Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabilla Utami Wikan Ndari Supono
"Pengunjung dapat memberikan pengaruh pada perilaku satwa di kebun binatang. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengunjung yang difokuskan pada kepadatan pengunjung terhadap perilaku gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Kebun Binatang Gembira Loka. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perilaku individu dan sosial gajah sumatra dikaitkan dengan keberadaan pengunjung. Fokus penelitian yaitu pada dua ekor gajah betina Gilang (25 tahun) dan Cempaka (33 tahun) dan tidak berkerabat. Penelitian dilakukan selama tujuh pekan dari April sampai Mei 2023 mulai pukul 09.00––14.00 WIB. Metode focal sampling digunakan untuk mencatat perilaku gajah dalam interval 15 menit secara kontinu tanpa jeda. Perilaku yang diamati terbagi menjadi dua kategori, yaitu individu dan sosial. Kondisi pengunjung dibagi menjadi dua kategori, yaitu kepadatan pengunjung rendah dan kepadatan pengunjung tinggi. Hasil penelitian menggunakan uji t independen dengan α = 0,05 yaitu pada perilaku individu 0,457 (P > 0,05) dan pada perilaku sosial 0,005 (P < 0,05) menunjukkan kepadatan pengunjung memberi pengaruh terhadap perilaku sosial gajah sumatra. Berdasarkan penelitian pada 9 perilaku (makan, minum, bergerak, istirahat, grooming, kontak belalai, kontak fisik, trunk slap dan mendorong), perilaku dengan rerata durasi tertinggi yaitu perilaku makan pada gajah Gilang dan gajah Cempaka saat kondisi kepadatan pengunjung rendah masing-masing 130,23 ± 20,17 menit dan 115,31 ± 24,02 menit saat kondisi kepadatan pengunjung tinggi masing-masing 145,96 ± 18,98 menit dan 136,40 ± 17,24 menit. Rerata durasi perilaku terendah yaitu perilaku sosial kontak fisik pada gajah Gilang dan gajah Cempaka saat kondisi kepadatan pengunjung rendah masing-masing 0,67 ± 0,63 menit dan 0,86 ± 0,80 menit saat kondisi kepadatan pengunjung tinggi masing-masing 0,91 ± 0,42 menit dan 0,94 ± 0,40 menit. Kesimpulan penelitian yaitu pengunjung tidak memberikan pengaruh terhadap perilaku individu namun, memberikan pengaruh terhadap perilaku sosial.

Visitor’s can have an impact on animal’s behavior in the zoo. Research has been carried out on the influence of visitors focused on visitor density on the behavior of the Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) at the Gembira Loka Zoo. The research aims to analyze the individual and social behavior of Sumatran elephants associated with the presence of visitors. The research focuses on two female elephants, Gilang (25 years) and Cempaka (33 years), and they are unrelated. The research was conducted for seven weeks from April to May 2023 starting at 09.00––14.00 WIB. The focal sampling method continuously recorded the elephant's behavior in 15 minutes intervals without interlude. The observed behavior is divided into two categories, namely individual and social. Visitor conditions are divided into two categories, namely low visitor density and high visitor density. The results of the study used an independent t-test with α = 0.05 on individual behavior 0.457 (P > 0.05) and on social behavior 0.005 (P < 0.05) showing that visitor density influences the social behavior of sumatran elephants. Based on research on 9 behaviors (eating, drinking, moving, resting, grooming, trunk contact, physical contact, trunk slap and pushing), the highest average duration of behavior was feeding behavior in Gilang elephants and Cempaka elephants when the visitor density was low, respectively 130,23 ± 20,17 minute and 115,31 ± 24,02 minute when the visitor density was high, respectively 145,96 ± 18,98 minute and 136,40 ± 17,24 minute. The lowest average duration of behavior is social physical contact behavior on Gilang elephants and Cempaka elephants when the visitor density is low, respectively 0,67 ± 0,63 minute and 0,86 ± 0,80 minute when the visitor density is high, respectively 0,91 ± 0,42 minute and 0,94 ± 0,40 minute. The study concludes that visitors do not influence individual behavior but do influence social behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmas Ghita Ladia
"Pengelompokkan sosial dan kondisi lingkungan yang tercipta di kebun binatang dapat memengaruhi perilaku reproduksi gajah sumatra. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis perilaku reproduksi tahap pre-copulatory sebagai perilaku diurnal pada gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus, Temminck 1847) jantan adolescence di Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian dilakukan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di DKI Jakarta. Waktu pengamatan dimulai pukul 08.00—14.00 WIB dengan interval waktu 15 menit selama 60 hari. Metode pengamatan yang digunakan adalah continuous focal sampling dan ad libitum untuk mengamati perilaku pre-copulatory meliputi flehmen, agonistic, reaching over, drive, erection, dan attempt mount. Penelitian pula dilakukan untuk mengamati perilaku harian dan perilaku interaksi sosial. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian dan interaksi sosial tertinggi gajah sumatra jantan adolescence di TMR yaitu makan (55,26%) dan conspecific play (0,96%). Gajah sumatra jantan adolescence hanya menunjukkan perilaku flehmen kepada gajah betina yang dikandangkan bersama dengan persentase sebesar 0,114% (0,107%: alpha female; 0,007%: betina subordinat). Perilaku flehmen ditunjukkan oleh gajah jantan adolescence saat betina urinasi di hari ke-11 hingga 14. Peneliti menyimpulkan bahwa gajah sumatra jantan adolescence yang terdapat di TMR sudah melewati inisiasi pubertas dengan menunjukkan perilaku reproduksi pre-copulatory yaitu flehmen kepada gajah betina dewasa.

Social groupings and environmental conditions in zoos can affect the reproductive behaviour of elephant. This study evaluated the pre-copulatory behaviour as diurnal pattern of adolescent male sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus, Temminck 1847) at Taman Margasatwa Ragunan. Observations have been carried out sixty days during the implementation of the third level of community activity restrictions during the COVID-19 pandemic in the DKI Jakarta province, starting from 8 a.m. to 2 p.m. with an interval of 15 minutes. Continuous focal sampling and ad libitum were employed as study methods to observe the pre-copulatory behaviour, including flehmen, agonistic, reaching over, drive, erection, and attempt mount. Furthermore, the researcher observed daily and social interaction behaviour. Daily behaviour and social interaction behaviour of adolescent male sumatran elephant in TMR dominated by feeding (55.26%) and conspecific play (0.96%). The results showed that adolescent male sumatran elephant only performed flehmen behaviour to female elephant, caged together with 0.114% (0.017%: alpha female; 0.007%: subordinate female). Flehmen’s behaviour was shown by an adolescent male sumatran elephant when a female elephant urinated on days 11—14. Thus, this study reports that adolescent male sumatran elephant passed the initial of puberty by showing flehmen as precopulatory behaviour to female elephant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Suhartini
"Perilaku merupakan semua mobilitas satwa yang dipengaruhi oleh asosiasi antara satwa dengan lingkungan. Perilaku pada gajah meliputi perilaku sosial (kelompok), perilaku individu, perilaku asuh, dan sebagainya. Salah satu perilaku gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) yaitu perilaku asuh. Induk gajah dalam mengasuh anaknya bersifat protektif, sehingga selalu mengikuti pergerakan anaknya. Peralihan habitat ke penangkaran menyebabkan ruang gerak terbatas, sehingga konservasi ex-situ harus menjamin kesejahteraannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku asuh induk gajah sumatra serta pengelolaan kesejahteraannya, sehingga gajah dapat berperilaku alami dan anak gajah dapat diasuh dengan baik oleh induknya. Subjek penelitian ini yaitu 1 induk gajah (Sinta) dan 1 anak gajah betina (Arinta). Metode pada penelitian ini yaitu focal animal sampling dan ad libitum sampling. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 9 perilaku asuh induk dengan durasi rata-rata tertinggi yaitu perilaku menyusui 10,46 menit dan terendah yaitu perilaku mengajari 0,63 menit serta perilaku asuh induk dengan persentase tertinggi yaitu perilaku mendekat 31,46% dan terendah yaitu perilaku mandi 0,70%. Kesejahteraan induk dan anak gajah di kebun binatang Gembira Loka, Yogyakarta termasuk kategori sangat baik. Hasil Uji Korelasi Jenjang Spearman (2-tailed) dengan SPSS Statistic 22.0, durasi perilaku menyusui (ρ = 0,013) dan perilaku mengikuti (ρ = 0,036) berkorelasi signifikan terhadap jumlah pengunjung.

Behaviour is all the mobility of animals that are influenced by the association between animals and their environment. Behaviour in elephant includes social behavior (group), individual behavior, maternal care behavior, and several other behavior. One of the behavior of sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) is maternal care. The mother elephant in raising her calf will be protective, it will always follow the movement of her calf. The transition of habitat into a captivity causes limited space for movement and then the ex-situ conservation must ensure their welfare. This study to analyze the maternal care behavior of the sumatran elephant and the management to its welfare aspects, so that the elephant can behave naturally and the calf can be properly cared for by its mother. The subjects in this study were 1 mother sumatran elephant (Sinta) and 1 sumatran elephant calf (Arinta). The metods in this study are focal animal sampling and ad-libitum sampling. Based on the result of this study, there 9 maternal care behaviours with the highest duration shown by breastfeeding behavior 10,46 minutes and the lowest shown by teaching behavior 0,63 minutes as well as maternal care behaviours with the highest percentage shown by approaching behavior 31,46% and the lowest shown by bathing behavior 0,70%. The welfare of mother and calf sumatran elephant in the Gembira Loka Zoo, Yogyakarta is very good category. The results of test Spearman Rank Correlation (2-tailed) with SPSS Statistic 22.0, the duration of breastfeeding behavior (ρ = 0,013) and following behavior (ρ = 0,036) were significantly correlated with the number of visitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library