Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catur Hanggoro Putro
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana audience involvement dari penonton film mempengaruhi persepsi dan pengalaman penonton film itu ketika mereka mengunjungi tempat-tempat yang ditampilkan dalam sebuah film. Film 5cm dijadikan sebagai studi kasus penelitian ini karena memiliki latar pengambilan gambar di Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa behavioral involvement dan referential reflection penonton film 5cm merupakan dua faktor yang secara signifikan mempengaruhi persepsi dan pengalaman penonton film tersebut ketika mereka mengunjungi Gunung Semeru. Sedangkan emotional involvement tidak termasuk kedalam faktor yang secara signifikan mempengaruhi persepsi dan pengalaman penonton film 5cm ketika mengunjungi Gunung Semeru.

The main objective of this study is to understand how the audience involvement influences the perception of their actual on-site film tourism experiences at its former filmed locations. This study analized 5cm as a case study because this movie has a production setting in ecotourism sphere of Mount Semeru, Malang, East Java. This study used multiple regression analysis. The results of this study indicated that behavioral involvement and referential reflection was the two factors that significantly affect the perception of their on-site film tourism experiences. While the emotional involvement was not included into the factors that significantly affect the perception of their on-site film tourism experiences.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Alifah
"Korea Selatan memulai film-tourism di tahun 2004 dengan memanfaatkan adanya kepopuleran Hallyu di masa itu. Kepopuleran Hallyu, khususnya drama Korea di mancanegara turut berperan dalam mempromosikan Korea Selatan dalam hal pariwisata. Secara tidak langsung, hal ini dibuktikan dengan tidak sedikit lokasi syuting drama Korea populer yang dijadikan objek wisata. Nami Island dan Taman Yongin Daejanggeum merupakan dua contoh objek wisata yang awalnya merupakan lokasi syuting drama Korea populer yang tayang di tahun 2002. Tujuan dari penelitian ini untuk membahas motivasi perjalanan wisatawan Indonesia dalam melakukan film-tourism ke Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dengan enam orang informan wisatawan Indonesia yang pernah mengunjungi lokasi syuting drama Korea populer antara tahun 2017-2019. Melalui penulisan ini ditemukan bahwa para informan memiliki motivasi fantasi yaitu ingin melepas rutinitas keseharian yang menjemukan dan mencari kepuasan dalam diri. Selain itu, kegiatan film-tourism ini juga mencerminkan esteem needs (kebutuhan harga diri) karena munculnya rasa puas telah mencapai suatu target, yaitu merasakan menjadi pemeran utama dalam drama.

South Korea started film-tourism in 2004 by utilizing the popularity of Hallyu at the time. The popularity of Hallyu, particularly of Korean dramas in many countries, plays a role in promoting South Korea in terms of tourism. This is indirectly proven by the fact that many popular Korean drama shooting locations have become tourist attractions. Nami Island and Yongin Daejanggeum Park are examples of tourist attractions that were originally the shooting locations for popular Korean dramas in 2002. The purpose of this study is to discuss the influence of Korean dramas on the motivation of Indonesian tourists to travel to South Korea. This study uses the qualitative method with an in-depth interview technique with six Indonesian tourist informants who have visited the shooting locations of popular Korean dramas between 2017-2019. In this study, it was found that the informants had fantasy motivations, namely wanting to let go of the boring daily routine and looking for satisfaction within themselves. In addition, this film-tourism activity also reflects esteem needs because the emergence of a sense of satisfaction for having reached a target, which is to feel like being the main character in a drama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library