Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stebi Julionatan
Bayu Media, 2011
813.6 STE l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Riordan, Rick
London: Penguin Random House, 2017
813.6 RIO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Noura Books, 2019
808.83 BEC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pullman, Philip
Jakarta: Gramedia, 2007
813 PUL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Astirini Diyandra Putri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tema fantasi terhadap tindakan terorisme, dimana penulis mencoba mengkaji dan menganalisis bagaimana pola-pola yang dilakukan khususnya Jamaah Islamiyah dalam mengembangkan jaringannya, seperti merekrut anggota dengan fantasi menghadirkan negeri khilafah di dunia ini dengan doktrin-doktrin agama menurut persepsi mereka. Dimana menurut pemahaman mereka tindakan yang mereka lakukan bukanlah tindakan kekerasan yang melanggar aturan namun sebatas bentuk protes terhadap pemerintahan yang belum menegakan syariat islam sesuai harapan mereka. Penelitian ini mengkaji bagaimana pesan persuasi yang disampaikan dalam teks pledoi Muhammad Jibriel sebagai bagian dari kelompok Jemaah Islamiyah, dimana pada teks pledoi tersebut kita dapat melihat tema-tema fantasi yang mereka lakukan dan sampaikan untuk mempersuasi publik. Dari penelitian ini ditemukan delapan tema fantasi, yaitu 1 Membenci kedzaliman dan menyerukan pertobatan, menegakkan keadilan, kejujuran kesejahteraan dan melawan ketidakadilan, 2 Jihad merupakan perjuangan mengakkan agama, melawan Amerika, 3 Jihad bertujuan membawa kebaikan, 4 Adanya tuduhan palsu Jaksa dan rekayasa aparat, ada kepalsuan bukti 5 Pemahaman yang terkunci dangkal tentang agama memicu terorisme 6 Adanya disorientasi pemberantasan terorisme, 7 Adanya agenda asing dan kaki tangan imperialisme, dan kode fantasi terakhir adalah 8 Penistaan agama. Kata Kunci:Tema Fantasi, Terorisme, Syariat Islam, dan Jihad ABSTRACT
This research discusses about fantasy theme on the acts of terrorism, the writer reviews and analyzes the patterns mainly used by Jamaah Islamiyah to expand its network, recruiting its member within the fantasy of khalifah and indoctrinate with wrong interpretation. In their perception, the action is not a violent acts, it is merely a form of protest against the government whom failing putting Sharia law on forced. This research also reviews the persuasive messages delivered in the Muhammad Jibriel rsquo s advocacy memo, which shows himself as the member of Jamaah islamiyah. On those advocacy memo, we can see the fantasy themes they implement to persuade the public. This research found eight fantasy theme, which are 1 Hates injustice, calls for penitence, upholds fairness, honesty, prosperity, and fights the unjust 2 Jihad is a struggle to upholds the religion, fights US, 3 Jihad aims to bring goodness, 4 There are some false allegations from the prosecutors and the authorities, fake evidences, 5 Shallow understanding of religions triggering acts of terrorism, 6 Disorientation on the countering of terrorism, 7 The existence of foreign agenda and imperialism accomplices, 8 blasphemy. Keyword Fantasy theme, Terrorism, Sharia Islam, Jihad"
Depok: 2018
T49453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
813 ROW h
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Hisyadiah
"ABSTRAK
Dalam sastra anak, emosi merupakan salah satu tema yang dibahas dan diyakini memiliki kontribusi besar bagi perkembangan kepribadian anak. Karya sastra anak yang dibahas dalam penelitian ini adalah Die Pinabriefe karya Martin Baltscheit tahun 2003. Karya ini menceritakan tokoh anak Henrietta yang kehilangan bonekanya. Selain boneka, ayah Henrietta juga baru saja pergi meninggalkan rumah tanpa memberikan pesan. Selama bonekanya hilang dan ayahnya pergi dari rumah, Henrietta mendapatkan surat-surat yang memiliki elemen fantasi dan sangat mempengaruhi emosinya. Die Pinabriefe merupakan cerita yang berakar dari unsur realita, namun terdapat elemen fantasi melalui model penceritaan Implizierte Sekund ? ? ? ? rwelt atau dunia sekunder secara implisit melalui surat fantasi Pina yang berpergian ke Regenbogenland atau pulau pelangi. Oleh karena itu, penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana strategi narasi dalam penggambaran emosi yang diekpresikan oleh tokoh Henrietta terkait dengan tema kehilangan. Penggambaran emosi berfokus pada saat Henrietta dihadapkan antara unsur realitas dan elemen fantasi yang masuk ke kehidupannya. Hasil penelitian yang didapat dengan menggunakan strategi narasi terkait emosi yaitu perlu adanya fantasi pada dunia anak sebagai bentuk anak membutuhkan kesenangan, antisipasi, hiburan dan sebagai bentuk untuk mengimbangi permasalahan tokoh Henrietta dalam kehidupannya, salah satunya rasa kehilangan.

ABSTRACT<>br>
In children literature, emotion is one of themes that being discussed and believed to have a major contribution to the development of the child rsquo s personality. One of children rsquo s literature that discussed in this research is Die Pinabriefe by Martin Baltscheit in 2003. It tells about the character named Henrietta, who lost her doll named Pina. Besides her doll, Henrietta rsquo s father also just left her without leaving any message to her. During the time when Pina is lost and his father is gone, Henrietta gets letter that has a fantasy element and greatly affects her emotion. Die Pinabriefe is a story, which came from the element of reality, but there is also an elements of fantasy through narrations model named implizierte sekundarwelt or implicitly secondaryworld. This secondary world came through Pina rsquo s fantasy latter, who travels to Regenbogenland or the rainbow island. Therefore, this reasearch will show how the narrative strategy in emotional depiction that expressed by Henrietta rsquo s character is related to the theme of loss. Emotional depiction focused on when Henrietta is confronted between the reality and the element of fantasy that enters her life. The results that obtained by using narration strategy related to emotion is that fantasy is important to childrens rsquo world as a form that children requires a pleasure, anticipation, entertainment and to balance Henrietta rsquo s problems in her life, one of them is sense of loss. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Adriana Fatika
"Maid café merupakan salah satu destinasi wisata populer di Jepang terutama Akihabara. Maid café pada dasarnya adalah kafe dengan pramusaji yang bermain peran sebagai maid dan melayani pengunjung selayaknya tuan dan putri mereka. Tugas akhir ini membahas aspek simulacra dalam maid café dengan menganalisis konsep dunia fantasi Maidreamin, sebuah maid café di Akihabara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simulacra oleh Jean Baudrillard (1981) dan teori fantasi oleh J.R.R. Tolkien (1947). Penelitian ini menggunakan metode analisis pragmatik terhadap bahasa yang digunakan di dalam Maidreamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa Maidreamin melakukan simulasi dunia fantasi di dalam kafenya. Hasil simulasinya (simulacra) berupa negeri dongeng dengan latar tempat, karakter, bahasa, dan beberapa unsur fantasi yang unik. Simulacra tersebut berfungsi sebagai pemulihan (recovery), pelarian diri (escape) dan hiburan (consolation) bagi pengunjung.

Maid café is one of the most popular tourist destinations in Japan, especially in Akihabara. Maid cafes are cafes with waiters playing role as maids and treating customers as their master and princess. This paper discusses the aspect of simulacra in maid café by analyzing the concept of fantasy world in Maidreamin, a maid café in Akihabara. This research uses theory of simulacra by Jean Baudrillard (1981) and the fantasy theory by J.R.R. Tolkien (1947). This research uses pragmatic analysis method of the language used in Maidreamin. The analysis shows that Maidreamin simulates a fantasy world within the café manifested in a shape of fairyland consists of unique place, characters, language, and some fantasy elements. The simulacra functions as a recovery, escape and consolation for the visitors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resty Nidya Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kepuasan pengunjung yang berekreasi di Dunia Fantasi PT Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, selain itu penulis berharap agar pembaca lebih dapat mengetahui bagaimana kepuasan pengunjung terhadap layanan rekreasi Dunia Fantasi PT Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pengunjung sesuai dengan keadaan subjek yang sebenarnya, metode rentang skala untuk mengetahui kualitas pelayanan dan metode analisis GAP untuk mengetahui kepuasan pengunjung. Setelah penulis mengetahui kepuasan pengunjung terhadap layanan rekreasi Dunia Fantasi akhirnya penulis menarik kesimpulan bahwa kualitas pelayanan yang ada di Dunia Fantasi sudah sangat baik, kualitas pelayanan yang sudah sangat baik membuat pengunjung merasakan sangat puas karena telah berekreasi di Dunia Fantasi."
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2016
330 JABE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Magdalena Jayanti
"Penulisan skripsi ini berawal dari ketidakjelasan konsep subyek, fantasi, dan emansipasi dalam keadaan kapitalisme-globalisasi. Subyek yang bersifat void ini selalu berupaya menutupi lackness alamiahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui fantasi. Prinsip dasar fantasi adalah 'Che vuoi' (What do you want from me?). Hasrat pihak lainlah yang secara tidak sadar membentuk hasrat seseorang, contohnya pada kasus fantasi rasis. Problematika ini memampukan subyek untuk melampaui sisi tergelapnya, sehingga terkait dengan emansipasi. Kondisi emansipasi merupakan tujuan perjuangan subyek. Perjuangan tersebut membutuhkan subyek yang mempunyai kemampuan mengatasi lackness alamiahnya melalui tindakan radikal. Tindakan radikal ini dapat terjadi dengan adanya pematahan struktur the Big Other, serta pelepasan diri dari tatanan the Symbolic yang ada. Tindakan radikal ini menghasilkan kebaruan dan subyek 'kosong'. Situasi inilah yang memungkinkan tercapainya emansipasi. Perlu diingat bahwa emansipasi tidak bisa berhenti, tidak mempunyai syarat-syarat legal, serta bukanlah sebuah fantasi (karena bukan bentukan hasrat pihak lain).

This thesis begins with the vagueness concept of subject, fantasy, and emancipation in capitalist-globalization. Subject, whose characteristic is void, always try to cover this natural lackness. One of the efforts is through fantasy. The basic principle of fantasy is 'Che vuoi' (What do you want from me?). Other party desire unconsciously forms one's desires, for example in the case of racist fantasy. This problematic enabling the subject to pass over the darkest side of his/her life, which associated with emancipation. Emancipation is a condition that being the goal of subject's struggle. This struggle requires a subject that has the ability to overcome his/her natural lackness through radical action. This radical action may occur by the breaking the structure of the Big Other, as well as the self-release from the existing the Symbolic order. This radical action produces novelty (new form) and the an "empty" subject. This situation allows the possibility of emancipation. Some things that we should keep in our mind that emancipation won't have finished, it doesn't have any legal terms, and it's not a fantasy (as it's not formed by the other party's desire)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42232
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>