Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusmiyati
"Kujang merupakan salah satu contoh senjata tradisional yang lebih dikenal sebagai senjata tradisional untuk orang Sunda (Jawa Barat}, walaupun pada kenyataannya senjata kujang ini juga dapat dijumpai di Jawa dengan istilah Kudi dan Madura (Kodhiq). Beberapa kujang ini dapat dijumpai sebagai koleksi Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, Museum Negeri Sri Baduga Bandung, dan Museum Keraton Kasepuhan Cirebon, yang menunjukan keanekaragaman bentuk, ukuran, dan hiasan yang menarik untuk diteliti. Berdasarkan bahan pustaka yang berkaitan dengan kujang, dan yang berkaitan dengan metodologis penelitian artefak, maka disusun suatu metode untuk meneliti kujang koleksi MPGUS, MNSBB, dan MKKC. Mengingat hanya dimensi bentuk yang cukup lengkap, maka penelitian ini lebih diarahkan untuk mengungkap masalah-_masalah berdasarkan dimensi bentuk. Selain data artefaktual berupa 35 bush kujang, juga dipakai data bantu dari berbagai sumber sejarah, yaitu naskah kuna Sanghyang Siksakandang Karesian, Pantun Bogor, Serat Manik Maya dan sumber tertulis lainnya. Untuk mencapai tujuan penelitian, digunakan metode klasifikasi, yaitu klasifikasi taksonomi. Secara umum klasifikasi diartikan sebagai pemilahan ke dalam golongan-golongan, sedangkan secara khusus klasifikasi merupakan suatu tuindakan pemilahan artefak yang bertujuan membentuk kelas atau tipe, dimana penggolongan atas kelas atau tipe sepenuhnya merupakan rancangan si peneliti. Klasifikasi mula-mula dilakukan dengan pemilahan terhadap atribut-atribut kujang, yaitu bentuk dasar waruga, bentuk selut, bentuk paksi, hiasan dan ukuran. Bentuk dasar waruga masih dapat diperinci lagi menjadi bagian tadah, badan waruga dan papatuk atau congo. Setelah itu ditentukan atribut kuat dan atribut lemah. Atribut kuat yaitu bentuk dasar waruga dipakai untuk menghasilkan tipe-tipe. Tipe-tipe ini selanjutnya dianalogikan dengan berbagai sumber sejarah. Setelah dilakukan perbandingan bentuk, maka terdapat empat bentuk yang sesuai dengan sumber sejarah. Namun secara keseluruhan bentuk-bentuk kujang itu menyerupai bentuk kepala burung. Ada satu buah kujang yang bentuknya lain daripada yang lainnya, yaitu menyerupai bentuk wayang."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S11887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khalasha Ridwan
"Proses migrasi merupakan proses perpindahan manusia untuk tujuan menetap. Migrasi dapat terjadi dengan lebih cepat seiring dengan kemajuan teknologi yang dimiliki manusia. Seorang sosiolog bernama Everett S. Lee pada tahun 1966 mempelajari tentang migrasi dan membuat sebuah paper yang berisi tentang penjelasan bahwa ada yang namanya faktor penarik dan faktor pendorong migrasi. Dia juga menuliaskan konsep daerah asal yang biasanya memiliki banyak faktor pendorong dan daerah tujuan yang biasanya memiliki banyak faktor penarik. Penelitian ini ingin mengetahui pola migrasi neto (net migration) di Provinsi Jawa Barat serta hubungannya dengan faktor pendorong dan faktor penariknya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan overlay net migration dengan karakteristik wilayahnya, lalu menganalisis faktor penarik dan pendorongnya. Karakteristik wilayah di penelitian ini ditandai dari ketinggiannya serta keberadaan jalan tol dan rel kereta api. Beberapa faktor penarik dan pendorong yang digunakan yaitu UMK, tingkat pengangguran, dan luas kawasan industri. Daerah-daerah yang menjadi daerah tujuan migran di Provinsi Jawa Barat tersebar di wilayah daratan rendah dan daratan agak rendah. Keberadaan jalan tol dan rel kereta api disini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap peristiwa migrasi yang terjadi. Disini ketinggian UMK dan tingkat pengangguran bervariasi, sedangkan daerah dengan kawasan industri yang luas hanya sedikit.

Migration process is the process of human movement which the purpose is to settle in a place. Migration can become faster as new inventions of technology being discovered by human. A sociologist which name is Everett S. Lee in 1966 is studying the migration, and he wrote a paper which describe the existence of push and pull migration factors. He also describe the concept of area of origin which usually have plenty of push factors and area of destination which usually have plenty of pull factors. The method which is being used here is to overlay net migration with the place's characteristics, and then conduct an analysis on it's push and pull factors. The characteristics of the places which is used here is marked by it's height and the presence of highway and railways. Some of the push and pull factors used is UMK (minimum wage), unemployment rate, and the width of industrial estate. The areas which constitute the migrant's areas of destination spread in the lowland and mid-lowland regions. Here, the presence of highway and railways do not have significant effect for the migration phenomena. The minimum wage rate and unemployment rate varies, while the areas which have industrial estates only exist few.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi pilihan bagi
para lulusan SMA/sederajat untuk melanjutkan pendidikannya. Universitas
Indonesia merupakan perguruan tinggi atau universitas terbaik di Indonesia yang
setiap tahunnya menerima mahasiswa baru baik dari seluruh daerah di Indonesia
maupun dari luar negeri. Penelitian ini membahas daerah asal mahasiswa
Universitas Indonesia pada tahun 2000, 2004 dan 2008 dengan tujuan mengetahui
dari daerah mana saja mahasiswa Universitas Indonesia berasal berdasarkan faktor
jarak, PDRB per kapita dan jumlah perguruan tinggi di daerah asalnya. Penelitian
ini menggunakan metode analisis spasial dan statistik. Hasil penelitian ini adalah
bahwa mahasiswa Universitas Indonesia di tahun 2000, 2004, dan 2008
didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari daerah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi serta daerah yang berada di Pulau Jawa maupun Pulau
Sumatera. Kecenderungan besarnya persentase jumlah mahasiswa Universitas
Indonesia dipengaruhi oleh jarak, PDRB per kapita dan jumlah perguruan tinggi
di daerah asal mahasiswa baru. Secara umum, kecenderungan persentase jumlah
mahasiswa baru yang tinggi di Universitas Indonesia terjadi pada daerah asal yang
berjarak dekat, memiliki PDRB per kapita yang tinggi, dan jumlah perguruan
tinggi banyak."
Universitas Indonesia, 2010
S34223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Eka Dwivany
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik migrandengan pola ikatan buruh wanita migran ke daerah asal serta hubungan ikatan migranterhadap daerah asalnya dengan pengambilan keputusan domestik migran wanita dalamkeluarga. Hasil penelitian ini yaitu jika jenis ikatan buruh migran berdasarkan kehadiranfisikmya, maka karakteristik buruh migran wanita yang dominan yaitu buruh migranwanita dengan beban sosial rendah. Sedangkan jika jenis ikatan buruh migranberdasarkan kontribusi ekonominya, maka karakteristik buruh migran wanita digambarkan dengan buruh migran wanita dengan beban sosial yang cukup tinggi. Semakindewasa usia buruh migran wanita, semakin rendah frekuensi untuk pulang ke daerah asaldan tingginya kontribusi ekonomi buruh migran wanita ke daerah asal dipengaruhi olehstatus pernikahan buruh migran wanita. Hubungan antara ikatan buruh migran wanitaterhadap daerah asal berdasarkan kehadiran fisik dengan pengambilan keputusandomestik yaitu, semakin tinggi tingkat kehadiran di daerah asalnya maka pengambilankeputusan domestik dalam keluarga dilakukan secara bersama dengan anggota keluarga.Hubungan antara ikatan buruh migran wanita terhadap daerah asal berdasarkan kontribusiekonomi dengan pengambilan keputusan domestik yaitu, semakin tinggi pengiriman uangke daerah asal maka pengambilan keputusan domestik dalam keluarga dilakukan secarabersama dengan anggota keluarga. Semakin tinggi ikatan buruh migran wanita dengandaerah asal, maka pengambilan keputusan dilakukan secara bersama.

This study aims to analyze the relationship between the characteristics of migrants withthe pattern of female migrant worker bonds to the area of origin and the relationship ofmigrant ties to their home region with the decision of domestic migrant women in thefamily. The result of this research is that if the type of migrant worker bond is based ontheir physical presence, the dominant female migrant worker characteristic is femalemigrant worker with low social burden. Whereas, if the type of migrant worker bonds isbased on their economic contribution, the characteristics of female migrant workers areillustrated by female migrant workers with a high social burden. The more mature the ageof female migrant workers, the lower the frequency to return home and the high economiccontribution of female migrant workers to the area of origin is affected by the maritalstatus of female migrant workers. The relationship between female migrant workers 39 tiesto the origin region is based on physical presence with domestic decision making ie, thehigher the attendance level in the area of origin, the domestic decision making in thefamily is carried out jointly with the family members. The relationship between thefemale migrant worker 39 s bond to the origin region is based on the economic contributionto the domestic decision making ie, the higher the money transfer to the area of originthen the domestic decision making in the family is done together with the familymembers. The higher the ties of female migrant workers to the regions of origin, then thedecision making is done together."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library