Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia Indah Sari
"ABSTRAK
Transportasi merupakan sarana vital bagi manusia perkotaan saat ini. Di Indonesia sendiri, khususnya di Jakarta malah terjadi peledakan jumlah kendaraan hingga menyebabkan macet yang tak terhindarkan di setiap harinya.Untuk mengatasi kemacetan seperti ini, Pemerintah DKI Jakarta sedang mengembangkan transportasi massal yang aman dan nyaman seperti Transjakarta, Kopaja AC, Monorail, dll. Disaat masalah transportasi belum terpecahkan, muncul berbagai macam transportasi berbasis teknologi yang mudah dan menawarkan berbagai fitur dan harganya murah seperti misalnya Go-Jek, Blu-Jek, GrabTaxi, Uber, dan lain sebagainya. Diantara transportasi berbasis teknologi ini yang paling kontroversial adalah Uber. Hal ini dikarenakan Uber sangat disukai masyarakat namun banyak melanggar aturan sehingga dikecam oleh Pemerintah. Brand Activation adalah sebuah konsep yang dirasa mampu membedah fenomena ini. Konsep Brand Activation terdiri dari prduk, identitas, pegawai dan komunikasi. Dengan membedah ke-empat hal ini, dapat dilihat bahwa Uber telah melakukan Brand Activation. Tetapi sayang, Brand Activation yang dibangun Uber kurang maksimal sehingga timbul banyak masalah terutama dengan pemerintah.

ABSTRACT
Transportation becomes a vital element in the urban age nowadays. In Indonesia, especially in Jakarta, the very huge amount of vehicle causing one of the biggest problem in the daily activities of the citizens, traffic jam. To overcome this situation, the government of DKI Jakarta is now developing the mass transportation which is better than the previous, such as, Transjakarta, Kopaja AC, Monorail, etc. During this critical moment, where the problem has not been solved yet, another kinds of transportation like Go-Jek, Blu-Jek, GrabTaxi, and Uber, appears to be an alternative way. These technology-based transportation brings us a new feature in terms of simplicity, comfortness, and the cost as well. Among many technology-based transportation, Uber is considered to be the controversial one for the reason of infringement of the government regulation, contrary to the fact that Uber is well appreciated by the public. Brand Activation is a concept that regard as a way to dissect this phenomenon. This concept consists of product, identities, employee and communications. By dissecting these fourth elements, it can be seen that Uber has been doing the Brand Activation. Unfortunately, the Brand Activation which has been built by Uber is not maximal and it is impacted to emerge many problems especially with government.
"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Michelle Paramesvari
"ABSTRAK
Dewasa ini, sedikit usaha yang dilakukan untuk menelaah isu yang berhubungan dengan pemasaran dalam industri pemakaman, khususnya taman makam. Padahal, industri ini memiliki prospek cerah khususnya diIndonesia. Selain permintaan yang semakin meningkat, ditemukan adanya pertumbuhan tren melaksanakan upacara pemakaman yang mewah - termasuk pembelian lahan makam premium oleh orang-orang kaya di Indonesia. Di lain sisi, memasarkan produk industri pemakaman dianggap sulit oleh karena adanya beberapa kendala seperti sifat produk yang kontroversial ataupun kebudayaan setempat menyangkut kematian. Pemasaran memainkan peran penting dalam jenis perusahaan apapun. Namun, ketika menyangkut bisnis pemakaman, kemampuan untuk memasarkan brand dapat menjadi faktor yang sangat menentukan kesuksesan perusahaan.
Brand activation merupakan salah satu strategi pemasaran yang sangat berpengaruh dalam menciptakan ekuitas brand pada benak konsumen. Dengan brand activation yang mumpuni, pemakaman yang dianggap seram dapat dianggap sebagai tempat wisata, sementara lahan makam dapat laku keras meski dibanderol harga hingga milyaran Rupiah. Pada penulisan ini akan dibahas lebih jauh mengenai empat pilar yang menyokong aktivitas brand activation ? identitas, produk & layanan, karyawan dan komunikasi, serta praktiknya oleh salah satu pemain industri pemakaman terbesar di Indonesia, San Diego Hills Memorial Park

ABSTRACT
Presently, a little effort has been done to examine issues related to marketing in funeral industry,spesifically cemetery. Meanwhile, in Indonesia, the industry itself has a promising prospect since the demand continuosly raises and moreover, there is the growing trend for luxurious funeral ceremonies ? including purchase of premium cemetery lot, among wealthy Indonesians. On the other hand, marketing products of funeral industry is considered precarious for its product?s controversial nature and for local custom or cultural issues on death. Marketing plays a central role on any kind of company, but when it comes to cemetery business, the ability to market the brand can be the deciding factor to determine the company?s success in the industry.
Brand activation is one of the marketing strategy that affects brand equity. Savvy brand activation can make a creepy visit to a cemetery seems no longer creepy but fun as an excursion, it also can make people crave for a hundred million rupiah priced cemetery lot. This review will examine further on the cornerstones of brand activation ? identity, product & services, and communication, and its practice by one of the biggest company in the funeral industry in Indonesia, San Diego Hills Memorial Park.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Narulita
"Dalam menghadapi era globalisasi dan pasar babas tingkat AFTA (Asean Free Trade Area) 2003 dan APEC (Asia Pasifrc Economic Conference) 2010 dibutuhkan SDM (sumber daya manusia) siap bersaing dan memiliki kapabilitas, baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental. SDM yang dibutuhkan tentunya adalah SDM yang beretos kerja tinggi. Etos kerja sangat dibutuhkan karena ia sangat berkaitan erat dengan kepuasan personal dalam bekerja dan juga produktivitas kerja.
Etas dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya serta sistem nilai yang diyakini. Finder (1998: 73) mengungkapkan bahwa budaya organisasi yang kuat mampu menjadi sumber kepuasan kerja, komitmen dan efektivitas kerja. Budaya organisasi yang baik akan menjadi sumber positif bagi peningkatan etos kerja. Selain itu, Asifudin (2004) menyimpulkan bahwa etos kerja dipengaruhi oleh dimensi individual, sosial, lingkungan alam dan juga dimensi transedental. Yang dimaksud dimensi transendental adalah dimensi yang melampaui batas-batas nilai materi; yakni dengan menjadikan kerja sebagai satu bentuk ibadah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaknaan shalat, budaya organisasi dan etas kerja pada karyawan PT. Saranagriya Lestari Keramik. Penelitian ini lebih mengutamakan pendekatan kuantitatif dan dilengkapi dengan metode kualitatif. Metode pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dengan teknik pengambilan samplenya yaitu teknik purposive sampling atau sarnpel dengan karakteristik tertentu. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebar luaskan pada 40 (empat puluh) responden dan depth interview (wawancara mendalam) pada 3 (tiga) responden. Untuk metode kuantitatif, digunakan teknik analisis deskriptif, yaitu analisis frekuensi, mean, realibilitas, korelasi product moment dan juga analisis regresi linier. Untuk analisis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SASS 10.0 for windows. Sedangkan untuk metode kualitatif, digunakan teknik analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa yang ditengahkan dapat diterima yaitu:
1.Meningkatnya pemaknaan shalat yang dimiliki individu akan diiringi dengan meningkatnya etos kerja dalam dirinya.
2.Meningkatnya budaya organisasi yang diaplikasikan individu dalam aktivitas kerjanya akan diiringi dengan meningkatnya etos kerja dalam dirinya
3.Ada hubungan yang signifikan antara pemaknaan shalat dan budaya organisasi secara bersama-sama dengan etos kerja.
Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil analisa yang ada, peneliti memberikan saran kepada berbagai pihak terkait akan pentingnya digalakkan program yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman shalat bagi para karyawan. Dengan pemahaman shalat yang baik, maka diharapkan karyawan pun dengan sendirinya memiliki etos kerja yang lebih baik. Selain itu, perlu ditingkatkan sosialisasi budaya 5R hingga karyawan lebih mengenal budaya tesebut dengan baik. Hendaknya ada simulasi dalam pelaksanaannya hingga budaya tersebut mampu dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan bukan karena paksaan.

In face of globalization era and free market storey; level of AFTA (Asean Free Trade Area) 2003 and APEC (Asia Pacific Economic Conference) 2010, required SDM (human resource) ready to compete and have capabilities; good in capacities domination of Sciences & Technologies and also mental attitude. Required SDM it is of course SDM which is having high work-ethic. Work-ethic very required by because he very interconnected sliver with satisfaction of personal in working as well as work productivity. Work-ethic formed by various habits, cultural influence and also value system believed. Pinder (1998: 73) please lay open that strong organizational culture can become the source of satisfaction of work, work effectiveness and commitments. Cultural of good organization will become positive source to make-up of work-ethic.
Besides, Asifudin (2004) concluding that work-ethic influenced by individual dimension, social, environmental of nature as well as dimension of transcendental. Transcendental dimension is abysmal dimension of boundaries assess items; namely by making work as one religious service form. This research aim to know role prayer's meaning and Organizational Culture to Work-ethic at employees in one of the company in Cibitung. This research more in majoring of quantitative approach and provided with method qualitative. Method intake of sample which is used in this research is method of non-probability sampling with its intake technique of him that is technique of purposive sampling of sample with certain characteristic. This research use research instrument in the form of questioners spread abroad 40 (forty) respondents and of depth interview (circumstantial interview) at 3 (three) respondents. For quantitative method, used descriptive analysis technique that is frequency analysis, mean, reliabilities, correlation of product moment as well as analysis of regression linear. To analyze in this research, researcher use program of SPSS 10.0 windows for. While for qualitative method researcher used content analysis technique.
Result of research indicates that hypothesizing can be accepted.
1. The increasing of prayer's meaning had by individual will accompany at the height of work-ethic in his-self
2. The increasing of organizational culture which is individual application in its work or activity will accompany at the height of work-ethic in his-self
3. There is relation between Prayer's meaning and organizational culture by together with work-ethic.
Pursuant to result of existing analysis result and conclusion, researcher give suggestion to various related parties for the importance of emboldened program with aim to increase the understanding of prayer to all employees. With good understanding of prayer, hence expected employees even also by itself have better work-ethic. Besides, require to be improved socialization of 5R till employees more recognizing of that culture better. Shall there is simulation in its execution till the culture can be executed with eyes open and not because of constraint.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library