Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aura Tazkia Amaria
"Gated community merupakan suatu bentuk baru dari diskriminasi dalam hal berhuni (Blakely dan Snyder, 1998). Gated community memiliki keutamaan untuk meningkatkan perlindungan dan keamanan bagi penduduk di dalamnya melalui adanya pagar berupa dinding yang mengelilinginya. Pemagaran pada gated community memang diperlukan sebagai usaha untuk meningkatkan rasa aman sesuai dengan Crime Prevention through Environmental Design (CPTED). Namun, kehadiran pagar itu sendiri tidak cukup untuk mencegah rasa takut bagi penduduk pada gated community sehingga diperlukan penerapan aspek lain pada CPTED yang mampu memperkuat keamanan gated community. Penerapan CPTED tersebut, terutama prinsip fisiknya, membuat suatu permukiman menjadi lebih tertutup. Oleh karena itu, fokus utama pada tulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip pada konsep CPTED pada gated community. Dengan demikian, dilakukan studi kasus mengenai permasalahan tersebut pada dua gated community dengan skala yang berbeda, yaitu Cluster Permata Billymoon dan Komplek Arlin Indah. Studi kasus ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan dari prinsip CPTED yang diterapkan pada kedua gated community.

A gated community represents a new form of discrimination in terms of residency (Blakely and Snyder, 1998). Gated communities primarily aim to enhance protection and security for their residents through the presence of surrounding walls or fences. This fencing is deemed necessary to enhance the sense of security, in line with the principles of Crime Prevention through Environmental Design (CPTED). However, the presence of walls alone is insufficient to fully ensure security within a gated community, necessitating the implementation of other CPTED aspects that can prevent the community’s fear. The implementation of CPTED, particularly its physical principles, makes a residential area more enclosed. Therefore, the primary focus of this paper is to examine the application of CPTED principles within various gated communities. A case study was conducted on two gated communities of different scales: Cluster Permata Billymoon and Komplek Arlin Indah. This case study aims to identify the differences in the CPTED principles applied in these two gated communities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yorgan Adamara
"Penelitian ini membahas mengenai penerapan konsep Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) dalam upaya pencegahan kejahatan di Terminal Bus Kampung Rambutan pada saat kondisi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai strategi pencegahan kejahatan melalui desain lingkungan yang ada di Terminal Bus Kampung Rambutan. Dalam analisanya, penelitian ini menggunakan konsep CPTED sebagai pisau analisis utama dan menggunakan Routine Activity Theory sebagai alat pendukung konsep CPTED dalam upaya pencegahan kejahatan di Terminal Bus Kampung Rambutan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Terminal Bus Kampung Rambutan khususnya untuk wilayah AKAP maupun AKDP sudah menerapkan konsep CPTED pada saat kondisi pandemi Covid-19. Secara umum, penerapan CPTED di Terminal Bus Kanpung Rambutan pada saat pandemi Covid-19 tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan CPTED yang selama ini telah dijalankan.

This study discusses the application of the concept of Crime Prevention through Environmental Design (CPTED) in preventing crime at the Kampung Rambutan Bus Terminal during the Covid-19 pandemic conditions. This study used a qualitative approach with a descriptive type to provide an overview of crime prevention strategies through environmental design at the Kampung Rambutan Bus Terminal. In the analysis, this study uses the CPTED concept as the main analysis tool and uses Routine Activity Theory as a supporting tool for the CPTED concept in crime prevention at the Kampung Rambutan Bus Terminal. The results of this study indicate that the Kampung Rambutan Bus Terminal, especially for the AKAP and AKDP areas, has implemented the CPTED concept during the Covid-19 pandemic conditions. In general, the implementation of CPTED at the Kanpung Rambutan Bus Terminal during the Covid-19 pandemic did not change significantly with the CPTED that had been running so far."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library