Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Jakarta: UI-Press, 2011
PGB 0333
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hayati
"Industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu bidang yang sangat berkembang di Indonesia. Terlepas dari peranannya sebagai komoditi ekspor yang diandalkan, ternyata industri tekstil ini menimbulkan masalah yang serius bagi lingkungan terutama masalah yang diakibatkan oleh limbah cair yang dihasilkan. Industri tekstil mengeluarkan air limbah dengan parameter BOD, COD, padatan tersuspensi dan warna yang relatif tinggi.
Pada penelitian ini percobaan untuk menghilangkan warna dari larutan zat warna azo Scarlet Red dilakukan dengan menggunakan metode oksidasi fotokatalitik dengan katalis suspensi ZnO dan sinar UV. Hasil percobaan didapatkan kondisi optimum untuk mendegradasi 100 mL larutan Scarlet Red 50 ppm adalah jumkah katalis ZnO 250 mg, waktu optimum 120 menit dan pH optimum 10."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis Rozano Besthari
"Telah dibuat fotokatalis magnetik berupa komposit Fe3O4/TiO2 dan Fe3O4/SiO2/TiO2 dengan metode Heteroaglomerasi. Komposit Fe3O4/TiO2 (F/T) dengan rasio massa 1:1, Fe3O4/SiO2/TiO2 (F/S/T) dengan rasio massa 3:1:4, dan Fe3O4/SiO2/TiO2 (F/S/T) dengan rasio massa 2:1:3 berturut-turut memiliki kandungan silika (SiO2) sebesar 0%, 12,5%, dan 16,65%. Karakterisasi komposit dilakukan menggunakan Spektroskopi Transformasi Fourier Infra Merah (FTIR),Difraksi Sinar-X (XRD), dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Spektrum FTIR komposit-komposit tersebut menunjukkan keberadaan puncak serapan yang bersesuaian dengan puncak serapan konstituen penyusunnya. Pola difraksi Sinar-X ketiga komposit menunjukkan keberadaan fasa kristal magnetit dari Fe3O4 yang bersifat superparamagnetik serta anatase dan rutil dari TiO2 yang bersifat fotoaktif. Kurva histeresis dan besaran-besaran kemagnetan hasil pengukuran menggunakan VSM menunjukkan komposit-komposit tersebut berkelakuan superparamagnetik. Pengaruh kandungan silika (SiO2) pada komposit diamati dengan membandingkan kemampuannya mengurangi konsentrasi larutan berair dari Methylene Blue. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peningkatan kandungan silika (SiO2) pada komposit meningkatkan kemampuan adsorpsi komposit.

Fe3O4/TiO2 and Fe3O4/SiO2/TiO2 composites were prepared by Heteroaglomeration Method. Fe3O4/TiO2 (F/T) with mass ratio 1:1, Fe3O4/SiO2/TiO2 (F/S/T) with mass ratio 3:1:4, and Fe3O4/SiO2/TiO2 (F/S/T) with mass ratio 2:1:3 have silica (SiO2) content of 0%, 12,5%, and 16,65% respectively. All prepared composites were characterized by Fourier Transformation Infra Red (FTIR) Spectroscopy, X-Ray Diffraction (XRD), and Vibrating Sample Magetometer (VSM). FTIR spectrum of all composites showed absorption peaks associate with they constituent. X-Ray Diffraction patterns showed that magnetite crystal phase of Fe3O4 which is superparamagnetic and rutil & anatase of TiO2 which is photoactive were exist in all composites. The values of various magnetic parameters from magnetization hysteresis loop of all composites showed that they were superparamagnetic. The influence of silica (SiO2) in the composites was observed by compare their ability to reduce the concentration of aqueous solution of Methylene Blue. The result showed that the more silica (SiO2) content in the composites, the more they adsorption capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dharmawan
"Preparasi tekstil termodifikasi TiO2 dengan mengikuti prosedur sol gel dan pad-dry curetelah berhasil dilakukan.Kinerja katalis diuji dengan eliminasi metilen blue dan desinfeksi E.Coli. Sifat mekanik dipelajari dengan uji tarik, uji elongasi dan uji kerontokan. Sementara studi katalis pada substrat dipelajari dari karakterisasi SEM, EDS, FTIR DRS dan XRD.Post-treatment hidrotermal menghasilkan katalis yang tersebar merata pada tekstil namun lebih rentan terlepas, sementara post-treatment furnace katalisnya terpusat di beberapa titik namun katalis yang lebih sulit terlepas. Kekuatan mekanik tensil dan elongasi terbaik dicapai oleh TiO2-5-F-Si dengan kekuatan tensil 67,10 ± 0,21 MPa dan elongasi 111,0 ± 29,7 %.
Uji eliminasi metilen blue menunjukkan TiO2-12-H-Si setelah 5 jam adalah 79,8% dibandingkan dengan TiO2-25-H-Si yang dapat mengeliminasi 1,05 kali lipat namun dengan bahan baku 2 kalinya. Pada desinfeksi E.Coli,TiO2-12-H-Si mendesinfeksi E.Coli sebesar 67,4% setelah 30 menit dibandingkan dengan TiO2-25-H-Si yang mendesinfeksi 1,14 kali lipat namun dengan bahan baku 2 kalinya.

Preparation using sol gel and pad dry cure method had been done. Mechanical study observed are tensile test, elongation test and disattachement test. While catalyst on substrate observed using SEM, EDS, FTIR, DRS and XRD characterization. Hydrothermal post treatment results a diverge catalyst distribution but with tendency to be disattached from substrate, while furnace post treatment results a converge catalyst distribution but with low tendency to be disattached from substrate. Best tensile and elongation result achieved by TiO2-5-F-Si with tensile strength 67,10 ± 0,21 MPa and elongation 111,0 ± 29,7 %.
From methylene blue elimination, TiO2-12-H-Si showed 79,8% elimination, compared to TiO2-25-H-Si which is 1,05 times better than TiO2-12-H-Si but using twice the material used. On E.Coli desinfection, TiO2-12-H-Si able to desinfect 67,4% E.Coli after 30 minutes, compared to TiO2-25-H-Si which is 1,14 times better than TiO2-12-H-Si but using twice the material used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ferdiansyah Putra
"

Pencemaran air merupakan isu permasalahan lingkungan yang krusial karena berbagai dampak yang timbulkan, salah satu penyebab pencemaran air adalah limbah pewarna yang merupakan polutan organik. Upaya pengurangan limbah tersebut dianggap masih belum optimal sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Prinsip fotokatalisis merupakan metode yang efektif untuk dikembangkan, penelitian ini bertujuan mempelajari dan menganalisis komposisi unsur kimia, ukuran partikel, tingkat kristanilitas, energi celah pita, serta performa fotokatalisis nanopartikel TiO2 yang disintesis dari mineral ilmenite melalui metode pelindian dengan jalur asam sulfat dan metode pendidihan serta menggunakan larutan prekursor komersial Tt-iP melalui metode sol-gel. Perbedaan komposisi, ukuran partikel, tingkat kristalinitas, dan energi celah pita dari variasi jenis prekursor menyebabkan performa fotokatalisis nanopartikel TiO2 memiliki perbedaan yang signifikan, di mana nanopartikel TiO2 dari larutan TiOSO4 memiliki persentase degradasi yang rendah sebesar 18,48%, nanopartikel TiO2 dari larutan komersial Tt-iP sebesar 83,11%, dan nanopartikel TiO2 dari residu sebesar 77,03%. Apabila hasil dibandingkan dengan hasil nanopartikel TiO2 dari komersial Tt-iP, nanopartikel TiO2 dari TiOSO4 memiliki tingkat efisiensi 4 kali lebih rendah dan nanopartikel TiO2 dari residu memiliki tingkat efisiensi yang cukup sama.


Water pollution is a crucial environmental issue due to various resulting impacts, and one of the causes of water pollution is dye waste, which is organic pollutant. Reducing such waste is regarded as a substandard effort that requires improvement. The development of the photocatalysis principle is an effective approach. This study aims to investigate and analyze the chemical composition, particle size, crystallinity level, bandgap energy, and photocatalytic performance of TiO2 nanoparticle synthesized from ilmenite mineral using leaching with sulfuric acid and boiling method. Additionally, commercially available Tt-iP precursor solution via the sol-gel approach. Variations in precursor types resulted in significant differences in the chemical composition, particle size, crystallinity level, and bandgap energy of TiO2 nanoparticle, leading to varied photocatalytic performances. The deterioration percentage of TiO2 nanoparticles from the TiOSO4 solution is low at 18.48%, whereas the commercial Tt-iP solution has a degradation percentage of 83.11%. TiO2The residue's nanoparticles show a degradation percentage of 77.03%. TiO2 nanoparticles from TiOSO4 have an efficiency rate that is four times lower than that of the commercial Tt-iP, whereas those from the residual have an efficiency rate that is equivalent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riswiyanto
"Pencemaran air oleh zat organik banyak terjadi dewasa ini. Zat-zat organik ini dapai mengubah sifat fisika air seperti kenaikan suhu. kekeruhan, warna. bau dan pH air yang tercemar tersebut. Alizarin red dan direct red-81 adalah contoh zat organik yang mencemari badan air. Keduanya berwarna merah dan digunakan dalam proses pencelupan (dyes) dalam indusiri tekstil. Pada penelitian ini dilakukan percobaan unluk mengurangi intensitas warna kedua zal warna dalam air, baik dalam kondisi berdiri sendiri maupun scbagai campuran. Menggunakan metode fotokatalisis dengan katalis 'suspensi TiO2. Proses fotokatalisis yang melibaikan molekul-molekul semikondukior TiO2 di bawah iluminasi sinar UV menghasilkan radikal hidroksil OH yang dapat mendegradasi zal warna. Setelah proses fotokatalisis. kadar warna keduanya menurun. Besarnya untuk masing-masing larutan adalah; laralizarin red 50 ppm =22 %,[TiC>2 ] 50 ppm, t radiasi 5 jam. laralizarin red 50 ppm =13,83 %.[TiQ;] 30 ppm, t radiasi 1jam"
Depok: Sains Indonesia, 2005
SAIN-10-2-2005-14
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Pratiwi
"Proses degradasi polutan organik diharapkan dapat berlangsung lebih efektif dengan menggabungkan kedua proses fotokatalisis dan adsorpsi. Pada penelitian ini dilakukan variasi komposisi TiO2 - karbon aktif sebagai fotokatalis dan adsorben untuk mengetahui komposisi yang memberikan hasil penyisihan terbaik.
Ti02 dipreparasi menggunakan Ti(Opr)4AcAc sebagai precursor dengan metode sol gel. Selanjutnya sol Ti02 dicampurkan dengan serbuk karbon aktif pada berbagai komposisi kemudian diuapkan dan dikalsinasi. Material fotokatalis adsorben (AFT) kemudian dikarakterisasi dengan BET dan XRF untuk mengetahui luas permukaan dan prosentase jumlah katalis di permukaan adsorben. Uji kinetika proses degradasi fenol oleh material fotokatalis adsorben dalam reaktor Air Sparged Tube Reactor dilakukan untuk menentukan parameter parameter kinetika yaitu konstanta laju reaksi (kr), konstanta kesetimbangan adsorpsi (Kc) dan energi aktifasi (EA) Dalam analisis data digunakan model kinetika Langmuir-Hinshelwood untuk menggambarkan pembentukan CO2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan AFT dengan kandungan Ti02 kurang dan 50% penyisihan fenol terbanyak diperoleh pada komposisi 15% Ti02 dan 85% karbon aktif (AFT 15% TiO2) sedangkan pada penggunaan AFT dengan kandungan Ti02 lebih besar dan 50% komposisi 65% TiO2 dan 35% karbon aktif (AFT 65% Ti02) memberikan hasil terbaik. Model persamaan Langmuir-Hinshelwood berlaku pada saat kesetimbangan adsorpsi karbon aktif tercapai dimana hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah karbon aktif di dalam AFT. Pada penggunaan AFT 15% TiO2 diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi (=30 menit) daripada penggunaan AFT 65% TiO2(=5 menit).
Perbandingan parameter kinetika yang dilakukan terhadap dua kondisi optimum menunjukkan bahwa penambahan karbon aktif dapat meningkatkan kemampuan adsorbsi AFT namun disis Iain menurunkan kemampuan AFT dalam mendegradasi fenol. Umur AFT 15% TiO2 diduga lebih pendek daripada AFT 65% TiO2 karena harga kr yang lebih kecil dan harga Kc yang leblh besar sehingga AFT 15% TiO2 akan lebih cepat jenuh dengan fenol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny
"Pengaruh modifikasi fotokatalis TiO2 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air telah diinvestigasi. Prekursor yang digunakan adalah TiO2 degussa P-25 yang dibentuk menjadi nanotube melalui metode hydrothermal dengan bantuan ultrasonikasi. Fotokatalis juga diberi dopan nitrogen dan platina, masing-masing dengan metode impregnasi dan photo-assisted deposition. Pengaruh banyaknya gliserol juga diamati dalam pengujian untuk melihat banyak hidrogen yang terbentuk . Hasil menunjukkan fotokatalis TiO2 yang termodifikasi mampu menghasilkan hidrogen lebih banyak dibanding TiO2 degussa P-25. Analisa DRS menunjukkan N-TiO2 nanotube dapat merespon aktif pada sinar tampak. Namun masih diperlukan perbaikan metode pemberian dopan Pt dan N agar fotokatalis Pt-N-TiO2 dapat aktif pada sinar tampak.

Effects of modified TiO2 photocatalyst for hydrogen generation from glycerol and water application had been investigated in this research. The precursor wass degussa P-25 TiO2 which formed to be a nanotube via hydrothermal method with ultrasonication aid. The photocatalyst was also doped by nitrogen and platina using impregnation and photo-assisted deposition methods respectively. The effect of glycerol concentration to hydrogen production was also being inspected. The results showed that modified TiO2 photocatalyst could produce more hydrogen compare to degussa P-25 TiO2. DRS analysis also shows that nanotube N-TiO2 was more responsive in visible light. In other hand, Pt-N-TiO2 synthesis method improvement is compulsory in order to increase Pt-N-TiO2 reponse to visible light."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51682
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>