Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brammeswara Habib Prasetya
"ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap indeks
keuangan inklusif (IKI). Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk memahami pengaruh penggunaan
internet dan mobile cellular terhadap IKI yang dapat meningkatkan pemerataan akses layanan
keuangan pada kelompok unbanked. Model Sarma digunakan pada penelitian ini dalam menentukan
IKI dan dilanjutkan dengan regresi data panel dengan variabel dependen ialah IKI dan variabel
independen ialah internet users per 100 people dan mobile cellular subscription per 100 people. Hasil
penelitian di 15 negara menunjukkan dari tahun 2005 hingga 2014 Jepang, Korea Selatan, dan
Spanyol berada pada posisi pertama hingga ketiga berturut-turut dalam IKI. Posisi keempat IKI
ditempati Malaysia dari 2005 hingga 2013 dan tergeser oleh Turki pada tahun 2014. Pada posisi
kelima hingga kesepuluh mengalami perubahan di antara negara Malaysia, Maroko, Thailand,
Ukraina, Moldova, dan India. Indonesia stagnan di posisi kesebelas dari tahun 2005 hingga 2014.
Kemudian, Filipina, Kenya, Mozambik, dan Madagaskar berada pada posisi empat terbawah. Hasil
regresi pada data panel di 14 negara menunjukkan internet users per 100 people memiliki pengaruh
positif pada IKI serta mobile cellular subscription per 100 people memiliki pengaruh negatif pada
IKI. Berdasarkan penelitian, dalam usaha meningkatkan kenaikan indeks keuangan inklusif
memerlukan kerja sama antara penggunaan information and communication technology (ICT) yang
didukung dengan literasi keuangan kepada populasi unbanked.

ABSTRACT
This thesis examines the impact analysis of internet and mobile cellular to financial inclusion index
(IFI). The purposes of this thesis are understanding the impact of internet user and mobile cellular
against the IFI and to improve the financial access to unbanked group. This thesis is explanatory
research by using quantitative methods. This thesis employes Sarma?s Model to determine the
financial inclusion index and using the panel data regression with dependent variable is financial
inclusion index (IFI) and the independent variables are internet users per 100 people and mobile
cellular subscription per 100 people. The study founds in 15 countries between 2005 and 2014 Japan,
South Korea, and Spanish are in the first until third position in IFI. The fourth position is Malaysia but
in 2014, Turkey replaced Malaysia in fourth position. In fifth until tenth positions are dynamic
between Malaysia, Morocco, Thailand, Ukraine, Moldova, and India. Indonesia is stagnant in the
eleventh position in ten years. Then, Philippines, Kenya, Mozambique, and Madagascar are in the
four bottom positions. The regression in 14 countries explain internet users per 100 people has
positive impact to IFI and mobile cellular subsrciption per 100 people has negative impact to IFI.
Based on the research, improvement of IFI need collaboration between information and
communication technology (ICT) with supported by financial literacy to unbanked population"
2017
T47098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Herdiana
"Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penerapan Laku Pandai Branchless Banking terhadap Indeks Keuangan Inklusif di Indonesia. Laku Pandai merupakan salah satu program guna mendukung terwujudnya keuangan inklusif yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Peraturan OJK Nomor 19/POJK.03/2014. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat inklusi keuangan setiap provinsi dan menganalisis pengaruh penerapan Laku Pandai terhadap tingkat inklusi keuangan yang direpresentasikan dengan Indeks Keuangan Inklusif, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi inklusi keuangan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan regresi berganda data panel dari 33 Provinsi di Indonesia selama periode berlakunya Laku Pandai mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Model penelitian merupakan Random Effect Model dengan metode Generalized Least Square GLS . Tingkat inklusi keuangan masing-masing provinsi di Indonesia dihitung dengan menggunakan Indeks Keuangan Inklusif berdasarkan metode Sarma 2012 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia tergolong sedang, yang ditunjukkan dengan nilai indeks keuangan inklusif berkisar 0,3 sampai dengan 0,6. Hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki tingkat inklusi keuangan yang sedang, kecuali Jakarta yang memiliki indeks keuangan inklusif tertinggi sebesar 0,9. Secara empiris, penerapan Laku Pandai, pendapatan PDRB per kapita , penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital LKD , tingkat pengguna internet Internet dan persentase penduduk yang memiliki telepon selular Ponsel memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap indeks keuangan inklusif di Indonesia. Sedangkan gini rasio, persentase angka buta huruf dan tingkat pengangguran tidak memiliki pengaruh secara statistik terhadap indeks keuangan infklusif di Indonesia.
This thesis contains the impact analysis of Laku Pandai Branchless Banking to the Financial Inclusion Index in Indonesia. Laku Pandai is one of the programs to support the realization of financial inclusion, issued by the Financial Services Authority through OJK Regulation Number 19 POJK.03 2014. This study aims to compare the inclusion rates of each province 39 s finances and analyze the impact of Laku Pandai on the level of financial inclusion represented by the Financial Inclusion Index, as well as to identify other factors affecting financial inclusion in Indonesia. This study used multiple regression of panel data from 33 provinces in Indonesia during the period of Laku Pandai programme from 2015 to 2017. The research model is a Random Effect Model with Generalized Least Square GLS method. The financial inclusion rates of each province in Indonesia are calculated using the Financial inclusion index using the Sarma model 2012 . The results show that the financial inclusion in Indonesia is in moderate level, which includes a financial inclusion index between 0.3 to 0.6. Almost all provinces in Indonesia have a moderate level of financial inclusion, except for Jakarta which has the highest financial inclusion index. Empirically, Laku Pandai Branchless Banking , income GRDP per capita , Digital Financial Services DFS , Internet users Internet and percentage of people who own the mobile phone cellular Phone have a positive and significant relationship to the financial inclusion index in Indonesia. While the gini ratio, the percentage of angka buta huruf BHF and the unemployment does not statistically influence to the financial inclusion index in Indonesia. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library