Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Getrisia Gunawan
"Penentuan usia pensiun yang tepat menjadi penting agar seseorang dapat menikmati masa pensiun dengan nyaman. Untuk menunjang kebutuhan finansial di masa pensiun, seseorang dapat mengikuti program pensiun. Program pensiun di Indonesia terbagi menjadi dua skema, yaitu skema manfaat pasti dan skema iuran pasti. Dari sisi peserta, skema iuran pasti dapat memberikan kesempatan bagi peserta untuk memaksimalkan pendapatan pensiun yang diterima, tergantung pada iuran yang dibayarkan dan hasil pengembangan investasinya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dibangun sebuah model keputusan pensiun two-thirds untuk peserta program pensiun iuran pasti (PPIP). Model keputusan pensiun two-thirds merupakan model yang memberikan aturan atau indikator bahwa seseorang dapat pensiun jika pendapatan pensiun nya lebih besar atau sama dengan dua pertiga penghasilan terakhirnya sesaat sebelum pensiun. Untuk mensimulasikan model ini, digunakan model Vasicek berdasarkan data suku bunga BI untuk memperhitungkan faktor anuitas hidup dan model Double Exponential Smoothing berdasarkan data harga saham BBCA untuk memperhitungkan tingkat pengembalian saham. Pada akhirnya, simulasi model keputusan pensiun two-thirds dijalankan untuk peserta yang mendaftar menjadi peserta PPIP pada usia 35 tahun dengan penghasilan sebesar Rp15.000.000/bulan dan membayarkan iuran sebesar 20% dari penghasilan nya kepada Dana Pensiun. Dengan asumsi batas maksimum usia peserta atau batas akhir usia mendapatkan pendapatan pensiun adalah 75 tahun, diperoleh usia pensiun yang ideal untuk peserta tersebut dibawah model keputusan pensiun two-thirds adalah 64 tahun.

n Indonesia are divided into two schemes, namely the defined benefit scheme and the defined contribution scheme. From the participant's perspective, a defined contribution scheme can provide an opportunity for participants to maximize the retirement income received, depending on the contributions paid and the results of investment return. Therefore, in this study, a two-thirds retirement decision model for defined contribution (DC) pension plan is built. The two-thirds retirement decision model is a model that provides a rule or indicator that a person can retire if his/her pension income is greater than or equal to two-thirds of his/her last income just before retirement. To simulate this model, the Vasicek model based on BI interest rate data is used to account for the life annuity factor and the Double Exponential Smoothing model based on BBCA stock price data is used to account for stock returns. Finally, the two-thirds retirement decision model simulation is run for a participant who enrolls in DC pension plan at the age of 35 with an income of Rp15,000,000/month and pays contributions of 20% of income to the Pension Fund. Assuming the maximum age of the participant or the end of retirement income payments is at age 75 years old, the ideal retirement age for this participant under the two-thirds retirement decision model is 64 years old."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakti Alamsyah
"Dalam menghadapi era desentralisasi, RSUD Ujungberung memerlukan suatu perencanaan strategis sumber daya manusia di dalam mewujudkan visi dan mini serta rencana strategis dan program-program yang akan dilaksanakan dalam kunun waktu 2003-2007. Inilah yang menjadi alasan dan tujuan dari penelitian Mi.
Untuk dapat menyusun perencanaan strategis SDM Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberungjenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian operasional dengan teknis analisis yaitu kornbinasi dari analisis kualitatif dan kuantitatif, dibantu dengan peramalan menggunakan time series forecasting dengan teknik double exponential smoothing with linear trend melalui program QS (Quant System) Version 2.0.
Penyusunan strategi ini dilakukan melalui beberapa tahap, tahap pertama (input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal SDM RSUD Ujungberung, yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG). Pada tahap kedua (matching stage), CDMG melakukan analisis dengan Internal-Eksternal matrix dan SWOT matrix. Secara tersendiri dilakukan analisis beban kerja dengan dasar jumlah kunjungan pasien dan jumlah hari perawatan yang disertai estimasi kunjungan pasien rawat jalan maupun rawat Map, yang akan menghasilkan salah sate contoh jumlah kebutuhan SDM. Pada tahap ketiga (decision stage) analisis dilakukan dengan menggunakan QSPMuntuk menentukan prioritas strategi.
Dari hash penelitian, pada pemilihan altematif strategi dengan berdasarkan IE matrix, diketahui bahwa posisi SDM RSUD Ujungberung Kota Bandung berada pada sel I, yang artinya pada posisi pertumbuhan yang perlu dukungan baik internal maupun ekstemal.
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa untuk snencapai tujuan jangka panjang SDM RSUD Ujungberung, dalam menghadapi era desentralisasi tahun 2003 - 2007 diperlukan advokasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kota Bandung.
Sebagai saran untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini adalah perlunya dibuat tim perencana untuk merumuskan langkah-langkah pengembangan SDM, membuat program pendidikan dan pelatihan serta pengelolaan SDM yang merupakan operasionalisasi dari perencanaan strategis SDM ini.

Strategic Plan for Human Resource in Ujungberung General Hospital, Bandung, West Java Province in Applying Decentralization, 2003-2007.Within the decentralization era, Ujungberung General Hospital requires the strategic plan for human resources to concrete vision and mission and program will be conducted in period of 2003 - 2007. This is major reason of the research.
To arrange the strategic plan of human resource in District General Hospital of Ujungberung, operational research has been conducted by using qualitative and quantitative analysis assisted by model prediction of time series forecasting using double exponential smoothing with linear trend through QS program (Quant System) Version 2.0.
Strategy arrangement is conducted through several stages. First stage (input stage) consist of external and internal environmental analysis of Ujungberung District General Hospital done by Consensus Decision Making Group (CDMG). The second stage (matching stage), CDMG performs the analysis with Internal - External matrix and SWOT matrix. Separately, analysis of work charge is conducted based on the amount of patient visiting and day of nursing accompanied by visiting of contact care and hospitalizing care, which produce one of human resource requirement. In the third stage (decision stage), analysis is conducted by using QSPM to decide strategy priority.
From the research of strategy alternative option based IE matrix, it is known that the position of Ujungberung District Hospital is in cell 1, it shows the developing position which is required both internal and external support. It is concluded that to obtain long term purpose of human resource of Ujungberung District Hospital in decentralization age of 2003- 2007, it is required the ad vocation and coordination with Bandung District Government.
To follow up research result, it needs to form planning team to formulate the further steps of human resource development, to make educational and training program which operational form of human resource strategy planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library