Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iffah Karimah Salsabila
"Masalah kesehatan di wilayah perkotaan semakin meningkat sebagai salah satu dampak negatif dari urbanisasi. Masalah nutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di wilayah perkotaan. Masalah nutrisi khususnya pada balita sebagai agregrat berisiko membutuhkan perhatian dari berbagai pihak, terutama keluarga dan khususnya ibu sebagai pengasuh utama. Salah satu penyebab masalah nutrisi yaitu pengetahuan yang kurang terkait nutrisi. Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah kesehatan di perkotaan.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi yang dilakukan kepada keluarga dengan masalah nutrisi yaitu gizi kurang pada balita. Peran perawat untuk mengatasi masalah nutrisi dilakukan melalui asuhan keperawatan keluarga.
Metode yang digunakan yaitu studi kasus pada tiga keluarga binaan dengan masalah nutrisi pada balita. Intervensi unggulan yang dilakukan ialah edukasi gizi seimbang. Intervensi yang sudah dilakukan mampu menghasilkan perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam meningkatkan kebutuhan nutrisi pada balita serta dihasilkan peningkatan berat badan pada balita.
Diharapkan intervensi edukasi gizi seimbang mampu dilanjutkan dan dioptimalkan oleh perawat komunitas maupun melibatkan kader agar mampu meningkatkan status gizi balita.

Health problems in urban areas are increasing as one of the negative impacts of urbanization. Nutrition issues are one of the most common health problems in urban areas. Nutritional problems, especially in toddlers as aggregates at risk, require attention from various parties, especially families and especially mothers as primary caregivers. One of the causes of nutritional problems is lack of knowledge related to nutrition. Urban community health nursing is one solution to solve urban health problems.
Writing of this scientific paper aims to describe the results of interventions carried out to families with nutritional problems that is less nutrition in toddlers. The role of nurse to overcome the problem of nutrition is done through family nursing care.
The method used is case study on three families managed with nutritional problems in toddlers. The pre-eminent intervention is balanced nutrition education. Interventions that have been done can produce changes in mother and family behavior in improving the nutritional needs in toddlers and resulting in weight gain in toddlers.
It is expected that balanced nutrition education interventions can be continued and optimized by community nurses or involving cadres to be able to improve the nutritional status of toddlers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Savira Novelina
"Manajemen kesehatan yang tidak efektif akan mempersulit pengontrolan tekanan darah pada masalah hipertensi, terutama pada lansia. Keluarga memiliki peranan dalam mempengaruhi kondisi kesehatan lansia. KIAN ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada keluarga dengan hipertensi agregat lansia melalui penerapan aroma foot massage. Intervensi ini dilakukan selama 12 sesi dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis menunjukkan keefektifan intervensi aroma foot massage pada keluarga kelolaan dan meningkatnya tingkat kemandirian keluarga.

 


Ineffective health management could worsen controlling blood pressure in people with hypertension, especially elderly. Family has a role in influencing the health condition of the family member. This Study aims to analyze nursing process in families with hypertension in elderly through the application of aroma foot massage. This intervention was conducted in 12 sessions and blood pressure measurements before and after the intervention. The results of the analysis showed the effectiveness of the aroma foot massage interventions for elderly and also there is an increased in level of the family independence evaluation.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian diseluruh dunia dan dapat diderita oleh kelompok usia mana saja, salah satunya lansia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi hipertensi usia 55-64 tahun sebanyak 55,2%; usia 65-74 tahun sebanyak 63,2%; dan usia ≥ 75 tahun sebanyak 69,5%. Hipertensi dapat terus meningkat pada tahun 2050 karena jumlah lansia diperkirakan mencapai 2 milyar jiwa. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga yang memiliki agregat lansia dengan hipertensi. Intervensi foot massage diberikan dengan tujuan memberikan rasa rileks, menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kenyamanan, dan memperlancar aliran darah sehingga tekanan darah menurun. Intervensi foot massage dilakukan 6 hari berturut-turut selama 15 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan 5-10 menit sebelum dan sesudah diberikannya intervensi foot massage untuk melihat stabilisasi tekanan darah sesuai dengan target yang ingin dicapai. Hasil evaluasi mendapatkan adanya penurunan darah, yaitu sebelum terapi foot massage menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik 145,16 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 69,67 mmHg, namun setelah dilakukan terapi foot massage rata-rata tekanan darah sistolik 134 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 68,83 mmHg. Pembatasan garam harian, mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengelola stres perlu dilakukan keluarga dalam mengontrol tekanan darah. Tindakan foot massage tidak memberatkan perekonomian keluarga dan gerakannya dapat diikuti masyarakat luas.

Hypertension is one of the causes of death worldwide and can be suffered by any age group, one of which is the elderly. Based on Riskesdas data for 2018, the prevalence of hypertension aged 55-64 years was 55.2%; aged 65-74 years as much as 63.2%; and age ≥ 75 years as much as 69.5%. Hypertension can continue to increase in 2050 because the number of elderly people is estimated to reach 2 billion people. This scientific work aims to describe nursing care with foot massage as an effort to reduce blood pressure in families that have an aggregate of elderly people with hypertension. Foot massage interventions are given with the aim of providing a sense of relaxation, reducing pain, increasing comfort, and facilitating blood flow so that blood pressure decreases. The foot massage intervention was carried out 6 days in a row for 15 minutes. Blood pressure measurements were carried out 5-10 minutes before and after the foot massage intervention was given to see blood pressure stabilization according to the target to be achieved. The evaluation results found a decrease in blood pressure, namely before foot massage therapy showed an average systolic blood pressure of 145.16 mm Hg and an average diastolic blood pressure of 69.67 mm Hg, but after foot massage therapy the average systolic blood pressure was 134 mm Hg and the average diastolic blood pressure was 68.83 mm Hg. Restricting daily salt, taking antihypertensive drugs regularly, doing physical activity, and managing stress needs to be done by the family in controlling blood pressure. The act of foot massage does not burden the family's economy and the movement can be followed by the wider community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mulyasari
"Obesitas merupakan masalah kesehatan yang serius namun sering kali dianggap bukan penyakit sehingga diabaikan. Obesitas bila tidak ditangani dengan tepat berisiko menimbulkan penyakit-penyakit yang mengancam nyawa seperti hipertesi, jantung koroner, stroke, gagal ginjal dan sebagainya. Studi kasus ini bertujuan untuk memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan keluarga dengan obesitas pada Ibu R di keluarga Bapak A di sebuah wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Garut. Intervensi  menggunakan penerapan pengajaran: peresepan latihan interval training yang dilakukan oleh Ibu R sebagai salah satu bentuk dari perilaku menurunkan masa tubuh.  Interval training yang diajarkan  berupa lari di tempat selama 1,5 menit, diselingi jalan di tempat selama 3 menit dilakukan berulang-ulang selama 45 menit, dilakukan teratur, 3 kali dalam satu minggu @55 menit dalam satu sesi latihan termasuk pemanasan dan pendinginan. Intervensi dilakukan dengan melibatkan keluarga agar memberikan dukungan terhadap Ibu A. Dukungan yang diberikan keluarga berupa penghargaan dari keluarga inti dan dukungan instrumental serta appraisal dari keluarga besar. Setelah melakukan latihan teratur interval training sebanyak 8 kali latihan, terdapat penurunan 7 cm pada lingkar perut,  1 cm lingkar pinggang dan 0,3 kg berat badan. Hasil studi kasus ini menunjukkan pentingnya pengajaran peresepan latihan fisik interval training dalam rangka meningkatkan latihan fisik dalam mengatasi obesitas.

Obesity is a serious health problem but it is often considered not a disease so it is ignored. Obesity if not treated properly risks causing life-threatening diseases such as hypertension, coronary heart disease, stroke, kidney failure and so on. This Karya Ilimiah Akhir Ners (KIAN) aims to describe the results of analysis of the family nursing care to Ibu R with obesity in Bapak A Family. The intervention uses the application of the taeaching prescribed  exercise interval training to promote physical exercise as one form of behavior to decrease body mass. The Interval Training  is done regularly, 3 times a week @ 55 minutes in one training session. After doing regular exercise the interval training in  8 times, there is a 7 cm decrease in abdominal circumference, 1 cm decrease of hip circumfence and 0,3 kg body weight.  The results of this case study show the importance of teaching prescribed exercise interval training to promote physical exercise in solve obesity.  "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hafsah
"Hipertensi merupakan masalah serius dikarenakan prevalensinya yang terus bertambah, dimana 1,28 miliar orang di dunia mengidap penyakit tersebut. Di Indonesia sendiri, prevalensi hipertensi sekitar 34,11%, dimana 45,3% dari seluruh pengidap hipertensi di Indonesia merupakan populasi dewasa akhir. Hal tersebut menunjukan usia dewasa akhir menempati peringkat 2 kelompok umur dengan prevalensi terbanyak, sehingga penting untuk ditindaklanjuti agar tidak berlanjut pada komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan foot massage sebagai bagian dari terapi nonfarmakologis. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga dengan dewasa akhir yang mengidap hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi foot massage dilakukan satu kali sehari selama 6 hari, dengan durasi pemijatan setiap kaki selama 10 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah intervensi foot massage untuk memonitoring keefektifan terapi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah pada ketiga klien yang dibuktikan dengan selisih rata-rata tingkat tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukannya 6 kali foot massage. Selisih tersebut adalah sebagai berikut; pada Ibu A didapatkan selisih 8/2,83 mmHg, Ibu I 11,17/1,17 mmHg, dan Ibu Y 8,33/3,5 mmHg. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Foot massage efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan upaya pengendalian hipertensi dengan foot massage dapat dikembangkan dan diimplementasikan kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan maupun pihak pendidikan sebagai perawatan mandiri dikarenakan pelaksanaannya yang mudah, efektif, dan efisien.
Hypertension is a serious health problem due to its increasing prevalence, with 1.28 billion people in the world suffering from it. In Indonesia, the prevalence of hypertension is around 34.11%, where 45.3% of the patients are middle-age adults. This shows that middle-age adults are ranked 2nd in the age group with the highest prevalence, thus it is important to treat hypertension in middle-age adults to avoid complications. One of the methods is foot massage as a part of non-pharmacological treatment. The purpose of this paper is to describing nursing care with foot massage as one of the attempts to lower the blood pressure on middle-age adults in families with hypertension. The method used for the research is case study. Foot massage intervention was performed once a day for 6 days, with the duration of 10 minutes for each massage. The result showed that there was a decrease of blood pressure among the three clients, proven by the difference in average blood pressure levels before and after the 6 sessions of foot massage. The differences are as follows; For Mrs. A, the difference was 8/2,83 mmHg, Mrs. I: 11,17/1,17 mmHg, and Mrs. Y: 8,33/3,5 mmHg. Therefore, it can be concluded that foot massage is effective in reducing blood pressure in hypertensive patients. The attempt to control hypertension using foot massage can be developed and implemented by healthcare workers and educational institutions as a self-care treatment due to its ease, effectiveness, and efficiency."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miptahul Janah
"ABSTRAK
Banyaknya iklan dan makanan cepat saji yang menjamur di lingkungan perkotaan menjadi permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah karena pada periode ini anak sudah mengenal jajan dan bisa memilih makanannya sendiri. Kebiasaan jajan ini akan berbahaya bagi anak apabila jajanan yang dikonsumsi tidak sehat dan juga tidak bergizi. Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat perkotaan menggunakan pendekatan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi yang dilakukan pada keluarga di perkotaan dengan masalah gizi kurang pada anak usia sekolah. Tindakan asuhan keperawatan keluarga yang difokuskan pada pemenuhan lima tugas kesehatan keluarga merupakan upaya penanganan masalah gizi kurang pada anak usia sekolah. Intervensi diberikan pada keluarga di Kelurahan Curug, Depok. Intervensi keperawatan unggulan yang dilakukan berupa penyusunan menu makan dengan gizi seimbang. Intervensi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak melalui pemberian edukasi terkait gizi seimbang. Intervensi dilakukan selama kurang lebih 7 minggu dengan hasil status gizi anak meningkat.

ABSTRACT
The number of ads and fast food that sold in urban environments is a problem in the fulfillment of nutritional needs of children because in the school age period, the child is familiar with the snack and can choose his own food. This snacking habits will be harmful to children when the snacks that consumed unhealthy and also not nutritious. Solution to solve urban problems using urban community health nursing rsquo s approach. This scientific paper is described the result of intervention to family with undernutrition for school aged children. Family care nursing that focused on the fulfillment of five family health tasks is a solution to solve the problem of malnutrition in school aged children. Nursing intervention are given to family at Curug district, Depok which the preparation of a diet with balanced nutrition is a superior intervention. Intervention rsquo s goals is to improve the nutritional status of children through education related nutritionally balanced. Intervention was done for approximately 7 weeks with the result of increased child nutritional status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neli Mulyani Uspitasari
"Tingkat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu indikator dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang sehat tidak terlepas dari tercapainya pertumbuhan dan perkembangan bangsa sesuai dengan usianya. Gizi menjadi aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia sekolah. Gizi kurang pada anak usia sekolah dapat mengurangi produktivitas anak dalam aktivitasnya serta menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia sekolah yang mengalami gizi kurang. Penelitian ini dilakukan dengan cara praktik lapangan selama tiga minggu kepada keluarga yang memiliki anak usia sekolah dengan gizi kurang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dengan anak gizi kurang setelah dilakukan intervensi pengaturan pola makan selama empat kali pertemuan. Pengaturan pola makan merupakan hal yang dapat berpengaruh terhadap status gizi. Pola makan mencakup jadwal atau frekuensi makan, jenis makanan, dan porsi makan. Pengaturan pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang mampu menjaga status gizi dalam rentang normal.

A high level of health is one indicator of the progress of a nation. A healthy nation cannot be separated from the achievement of national growth and development in accordance with its age. Nutrition is an aspect that affects growth and development in school-age children. Malnutrition in school-age children can reduce children's productivity in their activities and cause children's growth and development to be disrupted. The purpose of this study is to see the description of nursing care in families with school-age children who are malnourished. This research was conducted by means of field practice for three weeks to families who have school-age children with malnutrition. The results of this study indicate a change in the knowledge, attitudes, and behavior of families with malnourished children after the dietary regulation intervention for four meetings. Dietary regulation is something that can affect nutritional status. The diet includes the schedule or frequency of eating, the type of food, and the portion of the meal. Setting a diet in accordance with balanced nutrition guidelines is able to maintain nutritional status within the normal range."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Agustina Wulantari
"Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakan salah satu masalah yang masih menjadi perhatian pada anak usia sekolah di masyarakat daerah perkotaan. Karya ilmiah ini menggambarkan penggunaan media pembelajaran dalam edukasi kesehatan untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di Kota Depok. Asuhan keperawatan telah diberikan kepada keluarga Bapak N dengan pendekatan lima tugas kesehatan keluarga. Media pembelajaran yang digunakan pada edukasi keluarga Bapak N adalah lembar balik; video; food model; dan bahan makanan asli. Sehingga; keluarga Bapak N dapat mencapai tingkatan pembelajaran kognitif dan psikomotor dalam melakukan perawatan untuk masalah nutrisi kurang setelah enam kali kunjungan rumah. Pengembangan media pembelajaran terkait nutrisi sangat diperlukan untuk meningkatkan efektifitas edukasi kesehatan pada anak usia sekolah.

Undernutrition is one of concerns among school-aged children in urban communities. This paper describes the use of health education media to solve the problem of undernutrition. Nursing interventions have been delivered to Mr. N's family that based on five tasks of family health. The medias of health education for Mr. N’s family were flip chart; video; food models; and authentic food materials. By the end of the nursing intervention; the family reached cognitive and psychomotor domain for performing treatment in undernutrition problem after six times of home visit. The developments of education medias for nutrition are necessary to improve the effectiveness of health education in school-aged children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Ayu Anggraini
"Anak gemuk bukanlah anak sehat seperti anggapan yang sering didengar di kalangan masyarakat. Obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelamin berada di atas persentil ke-95. Hal ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan asupan energi dan pengeluaran energi. Anak dengan masalah obesitas akan berisiko menderita penyakit tidak menular, seperti hipertensi, DM, dan sebagainya. Salah satu cara menangatasi masalah obesitas, yaitu dengan cara mengatur pola makan dengan Model Piring T yang merupakan program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk memberantas angka obesitas nasional (GENTAS). Penelitian ini diberikan melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga kepada anak sekolah yang memiliki masalah obesitas dengan pemberian intervensi pengaturan porsi makan berdasarkan Model Piring T. Setelah diberikan intervensi didapati beberapa perubahan, seperti peningkatan pengetahuan keluarga terkait obesitas dan cara mengatasinya, serta perubahan perilaku keluarga yang berdampak pada penurunan berat badan anak. Oleh karena itu, terdapat pengaruh pengaturan porsi makan dengan model piring T pada keluarga dengan anak sekolah yang memiliki masalah obesitas terhadap pengetahuan, sikap, dan perubahan berat badan.

Obese children are not healthy children as the assumption that is often heard in the community. Obesity is a state of body mass index (BMI) on a child's growth and development chart according to sex which is above the 95th percentile. This occurs due to an imbalance in energy intake and energy expenditure. Children with obesity problems will be at risk of suffering from non- communicable diseases, such as hypertension, DM, and so on. One way to overcome the problem of obesity is by adjusting the diet with the Plate T Model which is a program of the Indonesia Ministry of Health to eradicate the national obesity rate (GENTAS). This research was given through a family nursing care approach to school children who have obesity problems by providing an intervention to regulate meal portions based on the T Plate Model. Therefore, there is an effect of setting meal portions with the T plate model in families with school children who have obesity problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library