Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiq Wisnu Priambodo
"ABSTRAK
Tempe selain memiliki nilai nutrisi yang tinggi ternyata juga mengandung senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti aktivitas antimikroba dari Rhizopus arrhizus UICC 6 dan Rh. ollgosporus UICC 116 yang ditumbuhkan pada medium ekstrak kedelam dan juga medium Kobayasi yang digunakan sebagal medium pembanding. Fermentasi berlangsung selama 10 dan 14 han, pada suhu 30°C dengan metode still culture. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar, terhadap bakteri teruji. Bacillus subtilis UICC B 10, Escherichia co/i UICC B 14, dan Pseudomonas aeruginosa UICC B 22. Has1 penelitian menunjukkan bahwa kedua kapang uji yang ditumbuhkan dalam medium Kobayasi memiliki aktivitas antimikroba yang Iebih balk dibandingkan dengan aktivitas antimikroba dalam medium ekstrak kedelal. Senyawa antimikroba kedua kapang uji yang ditumbuhkan dalam medium Kobayasi menunjukkan aktivitas yang tinggi pada hari ke 10 dan menurun pada hari ke 14. Sebaliknya, pada medium ekstrak kedelal aktivitas antimikroba yang tinggi justru diperoleh pada hari ke 14 fermentasi. Hasil penehtian juga menunjukkan bahwa senyawa antimikroba dan Rh. arrhizus UICC 6 aktif terhadap bakteni teruji Gram negatif. Sedangkan senyawa antimikroba dari Rh. oligosporus UICC 116 aktif terhadap bakteni teruji Gram positif pada hari ke 14."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Tendean Witono
"Latar belakang: Kanker payudara merupakan kanker dengan insidensi tertinggi dan tingkat kematian kedua tertinggi di Indonesia. PD-L1 berperan penting dalam keganasan dengan melemahkan respon imun pejamu terhadap sel tumor. PD-L1 inhibitor sering digunakan untuk mengobati kanker payudara. Tingginya harga PD-L1 inhibitor menjadi masalah sehingga dibutuhkannya alternatif pengobatan dengan jangkauan harga lebih rendah. Ekstrak tertarget lunasin (ET-Lun) memiliki efek mencegah karsinogenesis salah satunya terhadap PD-L1. 
Metode: Eksperimental in vivo penelitian dilakukan pada tikus Sprague Dawley (SD) yang dibagi menjadi 5 kelompok terdiri atas kelompok perlakuan dan tanpa perlakuan. Kelompok perlakuan semuanya diberikan DMBA untuk induksi kanker payudara (20mg/kgBB) dibagi menjadi kelompok (1) Kontrol negatif diberikan DMBA; (2) Kontrol positif diberikan DMBA dan tamoksifen (10 mg/kgBB); (3) Kuratif diberikan DMBA dan ET-Lun (500 mg/kgBB); dan (4) Kombinasi diberikan DMBA, tamoksifen (10 mg/kgBB) dan ET-Lun (500 mg/kgBB). Kelompok tanpa perlakuan yaitu (5) kelompok normal yang tidak diberi apa-apa. Setelah diterminasi, preparat histopatologi jaringan payudara didapatkan yang kemudian diberikan pewarnaan HE dan IHK. Histoscore digunakan untuk penilaian tingkat ekspresi PD-L1. Setelah didapatkan data histoscore dari preparat tersebut, analisis data dilanjutkan.
Hasil: Ekspresi PD-L1 pada kelompok normal = 138,33±8,41; kontrol negatif = 188,13±8,58; kontrol positif = 170,52±7,14; kuratif = 166,68±1,99; dan kombinasi = 150,85±6,49. Analisis data menunjukkan perbedaan bermakna pada seluruh antar kelompok (p=0,000) terkecuali antar kelompok kontrol positif dengan kelompok kuratif (p=0,872).

Kesimpulan: Pemberian ekstrak tertarget lunasin dari kedelai dapat menurunkan ekspresi PD-L1 pada jaringan kanker payudara tikus SD yang diinduksi DMBA.

Introduction: Breast cancer is a cancer with the highest incidence and the second highest mortality rate in Indonesia. PD-L1 plays an important role in malignancy by enhancing the host immune response to tumor cells. PD-L1 inhibitors are often used to treat breast cancer. The high price of PD-L1 inhibitors is a problem that requires alternative treatment with lower prices. Lunasin extract has the effect of preventing carcinogenesis, one of which is against PD-L1. However, there have been no studies reporting the effect of lunasin extract on PD-L1 in breast cancer.
Method: Experimental in vivo research was conducted on Sprague Dawley (SD) rats which were divided into 5 groups consisting of treatment and no treatment groups. All treatment groups were given DMBA (20 mg/kgBW) for breast cancer induction divided into groups (1) Negative control was given DMBA; (2) Positive controls were given DMBA and tamoxifen (10 mg/kgBW); (3) Curative were given DMBA and lunasin extract (500 mg/kgBW); and (4) Combinationwere given DMBA, tamoxifen (10 mg/kgBW) and lunasin extract (500 mg/kgBW). The group without treatment is (5) the normal group. After termination, histopathological preparations of breast tissue were obtained which were then stained with HE and IHK. The histoscore was used to assess the expression level of PD-L1. After obtaining histoscore data from these preparations, data analysis was continued.
Result: PD-L1 expression in the normal group = 138.33±8.41; negative control = 188.13±8.58; positive control = 170.52±7.14; curative = 166.68±1.99; and combination = 150.85±6.49. Data analysis showed significant differences in all between groups (p=0,000) except between the positive control group and the curative group (p=0,872).
Conclusion: Administration of a targeted extract of lunasin from soybeans can reduce PD-L1 expression in DMBA-induced SD rat breast cancer tissue.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsanul Azizi
"Latar belakang: Kanker kolorektal merupakan salah satu kanker dengan tingkat mortalitas kedua di dunia pada tahun 2020. MMP-9 adalah protein yang mendegradasi matriks ekstraseluler agar sel kanker dapat bermetastasis. Penelitian terbaru menemukan ekstrak kedelai kaya lunasin memberikan efek antikanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lunasin dapat menurunkan ekspresi protein MMP-9 pada sel kanker kolon.
Metode: Mencit Swiss Webster sebanyak 30 ekor dibagi ke dalam enam kelompok. Lima dari enam kelompok tersebut diinduksi dengan azoksimetan (AOM) dan dekstran sodium sulfat (DSS) selama dua minggu. Setelah itu, ekstrak kedelai kaya lunasin diberikan pada kelompok mencit yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 250 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB selama empat minggu. Selain itu, satu kelompok diberikan aspirin 150 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan imunohistokimia MMP-9 terhadap jaringan kolon distal mencit yang telah dikorbankan, lalu diamati di bawah mikroskop. Hasil interpretasi ekspresi MMP-9 dinyatakan dalam indeks H-score menggunakan aplikasi ImageJ dengan plugin IHC profiler.
Hasil: Terdapat perbedaan secara signifikan antara kelompok negatif dengan kelompok intervensi pemberian ekstrak kedelai kaya lunasin dosis 250 mg/kgBB (p = 0,048) dengan nilai indeks H-score rata-rata 120,55% dan 350 mg/kgBB (p = 0,001) dengan indeks HScore rata-rata 113,25%.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak kedelai kaya lunasin menurunkan ekspresi MMP-9 pada sel epitel kripta jaringan kolon distal mencit yang diinduksi oleh AOM/DSS. Penurunan ekspresi MMP-9 terjadi pada kelompok ekstrak kedelai kaya lunasin dosis 250 mg/kgBB dan 350 mg/kgBB.

Introduction: Colorectal cancer is one of the cancers with the second mortality rate in the world in 2020. MMP-9 is a protein that degrades the extracellular matrix so that cancer cells can metastasize. Recent studies have found that lunasin-rich soybean extract has an anticancer effect. The purpose of this study is to determine whether lunasin can reduce the expression of MMP-9 protein in colon cancer cells.
Method: 30 Swiss Webster mice were divided into six groups. Five of the six groups were induced with azoximethane (AOM) and dextran sodium sulfate (DSS) for two weeks. After that, soybean extract rich in lunasin was given to a group of mice which were divided into three groups, namely 250 mg/kgBW, 300 mg/kgBW, and 350 mg/kgBW for four weeks. In addition, one group was given aspirin 150 mg/kgBW as a positive control. Furthermore, immunohistochemical staining of MMP-9 was performed on the distal colon tissue of the sacrificed mice, then observed under a microscope. The results of the interpretation of the MMP-9 expression were expressed in the form of an H-score index using the ImageJ application with the IHC profiler plugin.
Result: There was a significant difference between the negative group and the intervention group with 250 mg/kgBW of soybean extract (p = 0.048) with an average H-Score index value of 120.55% and 350 mg/kgBW (p = 0.001) with an average H-Score index of 113.25%.
Conclusion: Administration of lunasin-rich soybean extract decreased MMP-9 expression in crypt epithelial cells of the distal colon tissue of mice induced by AOM/DSS. The decrease in MMP-9 expression occurred in the soybean extract group rich in lunasin at doses of 250 mg/kgBW and 350 mg/kgBW.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Phillip Monang Bravery
"Latar belakang: Nefrotoksisitas merupakan penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh zat toksin atau beracun. Prevalensi nefrotoksisitas adalah 18% - 27% di Amerika Serikat dan 5% dari pasien pascakemoterapi di RSUP Dr. Sardjito. Ekstrak lunasin memiliki fungsi sebagai antioksidan dan dan antikanker yang diperlukan penelitian efek toksisitas terhadap ginjal tikus Sprague Dawley (SD) untuk memeriksa keamanannya.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental in vivo dengan sampel ginjal tikus Sprague Dawley (SD). Tikus diberikan dosis lunasin masing-masing dengan konsentrasi 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB yang selanjutnya diterminasi serta dibentuk preparat histopatologi jaringan ginjal dengan diberikan pewarnaan HE. Proses berikutnya dilakukan pengamatan melalui mikroskop dengan perbesaran 400 kali pada diameter tubulus. Pengukuran pada satu preparat dengan mengambil 5 tubulus dan masing-masing tubulus membentuk 5 garis saling memotong untuk mengukur diameter. Menggunakan aplikasi Indomicro View untuk mengolah data yang nantinya akan dimasukkan ke Microsoft Excel untuk pengumpulan data.
Hasil: Pemberian ekstrak lunasin memiliki hasil yang berbeda terhadap diameter tubulus ginjal tikus Sprague Dawley (SD). Ginjal normal tanpa pemberian ekstrak lunasin memiliki rerata diameter adalah 31,325 μm. Pada pemberian dosis 250 mg/kgBB rerata diameter adalah 31,985 μm, pada dosis 500 mg/kgBB rerata diameter adalah 33,91 μm, dan pada dosis 750 mg/kgBB rerata diameter adalah 32,02 μm. Dengan hasil yang dimiliki tidak bermakna dan tidak signifikan
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan terdapat kenaikan diameter tubulus ginjal tikus Sprague Dawley (SD) dengan pemberian dosis ekstrak lunasin sebanyak 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB, dan terdapat penurunan diameter tubulus pada pemberian lunasin dengan dosis 750 mg/kgBB. Hasil yang diperoleh tidak signifikan terhadap data yang diukur.

Introduction: Nephrotoxicity is a decrease in kidney function caused by toxic or toxic substances. The prevalence of nephrotoxicity is 18% - 27% in the United States and 5% of post-chemotherapy patients at Dr. Sardjito. The lunasin extract has antioxidant and anticancer functions which are needed to study its toxicity effect on the kidneys of Sprague Dawley (SD) rats.
Method: This study used an in vivo experimental method with Sprague Dawley (SD) rat kidney samples. The rats were terminated and histopathological preparations were made using HE staining. Furthermore, the sample was given a dose of lunasin with a concentration of 250 mg/kgBW, 500 mg/kgBW, and 750 mg/kgBW, respectively. The next process was observed through a microscope with a magnification of 400 times on the diameter of the tubules. Measurement on one preparation by taking 5 tubules and each tubule forming 5 lines to measure diameter. Using the Indomicro View application to process data which will later be entered into Microsoft Excel for data collection.
Result: The administration of lunasin extract had different results on the kidney tubule diameter of Sprague Dawley (SD) rats. Normal kidney without lunasin extract had a mean diameter of 31.325 μm. At a dose of 250 mg/kg the average diameter was 31.985 μm, at a dose of 500 mg/kg the average diameter was 33.91 μm, and at a dose of 750 mg/kg the average diameter was 32.02 μm.
Conclusion: Based on the research carried out, there was an increase in the diameter of the kidney tubules of Sprague Dawley (SD) rats with the administration of lunasin extract doses of 250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW, and there was a decrease in tubular diameter with the administration of lunasin at a dose of 750 mg/kgBW. The results in the form of increases and decreases obtained are not significant to the measured data.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Tamara
"Kanker kolorektal menyumbang 9,7% dari seluruh kasus kanker dan kejadiannya berhubungan dengan inflamasi kronik. Oleh karena terapi kanker saat ini masih memiliki banyak kekurangan, peptida dalam makanan semakin banyak diteliti karena murah, mudah didapat, toksisitas rendah, dan berpotensi mencegah kanker. Riset dilakukan untuk mengetahui apakah lunasin dari kacang kedelai dapat menurunkan ekspresi sitokin proinflamasi TNF-I±  pada epitel kolon. Sebanyak 30 ekor mencit Swiss Webster dibagi ke dalam enam kelompok secara acak. Satu kelompok normal, sementara lima kelompok lainnya diinduksi karsinogenesis dengan azoxymethane dan dextran sodium sulfate, kemudian ada yang dibiarkan (kontrol negatif), diberi aspirin (kontrol positif), dan ekstrak kedelai kaya lunasin dalam tiga dosis berbeda (250, 300, dan 350 mg/kgBB) selama 4 minggu. Jaringan kolon distal diambil untuk diwarnai imunohistokimia dan diamati di bawah mikroskop cahaya pada pembesaran 400x untuk menghitung sel epitel berdasarkan intensitas warnanya. Indeks dihitung berdasarkan optical density score. Ekstrak kedelai kaya lunasin dapat menurunkan ekspresi TNF-I±. Perbedaan antara kontrol negatif dengan ekstrak bermakna pada dosis 300 mg/kgBB (p=0,016) dan 350 mg/kgBB (p=0,009), tetapi tidak bermakna dengan dosis 250 mg/kgBB (p=0,754). Penelitian ini menunjukkan penurunan ekspresi TNF-I± signifikan pada dosis ekstrak kedelai 300 mg/kgBB atau lebih.

Colorectal cancer contributes to 9.7% of all cancer and its pathogenesis is related to chronic inflammation. Because of there are some lacks in current cancer therapy, peptide in food becomes popular among researchers because it is cheap, easy to get, low toxicity, and a promising cancer preventing agent. This research aimed to investigate whether lunasin from soybean can reduce the expression of pro-inflammatory cytokine TNF-I± in colonic epithelial cell. 30 Swiss Webster mice randomly allocated to six groups. One group was normal and five groups were induced carcinogenesis using azoxymethane (AOM) and dextran sodium sulfate (DSS), then was given nothing (negative control), aspirin (positive control), and lunasin-rich soybean extract in three different doses (250, 300, and 350 mg/kgBW) for four weeks. Distal colon tissue was immunohistochemically stained and then observed under light microscope with 400X magnification to count epithelial cell based on its colour. Index was calculated using optical density score. Lunasin-rich soybean extract can decrease expression of TNF-I±. There are statistically significant between negative control and dose 300 mg/kgBW (p=0.016) and 350 mg/kgBW (p=0.009), yet not significant with dose 250 mg/kgBW (p=0.754). This research shows that reduction of TNF-I± expression is significant with dose 300 mg/kgBW or higher."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library