Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ngantung, Olgha
"Konsep disaster diplomacy pertama kali digunakan untuk melihat pengaruh bencana gempa bumi 1999 terhadap proses perdamaian konflik Turki-Yunani. Kashmir sebagai wilayah sengketa, medan perang, sekaligus daerah rawan bencana di India-Pakistan telah banyak diteliti untuk melihat keterkaitan antara konflik dan bencana. Kemunculan virus SARS-CoV-2 menjadi momentum kembalinya disaster diplomacy India-Pakistan setelah bencana-bencana terdahulu. Namun, penolakan India terhadap bantuan COVID-19 dari Pakistan dan produksi vaksin COVID-19 oleh India untuk para negara tetangga, kecuali Pakistan, merupakan bukti kegagalan disaster diplomacy di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan gagalnya disaster diplomacy India-Pakistan pada bencana pandemi COVID-19. Melalui konsep Complex Adaptive Systems (CAS) yang dikembangkan oleh Louise K. Comfort, penelitian ini menemukan bahwa penolakan India terhadap bantuan dari Pakistan salah satunya disebabkan oleh hambatan birokrasi pada tingkat pemerintah pusat dan banyaknya bantuan serupa oleh komunitas internasional yang menempatkan pertolongan dari Pakistan sebagai prioritas terakhir. Selain itu, berdasarkan konsep pengambilan keputusan, kegagalan disaster diplomacy India-Pakistan tidak dapat dipisahkan dari faktor non-kebencanaan seperti politik domestik, internasionalisasi konflik Kashmir, dan hubungan India-Pakistan yang kian terpuruk akibat konflik bersenjata dan berbagai serangan terorisme.
The concept of disaster diplomacy was first used to analyze the impact of the 1999 earthquake on the peace process of Greek-Turkey conflict. Kashmir as a disputed area, battlefield, as well as a disaster-prone area in India-Pakistan has been widely studied to see the nexus between disaster and conflict. The emergence of the SARS-CoV-2 virus has become a momentum for the return of India-Pakistan’s disaster diplomacy after previous disasters. However, India's refusal of Pakistan's COVID-19 aid and India's production of COVID-19 vaccines for neighboring countries, except for Pakistan, is an evidance of the failure of disaster diplomacy between the two sides. This undergraduate thesis aims to analyze the factors that led to the failure of the India-Pakistan’s disaster diplomacy during the COVID-19 pandemic. By using the concept of Complex Adaptive Systems (CAS) developed by Louise K. Comfort, this thesis found that India’s refusal of Pakistan’s aid was partly caused by bureaucratic obstacles at the central government level and the large amount of similar aids by the international communities which placed the help from Pakistan at its last priority. In addition, based on the decision-making concept, the failure of disaster diplomacy between India-Pakistan cannot be separated from non-disaster factors such as domestic politics, internationalization of the Kashmir conflict, and India-Pakistan relations which are lately deterirorating due to armed conflicts and various terrorist attacks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cut Jihan Shavira
"Disaster diplomacy merupakan salah satu jenis diplomasi baru yang berkembang pesat setelah Turki dan Yunani mengalami perbaikan hubungan akibat pemberian bantuan kepada satu sama lain ketika terjadi gempa pada 1999. Akan tetapi, implementasi disaster diplomacy tidak selalu berjalan mulus, seperti yang terjadi pada kasus India-Pakistan ketika gempa bumi 2005 terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis resistensi pada implementasi disaster diplomacy melalui studi kasus pemberian bantuan oleh India kepada Pakistan ketika gempa bumi 2005 terjadi. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan teori Complex Adaptive System (CAS) untuk menganalisis aspek kebencanaan dan beberapa faktor lainnya sebagai aspek non-kebencaan. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi literatur dan wawancara dalam mengumpulkan data. Berdasakan analisis yang dilakukan, penulis menemukan setidaknya 9 penyebab resistensi disaster diplomacy India-Pakistan pada gempa bumi 2005. Salah satunya adalah tren hubungan kedua negara yang dipenuhi rasa curiga dan prasangka. Penulis juga membuktikan bahwa resistensi pada aspek kebencanaan terjadi dikarenakan aspek non-kebencanaan.
Disaster diplomacy is a new type of diplomacy that developed rapidly after Turkey and Greece rapprochement due to providing assistance to one another when the earthquake occurred in 1999. However, the implementation of disaster diplomacy did not always run smoothly, as happened in the case of India-Pakistan during 2005 earthquake. This paper aims to analyze the resistance on the implementation of disaster diplomacy through the case of relief assistance provided by India to Pakistan when the earthquake hit in 2005. In conducting the analysis, the writer uses Complex Adaptive System theory to analyze the disaster aspects and several other factors of non-disaster aspects. The author uses qualitative method and literature review as well as interview to collect data. Based on the analysis conducted using the framework, the author found at least 9 causes of resistance on the implementation of India-Pakistan disaster diplomacy during 2005 earthquake. One of them is the relations between the two countries filled with suspicion and prejudice. The author also proves that resistances to the disaster aspect occur due to the non-disaster aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library