Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Batik merupakan karya dudaya bangsa Indonesia yang merefleksikan sebuah produk seni yang memiliki estetika, filosofi yang tinggi. Dalam perjalanan sejarahnya, merekonstruksikan sebuah dinamisasi sebuah tradisi yang secara fungsional membalut kehidupan masyarakat pemilik budaya batik...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Latuconsina, Hudaya, 1957-
"Development of human capital, based on creative ability for economic improvement in Indonesia.
"
Jakarta: Teraju, 2010
338 HUD k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: micro banking group,
330 JMU
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,, 2018
338.9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Andita Devarianti
"RINGKASAN EKSEKUTIF
BAGIAN I
Analisis Situasi
Ekonomi kreatif telah menjadi kekuatan transformatif yang kuat di dunia. Namun, rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia mengakibatkan rendahnya produktivitas dan daya saing wirausaha kreatif di tingkat nasional maupun global. Oleh karena itu, dibutuhkan media informasi yang menginspirasi masyarakat untuk mengembangkan bisnis berinovasi tinggi yang mempertimbangkan kekayaan kreativitas dan kearifan lokal di dalamnya.
BAGIAN II
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype
Manfaat bagi Khalayak:
Memberikan inspirasi.
Memberikan edukasi, informasi, dan pemahaman seputar dunia bisnis dan kewirausahaan.
Memberikan motivasi dan kreativitas.
Manfaat bagi Pengelola:
Menyajikan informasi yang memberikan ide-ide baru.
Menjadi institusi yang memelihara kelanggengan seni dan budaya Indonesia.
Mendapatkan pemasukan dari pengiklan dan sponsor.
Tujuan:
Memenuhi kebutuhan pembaca akan ide bisnis yang berbasis ekonomi kreatif.
Menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk berkreasi.
Membuka wawasan dan memberikan pengetahuan serta ide.
Mendorong dan mendukung program pemerintah.
Menghasilkan profit.
BAGIAN III
Prototype yang Dikembangkan
InCreate adalah e-magazine ekonomi kreatif yang berusaha menginspirasi masyarakat untuk aktif dalam kegiatan ekonomi kreatif dengan menyajikan informasi edukatif dan mendalam. InCreate ditujukan bagi pembaca generasi muda berusia 20-40 tahun tidak terbatas gender, SES A dan B, serta tertarik dengan seni, budaya, dan bisnis kreatif.
BAGIAN IV
Evaluasi
Rencana Media Pre Test untuk mengetahui evaluasi awal dilakukan melalui focus group discussion. Rencana Evaluasi untuk mengetahui kualitas kerja diadakan sebulan sekali (per edisi) melalui rapat redaksi dan setahun sekali (per tahun) melalui focus group discussion dan survey kuesioner.
BAGIAN V
Anggaran
Total Modal atau Investasi Awal = Rp352.080.800
Total Biaya Operasional Per Tahun = Rp2.002.082.553
Total Pendapatan Tahun Pertama = Rp1.890.000.000
Total Pendapatan Tahun Kedua = Rp2.250.000.000
Total Pendapatan Tahun Ketiga = Rp2.495.000.000
BEP dicapai pada tahun ketiga.

EXECUTIVE SUMMARY
PART I
Situational Analysis
Creative Economy has become powerful transformative strength in the world. However, low quality of human resource in Indonesia causes poor rate of creative entrepreneurs productivity and competitiveness nationally or globally. Therefore, an information providing media, which inspires citizens to develop a highly innovated business, which consider about creativity richness and local wisdom within is required.
PART II
Prototype Development Objectives and Benefits
Benefits for Audiences
To inspire people
Providing education, information, and knowledge about business and entrepreneur
Giving motivation and creativity
Benefits for developers:
Serving information which giving new ideas
Being an institution that maintains art eternity and Indonesian culture.
Obtaining income from advertisement and sponsorship
Objectives:
Fulfilling reader's need of business idea which is based on creative economy
To inspire and motivate reader in producing creation
To broaden knowledge
Supporting government's program
Creating profit
PART III
Developed Prototype
InCreate is a creative economy e-magazine that inspires people to be active in creative economy activities by providing educative and deep information. InCreate is aimed for young readers (20-40 years old) with no gender restriction, SES A and B, and those who are interested with art, culture, and creative business.
PART IV
Evaluation
Media Pre Test Plan is preceded to observe early evaluation that carried out by focus group discussion. Evaluation Plan is preceded to observe work quality through monthly (per edition evaluation) that carried out by editorial staff meeting and annual (per year) that carried out by focus group discussion and surveys.
PART V
Fund Allocation
Investment = Rp352.080.800
Annual Operational Expenditure = Rp2.002.082.553
First Year Income = Rp1.890.000.000
Second Year Income = Rp2.250.000.000
Third Year Income = Rp2.495.000.000
BEP reached in three years
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Mayangsari
"ABSTRAK

Salah satu subsektor ekonomi kreatif yang sangat mumpuni adalah musik. Dari musik sendiri banyak aransemen yang termasuk kegiatan untuk menaikan pendapatan negara yaitu cover lagu. Lagu merupakan salah satu objek ekonomi kreatif yang bernilai tinggi. Di era globalisasi ini pun situs Youtube menjadi salah satu sarana termudah bagi masyarakat di seluruh dunia untuk mengekspresikan karya seninya agar dapat dilihat oleh semua orang pengguna situs Youtube. Keberadaan YouTube menjadi sarana unjuk kemampuan di bidang musik, baik dengan tujuan komersil maupun non-komersil. Hal ini menyebabkan banyaknya konten cover lagu ditemukan di YouTube. Konten cover lagu sangat bersinggungan dengan pelanggaran Hak Cipta, hal ini disebabkan karena cover lagu bukanlah hanya sekedar menyanyikan ulang, melainkan juga menyanyikan kembali dengan ciri khas nya sendiri atau ada sentuhan innovasi dalam hasil karyanya. Selain itu, para pelaku ekonomi kreatif dalam bidang cover lagu tidak melakukan langkah yang seharusnnya dilakukan agar mencegah terjadinya pelanggaran Hak Cipta. Indonesia memiliki regulator pemerintahan yang menaungi cover lagu yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan Badan Ekonomi Kreatif. Perlu adanya sinergi antara dua Kementerian/Lembaga tersebut dalam pengembangan ekonomi kreatif terkait dengan cover lagu.


ABSTRACT


One of the highly qualified subsectors of the creative economy is music. From the music itself, there were many arrangements which included activities to raise the country's income, namely the cover of the song. The song is one of the most valuable creative economic objects. In this globalization era, the Youtube site has become one of the easiest means for people around the world to express their art to be seen by all users of the Youtube site. The existence of YouTube is a means of demonstrating capabilities in the field of music, both for commercial and non-commercial purposes. This causes a lot of song cover content to be found on YouTube. The content of the song cover is very tangent to copyright infringement, this is because the cover of the song is not just to sing it again, but also to sing it back with its own characteristics or an innovative touch in the results of his work. In addition, creative economic actors in the field of song cover do not take steps that should be taken to prevent copyright infringement. Indonesia has a government regulator that covers the cover of the song, namely the Directorate General of Intellectual Property and the Creative Economy Agency. There needs to be a synergy between the two Ministries / Institutions in the development of a creative economy related to song cover.

"
2019
T54337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanica Relingga Dara Ayu
"Laporan magang ini membahas mengenai kemampuan para pengurus Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur dalam mengelola dan mengembangkan Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur dilihat dari sisi kelembagaan, produksi, pemasaran dan keuangan. Dalam pembahasan tersebut, penulis juga membahas mengenai Sentra Kriya sebagai wadah pemberdayaan masyarakat yang berbasis ekonomi kreatif guna menunjang keberlangsungan operasional Rumah Pintar. Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dengan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan penulis.
Hasil penelitian menemukan Sentra Kriya belum aktif, dimana belum memiliki kegiatan dan belum memenuhi fungsinya. Pengurus Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur disarankan untuk menjalankan kegiatan di Sentra Kriya untuk menunjang operasional Rumah Pintar, selain dari dana sumbangan. Pada bagian akhir penelitian ini, penulis memberikan rekomendasi pengembangan Sentra Kriya untuk Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur, serta saran bagi Rumah Pitar Bintang Cendekia Ciganjur dan SIKIB.

This internship report is discussing the ability of Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur's managers to manage and develop Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur, in terms of institutional, production, marketing and finance. In the section, the author is discussing about Craft Centre as a place of activity-based creative economic in order to support the sustainability of Rumah Pintar?s operational. This study use descriptive statistical methods with two types of data: primary and secondary data.
The results found Craft Centre has not been fulfilling its activities and functions. The managers suggested to carry out Craft Centre to support Rumah Pintar Bintang Cendekia's operational financial, apart from the donations. In the last section, the author provides recommendations for the devopment of Craft Centre, as well as suggestions for Rumah Pintar Bintang Cendekia Ciganjur, SIKIB and further research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54659
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4   >>