Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Yulli Kartika
"Banyaknya penggunaan plastik konvensional menyebabkan penumpukan sampah plastik, sehingga menimbulkan masalah lingkungan. Plastik biodegradable berbahan dasar selulosa dapat digunakan sebagai alternatif pengganti plastik konvensional, karena ramah lingkungan, mudah didapat dan mudah terdegradasi. Namun, penggunaan selulosa sebagai bahan dasar bioplastik diperlukan modifikasi fisika atau kimia untuk meningkatkan sifat fisik dan mekaniknya. Pada penelitian ini, peningkatan sifat fisik dan mekanik bioplastik berbahan dasar selulosa dilakukan dengan penambahan PVA dan menggunakan agen pengikat silang glutaraldehid serta filler kitosan. Optimasi sintesis film selulosa/PVA dilakukan dengan variasi glutaraldehid 0-56% dan kitosan 0-33%. Hasil sintesis film bioplastik diuji ketebalan, swelling dan kelarutan, biodegradabilitas dan sifat mekanik, konsentrasi optimum masing-masing variasi glutaraldehid dan kitosan dikarakterisasi dengan TGA, FT-IR, SEM dan XRD. Film bioplastik ini juga ditambahkan senyawa aktif antimikroba dan antioksidan Rosemary Essential Oil (REO) untuk meningkatkan keunggulan bioplastik. Hasil penelitian menunjukkan modifikasi filmselulosa/PVA yang diikat silang dengan glutaraldehid dan penambahan filler kitosan dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik bioplastik, dengan konsentrasi optimum masing-masing variasi adalah 56%(b/b) dan 33%(b/b), serta terbukti dapat meningkatkan keunggulan bioplastik karena memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidan

A large number of conventional plastic use causes an accumulation of plastic waste, causing environmental problems. Cellulose-based biodegradable plastics can be used as an alternative to conventional plastics, because they are environmentally friendly, easy to obtain, and easily degraded. However, the use of cellulose as a bioplastic base material requires physical or chemical modifications to improve it is physical and mechanical properties. In this study, improvement of physical and mechanical properties of cellulose-based bioplastics was carried out by adding PVA and using glutaraldehyde crosslinking agent and chitosan filler. Optimization of cellulose/PVA films synthesis was done with a series concentration of glutaraldehyde and chitosan, 0-56% and 0-33% (w/w) respectively. The results of bioplastic film synthesis were evaluated for thickness, swelling and solubility, biodegradability and mechanical properties, the optimum concentration of each variation of glutaraldehyde and chitosan was characterized by TGA, FT-IR, SEM, and XRD. Bioplastic films were also added to the antimicrobial and antioxidant properties of Rosemary Essential Oil (REO) to increase the superiority of bioplastics. The results showed that the modification of the cellulose/PVA film crosslinked with glutaraldehyde and the addition of chitosan filler improve the physical and mechanical properties of bioplastic, with the optimum concentration of each variation being 56% (w/w) and 33% (w/w). The addition of Rosemary Essential Oil has been proven can increase the capability of bioplastics because of antimicrobial and antioxidant activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegi Adi Prabowo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk enkapsulasi bromelain hasil isolasi dalam hidogel kitosan terikat silang glutaraldehid agar masih memiliki aktivitas ketika mencapai usus. Isolasi bromelain dilakukan dengan beberapa pemurnian seperti fraksinasi dengan garam ammonium sulfat, dialisis dan kromatografi kolom penukar ion menggunakan matriks DEAE-Selulosa. Fraksi bromelain yang diperoleh dari setiap tahap pemurnian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas spesifik, secara berurutan dari enzim kasar, fraksi amonium sulfat, fraksi dialisis dan fraksi kromatografi DEAE-Selulosa fraksi nomor 58-71 sebesar 24 U/mg; 122 U/mg; 125 U/mg; dan 195 U/mg. Sebagian fraksi bromelain hasil dialisis dienkapsulasi dengan metode post loading untuk diuji secara in vitro pada cairan pH lambung dan lingkungan pH usus artifisial. Enkapsulasi metode post loading menghasilkan efisiensi sebesar 96 . Interaksi yang terjadi antara bromelain dengan kitosan hanya interaksi fisik berupa interaksi hidrogen. Hasil uji disolusi menunjukan tingkat pelepasan bromelain yang relatif lebih besar di cairan lambung artifisial 37 dibandingkan lingkungan pH usus 10 . Namun aktivitas proteolitik dari bromelain dapat dipertahankan hingga mencapai 0,17 U/mL pada lingkungan pH usus artifisial.

ABSTRACT
The aim of this study is to encapsulate bromelain into chitosan crosslinked by glutaraldehyde hydrogel to maintain its activity until it reaches the intestines. Bromelain isolation step was done by purification through ammonium sulphate precipitation, dialysis and ionic exchange chromatography using DEAE cellulose matrix. The fraction of bromelain obtained from each purification step showed an increase in specific activity, sequentially from enzyme crude, ammonium sulfate bromelain fraction, dialysis fraction and DEAE chromatography fraction fraction number 58 71 of 23 U mg 122 U mg 125 U mg and 195 U mg. Furthermore, bromelain fraction resulted from dialysis step was encapsulated with post loading method for dissolution profile test in artificial gastric fluid and artificial intestinal environment. The efficiency of encapsulation bromelain with post loading method is 96. The interaction between hydrogel and bromelain is only physical interaction, that is a hydrogen interaction. In addition, dissolution bromelain in artificial gastric fluid is higher 37 than artificial intestinal environment 10. On the other hand, proteolytic activity of bromelain can be maintained up to 0,17 U mL until artificial intestinal environment."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library