Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
Allysthia M.R.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24974
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mufidah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32647
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Taqiyuddin Kadir. author
Jakarta: SInar Grafika, 2017
346.092 6 TAG g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mutiara Putri Artha
"Tesis ini membahas mengenai fenomena pembatalan perjanjian transaksi derivatif di Indonesia. Penulisan tesis ini menggunakan studi kasus beberapa putusan yaitu Putusan Nomor 671/Pdt.G/2009/PN.JKT.SEL, Putusan Nomor 24/Pdt.G/2009/PN.JKT.SLT, dan Putusan Nomor 81/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. Selain itu, tesis ini juga membahas pentingnya peranan Notaris dalam pembuatan perjanjian transaksi derivatif yang bertujuan untuk meminimalisasi risiko permbatalan perjanjian transaksi derivatif. Penelitian ini menyarankan agar para pihak, bank dan nasabah, dalam membuat perjanjian transaksi derivatif seyogyanya menggunakan jasa Notaris untuk membuat perjanjian transaksi derivatif dalam bentuk akta otentik (akta Notaris) yang memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna sehingga para pihak sulit menemukan celah untuk mendalilkan bahwa ia tidak mengakui dan/atau tidak mengetahui perjanjian yang dibuatnya.
The goal of this paper is to analyse the annulment of derivative transaction agreements in Indonesia using several case studies such as Decision No. 671/Pdt.G/2009/PN.JKT.SEL, Decision No. 24/Pdt.G/2009/PN.JKT.SLT, and Decision No. 81/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. Moreover, it will also discuss the importance of Notary in the process of making derivative agreements. In order to make foolproof agreements, both parties, bank and costumer, are advised to make use of the Notary's services to ensure that the derrivative transaction agreement is recognized as an 'authentic act'. With an authentic act ('Notary Act'), the risks of derivative transactions can be reduced. Since it becomes more difficult for both parties to find loopholes and disavow the related agreements that they have signed."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27449
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Kaligis, Otto Cornelis, 1942-
Bandung: Alumni, 2010
332.645 7 KAL a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Edi Suryajaya
"Tesis ini membahas mengenai transaksi derivatif yang dilakukan secara sepihak oleh Bank. Salah satu fasilitas pelayanan jasa perbankan yang sekarang gencar dilakukan adalah dengan memanfaatkan transasksi valuta asing atau yang disebut dengan "Transaksi D erivatif'. K asus i nit erjadi k arena adanya t ransaksi d ervatif yang dilakukan secara sepihak oleh Bank seperti yang dialami oleh DEUTSCHE BANK AG, Jakarta, yang digugat oleh HARDI WIDJAJA KUSUMA, sebagai PENGGUGAT. Dalam tulisan mi dicoba untuk membahas, meneliti permasalahan - permasalahan yaitu Apakah Transaksi Denvatif dapat dilakukan tanpa adanya konfirmasi. Bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah terhadap transaksi derivatif yang dilakukan secara sepihak oleh Bank. Metode penelitian dengan menggunakan penelitian hukum normatif yaitu studi kepustakaan undang-undang dan studi dokumen hukum. Transaksi derivatif yang dilakukan tanpa adanya konfirmasi secara tertulis tidak dapat dilakukan karena sudah diatur dalam Pasal 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/31 /PBI/2005 tentang transaksi derivatif dimana kontrak transaksi derivatif hams dengan kontrak tertulis, terlebih lagi diatur juga dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/6IPbi/2005 Tentang Transparansi Informasi Produk B ank D an P enggunaan D ata P ribadi N asabah, d imana bank harus memberikan penjelasan kepada nasabah tentang bahaya-bahaya dan keuntungan dari produk yang dikeluarkanya tersebut. Perlindungan hukum terhadap nasabah diatur dalam Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen ada hak-hak konsumen yang terpenting yaitu: Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danlatau j asa..
This thesis explain about Derivatif Transaction conducted unilaterally by the Bank. One of banking service activities facility that is now intensively is done is by exploiting transaction foreign currency or so-called with "Derivative Transaction". This case was happened because derivative transaction has conducted unilaterally by the Bank experienced by DEUTSCHE BANK AG, Jakarta, what sued by HARD! WIDJAJA KUSUMA, as Plaintiff. In this article tried to study, checks problems - problems about Could derivative transaction doing without confirmasion. How to protect the clien to derivative transaction conducted unilaterally by the Bank. This tesis use metode observation law normative and study law dictionary .Derivative transaction in banking is executed without existence of confirmation in writing cannot be done by although in Number Indonesia Bank Rules 7/31/PB112005 about derivative transaction has arranged shall with contract written and must fulfill some element required in the regulation. But in case Hardi Widjaja Kusuma there Hold Mail Agreement is contracting derivative transaction. Then how protection punished to client in arranged in Section 5 Number Indonesia Bank Rules 7/3 1IPBI/2005 about derivative transaction where derivative transaction contract must with contract is written, particularly is arranged also in BANK RULES INDONESIA NOMOR: 7/6/PBI/2005 ABOUT BANK PRODUCT INFORMATION TRANSPARENCY AND USAGE of CLIENT PERSON DATA, where bank must give explanation to client about dangers and advantage from product which its released. Be Better If Bank is more prioritizing explanation of across the board to the product and always gives contract in writing to abnormal bank business activity or activity of special bank."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T23504
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Henhen Hernasih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33059
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39560
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andreas Merdiyanto
"Karya Akhir ini membahas motivasi perusahaan dalam pengambilan posisi instrumen derivatif sebagai cerminan lindung nilai. Kondisi keuangan perusahaan dapat mewakili faktor motivasi dalam kepemilikan posisi derivatif.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode regresi logistik untuk mempelajari hubungan antara rasio-rasio keuangan perusahaan dengan kecenderungan perusahaan memiliki instrumen derivatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio aset terhadap modal dan kapitalisasi pasar memiliki pengaruh signifikan atas keputusan pengambilan posisi derivatif dalam perusahaan.
The purpose of this study is to find out what aspects do motivate a company in taking derivatives as hedging instrument.The researcher assume that financial ratio can represent the motivating factor.This is a quantitative exploratory research whicb uses logistic regression method to simulate the relationship between financial ratios and derivatives position. The result shows that capital to asset ratio and market capitalization have significant impact to company decision on derivatives."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26487
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
A. Kamilia
"Telaah terhadap sebuah drama karya Bertolt Brecht yang dilakukan melalui penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan dari telaah ini adalah memperlihatkan secara kongkrit pengaruh negatif kekuasaan totaliter terhadap ilmuwan dan dunia ilmu pengetahuan. Sesuai dengan tujuannya, pembahasan drama ini dititikberatkan pada aspek sosial politik yang melatarbelakangi kon_flik antara ilmuwan dengan pemerintahan totaliter. Kesimpulan yang dapat diambil menunjukkan bahwa sistem pemerintahan totaliter (totaliterisme) menghalangi keberha_silan ilmuwan dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan ilmu pengetahuan. Kegagalan ilmuwan ini ter_utama disebabkan oleh kuatnya tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah totaliter terhadap masyarakatnya, termasuk para ilmuwannya. Padahal secara mutlak, ilmuwan mem_butuhkan kebebasan ilmiah untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Peristiwa Galilei menunjukkan bahwa totaliterisme tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan serta tidak akan pernah memberikan masa depan yang baik bagi umat manusia. Oleh sebab itu satu-satunya usaha untuk menanggulangi hal ini adalah menghapuskan segala bentuk totaliterisme dan menghindari segala hak yang menjurus ke arah totaliterisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13282
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library