Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuvina Rahmadani
"[ ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai jenis-jenis pelanggaran unsur SPEAKING yang menimbulkan humor dalam pertunjukan komedian Belanda Najib Amhali dalam fragmen berjudul Sinterklaas yang merupakan bagian dari show-nya The Best of Najib Amhali, muncul pada tahun 2009. Penelitian ini berfokus pada monolog Amhali mengenai beberapa pengalamannya yang dapat dianalisis dengan pendekatan SPEAKING dari Hymes serta teori superioritas dan degradasi yang sesuai bagi humor satir. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan unsur SPEAKING yang terdapat dalam fragmen tersebut serta melihat pelanggaran atau keganjilan dalam situasi tersebut yang justru menimbulkan humor. Metode yang digunakan berupa metode kualitatif dengan teknik studi pustaka. Sumber data dari penelitian ini adalah fragmen video pertunjukan komedian Najib Amhali berjudul Sinterklaas yang diunggah di Youtube pada 7 Desember 2010 dengan durasi 2 menit 51 detik. Dapat ditemukan beberapa unsur SPEAKING dalam fragmen Sinterklaas yang tidak sepernuhnya sesuai seperti pelanggaran setting and scene, act sequence dan norms namun justru menimbulkan humor.
ABSTRACT The research discussed the violation of SPEAKING elements which trigger humor in a Dutch comedian, Najib Amhali, show fragment titled Sinterklaas, which is a part of his show The Best of Najib Amhali aired in 2009. The paper is focusing on the monolog of Amhali about his experiences and using the analysis of SPEAKING approach from Hymes also superiority and degradation theory which is suitable for satire humor. The objective of the research is to explain about SPEAKING elements which can be found in the fragment and to see which types of violation or incongruity in the situations within the show which trigger humor. The method of the research is qualitative method with literature review technique. Data resource of the research is video fragment of Najib Amhali comedy show titled Sinterklaas uploaded in Youtube on December 7, 2010 with 2 minutes 51 seconds duration. It can be found that there are several SPEAKING elements in the Sinterklaas fragment that are not completely suitable such as setting and scene; act sequence and norms but instead they are able to trigger humor., The research discussed the violation of SPEAKING elements which trigger humor in a Dutch comedian, Najib Amhali, show fragment titled Sinterklaas, which is a part of his show The Best of Najib Amhali aired in 2009. The paper is focusing on the monolog of Amhali about his experiences and using the analysis of SPEAKING approach from Hymes also superiority and degradation theory which is suitable for satire humor. The objective of the research is to explain about SPEAKING elements which can be found in the fragment and to see which types of violation or incongruity in the situations within the show which trigger humor. The method of the research is qualitative method with literature review technique. Data resource of the research is video fragment of Najib Amhali comedy show titled Sinterklaas uploaded in Youtube on December 7, 2010 with 2 minutes 51 seconds duration. It can be found that there are several SPEAKING elements in the Sinterklaas fragment that are not completely suitable such as setting and scene; act sequence and norms but instead they are able to trigger humor.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Titis Sukowati
"ABSTRACT
Serial drama Korea menjadi salah satu bentuk budaya populer yang disukai oleh masyarakat. Studi-studi sebelumnya telah membahas mengenai terpaan media massa pada tayangan serial drama Korea, hiperrealitas pada film dan drama serta dampak hiperrealitas di film dan drama pada penonton. Namun studi-studi tersebut seakan menganggap bahwa setiap penonton memiliki dampak terpaan yang sama terhadap serial drama Korea. Argumentasi dalam penelitian ini bahwa penonton bukan aktor yang pasif maka perkembangan serial drama Korea tidak memberikan dampak hiperrealitas yang sama pada semua penontonnya. Hal itu dikarenakan penonton mendapat terpaan film maupun serial TV yang begitu banyak, sehingga mereka sudah memiliki preferensi tersendiri terhadap suatu tayangan. Penelitian ini mengambil kasus serial drama Korea dengan genre romantis, drama dan komedi dengan menggunakan metode kualitatif, mengumpulkan data dari wawancara mendalam serta pengumpulan studi-studi literatur sejenis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, pertama serial drama Korea menawarkan cerita-cerita yang identik dengan nuansa romantisme, kedua setiap penonton memiliki pemahaman dan penerimaan yang berbeda pada serial drama Korea. Hal itu yang memunculkan adanya perbedaan dampak hiperrealitas serial drama Korea pada penonton. Ada beberapa penonton membentuk nilai atau pandangan baru terutama mengenai percintaan, pasangan, pertemanan dan keluarga serta ada pula penonton yang hanya sekedar menonton tanpa mempengaruhi kehidupannya.

ABSTRACT
Korean drama series became one of the popular forms of culture favored by the public. Previous studies have discussed the exposure of mass media to Korean drama series, hyperreality in films and drama and the impact of hyperreality on film and drama to the audience. However, these studies seem to assume that every audience has the same impact of exposure to Korean drama series. The argument in this study that the audience is not a passive actor then the development of Korean drama series did not give the same effect of hyperreality on all audience. That 39 s because the audience gets a lot of movies and TV series, so they already have their own preference for an impression. This study takes the case of Korean drama series with the romantic genre, drama and comedy using qualitative methods, collecting data from in depth interviews and collecting similar literature studies. Based on the results of the study found, the first Korean drama series offers stories that are identical to the nuances of romance, secondly each audiences has a different understanding and acceptance of Korean drama series. This led to differences in the impact of hyperreality Korean drama series on the audiences. There are some audiences forming new values or views, especially on romance, couples, friends, and family, and there are also audiences who just watch without affecting their life."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1967
S14490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Gustaf Daud
"Moliere, pengarang komedi terbesar Francis yang hidup pada abad ke-17, tidak hanya pandai berlakon dan menciptakan lakon. Ia juga pandai memasukkan pandangan hidupnya dalam lakonnya. Pandangan hidup konformisnya menggema pada tokoh Ariste dalam lakon 1 'Lcole des Mans dan Philinte dalam lakon le Misanthrope. Pada lakon I'Ecole des Marls dan le Misanthrope, sikap konformis, yaitu sikap yang menunjukkan perilaku serupa dengan perilaku sesama, dipertentangkan dengan sikap non konformis, yaitu sikap penolakan terhadap adat perilaku dan nilai masyarakat. Pertentangan sikap tersebut bertemakan pendidikan remaja, khususnya remaja gadis, pads lakon 1'Ecole des Marrs. Sedangkan pada lakon le Misanthrope, pertentangan antara konformitas dengan non konformitas mengambil tema kejujuran. Tokoh non-konformis, Sganarelle dan Alceste, dalam kedua lakon menentang adat kebiasaan masyarakat Paris karena mereka masih memegang teguh adat kebiasaan lama yang kasar dan kuno. Sikap mereka itu mengundang kritik dan tentangan dari para tokoh yang mengikuti adat kebiasaan baru di masyarakat Paris. Namun, kedua tokoh konformis tak memedulikan kritik dan tentangan yang diberikan para tokoh non konformis, terutama Ariste dan Philinte. Sikap berkeras pars tokoh non konformis membuat mereka tertimpa kemalangan. Mereka berdua kehilangan cinta mereka dan dikhianati. Kekecewaan membuat mereka menjauhkan diri dari para tokoh konformis. Oleh MoIiere, penampilan yang hampir sama dalam penokohan dan hubungan antar tokoh pada kedua lakon diimbangi dengan pengaluran yang sama. Bila dihubungkan dengan teori segitiga Freytag, alur pada bagian pemaparan kedua lakon menampilkan pertentangan sikap konformis dan non konformis antara tokoh Ariste dengan Sganarelle dalam lakon 1 Scale des Maris dan antara tokoh Philinte dan Alceste dalam lakon le Misanthrope. Pada bagian rangsangan, tokoh non konformis menggerakkan alur cerita menuju gawatan. Alur gawatan pada kedua lakon tampak panjang dan berakhir pada klimaks. Klimaks ini menampilkan kegagalan tokoh non konformis dalam usaha mendapatkan keinginan mereka. Pada bagian selesaian, kegagalan tersebut membuat tokoh non konformis meninggalkan pars tokoh konformis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subandono
"ABSTRAK
Dalam kesusastraan Rusia, A. P. Chekov dikenal sebagai seorang pengarang yang sangat produktif. Chekov adalah seorang penulis yang cerdas dan berperasaan halus. Ia senantiasa sekutu yang setia dalam perjuangan menentang kebodohan, egoisme dan kepuasan diri pribadi, sehingga dalam karya-karyanya ia mengajak kitas untuk berpikir tentang hidup itu sendiri dan kebanyakan dari karya-karyanya adalah Komedi Manusia . Drama Burung Camar- (Caika) adalah drama keluarga yang sarat dengan konflik batin manusia merupakan salah satu keunggulan Chekov dalam melukiskan keadaan kejiwaan manusia dalam bentuk karya sastra.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis drama ini dari segi tokoh dan penokohan, yaitu sejauh mana drama ini: menampilkan pertentangan batin seorang manusia dengan dirinya sendiri maupun dengan lingkungan masyarakatnya. Tema drama ini adalah mengenai cinta kasih, sedangkan Burung Camar yang menjadi judul dari drama ini merupakan perlambang dari kebebasan.
Drama Burung Camar (Caika) menarik untuk dibahas karena sarat dengan problema manusia dalam menempatkan eksistensinya; kegagalan manusia dalam bereksistensi dapat mengakibatkan manusia lari dari dunia nyata. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis.

"
1989
S15065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library