Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruelle, David
Reading, MA: Addison-Wesley Pub. Co., 1978
R 530.132 RUE t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Our research present a source of correlated photon pairs in Abrikosov-Balseiro-Russell (ABR)
formalism that relies on spontaneous scattering in Sr-30, microstructure. Quantum correlations are
shown between photon pairs that are generated through four-photon scattering where the pump photons
are degenerate at a wavelength of ?49 mm with 2.1 x 10 currie/mm fast thermal neutron floating; and the
signal also idler photons are nondegenerated at wavelength of 737 nm and 76 l nm, respectively. In non-
Abellian system for ABR formalism, the quantum approaching will be shown Cerenkov's effect existing
then the Canadian Deuterium Uranium (CANDU) nuclear reactor using by Sr;O; matrix to be barter for
2.1 x 10'3 currie/mm fast thermal neutron floating before the anti- neutrino particle shown up. Careful
adjustment of the pump wavelength and polarization in Dirac's condition are shown to be critical to
observing quantum correlations.
"
Jurnal Teknologi; Vol. 19 (3) September 2005 : 250-259, 2005
JUTE-19-3-Sep2005-250
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ezra Acalapati Madani
"Persamaan BPS memudahkan untuk melakukan pemecahan numerik suatu sistem dengan topological defects. Salah satu cara untuk mendapatkan persamaan BPS adalah dengan menggunakan First-Order Formalism. Untuk mendapatkan persamaan BPS dan potensial yang dapat menghasilkan persamaan BPS tersebut dari sistem dengan Alice strings, digunakan formalisme tersebut. Kemudian, hasil dari formalisme tersebut diaplikasikan untuk model-model tertentu yang memvariasikan model utama (yang mempunyai medan gauge SU (2) dan U (1) dan satu medan skalar) dengan hanya menggunakan satu medan gauge SU (2) atau menambahkan medan skalar doublet.

The BPS equations are very useful when used for solving fields in a system with topological defects. A more systematic method of finding the equations is by using the First-Order Formalism. This First-Order Formalism is used for models containing Alice strings to obtain their BPS equations potentials required for those equations to exist. The models used are a model containing both SU (2) and U (1) gauge fields, a model with only one U (1) gauge field and a model containing both SU (2) and U (1) gauge fields with an additional doublet scalar field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Lingga Rachman
"Seni merupakan salah satu ruang bagi manusia dimana ia bisa berkreasi dan mengekspresikan dirinya. Sebagai manusia yang kritis, memiliki kemampuan untuk berkreasi dengan bekalan ide-ide dan sifat keunikan. Proses tersebut merujuk pada suatu konsep tentang kebaruan, yaitu originalitas. Sebagai konsep, originalitas membekali manusia dengan dorongan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Namun pada seni, originalitas tidak hanya bisa dilihat sebagai sebentuk konsep, tapi juga konteks dimana ia dapat mempengaruhi bentuk apresiasi seseorang terhadap suatu objek seni. Era modern yang telah bergerak mempengaruhi zaman, telah mengubah seni yang original dan autentik pudar, sehingga bagi seorang Walter Benjamin, seni telah kehilangan aura. Seni modern tidak hanya bermuatan estetis tetapi juga politis serta ekonomis, sehingga menjadikan seni tidak lagi diapresiasi sebagai suatu substansi keindahan, melainkan sebagai komoditas. Dalam hal ini, seni yang telah kehilangan auranya tersebut bisa tetap diapresiasi meski ia berdiri tanpa bekalan originalitas yang berupa konteks pada karya, karena karya seni terlahir dengan muatan-muatan ide mengenai keindahan bernuansa artistic sehingga bisa tetap berdiri tanpa harus menggali konteks originalitas. Melihat hal tersebut, originalitas yang telah pudar dari proses kreasi dan pada konsep seni telah berganti menjadi rumusan inovasi yang masih tetap mengusung semangat kebaruan.

Art is a space men can used to create and express themselves. As critical human being, men are capable to create things based on the ideas and uniqueness. The process itself leads to a concept of originality. As a concept originality gave men the force to create something based on new ideas. Yet in art, originality not only stands as a concept, but as a context as well which affecting the way of appreciation of a man to an object. Modernity has made the art lost its authenticity and sense of originality, and to Walter Benjamin, its aura. Modern arts are not always aesthetical, but political and economical at some points, which made the modern arts cannot be perceived or taking appreciations as a substance of beauty, but instead as commodities. In a way, the art which no longer has its aura still available for appreciations even without the originality as a context on the work of art. An art existed with its ideas of beauty and artistic being so without digging the context of originality the art still available for appreciation. The basic concept of originality, in this case, has turned to a new conceptual form of innovation whereas the ideas of ?new? is there as well."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1534
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library