Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renggo Astuti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1999
305.895 986 REN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Renggo Astuti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
302.359 REN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Davidson, Jamie S.
Singapore: NUS Press Singapore, 2009
305.899 22 DAV f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BAKOM PKB Pusat, 1987
320.549 598 WAW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Murti
"Dalam kajian antropologi, hubungan antar suku bangsa menempati posisi yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya kajian-kajian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang mengkonsentrasikan pada masalah ini, di antaranya yang dilakukan oieh Prof. DR. Parsudi Suparlan, Ph.D yang mengkonsentrasikan ilmunya dalam kajian hubungan antar suku bangsa.
Dalam hubungan antar suku bangsa terdapat batas-batas sosial yang berfungsi untuk menunjukkan antara mereka yang tergolong dalam satu suku bangsa yang sama dengan, mereka yang tergolong dalam satu suku bangsa yang lain.
Hal itu dikarenakan adanya perbedaan sosial budaya dari masing-masing suku bangsa yang berbeda tersebut, yang antara lain dapat dibagi atas perbedaan pengungkapan, struktur sosial serta pandangan dunia luar yang berhubungan dengan pengungkapan, dan adanya pengenalan diri dari satu kelompok terhadap kelompok lain maupun penerimaan terhadap kelompoknya.
Karena itu penulis mencoba menggambarkan pola atau corak yang terjadi dalam hubungan antar suku bangsa yang terjadi pada masyarakat di permukiman nelayan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terutama yang terjadi di tempat-tempat umum seperti pasar, jalan raya, dan tempat-tempat bertemunya para warga dalam menjalankan aktivitas dan dinamika sosial mereka sehingga tercipta suatu keteraturan hubungan antar warga yang saling menguntungkan, baik yang bersifat relatif stabil maupun ketika terjadi konflik yang perlu diselesaikan.
Dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif, penulis berusaha untuk terlihat langsung dalam kehidupan masyarakat Muara Baru yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang berbeda.
Berangkat dari hal tersebut diharapkan akan terkumpul banyak informasi dari beberapa pihak yang terkait sehingga dapat terlihat gejala-gejala sosial dalam masyarakat sesuai makna yang diberikan atau dipahami oleh para warga di lingkungan Muara Baru.
Dari hasil penelitian ini, penulis menemukan beberapa hal yang cukup signifikan berkaitan dengan objek penelitian. Di sekitar permukiman nelayan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, penulis menemukan bahwa hubungan antar suku bangsa terlihat dari kegiatan ekonomi mereka di pasar lkan Muara Baru, serta di dalam kehidupan kemasyarakatannya sendiri. Di antaranya terlihat dari kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan yang stabil karena atribut atau jati diri kesukuan diredupkan dengan sendirinya oleh warga yang berasal dari suku bangsa-suku bangsa berbeda, di samping adanya peran yang besar dari pihak Polsek Metro Penjaringan dalam rangka memantapkan kestabilan hubungan di antara warga Muara Baru.
Kestabilan hubungan warga yang berasal dari suku bangsa-suku bangsa itu terwujud dalam corak kehidupan yang terjadi dalam hubungan antar suku bangsa dan dalam keteraturan hubungan sosial yang ada.
Sedangkan peranan besar petugas Polsek Metro Penjaringan terlihat dari proses penegakkan hukum yang berlaku berkaitan dengan tugas pokok POLRI baik dalam situasi konflik, situasi normal, serta dalam penanganan kasus yang terjadi di wilayah Muara Baru, di samping peranan dari tokoh masyarakat, Pam Swakarsa, aparat Pemda Kotamadya Jakarta Utara, serta warga Muara Baru sendiri."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T4406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
306.598 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Elfira
"This article contributes to the discussion on how inter-ethnic relations challenge cultural boundaries, in this case Minangkabau matrilineal-Islamic culture in Padang of West Sumatra, Indonesia. This paper will focus on how Minangkabau people establish relationship with other ethnic groups in Padang, a multi-ethnic city. The paper argues that matrilineal principles (descent and inheritance through the maternal line) and Islam are the defining aspects to be considered by Minangkabau people in maintaining relationship with other ethnic groups. Moreover, there is some interplay between the need to protect Minangkabau Islamic-matrilineal adat in maintaining inter-ethnic relations by Minangkabau people and their assimilation and exclusivity interests."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jayum Anak Jawan
"This paper argues and shows how ethnic dimension is still
very important in understanding political contestations in
Malaysia. To do this, the paper reviews the political as well
as population demography to back its assertion. And it is
not necessarily improper to continue to use this ethnic lens,
although the continued use of this approach has come
under heavy criticism both within and from outside
Malaysia. Raging debates in Malaysia and by Malaysians are
still very much shaped by ethnicity and increasing regional
differences. This is further compounded by other factors
such as religion, language, and education. In fact, these
tools have been more intensely used of late compared to
any period before in history as they easily politicize and
attract followers."
ISEAS/BUFS, 2016
327 SUV 8:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Crowder, George
""Multiculturalism is one of the most controversial ideas in contemporary politics. In this new book George Crowder examines some of the leading responses to multiculturalism, both supportive and critical, found in the work of recent political theorists. The book provides a clear and accessible introduction to a diverse array of thinkers who have engaged with multiculturalism. These include Will Kymlicka, whose account of cultural rights is seminal, liberal critics of multiculturalism such as Brian Barry and Susan Okin, and multiculturalist critics of liberalism including Charles Taylor, Iris Marion Young, James Tully, and Bhikhu Parekh. In addition the discussion covers a wide range of other perspectives on multiculturalism - libertarian, feminist, democratic, nationalist, cosmopolitan - and rival accounts of Islamic and Confucian political culture. While offering a balanced assessment of these theories, Crowder also argues the case for a distinctive liberal-pluralist approach to multiculturalism, combining a liberal framework that emphasises the importance of personal autonomy with the value pluralism of thinkers such as Isaiah Berlin." -- publisher website."
Cambridge, UK : Polity, 2013
320.561 CRO t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lindyastuti Setiawati
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1999/2000
305.895 983 LIN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>