Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esti Nugraheni
"Iklan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. lklan dan promosi telah digunakan oleh perusahaan sejak lama untuk menjual produk, jasa dan ide. ·I klan dan promosi juga merupakan cara yang baik untuk memperoleh konsumen dan menciptakan transaksi penjualan. Saat ini perusahaan perlu lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi ke konsumennya. Secara sederhana dampak yang ditimbulkan dari pesan akan menghasilkan tiga jenis dampak terhadap penerima pesan yaitu: Kognitif, Afektif dan Konatif (Sendjaja, 2003: 7.34) Pesan iklan mungkin saja sudah diproduksi se-optimal dan sebaik mungkin dengan memenuhi prasyarat yang telah ditentukan. Namun apakah pesan iklan tersebut sudah pasti dapat mampu mempengaruhi audiensnya untuk membeli atau bertindak sesuai dengan yang diinginkan ?
Konsep keterlibatan (involvement) sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku konsumen. Sangatlah penting bagi pemasar secara jelas mengidentifikasikan fokus keterlibatan konsumennya. Pemasar perlu mengetahui secara tepat hal-hal apa yang menjadi konsiderasi konsumen dalam pengambilan keputusan secara individu, apakah produknya, mereknya, perilakunya, kegiatarinya, situasinya atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
Dalam komunikasi persuasi dikenal suatu model yang diperkenalkan oleh Petty & Cacioppo yang disebut Elaboration Likelihood Model (ELM), terdiri dari 2 cara yang dapat diterapkan ke dalam strategi komunikasi yaitu: Central Route dan Peripheral Route. Menurut Petty & Cacioppo, Central Route cenderung diaplikasi pada keadaan dimana diperlukan tingkat keterlibatan yang tinggi (High Involvement) dari konsumen dalam keputusannya memilih produk. Dapat dikatakan juga bahwa cara ini dapat diterapkan dalam strategi komunikasi untuk produk kategori High Involvement. Sedangkan Peripheral Route, lebih diaplikasikan pada tingkat keterlibatan yang rendah (Low Involvement) dan dapat diterapkan pada strategi komunikasi produk kategori Low Involvement. Dalam kesempatan ini peneliti mencoba menguji dan meneliti apakah hal tersebut di atas masih berlaku dan masih relevan untuk masa sekarang ini.
Penelitian ini bertujuan:
- Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara tipe pesan iklan yang digunakan oleh produsen handphone dengan respon konsumen yang melihat iklan tersebut
- Untuk mengetahui tipe pesan iklan manakah, apakah Tipe Central Route atau Tipe Peripheral Route, yang paling sesuai dalam mengkomunikasikan produk-produk kategori High Involvement, dalam hal ini adalah produk handphone.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan hypothetico-deductive yang bersifat eksplanatif dengan menguji hipotesis. Penelitian ini juga merupakan penelitian Cross Sectional Study dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah metode survei dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup kepada sampel responden sebanyak 220 orang dari populasi Mahasiswa/i FEUI yang berjumlah 2337 orang dan berada dalam range usia 17 - 25 tahun. Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh responden dengan menggunakan panduan alat bantu visual, yaitu memperlihatkan contoh jenis iklan yang menggunakan metode Peripheral Route kemudian dilanjutkan dengan contoh iklan menggunakan metode Central Route. Untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi mendapatkan peluang yang sama terpilih menjadi sampel, yaitu dengan teknik Simple Random Sampling.
Dalam penelitian ini menguji pengaruh antara persepsi terhadap tipe pesan iklan Central Route dan tipe pesan iklan Peripheral Route - sebagai variabel lndependen- dengan respon terhadap iklan-sebagai variabel Dependen- dari konsumen (responden) yang melihat iklan tersebut. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa multiple regression, sehingga dapat diketahui pengaruh antara persepsi terhadap tipe pesan iklan dengan respon terhadap iklan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi terhadap iklan Peripheral Route dengan respon terhadap iklan produk high involvement memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi terhadap iklan Central Route. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang strategi komunikasi untuk produk kategori high involvement baik bagi produsennya maupun praktisi komunikasi lainnya. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan berbagai variasi produk kategori high involvement dan juga variasi latar belakang demografis respondennya untuk memberi gambaran yang lebih komprehensif mengenai karakter target konsumen dalam menyusun strategi komunikasi yang lebih efektif. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Made Dwiningtyas Sulistyorini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kesesuaian strategi persuasi dari sisi produsen dengan pendapat konsumen remaja terhadap strategi tersebut, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada remaja di lingkungan pendidikan melalui media film edukasi berjudul “Cerita Kami”. Strategi persuasi yang dilakukan oleh produsen dan penerimaan oleh konsumen menggunakan teori persuasi Elaboration Likelihood Model (ELM). Teori ini menjelaskan dua jalur persuasi dalam diri individu ketika memproses informasi yang diterima, yaitu melalui jalur sentral dan jalur periferal. Persuasi melalui jalur sentral menyentuh unsur motivasi dan kemampuan remaja, sedangkan jalur periferal disentuh melalui enam teknik persuasi Robert B. Cialdini yang meliputi unsur reciprocation, commitment and consistency, social proof, liking, authority, dan scarcity. Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma post-positivis dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam kepada para narasumber dari tim produsen film serta focus group discussion dengan para penonton remaja di tingkat SMK dan Universitas di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur persuasi dalam film yang ditampilkan secara jelas, lengkap dan saling berkesinambungan melalui jalur sentral dan periferal, terbukti dapat ditangkap khalayak remaja secara baik sesuai dengan keinginan produsen film. Persuasi melalui jalur periferal berperan mendukung persuasi yang diberikan melalui jalur sentral dengan menyentuh aspek pemikiran kritis maupun emosional khalayak remaja dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi.

ABSTRACT
This research was conducted to evaluate the suitability of persuasion strategies from film producer and audience opinion that aim to deliver anticorruption values to adolescent segment in education field through a film of “Cerita Kami”. Persuasion strategies in this film were analyzed by persuasion theory of Elaboration Likelihood Model (ELM). This theory states that there are two routes in every individual to process information, which are central and peripheral routes. Persuasions delivered through central route covers motivation and ability of audience, while peripheral route is consisted of six techniques of Robert Cialdini’s persuasion which are reciprocation, commitment and consistency, social proof, authority, and scarcity. The study implemented post positivism paradigm with qualitative method through in-depth interviews and implementation of focus group discussion to film viewers from high school and college students in Jabodetabek area. The results showed that elements of persuasion in a movie that shown continually in clear and complete performances using both central and peripherals routes were proved to be well accepted by adolescent audience. Persuasion delivered through a peripheral route will support persuasion given through a central route. Both had significant roles to influence critical thinking and emotional aspects of adolescent audience to deliver values ​​of anticorruption."
2015
T44675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Yunita Rachmaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi online terhadap keputusan pendanaan pada platform crowdfunding berbasis donasi di Indonesia pada tahun 2013-2017. Dengan menggunakan 206 proyek dari platform Kitabisa, penelitian ini mengaitkan konsep elaboration likelihood model untuk menentukan variabelnya. Berdasarkan estimasi regresi OLS dengan robust, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rute sentral yang terdiri atas panjang deskripsi, jumlah video, jumlah update dan promosi oleh platform sebagai sinyal akan kualitas proyek memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pendanaan yang diukur dengan banyaknya funders yang berdonasi. Hal ini menunjukkan bahwa donatur tertarik dengan sinyal kualitas proyek yang baik. Selain itu, rute perifer yang terdiri atas jumlah 'Like', jumlah 'Share' dan relasi Facebook juga terbukti berpengaruh terhadap peningkatan jumlah funders yang berdonasi pada proyek crowdfunding. Hal ini menunjukkan bahwa proyek yang memiliki banyak jumlah 'Like', 'Share', dan relasi Facebook membuat donatur merasa jika proyek tersebut memiliki word-of-mouth elektronik yang baik.

This study aims to indentify the influence of online information on funding decisions of donation based crowdfunding in Indonesia from 2013 to 2017. Using 206 projects from Kitabisa, this study referring elaboration likelihood model to determine the variables. Based on estimation using OLS with robust, this study finds that central route which consists of description length, number of video, number of update, and promotion by the platform as the signals of project quality are positively significant in influencing number of funders. It shows that funders are interested to fund on projects with good quality signals. This study also shows that peripheral route which consists of number of 'Like' , number of 'Share' , and social network ties have significant positive relationship with the number of donating funders in crowdfunding projects. It indicates that higher number of 'Like' , 'Share' , and Facebook relation make funders feel the project has good electronic word of mouth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Adhi Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Peran Informasi Online terhadap pengambilan keputusan seorang donatur pada Platform Crowdfunding berbasis Donasi yang ada di Indonesia yaitu Kitabisa.com dan variabel duration dan other project backed sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu proyek-proyek donasi di Kitabisa.com yang Campaign telah berakhir. Pengujian dilakukan dengan menggunakan model regresi data cross section dengan Elaboration likelihood model. Hasil penelitian ini menemukan bahwa informasi online berpengaruh signifikan terhadap keputusan donatur pada Platform Crowdfunding yang ada di Indonesia.

This research aims to analyze the role of Online information against a decision making a Crowdfunding Platform based donors on Donations that are in Indonesia namely Kitabisa.com and variable duration and other project backed as the kontrol variable in the study. This research using a sample donation projects namely in Kitabisa.com that the Campaign has ended. Testing is done using a regression model with cross section data Elaboration likelihood model. The results of this study found that online information is significant against the decision of influential donors on a Platform that is in Indonesia Crowdfunding."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Jefferson Baris
"TikTok mewakili bentuk baru teknologi komunikasi pemasaran karena fitur dan atributnya. Berdasarkan Elaboration Likelihood Model dan konsep relevansi diri, penelitian ini mengeksplorasi dampak personalization yang dirasakan dan authenticity konten TikTok pada kenyamanan yang dirasakan, viral behavior intentions dan niat beli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personalization konten TikTok berhubungan negatif dengan kenyamanan yang dirasakan dan authenticitiy konten TikTok berhubungan positif dengan kenyamanan yang dirasakan. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan wawasan baru dan implikasi praktis baik bagi pembuat konten maupun pengiklan.

TikTok represents a new form of marketing communication technology due to its features and attributes. Drawing on the Elaboration Likelihood Model and the concept of self-relevance, the present study explores the impact of perceived personalization and auhenticity of TikTok content on perceived convenience, viral behavioral intentions and purchase intention. The results show that the personalization of TikTok content is negatively related to perceived convenience and authenticity of TikTok content is positively related to perceived convenience. Overall, the results of this study provide new insights and practical implications for both content creator and advertiser sides.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avi Rudianita Widya
"Perilaku keterlibatan publik pada media sosial pemerintah dalam situasi krisis memiliki peranan penting terhadap keberhasilan pemerintah dalam manajemen krisis yang mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat. Pemrosesan informasi krisis oleh publik di media sosial dinilai mampu mempengaruhi perilaku keterlibatannya. Menggunakan kerangka Elaboration Likelihood Model, penelitian ini telah mengkonfirmasi beberapa startegi pembuatan informasi krisis pada akun media sosial pemerintah yang dinilai mampu meningkatkan perilaku keterlibatan melalui dua rute pemrosesan informasi yaitu rute periferal, rute sentral, atau melalui interaksi diantara keduanya. Menggunakan metode analisis isi, penelitian ini berhasil mengekstrasi data unggahan pemerintah dan kemudian dilakukan pengujian melalui regresi binomial negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku keterlibatan atas pesan krisis kesehatan yang disampaikan pemerintah melalui media sosialnya dipengaruhi oleh prediktor yang terdapat pada kedua rute pemrosesan secara simultan. Ketika memproses informasi krisis kesehatan pada media sosial pemerintah, isyarat kredibilitas, daya tarik, fitur interaktivitas, vividness, topik, keberadaan emosi dan sentimen menjadi prediktor yang signifikan terhadap perilaku keterlibatan publik. Keberadaan emosi pesan memainkan peranan yang penting dalam peningkatan perilaku keterlibatan atas pesan krisis kesehatan terlebih ketika diintegrasikan dengan fitur fungsional medium. Penelitian ini mampu memberikan implikasi secara teoritis dan praktis terhadap penerapan emosi pada pesan krisis kesehatan dan keterlibatan publik pada media sosial pemerintah.

Public engagement behavior on government social media account in crisis situations has an important role for gaining success in government’s management about crisis that threatens public health and safety. The public's crisis information processing on social media believed to be able to influence their engagement behavior. Using Elaboration Likelihood Model framework, this study aims to identify what factors that public concern while processing a crisis information on government’s social media account, to obtained crisis message strategy that enhance engagement based on two processing routes, namely central and peripheral. Using content analysis method and then testing it through negative binomial regression, this study shows that public engagement in health crisis messages conveyed by the government through social media is influenced by predictors in both processing routes simultaneously. While processing health crisis information, credibility, attractiveness, interactivity features, vividness, topic, emotional presence and sentiment became significant predictors of public engagement behavior. The presence of message emotions plays an important role in increasing engagement behavior for health crisis messages on social media, especially when integrated with the functional features of medium. This research provides theoretical and practical implications of implementation emotions strategy in health crisis messages and public engagement on government’s social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Nuraini
"Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang terkait dengan pemrosesan informasi pesan kesehatan pada isu rabies di media sosial, khususnya Twitter dengan relevansi isu kesehatan sebagai variabel moderator. Topik ini penting untuk dikaji mengingat beberapa studi terdahulu belum membahas isu rabies dalam pemrosesan informasi, dan belum menguji bagaimana relevansi isu kesehatan berperan sebagai moderator. Penelitian ini mengadaptasi dua model yaitu Elaboration Likelihood Model (ELM) yang menjelaskan pemrosesan informasi, dan Health Belief Model (HBM) yang menjelaskan variabel kepercayaan kesehatan yang membentuk sikap individu, untuk mengkaji hubungan antara Kualitas Argumen Pesan, Kredibilitas Sumber Pesan, Persepsi Keparahan, dan Persepsi Kerentanan terhadap Sikap Terhadap Rabies. Studi dilakukan dengan metode survei terhadap pengguna Twitter yang pernah melihat setidaknya satu pesan rabies di Twitter sebelum penelitian dimulai. Temuan menunjukkan hubungan yang signifikan pada variabel Kredibilitas Sumber Pesan serta Persepsi Keparahan terhadap Sikap Terhadap Rabies, sedangkan Kualitas Argumen Pesan serta Persepsi Kerentanan tidak berhubungan signifikan dengan Sikap Terhadap Rabies. Lebih lanjut, Relevansi Isu Kesehatan tidak berperan signifikan sebagai moderator antara variabel independen dengan variabel dependen. Temuan penelitian ini berkontribusi memperluas literatur dan studi terkait pemrosesan informasi kesehatan di media sosial, serta memberikan saran kepada otoritas kesehatan di Indonesia dalam menyusun strategi komunikasi persuasi dan edukasi kesehatan kepada khalayak, khususnya di media sosial.

This research examines factors related to the processing of health message information on the issue of rabies on social media, especially Twitter, with the relevance of the health issue as a moderator variable. This topic is important to study considering that several previous studies have not discussed the issue of rabies in information processing and have not tested how the relevance of health issues acts as a moderator. This research adapts two models, namely the Elaboration Likelihood Model (ELM) which explains information processing, and the Health Belief Model (HBM) which explains health belief variables that shape individual attitudes, to examine the relationship between Message Argument Quality, Message Source Credibility, Perceived Severity, and Perception of Susceptibility on Attitudes Toward Rabies. The study was conducted using a survey method of Twitter users who had seen at least one rabies message on Twitter before the research began. The findings show a significant relationship between the variables Credibility of the Message Source and Perceived Severity on Attitudes Towards Rabies, while the Quality of Message Arguments and Perceived Susceptibility are not significantly related to Attitudes Towards Rabies. Furthermore, the relevance of health issues does not play a significant role as a moderator between the independent variable and the dependent variable. The findings of this research contribute to expanding literature and studies related to processing health information on social media, as well as providing advice to health authorities in Indonesia in developing communication strategies for persuasion and health education to the public, especially on social media."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Lazfika Rizki
"Kementerian pariwisata menggunakan media sosial instagram untuk mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia. Namun, terdapat tantangan dalam memilih atau menciptakan konten media sosial untuk berhasil menarik perhatian konsumen, merangsang keterlibatan konsumen dengan konten tersebut, dan memotivasi perilaku eWOM mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji faktor-faktor langsung dan tidak langsung yang memiliki pengaruh dengan nilai gambar media sosial destinasi pariwisata yang dapat memprediksi eWOM. Dengan menggunakan Stimulus-Organism-Response (S-O-R) sebagai kerangka utama, peneliti mengintegrasikan model Ducoffe dan Elaboration Likelihood Model (ELM) untuk mempelajari pengaruh nilai gambar destinasi media sosial (hiburan, informativitas, irritation, kredibilitas, personalisasi, dan insentif) terhadap nilai yang dirasakan oleh konsumen dan eWOM melalui consumer engagement dan consumer involvement. Menggunakan metode penelitian survei, peneliti mengumpulkan data dari 213 individu dan mengolah data berbasis PLS-SEM dan mendapatkan hasil bahwa hiburan, informativitas, kredibiltas, personalisasi berdampak pada persepsi nilai gambar destinasi wisata sementara irritation dan insentif tidak memiliki pengaruh. Penelitian juga menunjukan bahwa persepsi nilai gambar destinasi wisata di media sosial tanpa adanya mediasi consumer engagement dan consumer involvement tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap eWOM.

The Ministry of Tourism uses Instagram as a social media platform to promote tourist destinations in Indonesia. However, there are challenges in selecting or creating social media content that effectively captures consumers' attention, stimulates consumer engagement with the content, and motivates their eWOM behavior. This research aims to identify and test direct and indirect factors that influence the perceived value of social media images of tourist destinations, predicting eWOM. Using the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) framework as the primary structure, the researchers integrated Ducoffe's model and the Elaboration Likelihood Model (ELM) to examine the impact of the perceived value of social media destination images (entertainment, informativeness, irritation, credibility, personalization, and incentives) on consumer-perceived value and eWOM through consumer engagement and involvement. Employing a survey research method, the researchers collected data from 213 individuals and processed the data using the PLS-SEM approach. The results indicated that entertainment, informativeness, credibility, and personalization have an impact on the perceived value of tourism destination images, while irritation and incentives do not. The study also showed that the perceived value of tourism destination images on social media, without the mediation of consumer engagement and consumer involvement, does not have a significant influence on eWOM.

The Ministry of Tourism utilizes the Instagram social media platform to promote tourist destinations in Indonesia. However, there are challenges in selecting or creating social media content that successfully captures consumers' attention, stimulates consumer engagement with the content, and motivates their electronic Word-of-Mouth (eWOM) behavior. This research aims to identify and test direct and indirect factors influencing the perceived value of social media images of tourist destinations, which can predict eWOM. Using the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) as the primary framework, researchers integrate the Ducoffe model and the Elaboration Likelihood Model (ELM) to examine the impact of the perceived value of social media destination images (entertainment, informativeness, irritation, credibility, personalization, and incentives) on consumer-perceived value and eWOM through consumer engagement and involvement. The research employs a conclusive descriptive research method with purposive sampling through online questionnaires with structured self-administered questions. The survey involves 213 respondents residing in Indonesia within the last year, following the Instagram social media account Pesona Indonesia, and having visited tourist destinations after seeing posted images on Pesona Indonesia Instagram from January 2020 to the time of the study. Using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) for data analysis, the researchers find that entertainment, informativeness, credibility, and personalization impact the perceived value of tourist destination images, while irritation and incentives do not have an effect. The study also indicates that the perceived value of tourist destination images on social media, without the mediation of consumer engagement and involvement, does not significantly influence eWOM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandro Daniel Marthin
"Jemaat megachurch atau gereja raksasa adalah salah satu kelompok yang mengalami kesulitan hidup dan membutuhkan motivasi untuk memiliki sikap yang resilien di masa pandemi COVID-19. Resiliensi didefinisikan sebagai sikap seseorang yang tetap kuat ketika menghadapi krisis. Penelitian ini ingin mencari tahu jenis komunikasi apa, religius atau sekuler, yang lebih relevan dan dipersepsikan sebagai informasi yang berkualitas (karakteristik rute sentral dalam Model Elaborasi Kemungkinan) sehingga mengakibatkan resiliensi. Eksperimen dilakukan kepada delapan puluh jemaat megachurch di Kota Semarang dengan membaginya ke dalam dua kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen 1 mendapatkan stimulus video komunikasi religius dan kelompok eksperimen 2 mendapatkan stimulus video komunikasi sekuler. Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan stimulus video komunikasi religius secara konsisten memiliki nilai rata-rata peringkat relevansi pribadi, kualitas informasi, dan resiliensi yang lebih tinggi daripada kelompok eksperimen 2. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang kuat antara rute sentral dengan resiliensi kelompok eksperimen 1.

Megachurch congregation is one of the groups that are facing hard times and need to be motivated to have resilient attitude in this pandemic time. Resilience is defined as one’s persistence attitude when facing a crisis. This study seeks to determine the type of communication, religious or secular, that is more relevant and more likely to be perceived as information with quality (the characteristics of central route in the concept of Elaboration Likelihood Model). An experimental study was conducted to eighty participants who are members of megachurches in Semarang and they were divided to two experimental groups. The experimental group 1 received a religious communication video stimulus and experimental group 2 was shown a secular communication one. The result from Mann-Whitney test indicates that there’s a statistically significant difference between experimental groups. The experimental group 1 that received religious stimulus had consistent higher mean rank in personal relevance, information quality, and resilience scores compared to experimental group 2. This study also finds there’s strong correlation between central route and resilience of participants in experimental group 1."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsyan Amanulloh Insa
"Pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 membawa dampak buruk terhadap berbagai industri dan sektor bisnis, tidak terkecuali industri sharing economy. Brian Chesky, CEO dari Airbnb, menyatakan bahwa bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun kehilangan 80% dari bisnis mereka hanya dalam waktu delapan minggu akibat pandemi. Namun, pandemi ini justru membuka peluang baru bagi platform Airbnb untuk berkembang, menjadi salah satu perusahaan yang berhasil pulih dengan luar biasa dari krisis pandemi. Hal ini dapat dilihat dari gross booking value Airbnb pada tahun 2021 yang melebihi tahun 2019 dan berhasil mencetak gross booking value terbesarnya pada tahun 2022 yaitu sebesar 63.2 miliar USD. Salah satu kunci pemulihan luar biasa Airbnb dari krisis pandemi adalah dengan kembali memfokuskan pada bisnis utama mereka dan mengutamakan kebutuhan pelanggan. Salah satu aspek penting dari bisnis platform digital seperti Airbnb adalah continuance intention. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi continuance intention pada platform Airbnb. Pada penelitian terdahulu, ditemukan bahwa perceived usefulness dan trust adalah prediktor kuat dari continuance intention pada platform Airbnb. Dalam penelitian ini, tim penulis menerapkan pendekatan elaboration likelihood model yang mencakup central route dan peripheral route untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap continuance intention pada platform Airbnb. Penelitian ini mengumpulkan data kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 514 responden dan data kualitatif melalui wawancara dengan 11 narasumber. Pengolahan data kuantitatif menggunakan metode partial least square structural equation modelling (PLS-SEM), sedangkan pengolahan data kualitatif menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik central route maupun peripheral route mempengaruhi continuance intention. Namun, central route dianggap memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap continuance intention. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa platform Airbnb dapat memprioritaskan pengembangan fitur, strategi pemasaran, dan manajemen hubungan pelanggan sesuai yang sesuai dengan variabel-variabel central route.

The 2020 COVID-19 pandemic severely damaged a number of businesses and industries, including the sharing economy. According to Brian Chesky, CEO of Airbnb, the pandemic caused the company, which they had spent years building, to lose 80% of its business in just eight weeks. Nevertheless, the pandemic also created fresh chances for Airbnb to expand, making it one of the businesses that bounced back from the crisis rather admirably. Airbnb demonstrated this by surpassing the gross booking value of 2019 in 2021 and reaching its greatest gross booking value of $63.2 billion USD in 2022. Refocusing on their core business and putting the needs of their customers first was one of the keys to Airbnb's amazing return from the pandemic issue. For online platforms such as Airbnb, continuance intention is a crucial component of their business. The variables influencing continuance intention on the Airbnb platform have been the subject of numerous studies. Perceived usefulness and trust are powerful indicators of continuing intention on Airbnb, according to prior research. The research team used the elaboration likelihood model approach in this study to investigate the elements influencing continuance intention on the Airbnb platform. This approach comprises both central route and peripheral route. A questionnaire completed by 514 respondents provided quantitative data for this study, while 11 sources were interviewed to obtain qualitative data. The partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) approach was used to process quantitative data, and content analysis was used to evaluate qualitative data. According to the findings, continuance intention is influenced by both the central and peripheral routes. However, the central route is considered to have a more significant impact on continuance intention. The study suggests Airbnb prioritize feature development, marketing strategies, and customer relationship management aligned with central route variables"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>