Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Ariani
"Perancangan tataletak pabrik yang efektif serta perencanaan aliran material yang efisien merupakan syarat bagi keberlangsungan kegiatan produksi yang ekonomis. Kegiatan perancangan tataletak pabrik dan fasilitas produksi mempengaruhi aliran material, jarak tempuh material, serta biaya pemindahan material (material handling cost). Fasilitas produksi yang didesain dengan baik akan meningkatkan keresponsifan dan efisiensi melalui minimalisasi perpindahan material, work-in progress, dan peningkatan produktivitas. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di industri pengemasan. Pabriknya yang terletak di Pondok Bambu telah mengalami peningkatan produksi tanpa diikuti dengan perluasan area pabrik. Hal ini mengakibatkan aliran material kurang lancar, stasiun kerja yang kurang ergonomis, serta pemindahan material yang cukup jauh. Kondisi ini tentunya akan mengganggu kelancaran proses produksi sehingga perlu dilakukan perancangan ulang tataletak pabrik dan fasilitas produksi didalamnya. Pada tahap awal, perancangan ulang tataletak fasilitas produksi dilakukan dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Parley, untuk menghasilkan stasiun kerja yang ergonomis. Selanjutnya, penyusunan fasilitas produksi pada lantai produksi dilakukan dengan menggunakan metode Genetic Algorithm (GA), yaitu suatu metode metaheuristik dengan fungsi tujuan untuk mendapatkan urutan fasilitas produksi dalam area pabrik yang memimmasi total jarak perpindahan material. Hasil tataletak fasilitas produksi yang didapat melalui GA memberikan total jarak perpindahan material sebesar 54,080,363 cm. Sedangkan total luas area gedung yang dibutuhkan untuk layout baru ini adalah sebesar 835.645 m2, dan membutuhkan perluasan sebesar 205.17 m2 dibandingkan layout lama. Layout yang diusulkan menghasilkan stasiun kerja yang ergonomis, fasilitas pelayanan produksi dan pelayanan pabrik yang lebih memadai, aliran material yang lebih lancar, serta meningkatkan efisiensi kerja.

An effective plant layout design and an efficient material flow planning are requisites to the persistence of economical production activities. Plant layout and manufacturing facilities design activities affect material flow, total distance travelled by material, and also material handling costs. A well-designed manufacturing facility helps increase responsiveness and efficiency through minimizing material transfer, work-in-progress, and maximizing productivity. PT X is a company moving in packaging industry. An increasing production volume had been occurred in its plant, that is located in Pondok Bambu, and was not followed with plant expansion. This case resulted in unsmoothed material flow, unergonomic work station, and far material movement. This condition will certainly interrupt the smoothness of manufacturing process, therefore, a plant relayout and manufacturing facilities redesign needs to be performed. In the initial phase, the redesign of manufacturing facilities layout is performed with a method developed by Parley, to produce ergonomic work stations. Furthermore, the arrangement of manufacturing facilities in the shop floor is executed with Genetic Algorithm (GA), a metaheuristic method with an objective function to find a feasible arrangement for all manufacturing facilities that minimizes the total distance traveled by materials. The total distance travelled resulted by manufacturing facilities layout obtained with GA is 54,080,363 cm. Meanwhile, the building's floorspace needed in this new layout is 835.645 m2, which means it needs an 205.17 m expansion, compared with the existing layout. The proposed layout produces ergonomic work stations, more sufficient manufacturing and plant services facilities, more smoothed material flow, and increasing working efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kurniawan
"Kekurangan energi listrik di Propinsi Riau hingga 150MW menyebabkan perlunya segera dilakukan penambahan pembangkit listrik baru. Penambahan pembangkit listrik baru harus diikuti dengan ketersediaan bahan bakar. Lapangan gas Segat merupakan salah satu alternatif sumber bahan bakar tersebut.
Tujuan dari penelitian adalah mencari nilai keekonomian yang terbaik untuk pengembangan lapangan gas Segat. Pada suatu lapangan gas yang terdiri dari beberapa sumur-sumur gas yang mempunyai cadangan gas yang terbatas untuk dijual ke konsumen.
Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan kajian dan simulasi beberapa skenario pengembangan menggunakan software seperti GAP, Hysys, Pipesim, dan Excel. Melakukan analisis tentang karakteristik reservoar dan memilih sumur-sumur gas yang harus dibor dan dibuka lebih dahulu serta desain fasilitas produksi di permukaan, jadwal diperlukannya gas kompresor pada saat tekanan sudah tidak dapat mengalirkan gas secara alami dari sumur gas menuju ke konsumen.
Perbedaan kondisi tersebut akan berpengaruh pada biaya investasi (capital expenditure) dan biaya operasi (operating expenditure) yang harus dikeluarkan sehingga berakibat terhadap nilai keekonomiannya berdasarkan indikator-indikator keuntungan berupa NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), POT (Pay Out Time) dan GOI (Government Take). kemudian memilih skenario pengembangan yang paling baik untuk Pemerintah dan Produsen gas.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa skenario yang terbaik dalam nilai keekonomian selama 10 tahun adalah Skenario VI dengan nilai NPV sebesar US$ 58,75 juta dan IRR sebesar 38% namun masih lebih kecil dari target IRR sebesar 40%. Untuk mendapatkan nilai keekonomian dengan target IRR 40% dilakukan dengan menaikkan harga gas dari US$ 5,00 per MMBTU menjadi US$ 5,33 per MMBTU atau dengan meningkatkan laju alir gas dari 25 MMSCFD menjadi 26,60 MMSCFD. Reservoar dapat dioptimalkan laju alirnya hingga 28,5 MMSCFD. Kenaikan volume gas tersebut meningkatkan nilai IRR menjadi 43% dan meningkatkan NPV menjadi US$ 70,53 juta. Perubahan titik serah menjadi di Unit Pengolahan Gas dapat menjadi alternatif pilihan karena dapat menurunkan harga gas dari US$ 5,00 per MMBTU menjadi US$ 3,78 per MMBTU.

Electricity deficit in Riau Province until 150MW is causing the needed of additional power generator to solve the problem soon. The additional of the power generator should be following with availability of fuel source. Segat gas field is one of the best alternatives for supply of fuel gas for power generator.
The objective of the study is to find the best attractive economic value of Segat gas field development. Gas field, which has a several well to produce gas with a limitation reserve.
Study and simulating with several scenarios of development using GAP, Hysys, Pipesim, and Excel software. Analyses the reservoir characterization data to determine reserves and gas deliverability predictions and also to estimate drilling schedule. Surface facilities design, by arranging pipeline and process plant design to consider wells location through out market sales point and needed of gas compressor. Economic evaluation, by demonstrating economic indicators result such as NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), POT (Pay Out Time) and GOI (Government Take) to make the most attractive for both Government and Gas Producer.
The best scenario in 10 years deliverability is Scenario VI with US$ 58.75 million of NPV and 38% IRR, still lower than 40% IRR target. Several solutions to meet the 40% IRR target is by increasing the gas price to US$ 5.33 per MMBTU instead of US$ 5.00 per MMBTU and increasing gas flow rate from 25 MMSCFD to 26.60 MMSCFD. Reservoir simulation has optimize the flow rate until 28.5 MMSCFD and increasing the IRR value from 40% IRR target to 43% and also increasing the NPV to US$ 70.53 million. Gas delivery point at Gas Processing Unit is alternative because can reduce the gas price from US$ 5.00 per MMBTU become US$ 3.78 per MMBTU.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gustiyanto
"Energi merupakan satu kebutuhan pokok buat manusia, salah satunya berasal dari gas bumi. Memang pada awalnya gas tidak dimanfaatkan sehingga gas yang merupakan produksi sampingan dari suatu sumur minyak bumi akan dibuang ke udara tanpa memberikan nilai ekonomi. Namun saat ini, gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang bagus, tidak kalah dengan minyak bumi. Apalagi saat ini produksi dan ketersediaan minyak bumi semakin menipis seiring semakin banyaknya minyak bumi yang diambil untuk dijadikan sumber energi.Investasi buat pengembangan industri minyak dan gas bumi memerlukan modal atau kapital yang besar sehingga perlu adanya pertimbangan di awal sebelum diputuskan akan dikembangkan. Salah satunya adalah dengan melihat risiko yang ada sebelum pekerjaan pengembangan itu dilakukan. PT. XYZ yang berada di Provinsi Kalimantan Utara, yang merupakan salah satu perusahaan milik negara berencana untuk melakukan pembangunan fasilitas produksi gas bumi. Sebelum diputuskan, tentu akan mempertimbangkan segala potensi yang ada, salah satunya adalah potensi risiko yang ada sehingga akan menjadi dasar untuk menyiapkan tindakan mitigasi jika pembangunan ini tetap akan dilakukan.

Energy is a basic need for humans, one of which comes from natural gas. At first gas was not utilized so that gas which is a by-product of an oil well would be discharged into the air without providing economic value. But at this time, natural gas is one of the energy sources that is utilized and has good economic value, not inferior to petroleum. Moreover, currently, the production and availability of petroleum are dwindling as more and more petroleum is taken to be used as an energy source. Investments for the development of the oil and gas industry require large amounts of capital, so there is a need for initial consideration before it is decided to develop it. One way is to see the risks that exist before the development work is carried out. PT. XYZ, which is located in Province North Kalimantan, that plans to build a natural gas production facility. Before it is decided, of course, it will consider all the potential that exists, one of which is the potential risk that exists so that it will become the basis for preparing mitigation actions if this development continues."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Hamonangan
"Ketidaktercapaian target produksi minyak dan gas dari yang direncanakan di akibatkan oleh salah satu sumber fasilitas produksi migas yang tidak bekerja secara optimal. maka dilakukan identifikasi peristiwa risiko yang berdampak negatif terhadap sasaran produksi di dalam proses pemeliharaan fasilitas produksi ditinjau dari penerapan Sistim Manajemen Mutu. Dari evaluasi dan uji korelasi statistik ditemukan faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti Training Program, Tenaga Kerja, Review Data & Workshop; Pendokumentasian Dokumen; Planning Pemeliharaan dan keterlibatan top management. Respon risiko yang berupa tindakan pencegahan, tindakan korektif yang dijadikan dasar Improvement flow proses pemeliharaan lewat penyempurnaan metode Sistem Manajemen Mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Production of oil and gas is not achieved as planned can result from one source of production facilities does not working optimally. It would require to identification of risk events that's negatively impact on the production targets in the maintenance process of production facilities in the terms implementation of Quality Management System. Evaluation and correlation of statistics found the dominant factor influencing customer satisfaction as Training Program, Labor, Review Data & Workshop; Documentation of Documents; Maintenance Planning and Involvement of top management. Risk response in the form of preventive actions, corrective actions will be used as the basis improvement of flow maintenance process through the update of Quality Management System to improve customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hibrah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang analisa rekayasa nilai pada desain fasilitas produksi gas alam dengan menggunakan tiga opsi desain pada Lapangan X dengan tujuan mendapatkan nilai kriteria desain yang paling optimal. Kriteria desain yang digunakan adalah modal awal CapEx , Net Present Value NPV , Internal Rate of Return IRR , lama waktu, resiko keselamatan dan lingkungan, dan fleksibilitas pengembangan. Hasil analisa rekayasa nilai metode paired comparison perbandingan dipadankan menunjukkan bahwa Opsi A yang menggunakan fasilitas produksi fix platform memiliki nilai NPV yang lebih baik 43,537,469.58 dibanding opsi yang memiliki NPV terkecil , dengan IRR 19 dan Pay Out Time POT selama 5 tahun.

ABSTRACT
This thesis discusses an analysis of value engineering for natural gas production facitlity with three design options of Field X development to get the optimal design criteria value. The design criteria used for this analysis are capital expenditure CapEx , net present value NPV , internal rate of return IRR , project schedule, safety and environment risk, and expansion flexibility. Value engineering paired comparison method result that Option A with the fix platforms has the best NPV of 43,537,469.58 more than the least NPV from other option , with the IRR value of 19 and Pay Out Time POT 5 years."
2017
T47401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Vergita Rakhma
"Fasilitas produksi minyak di lapangan X beroperasi pada kapasitas produksi 800 BOPD. Perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 1100 BOPD dengan memproduksi sumur baru. Proses pemisahan pada separator bertekanan rendah beroperasi dengan pemisahan 3 tahap dengan penurunan tekanan pada setiap tahapnya mulai dari 35 psig sampai ke tekanan atmosfer. Sedangkan pemisahan pada separator bertekanan tinggi dilakukan dengan tekanan pada 335 psig. Kondisi operasi ini hanya memperoleh 39% peningkatan laju produksi minyak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi inovatif untuk mengoperasikan fasilitas produksi minyak dalam peningkatan kapasitas produksi minyak dan mengatasi berbagai permasalahan dengan menyesuaikan kondisi operasi agar berjalan optimal. Dalam penelitian ini, fasilitas produksi telah dioptimalkan. Separator dan kompresor dipindahkan ke lokasi dimana sumur produksi berada untuk mengantisipasi penurunan laju produksi minyak dan penurunan tekanan yang begitu tinggi di pipa.
Tekanan optimal dari separator tahap pertama pada akhirnya adalah 110 psig, separator bertekanan tinggi adalah 320 psig disesuaikan dengan tekanan pelepasan kompresor. Keuntungan dari mengoptimalkan kondisi operasi tersebut adalah peningkatan produksi minyak menjadi 41% dan kapasitas gas yang dapat dihisap kompresor meningkat sebesar 30% yang menyebabkan kapasitas gas yang dibuang ke pembakaran berkurang sebesar 47%. Kondisi operasi yang telah optimal tersebut meningkatkan keuntungan sebesar 30 miliar rupiah.

The oil production facility in X field operates at capacity 800 BOPD and is aimed to increase its capacity up to 1100 BOPD by producing new well. The separation process operates with 3-stage separation from at 35 psig to atmospheric pressure and 2-stage high pressure separation at 335 psig. This operating condition was only gaining 39% of increasing oil production rate.
The aim of the study is to find the innovative solution to operate the oil production facility at increasing production capacity and to overcome the constraints by adjusting the operation condition. The separator and compressor are moved to wellhead location to anticipate declining oil production rate and deliver the liquid phase and gas phase to the plant. The chemical process of the production facility is simulated.
The optimum pressure of the first-stage separator is 110 psig & high pressure separator is 300 psig adjusted to compressor discharge pressure. The gain from optimized operating condition of the separator & compressor are from 39% to 41% increasing oil production rate and 30% increasing gas capacity that is processed by compressor therefore 47% gas was recovered from flaring. This optimized operating condition of production facility raised the profit by 30 billion rupiahs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library