Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nailly Mohammad
"Masalah kesehatan utama yang dihadapi bangsa ini meliputi derajat kesehatan yang rendah, status gizi masyarakat yang masih memprihatinkan, serta problema double burden, yaitu munculnya penyakit menular baru (New Emerging Disease) yang dibarengi dengan adanya penyakit menular lama yang muncul kembali (Re Emerging Disease). Selain itu, permasalahan kesehatan juga diperburuk dengan semakin berkembangnya penyakit tidak menular.
Sub Direktorat Surveilans Epidemiologi Depkes RI (Subdit SE), suatu organisasi publik non profit yang bertugas melakukan kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan. Subdit SE jugs bertugas melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan, dan penyebaran inforrnasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Subdit SE dapat berfungsi dua hal, yaitu memproduksi data dan informasi langsung atau membangun kerjasama dengan unit lain agar mempunyai kemampuan memadai untuk melaksanakan kegiatan surveilans. Kegiatan subdit terakhir ini, akan semakin besar, karena semakin kompleksnya permasalahan kesehatan, perubahan yang cepat, serta kebutuhan segera akan informasi dan data untuk menyusun program.
Dalam menyongsong Indonesia Baru yang sehat, yang sejalan dengan semangat otonomi daerah, telah diberikan otonomi kepada kabupatenikota untuk berperan dan berwenang dalam pengambilan keputusan kesehatan. Tentu saja desentralisasi kebijakan kesehatan ini harus ditopang oleh kemampuan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan setempat (Evidence Based Decision Making)mengingat permasalahan kesehatan yang makin rumit, kebutuhan program kesehatan yang rinci dan mendesak, serta tuntutan masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi, mendorong Subdit Surveilans untuk mengembangkan sistem jejaring dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi dan meningkatkan manajemen organisasinya dengan melakukan pembuatan rencana strategis kedepan.
Delphi Technique dengan Personal Judgment, yang beranggotakan 6 orang yang sebagian besar para pembuat keputusan di Subdit Surveilans, menetapkan beberapa strategi terbaik dengan menggunakan matrik SWOT clan QSPM sebagaimana yang diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian berdasarkan matriks Intemal-Eksternal, memperlihatkan bahwa posisi Subdit Surveilans berada pada kuadran V. Posisi ini menuntun Subdit untuk mengembangkan kebijakan Hold and Maintain, dengan strategi yang sesuai yaitu strategi market penetration dan product development.
Penelitian ini menyimpulan bahwa Subdit Surveilans memiliki peluang yang besar, walaupun is menghadapi berbagai kelemahan dan ancaman. Menghadapi kondisi ini, sebaiknya prioritas diarahkan untuk memperkuat organisasi sebelurn melakukan langkah-langkah penetrasi pasar. Sebagai saran dan tindak lanjut, strategi yang telah dipilih hendaknya dioperasikan dengan optimal melalui dukungan berbagai pihak.
Daftar Bacaan : 36 (1982-2002)

Strategic Planning Of Epidemiology Surveilans Of Subdirec.Tory Health Departement In The Year 2003-2007 The main health problem, which is, faced this nation covering the low of health degree, mal nutrition, and the new and re emerging disease (double burdens phenomenon). In addition, the problem is going worse with no emerging diseases development.
Sub-directorate of Surveillance and Epidemiological Health Department of Republic of Indonesia is a governmentally organization which responsible to do continuously and systematically analyze activities of diseases and health problems. The sub-directorate is also responsible to prevent effectively and efficiently those health problems through epidemiological data collecting process and distribution to all of health program organizer.
The Sub-directorate has two functions: to produce epidemiological information and to build networking to others unit in order to have sufficiently competencies to undertake surveillance activities. Meanwhile, the health problem run into more complicated and changes rapidly. Therefore, the Sub-directorate has a lot of tasks and activities.
Facing of the new healthy of Indonesia and the spirit of reformation, the authority of health policies has been decentralized to the districts. It means, the district government has to be able to handle and manage the health problem which is supported by capabilities and the policies have to be referred by local need and conditions (Evidence Based Decision Making) Considering the more complicated and urgently of health problem, it is driving the sub-directorate to develop network system in undertaking epidemiological surveillance and building organization management by making a strategic planning for 5 years forward
Delphi Technique with Personal Judgment, which is six experts have made the best strategies used matrix SWOT and QSPM as a result of this study. The result of this study has shown that the Sub-directorate stands on quadrant V. It means the Sub-directorate in "hold and maintain" position, and should develop market penetration and product development.
This study concludes that Sub-directorate has range opportunities, but on the other hand it faces a significant weakness and big threat. Encountering this condition, the sub directorate should put the priority on strengthening the organization before penetrating and the market. This study also suggests operating the best alternative strategies with all of support and seriousness.
Bibliography: 36 (1982-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T11256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi Satya Kusuma
"Salah satu alternatif untuk memecahkan kebutuhan rumah di perkotaan yang hannya terbatas adalah dengan mengembangkan model hunian secara vertikal berupa bangunan rumah susun. Untuk kelompok masyarakat berpendapatan menengah dan rendah disediakan rumah susun sederhana (Rusuna). Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004 -2009 mengamanatkan pembangunan Rumah Baru Layak Huni sebesar 1.350.000 unit yang antara lain terdiri dari 25.000 unit Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) dengan mengundang peran serta swasta. Kesesuaian lahan yang menjadi lokasi pembangunan rusunami merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen untuk membeli rusunami. Variabel terkait lokasi lahan inilah yang akan diidentifikasi untuk mendapatkan gambaran tentang ekspektasi konsumen.
Identifikasi variabel dominan terkait lokasi lahan yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli rusunami merupakan topik penelitian yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk mencari dan memutuskan lokasi lahan yang tepat untuk dibangun rusunami. Teknik Delphi digunakan untuk memperoleh konsensus pakar berkenaan dengan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lahan rusunami. Sedangkan pembobotan faktorfaktor untuk mendapatkan kriteria pemilihan lahan rusunami dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Dari hasil pembobotan diambil 10 (sepuluh) peringkat teratas untuk dijadikan kriteria pemilihan lahan rusunami sekaligus digunakan sebagai alat penilaian lokasi lahan yang ditetapkan pemerintah untuk pembangunan rusunami dengan sampel lokasi di kotamadya Jakarta Timur. Dari hasil penilaian dapat diambil kesimpulan tentang peringkat lahan yang layak untuk dibangun rusunami dari sudut pandang konsumen. Adapun skoring penilaian lahan perlu ditindaklanjuti melalui penelitian yang lebih tajam pada masa pasca konstruksi untuk mendapatkan batas minimum skor lahan yang mewakili kelayakan lahan untuk dijadikan investasi.

One alternative to solve the housing needs in the big city with limited land and high density is to develop a vertical living model such as apartments or flats. For the poor, the government tend to facilitate the construction of low-cost apartments. Through the Housing Constuction Middle Plan Year 2004-2009, the Government announce 1,350,000 units low-cost housing construction including 25,000 low-cost privat-apartment in cooperation with private developers. The land suitability where the low-cost privat-apartment buildings located will become one point of attraction for consumer to buy. These variables related to land will be identificate to perceive the consumer expectation about an ideal land for their property.
The identification of dominant variables related land that affect consumer decision to buy low-cost privat-apartment is the research topics which could be a suggestion for the government to acquire the suitable land for low-cost privatapartment. Delphi technique is used to get the expert consensus related to factors that should be consider in selecting low-cost privat-apartment land. Followed by using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to weighting those factors.
The 10 (ten) upper ranks from the weighting result then being used as a land selection criteria also as an evaluation tool which can be adopted in some location, for example in East Jakarta. These land evaluation using scoring system need to have further deep research after construction phase to get the minimum land score representing the feasibility for investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25055
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Adetia
"ABSTRAK
Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga non kementrian yang melaksanakan kegiatan statistik. Salah satu sasaran strategisnya adalah meningkatkan jumlah pemasukan dokumen (response rate). Pada tahun 2017, harapannya response rate dari setiap kegiatan sensus dan survei tahun 2017 tercapai 100% dari berbagai metode pengumpulan data baik menggunakan kertas maupun internet. Kenyataannya hanya 62 dari 104 kegiatan sensus dan survei (59,61%) mencapai target. Masalah muncul dari gap antara kenyataan dan harapan, yaitu terdapat 40,39% kegiatan sensus dan survei yang tidak mencapai target. Salah satu akar permasalahan target response rate tidak tercapai karena metode pengumpulan data dengan teknologi e-survey tidak mencapai target response rate yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi response rate dari e-survey di BPS serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus dengan kuantitatif melalui survei dan kualitatif untuk penyusunan rekomendasi. Daftar variabel dan indikator didapat dari hasil literatur yaitu berdasarkan Theory of Planned Behavior, Cognitive Dissonance Theory, Gamification Theory, Social Exchange Theory dan Preference of Device. Daftar variabel dan indikator kemudian divalidasi oleh expert menggunakan Delphi Technique. Pengumpulan data dilakukan kepada perusahaan yang terdaftar memiliki email di Sensus Ekonomi 2016 dan rumah tangga di wilayah rural dan urban Kabupaten Bogor. Hasil pengumpulan data didapat 41 respon perusahaan dan 106 respon rumah tangga yang valid. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Squares Structured Equation Model (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan faktor yang signifikan berpengaruh secara positif pada responden rumah tangga adalah attitude, legal punishment dan trust, sedangkan faktor yang signifikan berpengaruh secara positif pada responden perusahaan adalah preference of device dan trust.

ABSTRACT
Central Bureau of Statistics is a non-ministerial institution that carries out statistical activities. One of the strategic objectives set is to increase in the number of document submissions (response rates). In 2017, it is expected that the response rate of each 2017 census and survey activity will be 100% from various methods of data collection both using paper and the internet. In fact only 62 out of 104 census and survey activities (59.61%) reached the target. The problem arises from the gap between reality and expectations, where there are 40.39% of census and survey activities that do not reach the target. One of the root causes of the target response rate is not achieved because the method of data collection using e-survey technology has not reached the expected target response rate. This study aims to analyze the factors that affect the response rate of e-surveys at Central Bureau of Statistics and provide recommendations for raising it. The method used in this research is a quantitative case study through surveys and qualitative for give recommendations. The list of variables and indicators is obtained from the literature results which are based on Theory of Planned Behavior, Cognitive Dissonance Theory, Gamification Theory, Social Exchange Theory and Preference of Device. The list of variables and indicators is then validated by the expert using Delphi Technique. Data collection was conducted for companies registered with e-mail at the 2016 Economic Census and households in rural and urban areas of Bogor District. The results of data collection obtained 41 company responses and 106 valid household responses. Data analysis in this study used the Partial Least Squares Structured Equation Model (PLS-SEM). The results showed that the factors that have a significant positive effect on household respondents are attitude, legal punishment and trust, while factors that have a significant positive effect on company respondents are preference of devices and trust."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Fauzi
"Penelitian ini adalah efektifitas strategi anti Fraud Bank Indonesia (2011) sebagai
bentuk pencegahan kejahatan perbankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis prospek keberhasilan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/28/DPNP
tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum menurut pendapat para
ahli dibidang perbankan di Indonesia.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Delphi yaitu
sebuah metode menyusun sebuah proses komunikasi kelompok sehingga proses
tersebut membantu dalam pengelompokkan pendapat sebagai suatu kesatuan dalam
menghadapi permasalahan penelitian dengan melibatkan beberapa pakar.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi anti Fraud Bank Indonesia 2011
adalah prospektif. Pilar pencegahan dinilai memiliki prospek karena programprogram
tersebut merupakan langkah-langkah yang sesuai dengan kepentingan
bank dalam menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang profesional tanpa
kecurangan. Pilar deteksi dinilai memiliki prospek didasarkan pada kepentingan
bank dalam mengkoreksi setiap kegiatan bisnis dengan setiap perencanaan guna
pencapaian tujuan bisnis bank agar efektif dan efisien. Pilar investigasi, pelaporan
dan sanksi dinilai prospek guna pemeliharaan kinerja tanpa kecurangan dengan
memberikan efek jera bagi si pelaku kecurangan dan memberikan efek kehatihatian
bagi para karyawan bank untuk mempertimbangkan ulang atas perbuatan
kecurangan yang mungkin akan dilakukannya. Pilar evaluasi, pemantauan dan
tindak lanjut dinilai prospek di dalam rangka untuk memberikan evaluasi
berkelanjutan terhadap potensi-potensi terjadinya kecurangan dalam bank dalam
jangka panjang.

Abstract
This study is about the effectiveness of antifraud strategy of Bank Indonesia
(2011) as a form of crime prevention. The purpose of this research is to analyze of
the prospect of Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28DPNP about the
implementation of antifraud strategy for commercial bank in according to expert?s
opinion in Indonesia.
The methodology used in this research is Delphi technique, a method for
formulating a group communication process which assist grouping experts
opinion as a whole.
The research result revealed that the antifraud strategy of Bank Indonesia 2011 is
considered as prospective. The prevention pillar is appreciable prospect since that
programs is the efforts in line with the bank?s interest in creating the
environmental and cultural work with the high professionalism without the fraud.
The detection pillar is appreciable prospect since that programs assisted in
correcting every business activities in according to every planning in order to
meets the business goals to be effectively and efficient. The investigation,
reporting and sanction pillars are appreciable prospect since that programs can
give the wary for employees to consider for fraud will be done in the future. And
evaluation, monitoring and following are appreciable prospect in order to run
continuously improvement in handling potential fraud in a bank in long term.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31417
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library