Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ayudiyah Pitaloka
"ABSTRAK
dermatoglifi merupakan pengetahuan mengenai bentuk dan pola sulur kulit pada ujung jari tangan, telapak tangan, ujung jari kaki. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis dermatoglifi secara kulitatif dan secara kuantitatif untuk melihat adanya perbedaan dermatoglifi ujung jari tangan antara penderita dermatitis atopic dengan kelompok orang normal. Metode yang digunakan untuk mencetak dermatoglifi ujung jari tangan adalah seperti yang dilakukan oleh Cummins & Midlo. Hasil analisis dermatoglifi ujung jari tangan penderita dermatitis atopic menunjukan frekuensi tipe pola whorl 32, 33%; loop radial 4,33%; dan arch 3%; dengan indeks Dankmeijer 9,29 dan indeks Furuhata 50. Sedangkan pada orang normal frekuensi tipe pola whorl 46, 67%; loop ulna 51,33%; loop radial 1,33%; dan arch 0,67%; dengan indeks Dankmeijer 1,44 dan indeks Furuhata 88,63. Rata-rata jumlah total triradius pada penderita dermatitis optic 12,90; sedangkan pada orang normal 14,67. Rata-rata jumlah semua sulur pada penderita dermatitis atopic 134,70; sedangkan pada orang normal 162,03. Hasil uji chi-kuadrat terhadap frekuensi pola pada ujung jari kedua tangan penderita dermatitis atopic dengan normal menunjukan adanya perbedaan bermakn; hasil uji t-student terhadap jumlah total triradius pada ujung jari tangan penderita dermatitis atopic dan orang menunjukan adanya perbedaan; dan hasil uji mann-whitney terhadap jumlah semua sulur pada ujung jari tangan penderita dermatitis atopic dengan normal menunjukan adanya perbedaan, kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dermatologlifi ujung jari tangan penderita dermatitis atopic berbeda dengan dermatoglifi ujung jari tangan orang normal.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Dianti
"Gainbaran sulur dan pola sulur yang terdapat pada UjLtflQ jari tarigan, telapak tangara, ujung jar kaki dan telapak kaki disebut derrnataglifi= Pada pene].itian mi telah dilakukan analisis dermatoglifi terhadap pendenita tuli kongenital yang kernudian dibandingkan dengan orang normal. Metode yang digunakan dalam penelitian mi adalah rnencetak dermatoglifi telapak tangan menurut cara Cummins dan Midlo Dari hasil analisis deninatoglifi telapak tangan penderita tuli kongenital menunjukkan frekuensi pola sulur pada daerah thenar 1,67X daerah interdigital II 07. daerah interdigital III 20%, daerah interdigital IV 70X, dara daerah hipothenar 21.677., sedangkan pada telapak tangan orarag normal frekuensi pola sulur pada daerah thenar 1.677.. daerah interdinital II OX, daerah in.terdigital III 13,337.. daerah iraterdigital IV 657. dan daerah hipothenar 107.. Sudut atd rata-rata pada kedua telapak tangan perderita tuli kongenital 82.76 derajat, sedangkan pada kedua telapak tan gan orang normal adalah 82,44 derajat. Sulur total rata-rata pada kedua pada telapak tangan peraderita tuli kongenital adalah 77.76, sedangkan pada telapak tangan orang normal 78. Derajat transversalitas total rata-rata pada telapak tangan pendenita tuli kongenital 51.37 derajat 1 sedan q kan pada telapak tangan orang normal 5877 deraiat. Pada telapak taraqan pendenita tuli konqenital. frekLtensi g airs lipatan an" 6,677. d a n garis lipatan Sydney OX sedankan pada telapak tangan orang normal, frekuensi garis lipatan "simian" dan garis lipatan Sydney adalah 07.. Kesimpulan yang dapat dirumuskafl dari hasil penelitian ml adalab: Dermatoglifi telapak tangan penderita tuli kongenital berbeda dengan dermatoglifi orang normal dalam hal frekuensi pola sulur pada daerah-daerah telapak tangan kanan, frekuensi pola sulur pada kedua telapak tangan dan frekuensi garis lipatan simian'."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windarti
"Telah dilakukan analisis dermatoglifi secara kualitatif clan kuantitatif
untuk melihat perbedaan dermatoglifi ujung jan tangan antara penderita
diatesis atopik kulit (DAK) dengan orang normal. Metode yang digunakan
adalah metode tinta. Hasil analisis dermatoglifi ujung jar tangan penderita OAK menunjukkan frekuensi pola whorl 37,60%, loop ulna 52,66%, loop radial 6,00%, clan arch 3,66% dengan indeks Dankmeijer 9,73 clan indeks Furuhata
64,20. Pada orang normal frekuensi pola whorl 41,33%, loop ulna 52,66%,
loop radial 3,00%, clan arch 3,00% dengan indeks Dankmeijer 7,25 clan indeks Furuhata 74,25. Rata-rata jumlah semua triradius pendenta DAK 13,50 sedangkan rata-rata jumlah semua tnradius orang normal 14,00. Rata-rata jumlah semua sulur penderita OAK 123,82 sedangkan rata-rata jumlah semua sulur orang normal 140,69. Hasil uji chi-kuadrat terhadap frekuensi pola ujung Jan kedua tangan penderita OAK clan orang normal tidak menunjukkan
perbedaan. Hasil uji Mann-Whitney terhadap jumlah semua tniradius ujung jan tangan penderita OAK clan orang normal tidak menunjukkan perbedaan. Hasil uji Mann-Whitney terhadap jumlah semua sulur ujung jar tangan pendenta DAK dengan orang normal menunjukkan perbedaan bermakna (a = 0,05).
Kesimpulan penelitian mi adalah terdapat perbedaan bermakna pada jumlah semua sulur ujung jar tangan pendenta DAK dibandingkan orang normal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Desiwati Rachman
"Analisis dermatoglifi telapak tangan dilakukan pada 30 penderita diatesis atopik kulit (DAK) dan 30 orang normal untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dermatoglifi pada kedua kelompok tersebut. Metode pencetakan dilakukan dengan menggunakan tinta. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pola pada kedua telapak tangan penderita DAK di daerah Thenar (T) 3,33%, Interdigital^ ^ 0,00%, 1^^^. 11,67%, Ijy 65,00%, dan Hipothenar (H) 13,30%; sedangkan pada orang normal T 0,00%, I^^ 0,00%, Ijjj 23,33%,I 71,70%, dan H 8,30%. Rata-rata jumlah beear eudut atd kedua telapak tangan penderita DAK 81,30° i 8,90; sedangkan orang normal 84,90° j: 11,90. Rata—rata jumlah total sulur a—b kedua telapak tangan penderita DAK 75,30 i 12,20; sedangkan orang normal 72,60 j: 8,90. Rata-rata besar derajat transversalitas kedua telapak tangan penderita DAK 65,00° ± 13.90; sedangkan orang normal 65,60° i 14,10. Frekuensi garis lipatan simian dan Sydney penderita DAK adalah 0,00% ; sedangkan pada orang normal 0,00% untuk simian dan 1,67% untuk Sydney. Hasil uji Mann Whitney kedua telapak tangan pada sudut atd —Iy31, jumlah sulur a—b —1,31, dan besar derajat transver— salitas -0,31. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan bermakna antara dermatoglifi telapak tangan penderita DAK dengan orang normal pada cx = 0,05."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Pujiyati
"ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer dan orang normal dengan metode tinta seperti yang dilakukan oleh Cummins & Midlo (1961). Hasil analisis tersebut menunjukkan pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer, tipe pola whorl (30,33%), loop ulna (64,33%), loop radial (1,67%), dan arch (3,67%); dengan indeks Dankmeijer 12,10 dan indeks Furuhata 45,27. Pada orang normal frekuensi tipe pola whorl (40,00%), loop ulna (53,33%), loop radial (3,00%), dan arch (4,00%); dengan indeks Dankmeijer 10,00 dan indeks Furuhata 80,00. Rata-rata jumlah semua triradius pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer 12,67; sedangkan pada orang normal 13,60. Rata-rata jumlah semua sulur pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer 124,00; sedangkan pada orang normal 140,90. Hasil uji Chi-kuadrat terhadap frekuensi tipe pola pada ujung jari kedua tangan penderita epilepsi grand mal primer dengan orang normal menunjukkan ada perbedaan bermakna, hasil uji Mann-Whitney terhadap jumlah total triradius dan jumlah total sulur pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer dan orang normal menunjukkan tidak ada perbedaan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sikumbang, Darlen
"Ruang lingkup dan cara penelitian : Telah dilakukan penelitian aspek dermatoglifi dan golongan darah rhesus anak-anak penderita thalassemia yang berobat rutin di pusat thalassemia FKUI-RSCM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah beda dermatoglifi dan golongan darah rhesus pada anak penderita thalassemia yang menunjukan reaksi alergi terhadap "Constituents" plasma darah transfusinya. Penelitian ini terbagi 4 kelompok yaitu: perempuan yang menunjukkan reaksi alergi terhadap "Constituents" plasma darah transfusinya (pra), perempuan yang tidak menunjukkan reaksi alergi terhadap "Constituents" plasma darah transfusinya (ptra), laki-laki yang menunjukkan reaksi alergi terhadap "Constituents" plasma darah transfusinya (Ira), dan laki-laki yang tidak menunjukkan reaksi alergi terhadap "Constituents" plasma darah transfusinya (ltra). Aspek dermatoglifi yang diamati mencakup frekuensi tipe pola pada kesepuluh ujung jari tangan, frekuensi ripe pola ulna dan non ulna pada jari I (kiri+kanan), kiri, kanan. Indeks Dankmeijer (ID), indeks Furuhata (IF), indeks intensitas pola (IP), jumlah sulur, rata-rata sudut atd. Fenotip rhesus diamati/ditentukan dengan menggunakan antigen C, c, D, E dan e.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek dermatoglifi frekuensi tipe pola pada kesepuluh ujung jari tangan secara statistik tidak bermakna baik pra dan ptra maupun Ira dan ltra. Frekuensi tipe pola ulna dan non ulna bermakna (kiri+kanan) baik pra dan ptra maupun Ira dan ltra, kiri tidak bermakna pra dan ptra tapi bermakna Ira dan ltra. Kanan bermakna pra dan ptra tapi tidak bermakna lra dan ltra. ID kelompok pra rendah dari ptra, tapi lra tinggi dari ltra. IF kelompok pra rendah dari ptra juga lra rendah ltra. IP kelompok pra rendah dari ptra tapi lra tinggi dari ltra. Rata-rata jumlah sulur tidak bermakna, rata-rata sudut atd tidak bermakna. Fenotip rhesus CCDee kelompok pra 86,7%, ptra 60,0%, lra 93,3%, ltra 53,3 %; CcDee Kelompok pra 13,3%, ptra 13,3%, lra 6,7%, ltra 33,3%; CcDEe kelompok pra 0%, ptra 26,7%, ha 0%, ltra 6,7%; CCDEe kelompok pra 0%, ptra 0%, lra 0% dan ltra 6,7%. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan anak thalassemia dengan dermatoglifi tipe pola ulna jari I, indeks Furuhata rendah dan fenotip rhesus CCDee atau CcDee akan lebih besar resiko menunjukkan reaksi alergi terhadap "Constituents" plasma darah transfusinya."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T8255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Diah Ayu Kuswandari
"Telah dilakukan analisis dermatoglifi secara kualitatif clan kuantitatif
untuk mengetahui perbedaan gambaran dermatoglifi ujung jan tangan 30
pendenta penyakit jantung bawaan (PJB) dengan 30 orang berjantung normal.
Metode yang digunakan adalah metode Holt 1968 dengan menggunakan
tinta fingerprint. Hasil analisis gambaran dermatoglifi ujung jan tangan
pendenta PJB menunjukkan adanya frekuensi pola whorl 46,33%, loop ulna
49,66%, loop radial 2,66%, clan arch 1,33% dengan indeks Dankmeijer 2,87
clan indeks Furuhata 88,55, sedangkan pada orang berjantung normal terdapat
frekuensi pola whorl 43,00%, loop ulna 52,66%, loop radial 3,33%, clan
arch 1,00% dengan indeks Dankmeijer 2,33 clan indeks Furuhata 76,80. Ratarata
jumlah semua triradius pendenta PJB 14,60 sedangkan rata-rata jumlah
semua tnradius orang berjantung normal 14,27. Rata-rata jumlah semua sulur
penderita PJB 143,47 sedangkan rata-rata jumlah semua sulur orang berjantung
normal 132,57. Hasil uji statistik (chi-kuadrat) terhadap frekuensi pola
ujung jan kedua tangan penderita PJB clan orang berjantung normal tidak menunjukkan
perbedaan bermakna. Hasil uji statistik (Mann-Whitney) terhadap
semua jumlah tnradius clan jumlah semua sulur ujung jan tangan penderita
PJB dengan orang ber)antung normal tidak menunjukkan perbedaan bermakna.
Demikian pula tidak terdapat perbedaan bermakna pada frekuensi tipe
pola clan indeks tipe pola ujung jan tangan pendenta PJB dibandingkan orang
berjantung normal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Nilasari
"
ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi telapak tangan dan 30 penderita penyakit jantung bawaan (PPJB) dari R.S. Harapan Kita, Jakarta dan 30 orang berjantung normal (OJN) dari mahasiswa Biologi FMIPA U1 untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan gambaran dermatoglifi pada kedua kelompok tersebut. Met ode pencetakan dilakukan dengan metode Holt (1968) menggunakan tinta finger print. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pola pada kedua telapak tangan PPJB di 'daerah T 0,00%; k 0.00%; liii 3,33%; liv 28,33%, dan H 5.00%; sedangkan pada OJN T 0,00%; In 0,00%; fill 0,00%; IIV 25,0j3%, dan H 6,67%. Rata-rata jumlah besar sudut atd kedua telapak tangan PPJB 86,37, sedangkan OJN 84,03. Rata-rata jumlah total sulur a-b kedua telapak tangan PPJB 75.93, sedangkan OJN 74.44. Ratarata besar derajat transversalitas kedua telapak tangan PPJB 71,66, sedangkan OJN 69.97. Frekuensi garis lipatan simian PPJB adalah 1,67% dan garis lipatan Sydney 3,33%, sedangkan OJN untuk garis lipatan simian dan Sydney 1,67%. Dari hasil uji Mann-Whitney (a=0,05) terhadap sudut atd kedua telapak tangan, jumlah sulur a-b dan besar derajat transversalitas da pat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara dermatoglifi telapak tangan PPJB dengan OJN.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library