Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
TA Panji Indra
"ABSTRAK
Dalam era informasi ini peranan komunikasi nampaknya semakin dibutuhkan dalam upaya penyampaian dan penerimaan pesan-pesan antara komunikator dan komunikan. Sehingga penyusunan pesan dan pemberian makna terhadap pesan merupakan hal yang mendasar dalam proses komunikasi. Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi merupakan komunikasi penunjang dalam pemasaran berbagai produk. Peranan periklanan adalah menyampaikan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produk kepada konsumennya, wasa ini tidak saja terbatas pada menjual barang atau jasa namun juga bertujuan membangun citra produk secara keseluruhan. Periklanan de- Dalam pelaksanaannya iklan-iklan yang bertujuan membangun citra produk memerlukan perencanaan komunikasi yang baik untuk dapat dipahami oleh khalayak. Di sini pentingnya penentuan tema iklan sebagai gagasan utama yang ingin disampaikan oleh suatu pesan iklan. Sehingga dengan mengetahui pemahaman khalayak terhadap tema iklan, dapat diketahui makna pesan yang terbentuk pada pikiran khalayak. Tema iklan diterjemahkan melalui seperangkat lambang atau baik yang bersifat verbal maupun non- Dimana masing-masing unsur pesan iklan terdiri dari judul, naskah, illustrasi, dan warna, mempunyai peranan tersendiri dalam menyampaikan makna pesan iklan . maupun dalam mendukung kesatuan pesan secara keseluruhan. simbol komunikasi verbal. yang umumnya Sedangkan pemahaman merupakan proses persepsi yang berkaitan dengan bagaimana khalayak menafsirkan makna yang disampaikan oleh pesan iklan dalam pikirannya. Dimana dari pemahaman yang baik, diharapkan menghasilkan citra yang baik pula terhadap produk. Dalam penelitian ini akan dilihat pemahaman khalayak terhadap Tema Iklan Busana Matahari Department Store. Adapun populasi penelitian adalah wanita usia 17 hingga 45 tahun, dengan status sosial ekonomi menengah hingga tinggi, pembaca Femina dan Kartini di Jakarta. Dari populasi tersebut ditarik sampel secara purposive sebanyak 100 orang sebagai obyek penelitian. Sifat penelitiannya adalah deskriptif yang bertujuan terbatas pada menggambarkan pemahaman khalayak terhadap tema iklan busana Matahari Department Store tersebut. Pemahaman khalayak akan dilihat dari penilaiannya pada makna yang diterima oleh khalayak dari berbagai unsur iklan maupun pesan iklan secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman khalayak terhadap iklan busana Matahari Department Store cukup baik. Dari berbagai dimensi makna yang disampai memperoleh penilaian yang positif Hal ini menunjukkan bahwa apa yang hendak didapat dipahami secara umum kan oleh iklan, ternyata dari khalayak, sampaikan pengiklan melalui pesan iklannya dengan baik oleh khalayak sebagai penerima. Bila dilihat dari peranan unsur-unsur iklan, maka unsur Judul dan Illustrasi merupakan dua unsur yang memperoleh penilaian yang tinggi dalam pemahaman khalayak. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kedua unsur ini mampu menyampaikan makna pesan secara baik, dibandingkan unsur-unsur pesan lainnya. Maksud dari keseluruhan iklan busana Matahari Department Store menurut khalayak adalah memberikan kesan tentang kelengkapan produk busana Matahari Department Store. Dari makna pesan yang diterima khalayak ini, menunjukkan bahwa tema iklan busana Matahari Department Store cukup berhasil dalam menampilkan citra produk pada khalayaknya."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ainin Muktirizka
"Maraknya bisnis ritel di Indonesia banyak ditandai dengan bermunculannya mal-mal dan tempat berbelanja lain. Perkembangan bisnis ini ternyata banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha asing dan lokal untuk menawarkan produk-produk internasional, baik melalui kerjasama lisensi ataupun franchise. Bentuk kerjasama franchise inilah yang dilakukan oleh PT.Pasaraya Nusakarya untuk menggandeng Seibu department store. Tempat belanja eksklusif yang juga menawarkan produk eksklusif menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha. Mereka memahami potensi Indonesia, khususnya Jabotabek yang mengalami peningkatan jumlah penduduk pada segmen menengah keatas, terutama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada waictu lama mencapai 7% per tahun.
Cara masuk bisnis ritel asing memang masih termasuk dalam DNI (Daftar Negatif Investasi), sehingga dipilih bentuk franchise merk dagang, karena bentuk ini banyak memiliki kelebihan dibanding joint venture atau lisensi. Pengelola Jakarta-Seibu adalah PT. Pasaraya Nusakarya yang tetap memperoleh bantuan teknis dan pihak Seibu Jepang. Banyaknya entree bisnis ritel di Indonesia menuntut pengelolaan yang tepat dan strategis. Oleh karena itu penulisan karya akhir ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan bisnis serta memberi saran atau rekomendasi manajemen strategi menuju keberhasilan usaha Jakarta-seibu dalam menghadapi perdagangan bebas.
Jakarta-Seibu yang berlokasi di kompleks belanja Mega Pasaraya Blok-M menempati 4 lantai, dan resmi beroperasi bulan Oktober 1995. Di usianya yang masih muda, Jakarta-Seibu cukup baik dalam menghasilkan omzet penjualan, yaitu mencapai sekitar Rp.6,5 milyar dalam triwulan pertama tahun 1996. Namun angka tersebut masih sangat jauh dibanding dengan para pesaingnya, yaitu Metro dan Sogo department store, dan masih jauh pula dibandingkan target omset Seibu yang telah dìtetapkan, yaltu Rp 100 milyar dalam tahun 1996.
Sementara itu persaingan di bisnis ritel kelas ini dalam tahun mendatang akan semakin ketat. Banyak para pesaing dari Perancis, Jepang dan Amerika yang telah siap masuk ke Indonesia, diantararya Carrevor dan Mitsukoshi. Sehingga Jakarta-Seibu harus tepat mengambil langkah-langkah dalam strategi untuk terus berkembang atau minimal dapat bertahan di masa mendatang. Kondisi eksternal lain adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dengan selera yang lebih tinggi, menjadi salah satu peluang bagi Jakarta-Seibu. Tetapi beberapa keadaan seperti akan berlakunya AFTA, APEC, ekspansi pesaing serta loyalitas konsumen kepada suatu tempat perbelanjaan, menjadi ancaman yang harus dihadapi industri ini, khususnya oleh Seibu. Disamping itu kondisi internal Jakarta-Seibu ternyata cukup baik dengan beberapa kekuatan yang dirniliki, antara lain lokasi, nama Seibu yang telah dikenal, serta kualitas pilihan produk, disamping kelemahan utama dalam hal kualitas sumberdaya manusia.
Analisa dalam merumuskan manajemen strategi bagi pengelolaan bisnis Seibu dilakukan berdasar metoda analisa strategis F.David (1995), dengan rnenggunakan analisa SWOT dan matriks EFE (External Factor Evaluation)/IFE (internal Factor Evaluation). Hasil yang diperoleh dari setiap matriks tersebut diplotkan dalam matriks IE (internal-External). jajaran nilai dalam matriks IE terbagi dalam 3 kelompok nilai, yaitu nilai tinggi atau kuat untuk kisaran nilai 3.00 hingga 4.00. Kisaran nilai 2.00 hingga 2.99 mengandung arti sedang atau rata-rata, dari kisaran nilai 100 hingga 1.99 berarti rendah atau lemah.
Nilai yang didapat untuk matriks EFE adalah 2.43 yang berarti Seibu dinilai memiliki kemampuan sedang atau cukup dalam menghadapi lingkungan luarnya. Sedang nilai total matirks IFE sebesar 2.79, berarti faktor-faktor internal yang dimiliki Seibu masih berada dalam kisaran nilai rata-rata, meskipun sedikit lebih kuat relatif terhadap kemampuan dalam menghadapi lingkungan luarnya. Dari kombinasi nilai EFE dan IFE, melalui matriks lE disarankan strategi yang perlu diambil adalah ?Hold and Maintain?. Formulasi strategi tersebut diwujudkan dalam tiga bentuk strategi, yaitu Strategi pengembangan produk, strategi positioning, strategi micro merchandising dan strategi keunggulan bersaing (relatif terhadap pesaing yang ada).
Dalam keempat strategi tersebut diatas, orientasi pada pelayanan merupakan hal yang paling penting dan termasuk dalam elemen pendukung seluruh strategi. Pelayanan akan tercakup mulai dan pengembangan produk, positioning, micro merchandising dalam bentuk memenuhi kemauan dan keinginan konsumen yang unik serta dalam meningkatkan nilai tambah. Dengan kata lain, Jakarta-Seibu perlu menekankan pelayanan yang dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Pelayanan merupakan salah satu faktor yang membuat suatu produk lebih bernilai, sekaligus memberikan citra perusahaan. Lebih jauh lagi, pelayanan yang superior dapat menjadi keunggulan bersaing karena membangun nilai/harga yang premium serta dapat meningkatkan pangsa pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farzani Goernawan
"Sektor eceran merupakan salah satu lahan yang paling banyak diterjuni para pedagang mulai dari kaki lima, koperasi, swasta nasional bermodal besar dan menengah hingga BUMN dan merupakan sektor industri yang tumbuh paling cepat. Bisnis eceran modern mulal berkembang sejak tahun 1980-an ditandai dengan munculnya pasar-pasar swalayan (supermarket dan department store) di Jakarta. Ada indikasi kuat bahwa pola perkembangan tersebut diikuti oleh kota-kota besar utama di Indonesia antara lain di Medan, Bandung, Surabaya dan Ujung Pandang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata sekitar 6% setahun dan populasi yang sedemikian besar merupakan daya tarik tersendiri bagi perusahaan eceran asing untuk membuka usahanya disini. Selain itu tidak adanya peraturan, apalagi undang-undarg, tentang sektor eceran menciptakan peluang bagi masuknya perusahaan eceran asing ke Indonesia. Dituntut kretivitas dan profesionalisme yang tinggi dalam pengelolaannya r.iengingat semain ketatnya persaingan yang ada terutama dengan bermunculannya perusahaan eceran asing yang sudah memiliki pengalaman profesional tidak saja di pasar domestiknya tetapi juga di pasaran internasional.
PT Sarinah sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang retail walaupun relatif tua usianya tetapi telah tertinggal jauh dari kompetitor domestik sekelasnya. Dalam pembenahan kembali kegiatan usaha perusahaan, manajemen Sarinah telah menyusun suatu Rencana Kerja Jangka Panjang baik untuk perusahaan maupun unit-unit usahanya yang didasarkan pada suatu analisa Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan dan strategi apa yang sebaiknya diambil. Strategi perusahaan terbagi menjadi dua peniode yaitu periode stabilisasi untuk kurun waktu tahun 1991-1992 dan periode pertumbuhan untuk kurun waktu tahun 1993-1995. Dalam periode stabilisasi ini strategi yang diterapkan adalah tetap meneruskan pelayanan kepada masyarakat dengan menjual barang dan jasa yang sama di pasar yang sama dan didukung oleh sektor fungsional yang ada dengan memfokuskan keputusan strategisnya pada upaya peningkatan perbaikan prestasi fungsional yang ada. Sedangkan strategi yang dipilih selama periode pertumbuhan adalah menambah bidang usaha untuk memperluas pasar serta memfokuskan keputusan strategisnya kepada upaya peningkatan laju pertumbuhan usaha sesuai misi perusahaan.
Pada dasarnya kegiatan retail adalah kegiatan penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi atau rumah tangga. Oleh sebab itu strategi yang ditentukan oleh manajemen PT Sarlnah terfokus pada bauran retail (retail mix) yang terdiri atas aspek merchandise / produk, lokasi, harga, suasana toko, pelayanan dan advertensi sebagal berikut:
(a). Strategi merchandise yang diterapkan bertujuan meningkatkan tingkat produk tivitas sales per meter persegi dengan cara: (1) menentukan barang apa saja yang akan dijual dengan mengikut sertakan divisi operasi dan divisi keuangan & akuntansi (2) bekerja sama dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas pengadaan barang yang mengarah kepada barang-barang fast movers, (3) membagl pilihan produk yang akan dijual menjadl 2 kelompok yaltu untuk target pasar kelompok masyarakat kelas menengah keatas serta wisatawan manca negara dan untuk target pasar kelas menengah kebawah.
(b). Strategi harga yang ditentukan oleh manajemen ditujukan untuk barang-barang diluar Brand Name dengan tujuan untuk menekan cost serendah mungkin. Srategi ini mencakup (1) peningkatan mark up dengan harga jual yang sama atau menurunkan harga jual dengan mark up yang sama, (2) penyesuaian pembayaran dengan turn-over diatas 3 pembayaran dengan kredit 3 bulan dan seterusnya dan (3) menghlndarl supplier yang hit-and-run dan diganti dengan membeli langsung pada distributor atau agen.
(c). Strategi pelayanan konsumen dalam hal ini berkaitan erat dengan strategi sumber daya manusia yang bertujuan menlngkatkan ketrampilan manajerial dan profeslonalisme dibidang retail. Strategi ini mencakup: (1) kegiatan recruitment, (2) pendidlkan dan latihan, (3) promosi, (4) penilaian kerja dan (5) imbalan jasa.
(d). Strategi lokasi yang dilaksanakan oleh manajemen bertujuan untuk memberikan ciri tersendiri dari gedung sehingga membedakannya dari bangunan perkantoran disekitarnya. Strategi ini dilaksanakan dangan cara: (1) melaksanakan renovasi luar dan dalam bangunan, (2) momperlancar arus kenderaan keluar-masuk areal gedung dan (3) membenahi pelataran parkir yang ada.
(e). Strategi promosi bertujuan untuk menjangkau pasar (market) yang Ieblh luas. Untuk jangka pendek dilakukan dengan cara memberikan. hadiah bagi konsumen yang berbelanja sejumlah nilai tertentu. Sedangkan untuk jangka panjang adalah dengan melakukan penjadwalan promosi baik in-store maupun out-store.
(f). Strategi suasana toko bortujuan untuk meningkatkan suasana berbelanja yang nyaman bagi konsumen yang dilaksanakan dengan (1) perancangan toko acara Iebih profesional, (2) perbaikan lay-out dan merchandise, (3) pembatasan jumlah persediaan agar tidak jauh melebihi kemampuan toko dan (4) melaksanakan renovasi design Interior.
Berdasarkan hasil survey kompetitor yang pernah dilakukan sendiri oleh Sarinah dengan pengamatan terhadap kelangkapan barang dan situasi department store ( tersedianya areal parkir, floor guide, customer service, store design, promosi dan kenyamanan pengunung), maka kedudukan Sarinah adalah satu tingkat dengan Pasaraya-Blok M, Diamond Department Store-Kelapa Gading, Matahari Department Store-Rawamagun dan Cahaya Department Store-Blok M, setingkat dibawah Metro Department Store dan Pondok lndah Mall dan setingkat diatas Ramayana, Rimo dan Robinson serta Department Store Matahari dilokasi lain. Dalam hal ini pesaing terberat adalah Pasaraya-Blok M yang menawarkan jenis barang yang relatif sama dengan Sarinah, memiliki sales floor 2,5 kali lebih besar sehingga memungkinkan menawarkan barang dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan Srinah. Selain itu suasana toko yang dikelola secara profesional serta kegiatan promosi yang dilancarkan dengan gencar mengaklbatkan Pasaraya lebih terkenal dari Sarinah.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan berasal dari lingkungan eksternal (lingkungan operasional) yaitu kompetitor perusahaan eceran asing dan lingkungan internal yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang belum efektif. Usulan pemecahan masalah kompetitor adalah dengan terus meningkatkan kemampuan bersaing karena membendung masuknya perusahaan eceran asing ke Indonesia adalah sulit. Usulan pemecahan masalah pokok lingkungan internal perusahaan adalah dengan merekrut tenaga-tenaga profesional dari luar apabila kebutuhan itu tidak dapat terpenuhi dan dalam meskipun sudah melalui program pendidikan dan pelatihan.
Tldak mudah bagi PT Sarinah sebagai suatu BUMN untuk bersaing dengan perusahaan swasta murni yang bergerak di bidang retail, karena selain mengemban misi mencari untung dalam kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari aturan-aturan pemerintah dalam rangka mengemban misi pemerintah. Hal ini harus menjadi cambuk bagi perusahaan untuk lebih profesional dalam pengelolaannya agar keberadaaanya dapat dipentahankan ditengah persaingan bisnis retail yang ketat. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ridha
"Dunia usaha retail di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat setelah globalisasi
menjangkau scluruh daerah. Matahari Deparunent Store mcnlpakan Salah sam pemsahaan retail
yang mampu bertahan selama 43 tahun dan berkembang mcnjadi perusahaan retail terkcmuka di
Indonesia. Skala usaha Matahari semakin besar seiring dengan perkembangan zaman. sedangkan
persaingan Iokal dan intemasional semakin kompetitifi Pihak manajcmen Nlatahari selaiu
berupaya mengantisipasi. memperbaiki dan menambah semua fasilitas yang dapat menunjang
performance pcmsahaan secara kcscluruhan Sclain fasilitas fisik yang dapal dengan mudah
dilihat dan dirasakan, Marahari selalu mempcrhankan dan me-nekankan pentingnya kualiras
pelayanan pelanggan
Peneiitian ini bertujuan unruk me|1gidenti5I
terhadap kualitas pelayanan pclanggan di Matahari Department Store Group. Model pcnclitian
awal yang digunakan terdiri dari lima dimensi. yaitu tampilan. kcandalan, days 1anggap,jaminan
dan empati. Teknik pengambilan data yang digimakan adalah penyebaran kuesioncr di delapan
toko Matahari Department Store yang ada di Jakana Kuesioner mulai disebarkan dari tanggal l
Mei 2001 sampai dengan '3\ Mei 2001 dan didapatkan daia menlah sebanyak 500. Proses
pcngolahan data lefdiri dari cmpat bagian, yaim: (I). persiapan data mentah (2). pcrhitungan
analisis faktor (3). perhilungan kcandalan (4). perhjriungan regresi _ialur (path regression).
Berdasarkan analisis faktor yang, dilakukan dan 5 dimcnsi model awal dikelompokkan menjadi 7
komponen yang bcrpcngaruh te-rhadap kualitas pelayanan Matahari Department Store Group
sebaga.i`berikut:(l) Kemampuan pelayanan intemal prarnuniaga; (2) Kemampuan pramuniaga
melayani pclangganz (3) Waktu dan kondisi ruangan toko; (4) Pfoduk dan harga; (5) Wakm
mcnunggu dan fasilitas pembayaran; (6) Kclcraturan dan kcamanan; (7) Prosedur pembelian dan
kebebasan pclanggan. Suategi pengcmbangan kualim pelayanan Matahari Department Store
yang dilakukan adalahz kcmampuan pelayanan inlcmal prarnuniaga mclalui sosialisasi kcpada
sclumh stail meialui training, pcngarahan. maupun pengawasan imensif; kcmampuan
pramuniaga melayani pclanggan dilakukan melalui pomberian infonnasi produk dan membantu
memilih pfoduk; produk dan harga diimplcmentasikan dengan membuat Sl8Ild31? harga yang
bersaing di pasaran dan kualitas produk yang ditenma pelanggan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Desviantina
"ABSTRAK
Promosi sangat penting artinya dalam kegiatan komunikasi pemasaran, khususnya usaha perdagangan eceran, untuk menarik sebanyak mungkin calon pembeli untuk berbelanja. Salah satu cara promosi SOGO Department Store adalah dengan melakukan penataan di dalam dan di luar department store. Sementara itu, banyak penelitian membuktikan bahwa keputusan untuk pembelian suatu barang justru dilakukan tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dibuat ketika seseorang sudah berada di dalam toko. Kenyataan ini, bagi pemilik toko, menambah keyakinan bahwa penataan toko menjadi penting artinya. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlu untuk melihat ada tidaknya keterkaitan antara penataan toko dan pembelian yang tidak direncanakan. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan didukung data kualitatif dari orang-orang kompeten di SOGO Department Store. Data dikumpulkan melalui survei di lapangan dan diperoleh melalui teknik wawancara berstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penataan SOGO Departmerit Store, pada event Dirgahayu Jakarta 1992, memang cukup berhasil menarik calon pembeli untuk berbelanja karena 69 orang dari 100 responden melakukan pembelian yang tidak direncanakan dan dari 69 orang tersebut, 46 orang diantaranya melakukan pembelian karena pengaruh penataan SOGO Department Store khususnya aspek suasana. Sedangkan sisanya yang 23 orang, membeli karena faktor promosi harga. Selain itu, dari 69 responden tersebut, golongan wanita merupakan pembelanja yang terbanyak yaitu sejumlah 50 orang dengan pembagian golongan pekerjaan terbesar adalah sebagai pegawai swasta yaitu 26 orang. Namun, walaupun pendapat positif dinyatakan khalayak pengunjung terhadap penataan SOGO Department Store, pada event Dirgahayu Jakarta, pendapat tersebut secara otomatis tidak mendorong khalayak melakukan tindakan pembelian yang tidak direncanakan. Ada beberapa alasan yang patut dipertimbangkan yaitu faktor harga dan motivasi manusia dalam berbelanja. Suatu hal yang patut dipertimbangkan SOGO Department Store, khususnya bagian promosi, adalah bahwa suatu promosi penataan toko akan lebih berhasil kalau didukung tidak hanya oleh tema promosi tetapi juga oleh display produk dan pengadaan suatu aktivitas atau atraksi tertentu yang menunjang tema promosi secara keseluruhan."
1993
S3944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitria Damayanti
"Skripsi ini membahas Toko Serba Ada Sarinah sebagai toko serba ada modern pertama di Indonesia pada tahun 1960-an sebagai akibat dari gagasan Presiden Soekarno untuk membangun kota Jakarta sebagai kota modern dan didukung oleh keadaan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Kemodernan Toko Serba Ada Sarinah direpresentasikan dengan gedung yang megah, fasilitas canggih, manajemen yang terstruktur dengan baik, serta persediaan barang yang lebih lengkap dari toko serba ada yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, skripsi ini menampilkan perkembangan Toko Serba Ada Sarinah sebagai toko serba ada yang merepresentasikan kemodernan kota Jakarta pada tahun 1962 hingga tahun 1979.

This study discussed about Sarinah Department Store as the first modern department store in Indonesia in 1960's as the result of President Soekarno's idea to build Jakarta as a modern city and supported by the economic situation in Indonesia. The modernity of Sarinah Department Store representated by the magnificent building, advanced facilities, well-structured management, and more complete inventories than another department store which existed before. Therefore, this study shows the progress of Sarinah Department Store represents the modernity of Jakarta in 1962 until 1979.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wibowo
"Berkembangnya bisnis ritel dengan pesat membuat persaingan merebut pasar di antara para peritel tidak dapat dihindari. Untuk itu, mereka berusaha menampilkan toko mereka sebaik mungkin untuk menarik konsumen agar mau berkunjung ke toko mereka. Toko dianalogikan sebagai manusia yang memiliki kepribadian dan daya tarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah store attribute memiliki pengaruh terhadap dimensi store personality secara berbeda antara segmen laki-laki dan perempuan dan apakah dimensi store personality memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam memilih toko ritel yang akan mereka kunjungi. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi terkait atribut toko apa saja yang membentuk kepribadian department store berdasarkan persepsi pria dan wanita dan pengaruhnya terhadap perilaku pemilihan department store.

The rapid development of retail bussiness creates an avoidable grabbing market competition among the retailers. Therefore, the retailers attempt to create the display of their store as good as possible to attract consumers to visit their store. The store is considered as a human which has personality and attractiveness. This research aims to determine whether store attribute has influence to store personality dimension differently across different segment of gender and also to determine whether store personality dimension has influence to consumers storechoice behaviour that they will come in. The result of this research will provideinformation regarding any store attributes which make up the department store personality depend on perception of male and female. The result will also provide information regarding the influence of department store personality on consumers store choice behaviour.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Yuvita
"Penelitlan ini bertujuan untuk menlngkatkan pengenalan terhadap karakteristik Visual Merchandising yang terdiri dari display, presentasi produk, tata letak (layout), lighting dan penggunaan material signage. Oleh karena itu nilai tambah yang diperoleh melalui Vsual Merchandising diakumulasikan pada masing-masing karakteristik Visual Merchandising untuk mengetahui nilai tambah yang menjadi prioritas konsumen, khususnya target market. Dengan demikian, konsep Visual Merchandising dapat diimptementasikan dengan leblh efektif. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan keberadaan dan peran Visual Merchandising dalam strategi komunikasi pemasaran pada departemen store khususnya Matahahi Department Store."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>