Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Dwi Astuti
"ABSTRAK
Prosedur pengambilan darah vena dapat menimbulkan nyeri pada bayi berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri selama pengambilan darah vena setelah dilakukan perawatan metode kanguru dan pemberian empeng. Desain penelitian adalah eksperimen acak terkontrol pada 21 bayi berat lahir rendah dengan teknik consecutive sampling. Penilaian respons nyeri menggunakan instrumen Premature Infant Pain Profile. Hasil analisis uji t independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna rerata respons nyeri pada kelompok perawatan metode Kanguru (rerata= 8,94) dan pemberian empeng (rerata= 5,08) (p= 0,005). Pemberian empeng pada bayi berat lahir rendah dapat dijadikan sebagai intervensi keperawatan dalam asuhan atraumatik saat prosedur invasif minor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dwi Astuti
"[ABSTRAK
Pengambilan darah vena merupakan prosedur yang menimbulkan nyeri pada bayi
berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan antara
Perawatan Metode Kanguru dan pemberian empeng terhadap respon nyeri selama
pengambilan darah vena. Desain penelitian adalah eksperimen acak terkontrol
pada 21 bayi berat lahir rendah dengan teknik consecutive sampling. Penilaian
respon nyeri menggunakan instrumen Premature Infant Pain Profile. Analisis uji t
independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna rerata respon nyeri
pada kelompok Perawatan Metode Kanguru (rerata = 8,94) dan pemberian
empeng (rerata = 5,08) dengan p value = 0,005. Pemberian empeng dapat
dijadikan sebagai intervensi keperawatan dalam asuhan atraumatik saat prosedur
invasif minor.

ABSTRACT
Venous blood collection is the procedures which cause pain on low birth weight
infants. This study aimed to identify the comparison between Kangaroo Mother
Care and pacifier for pain response during venous blood collection. The research
design was randomized controlled trial on 21 low birth weight infants with
consecutive sampling. Pain response was assessed by Premature Infant Pain
Profile instrument. Independent t-test analysis showed that there were significant
differences in mean pain response between Kangaroo Mother Care group (mean
= 8.94) and pacifier group (mean = 5.08) with p value = 0.005. Pacifier can be
used as a nursing intervention in atraumatic care with minor painful procedures, Venous blood collection is the procedures which cause pain on low birth weight
infants. This study aimed to identify the comparison between Kangaroo Mother
Care and pacifier for pain response during venous blood collection. The research
design was randomized controlled trial on 21 low birth weight infants with
consecutive sampling. Pain response was assessed by Premature Infant Pain
Profile instrument. Independent t-test analysis showed that there were significant
differences in mean pain response between Kangaroo Mother Care group (mean
= 8.94) and pacifier group (mean = 5.08) with p value = 0.005. Pacifier can be
used as a nursing intervention in atraumatic care with minor painful procedures]"
2015
T43597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Efendi
"ABSTRAK
Bayi prematur merupakan individu yang kerap mendapatkan prosedur invasif berupa penusukan. Nyeri yang berulang akibat prosedur invasif merupakan salah satu penyebab terganggunya perkembangan bayi prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empeng dan pembedongan terhadap penurunan nyeri dan fungsi fisiologis paska tindakan invasif pada bayi prematur di Unit Perawatan Risiko Tinggi (PERISTI). Rancangan penelitian ini adalah randomized control trial dengan desain paralel. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 bayi prematur. Bayi prematur yang mendapatkan terapi empeng dan bedong sebanyak 15 bayi prematur (kelompok intervensi), dan bayi yang mendapat perawatan rutin sebanyak 15 bayi (kelompok kontrol). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa frekuensi nadi dan skor nyeri pada kelompok intervensi lebih stabil dibandingkan dengan kelompok kontrol (p= 0,013; 0,003 < 0,05), walaupun setelah diuji antar kelompok hasilnya kurang bermakna (skor nyeri p= 0,006; frekuensi nadi p= 0,45; saturasi oksigen p= 0,15). Penelitian ini merekomendasikan pemberian empeng dan bedong sebagai terapi alternatif untuk tatalaksana nyeri pada bayi prematur ketika mendapatkan prosedur infasif.

ABSTRACT
Premature babies are individuals who often receive invasive procedures such as pricking. Recurrent pain due to an invasive procedure is one cause of impaired development of preterm infants. This study aims to determine the effect of pacifier and swaddlling to decrease pain and physiological function in premature infants undergoing minor invasive procedure at High Risk Care Unit (PERISTI). This study design is randomized control trial with parallel design. The number of samples in this study were 30 infants premetur. Premature infants who received a dummy therapy and swaddling as much as 15 premature infants (intervention group), and infants who received routine care as much as 15 infants (control group). This study shows the pulse frequency and pain scores in the intervention group is more stable compared to the control group (p = 0.013; 0.003 <0.05), though after the test results were less significant among the groups (p = 0.006 pain scores; pulse frequency p = 0.45; p = 0.15 oxygen saturation). The study recommends the provision of pacifiers and swaddling as an alternative therapy for the treatment of pain in premature babies when getting invasive procedures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryawati Sukmono
"Latar Belakang: Pajanan nyeri menimbulkan efek merugikan baik pada neonatus kurang bulan maupun neonatus cukup bulan. Efek analgesik sukrosa pada penyuntikan intramuskular masih kontroversial. Efektivitas sukrosa untuk mengatasi nyeris saat vaksinasi hepatitis B pada neonatus cukup bulan belum pernah diteliti di Indonesia.
Tujuan: untuk mengetahui efek analgesik pemberian sukrosa disertai empeng saat vaksinasi hepatitis B pada neonatus cukup bulan.
Metode: penelitian ini menggunakan metode uji klinis acak tersamar ganda. Subjek secara random dibagi menjadi kelompok intervensi yang mendapatkan 2 mL sukrosa 24% disertai empeng, serta kelompok kontrol yang mendapatkan 2 mL aquabidestilata disertai empeng. Rasa nyeri yang dirasakan subjek dievaluasi dengan skor nyeri premature infant pain profile (PIPP).
Hasil: median skor PIPP pada kelompok yang diberikan sukrosa lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (6 (2-15) vs 11 (2-15), p <0,0001). Lama tangis subjek pada kelompok yang mendapat sukrosa lebih singkat dibandingkan kelompok kontrol (11 (0-33) detik vs 19 (0-100) detik, p <0,0001). Pemberian empeng tidak memberikan efek sinergis dalam menurunkan skor nyeri maupun lama tangis subjek. Pada penelitian ini ditemukan satu subjek yang mengalami desaturasi hingga saturasi oksigen <88% saat pemberian sukrosa, namun efek samping ini tidak memerlukan terapi khusus.
Simpulan: sukrosa secara statistik menurunkan skor nyeri PIPP dan lama tangis saat vaksinasi hepatitis B pada neonatus cukup bulan.

Background: Pain causes adverse effect for preterm and also term newborn. Analgesic effect of sucrose during intramuscular injection is still a controversy. Sucrose effectivity in reducing pain in term newborn during hepatitis B vaccination has not been studied in Indonesia.
Objective: to examine analgesic effect of sucrose with pacifier during hepatitis B vaccination in term newborn.
Method: we used consecutive sampling to reach 70 subjects. Subject was randomised into intervension group receiving 2 mL of 24% sucrose solution with pacifier, and control group receiving 2 mL aquadest with pacifier. Pain was evaluated with the premature infant pain profile (PIPP) scoring system.
Result: median PIPP score in intervension group was significantly lower than control group (6 (2-15) vs 11 (2-15), p <0,0001). Cry duration in intervension group was significantly shorter than control group (11 (0-33) second vs 19 (0-100) second, p <0,0001). Pacifier had no synergistic effect in lowering PIPP score and cry duration. Decreased oxygen saturation below 88% was found in one subject receiving sucrose but additional therapy was not needed.
Conclusion: Sucrose was statistically significant in reducing pain score and cry duration during hepatitis B vaccination in term newborn.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Kemampuan menghisap bayi prematur dapat ditingkatkan dengan pemberian stimulasi non nutritive sucking (NNS) dengan menggunakan empeng. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh stimulasi NNS menggunakan empeng terhadap lama penggunaan sonde dalam pemberian minum bayi prematur.
Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan post test only with control group design denan sampel 20 responden untuk 2 kelompok yang dipilih secara purposive sampling di salah satu rumah sakit daerah di Tangerang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan instrumen lembar observasi indikator pelepasan sonde dan dianalisis dengan independent t test.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh stimulasi NNS dengan menggunakan empeng terhadap lama penggunaan sonde dalam pemberian minum bayi prematur (p=0,379, α=0,05), namun, masa penggunaan sonde lebih pendek. Peneliti merekomendasikan agar stimulasi NNS dengan menggunakan empeng tetap dijadikan prosedur alternatif untuk meningkatkan refleks menghisap pada bayi prematur.

An adequate sucking can be improved a premature infant's sucking reflex with non nutritive sucking stimulation (NNS) with pacifier. The purpose of this research was to identify the influence of NNS stimulation with pacifier towards the duration of gastric tube usage during premature infant feeding.
The design of this research was quasi experimental with post test only control group design with 20 respondents for two groups, then were chosen by purposive sampling in one of Tangerang District Hospital. The data were collected using a questionnaire and an observation form. Data were analized using independent t test.
The result of this research showed that there was no influence of NNS with pacifier towards the duration of gastric tube usage (p=0,379; α=0,05), however the duration of gastric tube usage was shortened. This research recommends that non nutritive sucking stimulation with pacifier is an alternative procedures to improve a premature infant's sucking reflex.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library