Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Garniwa M.K.
"Isolator berbahan resin epoksi tidak banyak digunakan di Indonesia sebagai isolator luar ruang, padahal di banyak negara penggunaan isolator jenis ini digunakan, bukan hanya untuk tegangan menengah saja tetapi juga tegangan yang lebih tinggi lagi. Isolator jenis ini mempunyai kemampuan elektris dan mekanis yang memenuhi, yaitu mempunyai sifat mekanis yang lebih baik, keretakan dan kebocoran yang rendah, ketahanan busur listrik yang tinggi, bahannya ringan, dan dimensinya yang kompak. Sehingga perlu dikembangkan penelitian jenis isolator ini di lingkungan tropis seperti di Indonesia.
Disertasi ini menyampaikan 3 langkah penelitian yang saling mendukung, yaitu pertama mempelajari karakteristik dan mekanisme kegagalan isolasi pada permukaan isolator jenis resin epoksi, kedua menentukan persamaan empiris kegagalan isolasi pada berbagai kondisi, dan ketiga melakukan langkah optimasi dimensi dari isolator dengan menggunakan metoda simulasi muatan. Di mana hasil optimasi dimensi di uji validitasnya dengan persamaan empiris yang sudah dibangun, sedangkan persamaan empiris didapat melalui pengujian laboratorium dan didukung mekanisme kegagalan isolasi. Sebagai parameter kegagalan isolasi adalah tegangan gagal kritis (Vgk) dan arus bocor (Ib), dan parameter variabelnya adalah jarak rambat (L), Kadar Endapan Garam (KEG), debit embun, jenis polutan, dan temperatur. Sebagai parameter optimasi dimensi adalah medan listrik tangensial dan arus bocor, dan parameter variabelnya adalah dimensi dari isolator.
Mekanisme kegagalan isolasi ditunjang oleh dua metode, yaitu metode kegagalan isolasi udara, dan metode pita kering yang terbentuk. Pita kering yang terbentuk disebabkan oleh adanya arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator, baik pada kondisi kering, maupun pada kondisi basah, dan kondisi bersih maupun kondisi berpolutan. Perbedaan terjadinya lewat denyar sebagai interpretasi kegagalan isolasi pada permukaan, antara kondisi bersih dan berpolutan terlihat berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjang oleh pengujian secara visual yang direkam oleh alat perekam, di mana lewat denyar kondisi bersih membentuk banjiran serentak di seluruh permukaan isolator secara bersamaan dari elektroda bertegangan ke elektroda nol. Sedangkan kondisi berpolutan membentuk satu jalur atau beberapa jalur lewat denyar, namun didahului lewat denyar setempat atau sebagian.
Persamaan empiris perkiraan kegagalan isolasi yang dibangun pada tulisan ini berdasarkan pengujian laboratorium dengan standar pengujian internasional, di mana validasinya dibandingkan terhadap persamaan empiris yang sudah ada dan dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang sudah digunakan sebagai acuan. Persen kesalahan persamaan empiris dihitung, apabila menghasilkan MAE (Mean Ablosut Error) di bawah 10 %, maka persamaan empiris dapat mewakili pada kondisi sebenamya.
Optimasi dimensi rancangan isolator berguna untuk mendapatkan volume isolator yang paling rendah, tetapi tidak melupakan batasan-batasan yang diperbolehkan, sehingga kebutuhan bahan menjadi rendah (biaya lebih murah). Yaitu dengan melakukan iterasi perhitungan medan listrik tangensial dan arus bocor yang dibandingkan dengan batasan-batasan yang diperbolehkan sehingga menghasilkan nilai dimensi yang paling optimum dalam hal ini volumenya terendah. Sebagai uji coba optimasi, maka dilakukan pada 3 buah jenis isolator resin epoksi yang ada di lapangan, di mana menghasilkan volume isolator yang lebih rendah, dan kegagalan isolasinya diperkirakan dengan menggunakan persamaan empiris yang sudah dibangun, sehingga dapat dipilih volume yang paling optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
D541
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiani Palupi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA558
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadus Hariadi Chrismastoro
"Characterizations have been performed on single stage Transversely Excited Nitrogen Laser of Blumlein type. Optical cavity arrangement is varied prior to measurement which shows no significant increase in energy on both configurations of inserting a mirror only and a pair of mirror and a quartz parallel plate. Frequency repetitions respond reveals a small drop in energy at higher frequency i.e. 10 Hz by a factor of 20%. N2 flow rate consideration behaves on the similar way like pressure profile. At higher supply voltage maximum energy is shifted to higher N2 flow rate. A similar tendency occurs on pressure curve but with more pronounced maximum energy. Higher supply voltage would shift maximum energy to higher N2 pressure. Other operating conditions have been kept constant. Beam divergence measurement has given 1,87 mrad on vertical direction and 9,32 mrad on horizontal axis. However, beam cross section experiences a -10° tilt against horizontal reference. This may happen due to a slight twist on main electrodes. Measurements on different date have showed inconsistent results. Major cause is suspected on using different N2 cylinder, replacement on the gauge pressure, and crater creation on HV side spark gap electrode."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Manogu
"Transformator daya pada pembangkit listrik dilengkapi beberapa proteksi yangdapat mengamankan transformator tersebut dari kerusakan akibat gangguan baik gangguaninternal maupun gangguan eksternal, diantaranya system pentanahan netral transformator.Transformatordaya 60 MVA ini memiliki kemampuan arus hubung singkat pada sisi HV(150 kV) sebesar 2300 Amper dan tegangan fasa netral maksimum sebesar 140 kV. Darihasil perhitungan gangguan arus hubung singkat tiga fasa sebesar 5379,480 Amper dengantegangan lebih fasa netral sebesar 151,163 kV.
Hasil pengukuran nilai tahanan elektrodapentanahan sistem netral setelah terjadi kerusakan sebesar 28,1 Ohm, nilai yang diizinkansebesar <1 Ohm, hal ini diakibatkan elektroda batang system pentanahan yang mengalamicacat/ kerusakan pada bahan elektroda.Kata Kunci : Transformator, arus hubung singkat, pentanahan netral dan bahan elektroda."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2014
600 JDTEK 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Amala Syawalia Adriant
"

Elektroensefalografi (EEG), sebagai metode rekaman neurofisiologis yang telah dimanfaatkan secara luas, terutama dalam penelitian dasar tentang fungsi otak dan pemantauan pasien dengan gangguan neurologis. serta sistem Brain Computer Interface (BCI) untuk menerjemahkan sinyal menjadi perintah atau fungsi tertentu. Dalam perekaman sinyal EEG, terdapat tantangan interferensi dan noise akibat amplitudo sinyal yang sangat kecil (mikrovolt [V]) dan frekuensi rendah. Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan elektroda aktif sebagai solusi untuk menguatkan sinyal EEG sehingga dapat meminimalisir noise yang mungkin ada. Elektroda aktif dirancang menggunakan filter aktif Sallen & Key orde 2 dengan respon butterworth menggunakan OPA378 sebagai operational amplifier dengan frekuensi cut-off 0 hingga 100 Hz. Untuk meminimalisir jumlah kabel, diterapkan operasi single-supply sehingga hanya 3 kabel yang diperlukan untuk mengoperasikan elektroda aktif. Prototype elektroda aktif diuji menggunakan EEG simulator NETECH MiniSim 330 dan direkam menggunakan ADS1299 PDK sebagai ADC dan Raspberry Pi 4 Model B untuk menyimpan file rekaman. Hasilnya, elektroda aktif mampu melakukan penguatan sinyal sebesar 22 kali dengan cukup stabil pada rentang frekuensi 20 hingga 100 Hz dengan error sebesar 3.53% dari target penguatan yang diinginkan.


Elektroensefalografi (EEG) is a widely used method for recording neurophysiological signals, primarily for research on brain functions and monitoring patients with neurological disorders. The development of active electrodes is being explored as a solution to improve the quality of EEG signals, which are characterized by very low amplitude (microvolts [μV]) and low frequency. The active electrode is designed using Sallen & Key filter or Butterworth filter with OPA378 as the operational amplifier with a cut-off frequency range of 0 Hz to 100 Hz. To minimize the number of wires, single-supply operation is applied, requiring only three wires to operate the active electrode. The prototype of the active electrode was tested using a NETECH MiniSim 330 EEG simulator and recorded using an ADS1299 PDK as an ADC and a Raspberry Pi 4 Model B to save the recorded file. The results show that active electrodes can provide signal attenuation up to 22 times with sufficient stability in the 20 Hz to 100 Hz frequency range, with an error of 3.35% from the expected

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanzhola Gusman Riyanto
"Ketergantungan Indonesia pada energi fosil membuat produksi minyak bumi dalam negeri turun drastis sejak tahun 2001 silam sedangkan kebutuhan energi terus meningkat. Selain itu, penggunaan energi fosil dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu energi alternatif yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah tersebut. Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang prospektif untuk dikembangkan dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini, elektroda boron-doped diamond digunakan sebagai elektroda kerja dan khamir Candida fukuyamaensis digunakan sebagai biokatalis pada sistem MFC. Untuk memperoleh energi listrik yang optimum dilakukan variasi pH pada kompartemen anoda dari pH 6,5-7,5 dan variasi konsentrasi mediator dari 10-100 μM. Energi listrik maksimum yang dihasilkan sebesar 396,2 mW/m2 dan 310 mA/m2 pada kondisi pH 7,5 dengan konsentrasi mediator 10 μM.

The dependency of fossil energy in Indonesia may cause crude oil production decreased drastically since 2001, while energy consumption increased. In addition, The use of fossil energy can cause several environment problems. Therefore, we need a alternative energy that environment friendly as solution for these problems. Microbial fuel cell is one of prospective alternative energy source to be developed and environment friendly. In this study, Boron-doped diamond electrode was used as working electrode and Candida fukuyamaensis as biocatalyst in microbial fuel cell. Different pH of anode compartmen (pH 6,5-7,5) and mediator consentration (10-100 μM) was used to produce electricity optimally. The maximum power and current density 396,2 mW/m2 and 310 mA/m2, for MFC using pH 7,5 at anode compartment and methylene blue concentration at 10 μM respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiana Chairunnisa
"Penggunaan glukosa sebagai bahan pemanis dalam minuman mendorong berkembangnya sensor untuk mengetahui konsentrasi glukosa dalam pengendalian kualitasnya. Kebutuhan agar sensor glukosa yang lebih praktis dan sederhana menuntut munculnya sensor glukosa non enzimatik dengan menggunakan Screen Printed Electrode (SPE) sebagai solusinya.
Pada penelitian ini digunakan oksida tembaga yang terdeposit pada permukaan SPE dengan cara elektrodeposisi menggunakan larutan CuSO4 0,1 M dalam H2SO4 0,1 M dengan variasi potensial dan waktu deposisi untuk mendapatkan deposit CuSPE yang optimum.
Uji pendeteksian glukosa dilakukan pada potensial +0,7V vs Ag/AgCl pada deposit CuSPE -0,6V vs Ag/AgCl selama 300 detik merupakan kondisi optimum karena memiliki sensitivitas yang tertinggi sebesar 1152.925 μA mM−1cm−2, batas deteksi terendah sebesar 0,7863 mM dan linearitas paling baik yaitu 0,9964. CuSPE optimum digunakan pada uji pendeteksian glukosa dengan sistem FIA, didapatkan laju alir optimum 0,75mL/menit dengan %RSD sebesar 3,78% dan konsentrasi NaOH optimum pada NaOH 1 M dengan %RSD 3,78%.
Dilakukan variasi konsentrasi glukosa pada sistem FIA dihasilkan linearitas r2=0,9948 dengan LOD sebesar 0,00667 M dan sensitivitasnya sebesar 1566,265 μA mM−1cm−2. Sensor ini mempunyai repeatabilitas yang baik dengan %RSD 6,60% (n=14), stabil dalam pengujian selama lima hari berturut-turut dengan %RSD=3,51%, mempunyai reprodusibilitas yang baik dalam pengujian setelah jeda satu minggu digunakan sebagai sensor glukosa dengan %RSD=1,13% dan sangat selektif terhadap glukosa dari zat pengganggu seperti asam askorbat, asam sitrat, natrium karbonat, sukrosa dan fruktosa. Sensor CuSPE ini dibandingkan dengan pengujian kadar glukosa dalam sampel minuman dan menunjukan perbedaan hasil 19,67% dengan %recovery 114.8%.

The use of glucose as a sweetener in beverages to encourage the development of sensors to determine the concentration of glucose in the control of quality. Glucose sensor needs to be more practical and simpler demanding the appearance of non-enzymatic glucose sensor using a Screen Printed Electrode (SPE) as a solution.
In this experiment, the copper oxide is deposited on the surface of the SPE by electrodeposition using a solution of 0,1 M CuSO4 in 0,1 M H2SO4 with a variety of potential and deposition time to obtain optimum CuSPE deposit.
Glucose detection test conducted on the potential + 0,7V vs. Ag / AgCl on deposit CuSPE -0,6V vs. Ag / AgCl in 300 seconds is the optimum condition for having the highest sensitivity at 1152.925 μA mM−1cm−2 , the lowest LOD 0.7863 mM and most excellent linearity is 0.9964. CuSPE optimum use in glucose detection test with a flow injection analysis, the optimum flow rate obtained 0,75mL / min, % RSD 3.78% and the concentration of NaOH is at 1 M NaOH optimum with % RSD 3,78%.
Variations in glucose concentration in a flow injection analysis linearity r2 = 0.9948 with a LOD 0,00667 M and sensitivity 1566,265 μA mM−1cm−2. This sensor has a good repeatability with% RSD 6.60% (n = 14), stable in testing for five consecutive days % RSD = 3.51%, having good reproducibility in the test after gap one week is used as a glucose sensor with % RSD = 1,13% and very selective ini glucose from inteference substances such as ascorbic acid, citric acid, sodium carbonate, sucrose and fructose. CuSPE sensor is compared to testing glucose levels in samples of drinks and shows differences in the results 19.67% with %recovery 114.8%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Wijaya
"Latar Belakang: Di Indonesia, belum diketahui berapa jumlah kadar ion fluor yang terdapat pada pasta gigi dewasa.
Tujuan: Mengetahui kadar ion fluor yang terdapat pada pasta gigi dewasa dan membandingkan kadar ion fluor hasil analisis dengan kadar ion fluor yang tertera pada kemasan pasta gigi dewasa dan kesesuaiannya dengan standar dari EBD dan regulasi BPOM.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik laboratorik, yaitu analisis in vitro terhadap total fluoride(TF) dari 10 pasta gigi dewasa yang dijual di Indonesia dibeli dengan kelipatan 3 dari toko berbeda dianalisa mengunakan alat fluoride ion selective electrode.
Hasil: Kadar ion fluor hasil analisis berbeda bermakna dengan kadar ion fluor yang tertera pada kemasan pada semua sampel. 5 dari 10 sampel yang diuji mengandung kadar ion fluor dibawah 1000 ppm F, sedangkan 4 sampel lainnya mengandung kadar ion fluor diatas 1500 ppm F. Hanya terdapat satu sampel yang mengandung kadar fluor yang sesuai standar dari EBD dan regulasi BPOM.
Kesimpulan: Terdapat pasta gigi di Indonesia yang tidak menyajikan kadar fluor dengan jumlah yang efektif untuk mengontrol karies

Background: In Indonesia, no information is available regarding the fluoride ion content in adult's toothpastes.
Objective: To enumerate fluoride content in adult's toothpastes marketed in Indonesia and to determine if the fluoride content is accordance with the information provided on the packaging and following to the standard from evidence based dentistry and BPOM regulation.
Methods: This research is an analytical laboratory study, in vitro analysis of total fluoride (TF)in 10 adult's toothpastes in Indonesia purchased in triplicate from different store analysed using ion selective electrode.
Result:The available fluoride content in adult's toothpastes found in analysis did not match the fluoride content provided on the packaging for all samples. 5 out of 10 toothpaste contain fluoride less than 1000 ppm F while the other 4 contain fluoride greater than 1500 ppm F. Only one toothpaste contain fluoride which match the standard from evidence based dentistry and BPOM regulation.
Conclusion: Most adult's toothpastes marketed in Indonesia do not present available fluoride concentration for caries control.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Uswatun Hasanah
"Karet alam (lateks) merupakan polimer yang memiliki karakteristik sifat mekanik yang sangat baik dalam segi kelenturan, namun buruk dari segi modulus kekakuan. Sedangkan 'starch' adalah polimer hidrokarbon yang banyak digunakan sebagai penguat untuk meningkatkan sifat mekanik seperti modulus kekakuan. Pembentukkan lateks-'starch' hibrida melalui reaksi pencangkokan merupakan solusi untuk meningkatkan sifat mekanik lateks. Namun, perbedaan kepolaran menyebabkan keduanya sulit untuk dicampurkan. Salah satu metode yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah 'glow discharge electrolysis plasma' (GDEP) yang menghasilkan energi tinggi pada prosesnya sehingga dapat memicu terbentuknya ikatan. Proses sintesis dengan metode elektrolisis plasma dilakukan menggunakan plasma katodik dengan konsentrasi lateks 1%-wt, rasio lateks:starch sebesar 100:25, elektrolit Na2SO4 0,02 M, selama 30 menit, dengan temperatur dijaga 60 oC. Pada penelitian ini akan diteliti secara lebih spesifik mengenai pengaruh dari konsentrasi aditif etanol (5%vol dan 10%vol), penggunaan material elektroda yang berbeda (tungsten-stainless steel dan tungsten-grafit), serta peningkatan tegangan operasi (340; 370; 400 volt) terhadap perolehan 'yield 'lateks-'starch 'hibrida. Hasil optimal yang didapatkan mencapai 88,996% dimana kondisi operasi optimal menggunakan elektroda tungsten-grafit, tanpa penambahan etanol, dengan tegangan 400 volt.

Natural rubber (latex) is a polymer which has excellent mechanical properties in terms of flexibility, but poor of stiffness modulus. While starch is a polymer that widely used to improve mechanical properties such as stiffness modulus. The formation of latex-starch hybrid through grafting reactions is a solution to improve the mechanical properties of latex. However, polarity differences caused both of them to be difficult to mix. One method that can overcome this problem is plasma glow discharge electrolysis (GDEP) which produces high energy in the process so it can trigger the formation of bonds. The synthesis process was carried out using cathodic plasma with 1% -wt concentration of latex, the ratio of latex: starch was 100: 25, electrolyte Na2SO4 0.02 M, 30 minutes reaction, with temperatures maintained at 60 oC. In this study, we will examine more specifically the effects of ethanol additives concentration (5 vol% and 10% vol), different electrode materials used (tungsten-stainless steel and tungsten-graphite), and increasing operating voltage (340; 370; 400 volts) to the yield of latex-starch hybrid. The optimal results obtained reached 88.996% where the optimal operating conditions using tungsten-graphite electrodes, without the addition of ethanol, with a voltage of 400 volts.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsya Nugraha Putratama
"Elektroda konduktor transparan (TCE) adalah bahan lapisan tipis yang memiliki konduktivitas listrik dan sifat transmitansi yang tinggi. Bahan TCE umumnya berupa oksida logam seperti Indium Tin Oxide (ITO). Namun, kelemahan ITO adalah harganya yang relatif mahal dan rapuh, sehingga mendorong pengembangan bahan alternatif lain seperti kawat nano perak (AgNW). Performa tinggi lapisan TCE diperoleh dari transmitansi yang tinggi (lebih dari 85%) dan memiliki nilai resistansi lembaran yang rendah, sedangkan pada umumnya lapisan dengan resistansi lembaran rendah memiliki transmitansi yang rendah. Untuk itu diperlukan upaya untuk mengoptimalkan kedua nilai tersebut. Penelitian ini telah berhasil mensintesis AgNW dengan metode kimia basah dengan panjang rata-rata 10 m dengan diameter rata-rata 46 nm dan diendapkan pada substrat kaca dengan jumlah pelarut etanol 1, 2 dan 3 ml yang bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan tipis Ag-1 memiliki nilai FoM tertinggi (15,6 sq.Ω-1), karena nilai resistansi lembaran terendah (24 /sq) meskipun transmitansinya paling rendah (72%). Sampel AgNW dengan volume 1 ml etanol (Ag-1) memiliki kerapatan AgNW tertinggi sehingga lebih banyak tersedia jalur untuk dilalui elektron, sehingga memiliki mobilitas yang lebih tinggi meskipun konsentrasi muatannya lebih rendah.

Transparent conductor electrode (TCE) is a thin layer material that has high electrical conductivity and transmittance properties. TCE materials are generally metal oxides such as Indium Tin Oxide (ITO). However, the weakness of ITO is that it is relatively expensive and brittle, thus encouraging the development of other alternative materials such as silver nanowires (AgNW). The high performance of the TCE coating is obtained from its high transmittance (more than 85%) and has a low sheet resistance value, whereas in general the low sheet resistance coating has a low transmittance. For this reason, efforts are needed to optimize these two values. This research has succeeded in synthesizing AgNW by wet chemical method with an average length of 10 m with an average diameter of 46 nm and deposited on a glass substrate with varying amounts of ethanol 1, 2 and 3 ml of solvent. The results showed that the Ag-1 thin layer had the highest FoM value (15.6 sq.Ω-1), because the sheet resistance value was the lowest (24 /sq) although the transmittance was the lowest (72%). The AgNW sample with a volume of 1 ml of ethanol (Ag-1) has the highest density of AgNW so that there are more available paths for electrons to pass, so it has higher mobility even though the charge concentration is lower."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>