Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldillah Larasati Wafiqah
"Latar belakang penelitian ini didasari oleh tingginya kasus kanker tiroid di Indonesia dan secara global, serta pentingnya penentuan aktivitas yang akurat dalam terapi molekuler untuk meningkatkan efektivitas pengobatan dan meminimalkan risiko toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketidakpastian nilai Recovery Coefficient (RC) dalam kuantifikasi nilai aktivitas pada terapi molekuler menggunakan radionuklida Iodin-131. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dosimetri internal dengan mempertimbangkan ketidakpastian nilai RC, yang merupakan rasio antara konsentrasi aktivitas dari perhitungan dengan konsentrasi aktivitas yang sebenarnya. Data diperoleh dari citra SPECT pasien terapi tiroid pasca ablasi di salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan. Hasil penelitian memperoleh aktivitas sebesar (2,076±0,312) MBq, (7,860±1,081) MBq, (69,879±10,243) MBq, (8,046±1,290) MBq, (812,197±2,183) MBq, pada Tiroid untuk 5 pasien. Ketidakpastian dalam nilai RC mempengaruhi akurasi nilai aktivitas, yang berdampak pada efektivitas terapi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan strategi untuk meningkatkan akurasi dosimetri pada terapi, khususnya dengan menggunakan Iodin-131, sehingga dapat meningkatkan keefektifan pengobatan bagi pasien kanker tiroid.

The background of this study is based on the high number of thyroid cancer cases in Indonesia and globally, as well as the importance of accurate activity determination in molecular therapy to improve treatment effectiveness and minimize the risk of toxicity. This study aims to analyze the effect of uncertainty in the Recovery Coefficient (RC) value in quantifying activity values in molecular therapy using Iodine-131 radionuclide. The method used in this study is an internal dosimetry analysis by considering the uncertainty of the RC value, which is the ratio between the activity concentration from the calculation and the actual activity concentration. Data were obtained from SPECT images of post-ablation thyroid therapy patients in one of the hospitals in South Jakarta. The results obtained activities of (2,076±0,312) MBq, (7,860±1,081) MBq, (69,879±10,243) MBq, (8,046±1,290) MBq, (812,197±2,183) MBq, in thyroid for 5 patients. The uncertainty in RC values affects the accuracy of activity values, which impacts the effectiveness of therapy. This study makes an important contribution to the development of strategies to improve the accuracy of dosimetry in therapy, especially using Iodine-131, so as to improve the effectiveness of treatment for thyroid cancer patients."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deyan Prashna
"Pada umumnya, dosis pasien kanker terapi radionuklida diberikan secara fixed dose, namun diperoleh eror yang besar. Untuk menjamin keakurasian, maka diperlukan perhitungan dosimetri internal. Penelitian bertujuan mengembangkan software in-house perhitungan dosimetri internal terapi radionuklida dengan menggabungkan software peneliti sebelumnya terkait kuantifikasi aktivitas organ citra planar kamera gamma dan perhitungan AUC. Software tersebut bernama Absorbed Dose Calculator of Lu-177 dalam bentuk tampilan GUI (graphical user interface) yang dikembangkan melalui software MATLAB versi 2020a. Terdapat 3 tahap perhitungan yaitu tahap kuantifikasi akivitas berdasarkan perhitungan aktivitas conjugate view, tahap perhitungan AUC dan dosis serap. Perhitungan dilakukan terhadap 7 pasien RrDTC pada organ ginjal kanan, ginjal kiri, hati dan limfa. Nilai tertinggi untuk aktivitas diperoleh pada organ hati sebesar 20,02 MBq, sedangkan untuk dosis serap pada organ limfa sebesar 554,46 mGy atau 0,55 Gy. Nilai dosis yang diperoleh tidak melebihi nilai batas dosis yang ditoleransikan. Hasil validasi menunjukan eror (relative deviation, %RD) kurang dari 10%. Software peneliti dapat melakukan perhitungan dosimetri internal dengan hasil yang baik.

In general, the dose of radionuclide therapy cancer patients is given in a fixed dose, but a large error is obtained. To ensure accuracy, it is necessary to calculate the internal dosimetry. This study aims to develop an in-house software for calculating the internal dosimetry of radionuclide therapy by combining the software of previous researchers related to the quantification of organ activity in gamma camera planar images and AUC calculations. The software is called Absorbed Dose Calculator of Lu-177 in the form of a GUI (graphical user interface) display which was developed through the MATLAB software version 2020a. There are 3 calculation stages, namely the activity quantification stage based on the conjugate view activity calculation, the AUC calculation stage and the absorbed dose. Calculations were performed on 7 RrDTC patients in the right kidney, left kidney, liver and spleen. The highest value for activity was obtained in the liver at 20,02 MBq, while the absorbed dose in the spleen was 554,46 mGy or 0,55 MBq. The dose value obtained does not exceed the tolerable dose limit value. The validation results show the error (relative deviation, %RD) is less than 10%. Research software can perform internal dosimetry calculations with good results."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library