Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhaimin Abdillah
"Ketika berinteraksi, individu melakukan pengamatan secara terus menerus dan berasumsi mengenai kondisi mental lawan bicaranya. Kemampuan ini dikenal dengan istilah "mindreading". Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara "familiarity" dan "perceived similarity" terhadap kecepatan dan ketepatan "mindreading" pada kelompok etnis minoritas. Partisipan penelitian adalah 83 dewasa muda yang tergolong ke dalam etnis minoritas Indonesia yang tinggal di Ternate. Eksperimen ini dilaksanakan secara luring di Kota Ternate dengan menggunakan aplikasi MindProbe yang berisi alat ukur Strange Stories Task, Perceived Similarity Scale, dan Questionnaire Familiarity. Pengujian statistik dengan Mixed Model ANOVA mengindikasikan bahwa partisipan yang merasa lebih familiar dan memiliki banyak kesamaan dengan target “mindreading”, lebih akurat melakukan "mindreading". Selanjutnya, analisis regresi berganda menunjukkan bahwa "familiarity" dan "perceived similarity" berperan sebesar 19,2% terhadap ketepatan "mindreading" partisipan.

When interacting, individuals make continuous observations and assumptions about the mental state of their interlocutors. This ability is known as "mindreading". This study aims to identify the relationship between familiarity and perceived similarity in the speed and accuracy of mindreading in minority ethnic groups. The participants are 83 young adults belonging to Indonesian ethnic minorities living in Ternate. The experiment is conducted offline in Ternate City using the MindProbe application which contains the Strange Stories Task, Perceived Similarity Scale, and Familiarity Questionnaire. Statistical testing with Mixed Model ANOVA indicates that participants who felt more familiar and had more in common with the "mindreading" target, performed "mindreading" more accurately. Furthermore, multiple regression analysis shows that "familiarity" and "perceived similarity" contribute 19.2% to participants' mindreading accuracy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malikah Kautsar Ilmi
"China Islamic Association (zhongguo yisilan jiao xiehui) adalah asosiasi keagamaan nasional yang berperan penting sebagai jembatan penghubung antara partai dan masyarakat muslim di Tiongkok untuk urusan keagamaan. Etnis Hui adalah salah satu etnis minoritas Muslim terbesar di Tiongkok dan dapat hidup berdampingan dengan etnis mayoritas. Selama periode 2001-2010, Asosiasi Islam Tiongkok yang memiliki tokoh-tokoh dominan dari etnis Hui melaksanakan beberapa program baru sebagai respon atas kebijakan pemerintah dan permasalahan umat Islam di Tiongkok. Artikel ini akan membahas dinamika dan peran Asosiasi Islam Tiongkok, serta dampaknya terhadap etnis minoritas Hui pada tahun 2001-2010. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, serta teknik pengumpulan data dengan metode kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran-peran Asosiasi Islam Tiongkok sebagai dampak dari dinamika yang ada telah berhasil mewujudkan stabilitas bagi etnis Muslim Hui dan mengakomodasi kepentingan mereka, di sisi lain juga memberikan kesan bahwa pemerintah Tiongkok memperlakukan Muslim dengan baik, sehingga mendapat penerimaan internasional.

China Islamic Association (CIA, zhongguo yisilan jiào xiehui) is the official national religious organization, that plays an important role as a bridge between Chinese Government and Muslim in China for religious matters. The Hui ethnic group is one of China's largest Muslim minorities ethnic. They have considered China as their homeland and can live side by side with the majority ethnic in China. The figures in the Chinese Islamic Association are predominantly Hui Muslims. During the period 2001-2010, the Chinese Islamic Association, dominated by Muslim leaders from the Hui ethnic group, launched several new programs in response to government policies and several problems of Muslims in China. This article describes the dynamics and role of China Islamic Association and its impact on the Hui ethnic minority from 2001-2010. This article was carried out through historical approach and literature review to gather the data. The results of this study showed that China Islamic Association's roles under the current dynamics have successfully achieved stability of the Hui Muslim community, and accommodate their needs. On the other hand, it also gives the impression that the Chinese government treat Muslims fairly, so they can obtain international recognition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Ethnic minority perspectives of clinical training and services in psychology" ini membahas tentang etnis minoritas."
Washington DC: American Psychological Association, 1991
R 616. 890 071 173 ETH I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ruth Vania Christine
"Skripsi ini melihat bagaimana “American dream” dari tokoh utama kulit putih Max Clack dan Caroline Channing, yang merupakan ide utama serial sitkom 2 Broke Girls (2011), menjadi pemicu untuk menunjukkan adanya keterlibatan tokoh-tokoh etnis minoritas dalam perwujudan “American dream” kedua tokoh kulit putih tersebut. Menggunakan konsep “American dream” sebagai pendekatan, penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya rasisme yang terkandung dalam sitkom ini. Pengamatan atas episode-episode dalam sitkom dilakukan untuk melihat keterlibatan, penokohan, dan hubungan para tokoh etnis minoritas dengan tokoh WASP. Analisis tekstual didukung juga dengan konteks stereotip dan rasisme di tengah masyarakat Amerika, terutama dalam media televisi sitkom. Skripsi ini menunjukkan bahwa “American dream” lebih berlaku untuk tokoh kulit putih daripada yang lain. Setiap individu, apapun latar belakangnya, dapat mencapai sukses di Amerika (rasisme). Dalam sitkom ini, yang lebih mendominasi adalah cita-cita dua orang gadis W.A.S.P., sedangkan tokoh-tokoh dengan latar belakang minoritas hanya menjadi pendukung.

This thesis sees how “American dream” of the white character Max Black and Caroline Channing, which is the main idea of the sitcom 2 Broke Girls (2011), becomes the trigger for the participation of ethnic minority characters in realizing the dream. Using the “American dream” concept, this thesis aims to seeunderlying racism in this sitcom. Analysis on selected episodes was done to examine the participation, characteristics, and relationship between the ethnic minority and the WASP characters, which show inequality and racial stereotyping. The textual analysis is contextualized through the discernment of the prevalence of stereotyping and racism in American society, especially in television and sitcoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Diki Permata Fridadixa
"My Name is María Isabel (1993) karya Alma Flor Ada merupakan sebuah kisah yang diceritakan dari sudut pandang seorang anak berlatar belakang budaya Hispanik bernama “María Isabel Salazar López” yang meninggalkan negara asalnya untuk tinggal di kota New York. Buku ini meningkatkan kesadaran tentang perlakuan diskriminatif atau tidak menyenangkan yang diterima oleh sang gadis Hispanik setelah pindah ke tempat baru. Penelitian ini menggunakan teori kekerasan simbolik Pierre Bourdieu dan teori relasi kuasa Michel Foucault guna menganalisis bagaimana kekerasan simbolik dan relasi kuasa antara guru dan murid di kelas memengaruhi identitas budaya dan harga diri María Isabel sebagai murid dari etnis minoritas, serta perkembangannya untuk mengatasi kekerasan tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kekerasan simbolik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kekuasaan antara guru dan murid telah melemahkan harga diri María Isabel sekaligus membungkam suaranya. Namun demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa terlepas dari efek negatif yang diakibatkan oleh kekerasan simbolik yang diterimanya, María Isabel telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa terhadapnya dengan membela identitas budaya Hispanik melalui esainya.

Alma Flor Ada‟s y m is r s l (1993) is a story told from the perspective of a child of Hispanic background named “Mar a Isabel Salazar López” who left her country to live in New York City. The book raises the awareness of the discriminatory or unfavorable treatment received by the Hispanic girl upon her moving to the new place. This study uses Pierre Bourdieu‟s symbolic violence theory and Michel Foucault‟s power relation theory to analyze how the symbolic violence and the teacher-student power relation in the classroom affect Mar a Isabel‟s cultural identity and self-esteem as an ethnic minority student, and her development to cope with the violence. The result of this research finds that the symbolic violence caused by the teacher-student power imbalance has weakened Mar a Isabel‟s self-esteem and silenced her voice. Nevertheless, the research also discovers that despite the negative effects of the symbolic violence she receives, Mar a Isabel has demonstrated remarkable resistance towards it by standing up for her Hispanic cultural identity through her essay."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library