Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dany Cahyadi
"Dalam penyelenggaraan infrastruktur di Indonesia di era revolusi industri 4.0, Kementerian PUPR telah mengadopsi beberapa teknologi yaitu antara lain teknologi building information modeling (BIM), teknologi augmented reality (AR), teknologi virtual reality (VR) dan teknologi mixed reality (MR)."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:1 (2023)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sekar Ari Prabaningtyas
"Di era digital, informasi mengenai kepustakawanan perlu memanfaatkan berbagai sumber informasi untuk mencapai audiens secara luas. Media sosial seperti Instagram dapat digunakan sebagai media diseminasi informasi yang cukup efisien dibandingkan dengan media komunikasi konvensional lainnya. Hal ini dikarenakan Instagram memiliki fitur-fitur yang mendukung untuk melakukan kegiatan penyebaran informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Instagram yang dilakukan oleh akun @bibliovora.id dalam menyebarkan informasi mengenai kepustakawanan, fitur-fitur yang sering diakses oleh pengikut, dan manfaat yang diperoleh pengguna dari diseminasi informasi bibliovora.id. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan Instagram sebagai media diseminasi informasi pada akun Instagram @bibliovora.id digunakan dengan baik dimana pengelola menggunakan feeds, highlights, tagar, dan bio untuk mengunggah konten informasinya. Berdasarkan jenis-jenis fitur dalam akun Instagram tersebut, pengguna sering mengakses fitur seperti feeds dan highlights karena dinilai menarik perhatian dan isi konten yang variatif. Manfaat yang diperoleh pengguna dari konten informasi yang diunggah juga memperluas wawasan pengguna tentang ragam profesi di bidang kepustakawanan, tokoh-tokoh di dunia perpustakaan, kemampuan yang diperlukan pustakawan, dan perpustakaan.
In the digital era, information about librarianship needs to utilize various sources of information to reach users widely. Social media platforms, such as Instagram, can be used as a medium for disseminating information in a way that is considered quite efficient compared to other conventional communication media. This is because Instagram has features that support information dissemination activities. This study aims to determine the use of Instagram by the @bibliovora.id account in disseminating information about librarianship, features that are often accessed by followers, and the benefits that users get from disseminating bibliovora.id information. This type of research is qualitative with a case study method. Methods of data collection using observation, interviews, and literature study. Sampling in this study using convenience sampling. The analysis in this study uses an interactive model from Miles and Huberman. The results of this study are that the use of Instagram as a medium for disseminating information on the Instagram account @bibliovora.id is well used where managers use feeds, highlights, hashtags, and bio to upload informational content. Based on the types of features in the Instagram account, users often access features such as feeds and highlights because they are considered to attract attention and contain varied content. The benefits that users get from the information content also broaden users' insights about various professions in librarianship, figures in the world of libraries, the skills needed by librarians, and libraries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Harry Kartono
"Penerapan suatu integrasi sistem yang berisi informasi diseminasi suatu lembaga pemerintah ternyata membuka potensi ancaman yang mengganggu proses kerja sistem tersebut. Paparan risiko juga dapat mengakibatkan berhentinya sistem tersebut dalam melayani pengguna data sehingga menyebabkan kerugian baik pada lembaga yang membuat sistem tersebut maupun pengguna yang tidak bisa mengakses data yang ada dari sistem tersebut. Pengintegrasian sistem ini selain mempermudah pengguna dalam mengakses sebuah informasi juga mempercepat proses informasi tersebut diolah dan disajikan ke pengguna. Banyaknya sistem yang terintegrasi merupakan tantangan tersendiri dalam membuat saling keterhubungan dalam sistem dan juga pengamanan dari integrasi sistem tersebut. Penilaian Risiko Keamanan sangat diperlukan pada integrasi sistem ini. Pada sistem terintegrasi, metodologi untuk melakukan penilaian risiko keamanan terdiri dari 5 tahap, mulai dari dekomposisi sistem yang terdapat pada Sistem Diseminasi Terintegrasi(SDT), mengintegrasi satu komponen dengan komponen pada sistem lain, identifikasi klasifikasi ancaman menggunakan klasifikasi STRIDE, penilaian risiko dari setiap ancaman menggunakan DREAD, dan perencanaan tindakan mitigasi dari risiko tersebut tersebut. Pada penilaian risiko didapatkan risiko paling tinggi terpapar ancaman adalah komponen webserver. Pada mitigasi ancaman disarankan rutin melakukan pembaharuan perangkat lunak yang dipakai oleh tiap komponen.
The application of an integrated system that contains information for the dissemination of a government agency turns out to open potential threats that disrupt the work process of the system. Exposure to risk can also result in the cessation of the system in serving data users, causing losses to both the institutions that make the system and users who cannot access existing data from the system. In addition to make it easier for users to access information, the integration of this system also speeds up the process of processing and presenting this information to users. The number of integrated systems is a challenge to create interconnectedness in the system and to secure the integration of these systems. Security Risk Assessment is very necessary in the integration of this system. In an integrated system, the methodology for conducting a security risk assessment consists of 5 stages, starting from the decomposition of the system contained in the Integrated Dissemination System (IDS), integrating one component with components in other systems, identification of threat classification using the STRIDE classification, risk assessment of each threat using DREAD, and planning mitigation actions for each of these risks. In the risk assessment, it was found that the highest risk of exposure to threats was the webserver component. In threat mitigation, it is recommended to routinely update the software used by each component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dany Cahyadi
"Kementerian PUPR sebagai salah satu pemangku kebijakan bidang konstruksi/infrastruktur perlu tanggap terhadap pemanfaatan revolusi industri 4.0. Salah satu pemanfaatan teknologi 4.0 dalam penyebarluasan informasi teknologi yaitu dengan pemanfaatan teknologi melalui media interaktif menggunakan perangkat mobile yang dapat memberikan visualisasi kepada peserta diseminasi atau pengunjung pameran untuk merasakan pengalaman secara virtual dengan teknologi Augmented Reality (AR). Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan media diseminasi dan pameran untuk teknologi RUSPIN dan BRIKON yang menggabungkan antara animasi digital 3D dengan obyek nyata dengan menggunakan teknologi AR. Pembuatan AR teknologi RUSPIN dan BRIKON mengacu pada data atau dokumen teknis, pedoman teknis, buku teknis teknologi, materi presentasi teknologi dan dokumentasi teknologi. Sehingga data teknis yang ditampilkan dan proses perakitan teknologi tersebut sudah sesuai dengan dokumen teknis. Diharapkan dengan adanya pemanfaatan teknologi AR dalam penyebarluasan informasi teknologi dapat mempermudah pengguna umum atau khususnya peserta diseminasi dan pameran dalam memahami dan memvisualisasikan teknologi RUSPIN dan BRIKON."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Adlinanur Febri Prihandiani
"
ABSTRAKTulisan ini mengaji variasi luaran dari keagenan petani pengukur curah hujan Indramayu yang melakukan diseminasi pembelajaran agrometeorologi pada warga komunitasnya. Penyebarluasan pembelajaran agrometeorologi dilakukan dalam situasi minimnya pendampingan pemerintah Kabupaten Indramayu bagi petani dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim. Dengan menggunakan metode etnografi, tulisan ini menunjukkan bahwa variasi luaran dari keagenan petani terwujud dalam pengetahuan dan tindakan pihak-pihak yang memperoleh dampak dari transmisi pengetahuan. Pemfokusan pada luaran dapat memperlihatkan aspek individual dan faktor kontekstual yang memengaruhi munculnya variasi. Keagenan bukanlah faktor determinan yang mewujudkan luaran pada individu. Luaran juga dipengaruhi oleh pengayaan skema pengetahuan dan pilihan rasional individu.
ABSTRACT"This manuscript examines variation of outcomes of Indramayu rainfall observer farmers rsquo agency who conduct dissemination of agrometeorological learning on their community. Dissemination of agrometeorological learning is done in a situation of minimal assistance from Indramayu Regency rsquo s government. Using ethnographic method, this manuscript shows that the variation of outcomes of farmer rsquo s agency is manifested in knowledge and practices of those who are affected by the transmission of knowledge. Focusing on outcomes can reveal individual aspects and contextual factors that influence the emergence of variation. Agency is not a determinant factor that manifest outcomes in individuals. Outcomes are also influence by the enrichment of knowledge schemes and individual rational choice. "
2017
S67234
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ni Made Lila Sri Kamala
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi dan proses yang dilakukan Museum Subak dalam mendiseminasi informasi sebagai upaya preservasi pengetahuan Budaya Subak. Museum Subak mengalami kendala kurangnya pemandu dalam proses diseminasi informasi Budaya Subak sehingga berdampak pada kunjungan setiap tahunnya yang semakin berkurang. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Subak menyebabkan mulai berubahnya alih fungsi lahan Subak menjadi lahan pariwisata.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada proses diseminasi informasi Budaya Subak di Museum Subak Bali dengan periode penelitian dari Desember 2023 – Mei 2024. Hasil menunjukkan bahwa dalam strategi diseminasi informasi terdapat pemanfaatan media yang belum sepenuhnya beralih ke digital. Selain itu, Museum Subak membentuk kegiatan yang diupayakan dapat menunjang proses diseminasi informasi dengan menggunakan Model SECI. Namun, proses tersebut belum dilakukan secara merata yang berfokus di salah satu Kabupaten di Bali. Kesimpulan dari penelitian ini diketahui proses internalisasi mendominasi dalam kegiatan diseminasi informasi dengan melibatkan kegiatan belajar bersama di museum, museum keliling, dan seminar kajian koleksi. Dengan demikian, studi ini dibatasi pada Museum Subak dan bermanfaat dalam mempreservasi pengetahuan melalui diseminasi informasi, khususnya dengan meningkatkan semangat generasi muda dalam mempelajari dan memahami Budaya Subak. Penelitian ini berkontribusi pada perkembangan pengetahuan Budaya Subak di masyarakat melalui Museum Subak.
This research aims to identify the strategies and processes carried out by Museum Subak in disseminating information as an effort to preserve Subak Cultural knowledge. Museum Subak is experiencing the problem of a lack of guides in the process of disseminating Subak Cultural information, resulting in fewer visits each year. The lack of public knowledge about Subak has led to the conversion of Subak land into tourism land. This research uses a qualitative method with a case study approach in the process of disseminating information on Subak Culture at the Subak Museum Bali with a research period from December 2023 - May 2024. The results show that in the information dissemination strategy there is use of media that has not completely switched to digital. Apart from that, Museum Subak has established activities which are intended to support the information dissemination process using the SECI Model. However, this process has not been carried out evenly, focusing on one district in Bali. The conclusion of this research is that the internalization process dominates information dissemination activities involving joint learning activities in museums, mobile museums and collection study seminars. Thus, this study is limited to the Museum Subak and is useful in preserving knowledge through information dissemination, especially by increasing the enthusiasm of the younger generation in studying and understanding Subak Culture. This research contributes to the development of knowledge of Subak Culture in society through the Museum Subak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ruth Angelika Dwicahya
"
ABSTRAKSkripsi tersebut mendeskripsikan strategi pemanfaatan media sosial dan situs web sebagai media daring yang dilakukan oleh humas instansi pemerintah. Instansi yang menjadi unit observasi pada penelitian ini yakni Kementerian Sekretariat Negara Kemensetneg . Saat ini, instansi pemerintah sedang memulai menggunakan media daring secara aktif. Media daring yang tersebut dikelola oleh Bidang Diseminasi Informasi. Skripsi tersebut bertujuan untuk memahami mengenai pemanfaatan akun media sosial dan situs web Kemensetneg berdasarkan perspektif fungsional dalam pengambilan keputusan. Kemensetneg memiliki peran dan posisi yang sangat strategis sebab pelayanan-pelayanan yang diberikan menyangkut kepentingan nasional. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, bila dilihat secara keseluruhan, Humas Kemensetneg telah menjalankan fungsi dan strategi pemanfaatan baik media sosial maupun situs web. Penelitian ini merekomendasikan agar strategi dilakukan dengan spesifik yakni menentukan tujuan berdasarkan SMART dan menyusun perencanaan dengan fishbone diagram. Selain itu, rekomendasi dari penelitian ini adalah penyesuaian konten dan teknis pemanfaatan media sosial dengan target audiens serta kolaborasi dengan pihak-pihak yang terlibat.
ABSTRACTThe research describes the utilization strategy of social media and website as the parts of online media conducted by government public relation. In this era, the government institutions have been starting to utilize online media actively. The online media is handled by Dissemination Information Division. The institution that becomes the observation unit in this research is the Ministry of State Secretariat. That institution has greatly strategic role and strategic position because of the services provided public and national services. The purpose of this research is understanding the utilization of social media accounts and website of that institution refering to functional perspective in decision making. Researcher use constructivism paradigm, qualitative approach which is descriptive. Method of data collections are in depth interview and documentation study. Based on the results of research, overall PR of Ministry of State Secretariat has been running function and utilization strategy both social media and website. This research recommends professional PR to determine specific goal based on SMART and specific planning by creating fishbone diagram. In addition, the recommendations of this research are professional PR should fit content and technical use of social media with the target audience and collaboration with the involved parties."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library