi ini terbukti efektif menurunkan tanda gejala dan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi ansietas terutama pada pasien hiperglikesemia dan radang sendi. Kemampuan yang dimiliki menjadi kemampuan dalam melakukan perawatan diri pasien gangguan fisik untuk mengatasi ansietas.
Anxiety patients can be followed by physical disorders such as hypertension, diabetes mellitus, hyperuricemia, gastritis, and arthritis. Handling patient anxiety with a physical disorder using Stuart 39 s adaptation stress model approach that helps nurses conduct nursing care through nursing process from assessment, diagnosis, plan, implementation, and evaluation to reduce anxiety symptoms and improve anxiety skills. Anxiety ranging from mild to severe levels has a high prevalence that is not addressed so as to decrease the productivity and quality of life of patients who can predispose to mental disorders. Patients were 30, adults, female, married, elementary, and non working Have the wrong mind against the physical disorder that affects the entire system of the body. Thus requires the therapy of mental nursing specialist in the form of therapy thought stopping and progressive muscle relaxation. Both of these therapies have been shown to be effective in reducing symptoms and improving the ability to treat anxiety especially in hyperuricemia and arthritis patients. Ability possessed into the ability to perform self care patients with physical disorders to overcome anxiety."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Supriati
"Thought stopping pada penelitian sebelumnya efektif terhadap ansietas tetapi belum optimal menurunkan respon fisiologis ansietas. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi thought stopping dan progressive muscle relaxation terhadap ansietas klien dengan gangguan fisik. Metode penelitian adalah quasi experimental pre-post test with control group. Penelitian dilakukan pada 56 klien yaitu 28 kelompok intervensi mendapat thought stopping dan progressive muscle relaxation dan 28 kelompok kontrol hanya mendapat thought stopping.
Hasil menunjukan ansietas klien yang mendapat thought stopping dan progressive muscle relaxation menurun dari ansietas sedang ke ansietas ringan sedangkan yang mendapat thought stopping menurun tetapi tetap berada pada ansietas sedang. Thought stopping dan progressive muscle relaxation menurunkan respon fisiologis, kognitif, perilaku dan emosi secara bermakna (p value<0,05).

Thought stopping dan progressive muscle relaxation direkomendasikan unruk penanganan ansietas di tahanan rumah sakit umum dan masyarakat. Previous research had showed that thought stopping decreased anxiety but not yet optimal in physiological responses of anxiety. This study aims to determine the influence of thought stopping and progressive muscle relaxation on anxiety of physical disorder patient. This study used quasi experimental design with pre test-post test control group. Total population were 56 patients that divided into two group. They were 28 patients as control group that received thought stopping and 28 patients as intervention group received combination thought stopping and progressive muscle relaxation.
Result showed anxiety in intervention group decreased from moderate anxiety to mild anxiety and control group decreased still in moderate anxiety. Thought stopping and progressive muscle relaxation decreased physiologic, cognitive, behavior and emotional responses of anxiety significantly (p-value<0,05). The combination of this therapy was recommended as therapy to solve the anxiety at general hospital and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28409
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Widyastuti Rahayu
"Gangguan fisik merupakan terganggunya kondisi fisik seseorang karena adanya penyakit fisik baik kronis maupun akut. Gangguan fisik dapat menyebabkan klien menjadi ansietas. Dampak negatif ansietas dapat menurunkan produktifitas dan kualitas hidup. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan hasil manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa pada klien ansietas dengan gangguan fisik menggunakan pendekatan teori self care Orem dan teori Adaptasi Stuart di RW 10 Kelurahan Ciwaringin Bogor Tengah. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan teori self care Orem dan teori Adaptasi Stuart. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah tindakan keperawatan generalis ansietas, dan tindakan keperawatan spesialis meliputi terapi individu; terapi relaksasi progresif, terapi pikiran dan terapi penghentian pikiran; terapi kelompok yaitu terapi suportif dan terapi keluarga yaitu psikoedukasi keluarga. Hasil pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut dapat menurunkan tanda dan gejala ansietas pada aspek kogitif, afektif, fisiologis, perilaku, dan sosial serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengatasi ansietas. Berdasarkan hasil karya ilmiah ini dapat direkomendasikan bahawa terapi relaksasi progresif, terapi pikiran, terapi penghentian pikiran, terapi suportif dan psikoedukasi keluarga dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa khusunya ansietas.

Physical disorder is a disruption of the physical condition of a person because of their physical illnesses both chronic and acute. Physical disorder can caused client became anxiety. The negative impact of anxiety can reduce the productivity and quality of life. The purpose of this thesis is to describe the results of nursing case management specialist at the client's mental anxiety with physical disorders using approximation theory and the theory of Orem Self Care Adaptation Stuart in RW 10 village of Ciwaringin Central Bogor. The methods that used are generalist anxiety nursing actions and specialist nursing Action that covers; individual therapy, progressive relaxation therapy, cognitive therapy and thought stopping therapy; group theraphy, such as; supportive therapy and family therapy (family psychoeducation). The results of implementation of nursing actions is it can reduce the signs and symptoms of anxiety on cognitive, affective, physiological, behavioral, and social aspect and also improve the client?s ability to overcome anxiety. Based on the results of this thesis it can be recommended that progressive relaxation therapy, thought stopping therapy, supportive therapy and family psychoeducation to be used as standard therapy nursing specialists especially mental anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Butet Agustarika
"ABSTRAK
Prevalensi gangguan mental emosional di Propinsi Papua Barat sebesar 13,2%, diantaranya adalah ansietas. Asuhan keperawatan jiwa bagi klien gangguan fisik yang mengalami ansietas belum berjalan optimal, 75% klien dengan gangguan fisik yang dirawat di RSUD Kabupaten Sorong mengalami ansietas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi thought stopping terhadap ansietas klien dengan gangguan fisik di RSUD Kabupaten Sorong. Desain yang digunakan ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Penetapan sampel dengan random permutasi sebanyak 86 klien. Ansietas klien diukur menggunakan kuesioner dan lembar observasi, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi, independent-t test, paired-t test dan regresi linier ganda. Terapi Thought Stopping dilakukan dengan melatih klien memutuskan pikiran yang mengganggu dengan mengatakan “stop”yang dilakukan dalam tiga sesi selama 3-5 hari untuk setiap klien. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan ansietas secara bermakna pada klien yang mendapatkan terapi Thought Stopping (p-value<0,05) yang meliputi respon fisiologis, kognitif, perilaku dan emosi. Pada perempuan penurunan ansietas lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pada pria. Klien yang mendapatkan terapi Thought Stopping mengalami penurunan ansietas lebih tinggi secara bermakna dibandingkan klien yang tidak mendapatkan terapi. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Dombeck yang menyatakan bahwa tindakan konfrontasi terhadap pikiran yang mengganggu dalam terapi Thought Stopping sangat membantu secara nyata menurunkan ansiatas. Terapi Thought Stopping dapat dilakukan di rumah sakit umum untuk mengurangi ansietas klien. Untuk itu perlu dikembangkan CLPN (Consultant Psychiatric Liaison Nursing) di rumah sakit umum agar terapi Thought Stopping dapat dijalankan untuk mengatasi ansietas klien dengan gangguan fisik.

ABSTRACT
Prevalence of psychiatric mood disorders in West Papua 13,2%, that several of them had anxiety. Psychiatric nursing care to the client with the psysical and psycosocial illness was not implemented optionally. 75% client with physical illness in Sorong general hospital had anxiety. The research aim was gathering data of the effect of thought stopping theraphy to the client anxiety who suffer physical illness in Sorong general hospital. The design was “Quasi experimental pre-post-test with control group”. The sample determine by permutation random, they were 86 clients. The anxiety was measure by questioner and observation sheet and analized by frequency distribution, independent t test, paired t test and multiple regression linear. In thought stopping theraphy, the anxiety client interrupted their negative or stressor thought and say “stop”. They followed this teraphy in three session. The result showed that the client anxiety reduced significantly (p value < 0,05) that include physical, cognitive, behavior and emotion response. The female client have anxiety decrease higher than the male client. Intervention group was more reduced than control group significantly. That similar with Dombeck research that confrontation act to stress mind in thought stopping theraphy can help for reduced anxiety. Thought stopping theraphy can implemented in general hospital to reduced anxiety. Recommended for increased psychiatric nursing care for suffer psysical client that anxiety with build CLPN (Consultan Liaison Psychiatric Nursing) in general hospital. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kariasa
"Stroke adalah sindrom klinik berupa gangguan neurologis fokal dengan awitan tiba-tiba akibat gangguan aliran darah otak. Gangguan dapat berupa gangguan fisik dan fungsional seperti kehilangan kemampuan bergerak dan berjalan, mengingat, berkomunikasi dan gangguan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menggali pemahaman secara mendalam tentang persepsi pasien paska serangan stroke terhadap kualitas hidup dan bagaimana pasien maknanya.
Disain penelitian yang digunakan adalah deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Partisipan adalah individu yang mengalami serangan stroke sebelumnya dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit, diambil dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa rekaman hasil wawancara dilengkapi dengan catatan lapangan (field note) yang dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi's.
Hasil penelitian ini mengidentifikasi 4 tema utama yaitu (1) menjadi terbatas dalam melakukan aktifitas sehari-hari, (2) merasakan penderitaan dan perubahan makna hidup setelah serangan stroke, (3) berbagai respon psikologis terhadap kehilangan dan perubahan kontak sosial setelah menderita stroke, (4) setiap pasien stroke membutuhkan pelayanan kesehatan yang profesional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien paska serangan stroke mengalami gangguan fisik dan fungsional tubuh yang bersifat jangka panjang dan menimbulkan gangguan respon psikologis yang mempengaruhi perubahan kualitas hidupnya. Penelitian ini memberikan gambaran pemahaman tentang kualitas hidup pasien paska stroke serta perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat.

Stroke is a clinical syndrome to be in the form of focal neurologic disorder with sudden accident which caused by disruption of cerebral blood flow. Neurologic deficit as a result of disruption blood flow could be physical and functional disruption, for example; disability to move and walk, memories and comunication disturbances and others.
This study employed descriptive phenomenology design and data were collected by in- depth interview. Partisipants were individual with post stroke collected by purposive sampling. Data gathering were in interview recording and field note form, then transcribed and analyzed by Collaizi,s analysis method.
This study identified 4 themes included : 1) become limited in performing daily activities ; 2) Feel suffering and change meaning of life because of physical limitation and losses; Varies psychologic responses to losses and social contacs decline after stroke; and 4) Everypost stroke patients needs profesional health care.
The results revealed that post stroke patients underwent a prolong physical dan functional disability in their life. This condition brought to pshycological respons that lead to change their quality of life. This results would be expected to provide an understanding about quality of life of post stroke patients, therefor it needed to develop nursing care profesional.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library