Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhanu Priyo Prabowo
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan dinamika pengarang novel Jawa Any Asmara sebagai penggerak tindakan, pemikiran dan representasi dunia kepengarangan Jawa tahun 1960-1965. Teori yang diterapkan adalah teori sosiologi Pierre Bordieu, habitus. Habitus adalah mindset seseorang yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu yang dihadapinya. Pengetahuan individual memiliki kekuatan konstitutif (membangun yang esensial) dan bukan sekedar refleksi dari dunia nyata. Habitus selalu dinamis sesuai dengan waktu bagi individual atau dengan secara regeneratif. Disposisi (persepsi, pikiran, dan tindakan yang diperoleh dan bertahan lama) Any Asmara (habitus) selalu menyesuaikan dengan kondisi yang berkembang di dalam masyarakatnya dan persoalan yang dihadapi. Ia berhasil dan berani membangun ketenaran karena sikapnya tidak patuh dalam aturan-aturan yang berlaku pada zamannya. Any Asmara yang menjadi sumber penggerak tindakan, pemikiran, dan representasi kepengaran dunia sastra Jawa."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2013
407 WID 41:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Konsep mitra sejajar pada dasarnya telah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Pada masyarakat tradisional yang masih hidup sekarang, konsep mitra sejajar tersebut masih dapat dijumpai. Hal itu merupakan warisan budaya bangsa yang tidak terni1ai harganya. Sa1ah satu masyarakat yang masih mewarisi nilai-nilai luhur tersebut adalah masyarakat Baduy, yang menetap di daerah Banten Selatan, Jawa Barat.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah konsep budaya apakah yang melatarbelakangi prinsip mitra sejajar antara pria dan wanita pada masyarakat Baduy-bagaimanakah fungsi dan peranan pria dan wanita dalam kaitannya sebagai mitra sejajar? Penelitian ini merupakan kajian antropologis yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan.
Dari penelitian ini diperoleh kenyataan bahwa berbagai aktivitas pria dan wanita Baduy, baik yang sakral, misalnya upacara perladangan, upacara-upacara adat, dan upacara daur hidup; maupun yang profan, misalnya kegiatan di ladang, di rumah, dan di kampung, masing-masing memiliki fungsi dan peranan yang penting. Tidak ada yang mendominasi dan tidak ada pula yang tersubordinasi. Hal ini disebabkan ada beberapa konsep budaya dalam masyarakat Baduy yang mampu 'menyetarakan' fungsi dan peranan pria dan wanita tersebut. Konsep yang dimaksud itu adalah konsep Ambu. Nyi Pohaci, dan Keseimbangan. Melalui konsep-konsep tersebut, pria yang memiliki potensi berkuasa, ternetralisir dengan: (a) konsep Ambu, yang mempersonifikasikan sosok wanita (ibu) yang melindungi, memelihara dan mengayomi kehidupan di dunia dan akhirat kelak? (b) konsep Nyi Pohaci, yang mempersonifikasikan padi, makanan dan cocok tanam utama masyarakat Baduy, dan (c) konsep Keseimbangan, yang dilandasi sifat masyarakat yang egaliter dan kondisi dan yang masih 'perawan'."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Margi Saputro
"Skripsi ini membahas mengenai teori ranah publik Jürgen Habermas dan media komunikasi internet sebagai dua substansi yang dipandang mampu mewujudkan sebuah bentuk ruang diskursus baru yang komunikatif dan dapat menjangkau khalayak ramai. Degradasi sosial akibat progres ekonomi, yang menurut Habermas sedang terjadi di masyarakat ini, ia percaya telah membawa masyarakat kepada situasi dimana keterbukaan sosial telah tertutup oleh kontrol yang coba diimplementasikan oleh korporasi dan sistem kapitalisme. Hal tersebut meruntuhkan ranah publik yang oleh Habermas dipandang telah terbangun di abad ke-18. Internet sebagai sebuah media komunikasi massa yang memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi masuk menjadi nominasi sebagai pendukung pembangunan kembali ranah publik tersebut.

This thesis explains about Jürgen Habermas? theory of public sphere and internet, both as two substance that is capable of forming a new public sphere that is communicative and widely accessible to the mass. The social degradation because of economical progresswhich according to Habermas is happening right now in the societyis believed to be bringing the society to the situation where the used-to-be-open society is now being repressed by the control implemented by corporation and the capitalism system. Such thing has torn down the public sphere th that is been built in the 18century. Internet as a mass communication media that allowed high access is being nominated as the new accomodator to rebuilt the public sphere."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S16083
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Mulai percakapan, kita membentuk hubungan dengan orang lain; menjalin kerja sama, membangun pertengkaran, mempertahankan hubungan, atau terbuanya hubungan yang lebih jauh, dan sebagainya. Pembahasan dengan topik tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memahami kekhasan komunikasi yang ada dalam bahasa Jawa. Kajian ini menggunakan pendekatan pragmatis seperti yang diajukan Grice, khususnya dalam hal prinsip kooperatif, dengan empat jenis maksim, yaitu (a) maksim kuantitas, (b) maksim kualitas, (c) maksim relevansi, (d) maksim cara. Artinya pembahasan difokuskan pada realisasi empat maksim dalam ujaran-ujaran bahasa jawa. Berkaitan dengan itu, metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif yang dibantu dengan metode padan pragmatis. Hasil kajian dengan teori dan metode tersebut berwujud dalam ujaran-ujaran Bahasa Jawa yang menunjukkan pelaksanaan prinsip kerja sama. Ujaran-ujaran yang dibentuk dengan prinsip kerja sama tersbut memperlihatkan ciri-ciri tertentu. "
Yogyakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,
407 WID
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library