Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasnimar Ilyas
"Dalam kondisi krisis ekonomi saat ini, usaha jasa konstruksi merupakan suatu bidang usaha yang paling terkena imbasnya, sehingga kurang lebih 50 % pengusaha jasa konstruksi menutup sementara usahanya demikian juga jutaan buruh yang selama ini menggantungkan hidupnya pada sektor ini praktis menganggur. Kondisi tersebut disebabkan para pengusaha menghadapi depresiasi nilai rupiah terhadap dolar, harga material naik, bunga bank melambung dan kebijakan pemerintah untuk menunda pelaksanaan proyek.
PT SAEKA UTAMA PERKASA adalah perusahan jasa konstruksi yang bergerak dalam bidang pelaksana konstruksi. PT SAEKA UTAMA PERKASA merupakan perusahaan yang sehat dan masih dapat bertahan dalam kondisi saat ini, meskipun mengalami penurunan jumlah penjualan. Masalah yang dihadapi PT SAEKA UTAMA PERKASA adalah bagaimana perusahaan ini mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal dalam hal ini dampak krisis ekonomi serta dapat berkompetisi dengan pesaingnya.
Untuk menjawab permasalah tersebut diperlukan suatu strategi pengembangan dengan model core competence. Masalah ini meliputi mengidentifi kasi kompetensi inti dengan melihat sumberdaya, kemampuan ketrampilan dan pengetahuan serta koordinasi internal dalam PT Saeka Utama Perkasa, dan selanjumya menetapkan strategi pengembangan berdasarkan kompetensi inti yang dimiliki dan peluang eksternal yang ada.
Dari hasil analisis, kompetensi inti PT Saeka Utama Perkasa pada sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan, proses produksi, perencanaan kerja, sehingga dapat menciptakan produk jasa kontruksi yang berkualitas dan dapat diandalkan.
Untuk menetapkan strategi pengembangan yang berdasarkan core competence dalam penelitian ini menggunakan analisis skema routing. Dari hasil analisis tersebut direkomendasikan perusahaan dapat membuka usaha jasa konsultan teknik yang dapat dilakukan, jika kondisi perekonomian sudah stabil. Untuk jangka panjang, perusahaan dapat menetapkan membuka usaha baru dalam bidang jasa pendidikan teknik. Sedangkan usaha rancang bangun sarana agribisnis dalam jangka pendek dapat dikembangkan demikian juga untuk mengantisipasi kekosongan kegiatan usaha maka perusahaan dapat membuka usaha agribisnis dengan strategi aliansi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Era Islami
"Construction industry is one of the most important sectors in Indonesia. Nowadays, this sector still gets several problems that require improvement to achieve sustainability in globalization world. To fix internal factor deviation is a required initial step, because the internal factor is formed from company itself and could be controlled by company organization, such as management, human resources, financial and machine. The better approach to increase the performance in Construction Company is to identify and analyze the influence of internal factors to sustainability. Company sustainability is one of important indicators for company success.
The objective of this research is to identify internal factors, which could influence the performance of company sustainability. From field survey or questionnaire distribution and statistics analysis, to be found the most important internal factor in successful of sustainability. This research shows that the management and human resources factors are the important internal factor in sustainability. Therefore, good controlling in the internal factors will increase company successful in sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi
"Faktor eksternal perusahaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting terhadap kesuksesan perusahaan. Pengaruh faktor eksternal terhadap kesuksesan suatu perusahaan khususnya perusahaan jasa konstruksi didominasi oleh ekonomi makro, politik hukum dan regulasi, sosio/kultural, teknologi dan inovasi, lingkungan, segmen global, lingkungan industri dan pesaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa pengaruh yang terjadi pada faktor eksternal perusahaan jasa konstruksi yang menyebabkan menurunnya sustainability perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis statistik untuk dapat mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi sustainability penusahaan dan analisis simulasi Monte Carlo untuk mengetahui probabilitas variabel penentu. Dari hasil pengolahan data didapat kekuatan tawar-menawar pembeli dan ancaman dan peserta bisnis baru merupakan faktor eksternal yang paling dominan terhadap peningkatan sustainability perusahaan.

The company external factor is one of the most important factors to the success of a company, especially the construction service company, is dominated by the macro economic, regulation, sosio/cultural, technology and innovation, environment, global segment, competitive environment. Identifying and analyzing the influence that happen in the construction service company external factor which cause descend of a company sustainability is the right approach to increase the effort of the construction service company. This research use statistic analysis in order to know the external factor which influence the company sustainability and montecarlo stimulation analysis in order to know the determine variable probability. From the data manufacture research we can see that there are bargaining position of buyer and threat from new participant in construction business which or the most dominant external factor of the company sustainability increase."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mushanif Mukti
"Sejak bergulimya isu globalisasi pada awal 1990-an, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan nasional adalah adanya kondisi persaingan yang semakin ketat, selain antara perusahaan nasional yang ada, juga dengan perusahaan asing, apalagi bila akan melakukan usaha di negara lain. Maka standar intemasional juga menjadi tema sentral, yang harus menjadi acuan dan aturan main di antara berbagai perusahaan, balk tingkat nasional, regional maupun global.
Pada tingkat regional dan global, kini Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), telah menjadi suatu isu penting untuk mengukur kinerja korporasi secara keseluruhan. Dan isu penting yang sekarang bergulir dalam manajemen K3 adalah pengembangan budaya K3 yang positif, sebagaimana Biggs, et al (2005), menyatakan bahwa pendekatan manajemen K3 di sektor industri konstruksi di Australia, yang menekankan identifikasi dan reduksi bahaya telah gaga] untuk memenuhi motivasi pekerja untuk berperilaku selamat, dan perlunya membina budaya K3 terhadap pekerja musiman. Demikian juga Konferensi Buruh lnternasional yang diselenggarakan pada 2003 telah merekomendasikan pentingnya membangun budaya K3 secara nasional.
Penelitian tesis ini bertolak dart dasar pemikiran bahwa budaya K3 pempunyai peran penting dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja K3, di mana kinerja K3 kini sudah menjadi salah sate [criteria bagi perusahaan yang akan bersaing di tingkat global. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus PT X sebagai suatu perusahaan konstruksi terkemuka, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan memasuki persaingan di tingkat global.
Namun karena aspek dan dimensi budaya sangat luas, dan memerlukan waktu penelitian relatif lebih lama, maka penelitian dibatasi pada iklim K3, yaitu suatu tahapan kesadaran dalam budaya K3 yang dipersepsikan oleh anggota organisasi. Sehingga yang diharapkan diperoleh dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana profit iklim K3 PT X, dengan mengambil sampel di tiga tempat kerja, yaitu Kantor Pusat dan Divisi terkait, Pabrik Fabrikasi Baja Konstruksi dan Proyek Gedung Kampus Prasetya Mulya.
Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, melalui penyebaran angket (kuesioner) guns mendapatkan jawaban dad responden dari ketiga tempat kerja tersebut, sebagai cars untuk mengases iklim K3, sesuai dengan hasil jawaban responden tersebut. Jumlah populasi Kantor Pusat dart Divisi terkait w 254 dengan jumlah responden 49; jumlah populasi Pabrik Fabrikasi Baja adalah 354 dengan responden 66; dan jumlah populasi Proyek Gedung Prasetya Mulya adalah 132, dengan jumlah responden 35.
Karena ada keterkaitan dengan budaya perusahaan, maka peneliti juga melakukan pengumpulan data dan dokumentasi tentang budaya perusahaan, sehingga dapat memberi gambaran tentang dinamika proses pengembangan budaya K3 yang positif di PT X.
Hasil penelitian menunjukkan bawls dari ketiga tempat kerja tersebut diperoleh gambaran secara umum, bahwa bahwa berdasarkan persepsi responden masing-masing, Ikiim K3 di Kantor Pusat dan Divisi terkait tergolong kuat, Iklim K3 Pabrik Fabrikasi Baja DME tergolong paling kuat, dan Proyek Gedung Prasetya Mulya, tergolong relatif sedikit lebih kuat dari pada Kantor Pusat dan Divisi.
Kesimpulannya, iklim K3 PT X secara keseluruhan tergolong pada kategori agak kuat, dengan nilai rata-rata variabel personil tergolong pada kategori kuat, sedangkan variabel organisasi dan pekerjaan tergolong pada kategori agak kuat.
Sub-variabel yang tergolong sangat kuat yaitu: Komitmen Pribadi tehadap K3. Beberapa sub-variabel yang tegolong relatif kuat adalah: Kesadaran terhadap Risiko; Sires Akibat Kerja dan Pengetahuan K3; Komitmen terhadap Organisasi; Teamwork; Sifat (tidak) Menyalahkan; Komitmen Manajemen; Tidak-lanjut Manajemen; Kedudukan Pejabat K3; dan Kesiap-siagaan terhadap Keadaan Darurat.
Dan beberapa sub-variabel yang relatif kurang kuat, yaitu: Keterlibatan pekerja dalam Pengambilan Keputusan; Komunikasi K3; Tempat dan Lingkungan Kerja; Alokasi Sumber-daya; dan Kepuasan Kerja.

Since the rolling-on globalization issues by the early 90s, challenges faced by national corporations are the tighter conditions of business competition among, thus from the national to the multinational companies likewise, especially to the exertions planned in another country. Thus, the international standard too, has become central topic which has to be referenced and denoted as `rule of the game' among various companies, in their each different levels; the national, the regional and the global levels.
The Occupational Health and Safety (OHS) has become another significant issue to measure the overall corporate performances both in regional and global level, nowadays. The current important issue rolling in OHS management is its positive cultural development, as it 's cited from Biggs, et al (2005), that the occupational health and safety management approaches in Australia's construction industry which emphasize the identification and reduction on working hazard, has failed to fulfill workers' motivation to commit safety behavior, and it is important to develop and maintain OHS culture toward seasonal workers. The International Labor-Organization's Conference held by 2003 also recommended the importance of developing OHS Culture, nationally.
The thesis research initially begins from a premise that explains the significant OHS cultural role in improving and fixing OHS performance, wherein the OHS performance nowadays has become another criteria for the global level corporations. The research is endeavored by applying studies over Company X's case which soon is to enter global level competition (company X is signified as a well-known state-owned construction company).
However, due to the vast cultural dimension and its aspects, along with relatively long time research requirement, the research is then confined to the OHS climate, which is an awareness phase in an OHS culture perceived by organization member. Thus the results intended to be obtained in this research is all about the profile of Company X's OHS climate, by taking samples in three different working places, which are; Central Office and It's Related Divisions; The Fabrication Factory of Construction Steel; and, Prasetya Mulya Campus Building Project.
The researcher applies the quantitative researching method, by distributing questionnaires in order to obtain responses of respondents from these three different working places, as a method of accessing OHS climate, according to the respondents answers. The total population of The Central Office and Its Related Divisions = 254 with 49 respondents; the total population from The Fabrication Factory of Construction Steel = 354 with 66 respondents; and, the sum of Prasetya Mulya Campus Building Project 's population is 132 with 35 respondents.
Due to the relation of OHS culture towards the company's culture, researcher endeavors gathering of documentation and data findings about corporate culture, thus the researcher be able to represent the image of the positive OHS cultural development dynamic process in Company X.
The research outcome, points-up the common views obtained from those three different working places, that based on the each respondents' perception, The Central Office and Its Related Divisions has a moderately strong OHS climate, The Fabrication Factory has the strongest climate, and the Prasetya Mulya Campus Building Project has little stronger OHS climate rather than the Central Office has.
We finally come into the conclusion that the Company X's overall OHS climate goes in strong category, with strong rate on average variable persons, while the job and organizational variable remain moderately strong.
The strongest categorized sub-variables, is Personal Commitment toward OHS. The relatively moderate categorized sub-variables are: Perceived Risk; Job Induced Stress; Safety Knowledge; Commitment to Organization; Teamwork; Attribution to Blame; Management Commitments; Management Actions; Status of Safety Personnel; and, Emergency Preparedness.
While, sort of relatively less strong sub-variables, consist of Involvement in Decision Making; OHS Communications; Working Environment; Allocation of Resources; and Job Satisfaction.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayne Satria
"Salah satu Cara penurunan kecelakaan kerja di sektor konstruksi yaitu dengan meningkatkan keterlibatan pekerja dalam program K3. Keterlibatan pekerja di sini dilihat dari sikap, tindakan dan keterampilan yang dimiliki oleh pekerja disektor konstruksi tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriktif analitik. Populasi penelitian diambil dan 3 proyek PT. TBP yang ada di Jakarta, sampel diambil secara acak sebanyak 40 sampel untuk tiap-tiap proyek dan ditambah 20 sampel dari pihak manajemen yang ada di kantor pusat sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 140 sampel, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner, wawancara dan observasi terhadap data-data sekunder.
Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Univariat dan uji Bivariat. Dari analisa data disimpulkan bahwa pekerja masih memiliki sikap yang kurang baik terhadap program K3, sementara tindakan sudah lebih baik terhadap program K3, begitu juga dengan keterampilan yang dimiliki diri pekerja sudah lebih baik.
Hubungan antara keterlibatan pekerja dengan penurunan angka kecelakaan kerja tidak terbukti, karena penelitian dilakukan pada awal proyek dan angka kecelakaan tidak signfikan.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan, untuk penelitian lanjut terhadap penurunan angka kecelakan kerja pada bidang sektor kontruksi.
Bagi pihak perusahaan masih perlu memperbaiki Sistem Manajemen K3 yang dijalankan selama ini. Perlu peningkatan pendidikan dan pelatihan K3 yang diberikan kepada pekerja, serta perlu penegakan dan pengawasan terhadap pelaksanaan regulasi yang mengatur tentang perlindungan terhadap pekerja bangunan .
Bahan Bacaan : 18 (1950 -2003)

Roles of Workers Involvement in Safety Program to Reduce Accident in Construction Company PT. Total Bangun PersadaIncreasing workers involvement in Safety program is one of the methods to decrease number of accident in construction sector. The workers involvement could be observed from their attitude, behavior and skills of the workforce in this sector.
This research conducted by using descriptive analytic planning method. Population of sample for this research are taken from 3 projects of PT. TBP in Jakarta; Samples are taken randomly 40 samples from each project plus 20 samples from management of the head office. Total of samples are 140. Data collected by distributing questioner, interview and observation of secondary data.
Analysis of this research is conducted by using univariat and bivariat test. Result from this analysis indicated that workers still have negative attitude towards the Safety program, behavior and skills showed positive results.
Relationship between workers involvement and accident rate was not shown, this due to the research was conducted in the early stages of the project and the numbers of accident was not significant.
Results from this research can be used as input fpr further research to reduce accident rate in the construction company.
For the Company it is necessary to improve its safety management system, safety training and safety rules and regulations implementation.
Bibliography: 18 (1950 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sari
"Persaingan dalam globalisasi dan perdagangan bebas menuntut perusahaan jasa konstruksi di Indonesia untuk terus bertahan, meningkatkan keuntungan, bertumbuh dan juga memiliki kemampuan untuk bersaing. Hal ini tentu saja tidak mudah karena terdapat tiga faktor permasalahan yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan jasa konstruksi yaitu faktor Internal, Eksternal dan market forces. Mencari faktor-faktor apa saja yang terdapat dalam market forces baik internal dan eksternal perusahaan yang menghambat pertumbuhan/growth perusahaan jasa konstruksi di Indonesia dan juga seberapa besarr pengaruh dan peluang permasalahan tersebut terhadap growth. Dari pencarian fakta tersebut dapat menjawab suatu dugaan sementara bahwa permasalahan internal dan eksternal market forces dalam perusahaan akan menurunkan pertumbuhan/growth perusahaan jasa konstruksi. Pembuktian dilakukan melalui survai dan wawancara yang kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan analisis statistik, non statistik, korelasi, regresi, faktor, variabel penentu, uji model, validasi dan simulasi. Bila teridentifikasi permasalahan faktor market forces yang paling signifikan terhadap pertumbuhan akan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) di Indonesia mengalami peningkatan kinerja melalui perubahan terhadap manajemen strategisnya untuk pengembangan yang lebih lanjut.

The competitiveness in globalization and free world trade pushed to construction companies in Indonesia continually endeavor to have sustainability, profitability, growth and competitive ability. Absolutely to make it all is not easy to do, because there were three problem factors that have massive influences to company's success performance, those are Internal, External and Market Forces factors. Finding out what kind of factors of Market Forms which are internal and external inside that make the growth not increasing and also how big the influence and probability of obstacles to growing up. Those facts could communicate the hypothesis that the internal and external obstacles of market forces in company will decrease the growth of Construction Company. To seek the answer of hypothesis by surveying and interviewing and used to analyze by using statistic analysis, non-statistic analysis, correlation, regression, factor analysis, model tests, validation and simulation. If the significant obstacles to grow can be identified, could propose contribution for Construction Company in Indonesia to increase the success performance by strategic management changing for sustainable development in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Kurniawan
"Pesatnya perkembangan dunia konstruksi di Indonesia tidak diiringi oleh peningkatan kualitas dan kinerja perusahaan jasa konstruksi domestik sehingga tidak memiliki daya saing yang tangguh dengan perusahaan asing dalam menghadapi era globalisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan kinerja perusahaan jasa konstruksi di dalam usahanya untuk tetap diakui oleh perusahaan sejenis baik di pasar dornesik maupun internasional. Salah satu faktor yang sangat berperan adalah faktor internal perusahaan yang memiliki dampak terhadap kinerja dan kualitas perusahaan, sehingga dapat mencapai kondisi ideal bagi sebuah perusahaan yaitu menjadi perusahaan yang mampu untuk bertahan (sustainable), memiliki keuntungan (profitable), tumbuh (growth) dan berdaya saing (competitive).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa pengaruh faktor internal perusahaan terhadap kinerja pertumbuhan (growth) pada perusahaan jasa konstruksi di indonesia. Dengan analisa statistik SPSS 12 diketahui faktor-faktor dari internal perusahaan yang mempengaruhi kinerja growth perusahaan jasa konstruksi. Dengan simulasi Montecarlo diketahui batasan wilayah kesuksesan kinerja growth perusahaan jasa konstruksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja growth perusahaan jasa konstruksi dapat ditingkatkan dengan identifikasi dan pengelolaan pada permasalahan faktor-faktor internal didalam perusahaan terutama faktor manajemen, sumber daya manusia, dan keuangan yang ternyata memiliki pengaruh paling signifikan.

Enlargement of construction industry in Indonesia not significant with the quality of performance growth of domestic company. This condition unfortunately for the domestic company to competition, especially with the foreign company to face of the globalization trend. Many factor influences qualify and performance of construction company in the way to survive and recognized. One factor that very important is the internal factor. This factor will impact directly to the performance indicator for the company growth to achieve the ideal company performed. The perfect condition for the company are to be a sustainable, profitable, growth and competitive company.
This research is to find out how far is the influences of internal factors to the performance indicator of growth Construction Company in Indonesia. Method of Analyzed using the statistical analysis & simulation, which used programming software of SPSS 12 and Montecarlo. Finally, output from SPSS 12 showed the factors that influence of growth performance indicator and the success area of growth indicator by Montecarlo simulation.
The result of research showed the performance of growth indicator in the construction company can be increased by the identification & managed the significant problem of internal factors in the company especially for the management, Human resources, and finance factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Damayanti
"Karakteristik jasa yang tidak berwujud membuat konsumen sulit melakukan evaluasi sebelum mengkonsumsi, kondisi ini tentu menimbulkan tekanan pada diri konsumen. Secara psikologis, individu yang menghadapi suatu tekanan akan berusaha menguranginya. Hal ini menuntut produsen untuk menjalin hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan konsumen. Hubungan semacam ini akan efektif jika terjalin kepercayaan diantara kedua belah pihak.
Pada penelitian ini akan digambarkan bagaimana pengaruh kepercayaan dengan kinerja pemasaran suatu perusahaan jasa yang bergerak dibidang konstruksi. Perusahaan konstruksi sengaja dipilih dengan asumsi bahwa output yang diberikan kepada konsumen bersifat jasa. Pengaruh ini akan digambarkan dengan menggunakan pendekatan system thinking dan system dynamic. Kedua pendekatan ini digunakan untuk memahami dan memperbaiki sistem yang ada. Dengan menggunakan system dynamic, akan diperoleh gambaran bagaimana memformulasikan model yang menggambarkan suatu sistem, melakukan simulasi untuk memahami kebijakan yang lebih baik, dan implementasi (Forrester 1994). System dynamic juga membuat perusahaan mampu untuk melihat kompleksitas, tidak berpikir scarab (non-linearity) dan memahami struktur simpal (loop) umpan balik yang terjadi baik pada sistem sosial maupun fisik.
Setelah dilakukan simulasi terhadap mental model, ternyata diperoleh gambaran bahwa kepercayaan berpengaruh pada kinerja pemasaran perusahaan dalam dua hal. Pertama, kepercayaan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan harga satuan proyek. Semakin percaya konsumen pada perusahaan, maka semakin mudah pihak manajemen untuk menentukan harga yang tinggi. Kedua, kepercayaan dapat meningkatkan jumlah proyek pertahun.
Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa terdapat empat simpal yang bekerja diantara kepercayaan dan kinerja pemasaran. Simpal pertama dan kedua menunjukkan hubungan positif antara kepercayaan dengan harga satuan dan jumlah proyek pertahun. Kepercayaan konsumen yang tinggi akan menambah harga satuan dan jumlah proyek yang akhirnya akan meningkatkan profit perusahaan. Profit ini digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan sehingga tercipta kepuasan pada konsumen. Selanjutnya, jumlah proyek yang meningkat juga akan menambah biaya (cost) yang dikeluarkan perusahaan dan akan mengurangi profit. Simpal terakhir menunjukkan hubungan yang sebaliknya, dimana jumlah proyek yang meningkat ternyata juga dapat mengurangi kepuasan konsumen. Hal ini akan dialami perusahaan jika terjadi kesenjangan antara jumlah proyek dengan kapabilitas perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa cara berpikir multi-arah akan membantu perusahaan maupun individu untuk melihat suatu fenomena atau masalah secara keseluruhan. Cara berfikir demikian juga membuat perusahaan mampu mengambil keputusan dan bertindak secara proaktif.

The intangible characteristic of service makes consumption evaluation so hard to do. This condition causes pressure for the customer. Psychologically, the individual that dealing with this pressure will try to reduce this pressure. This condition demand producers to build a healthy long term relationship with their customers. The relationship only works if there's a mutual trust between both sides.
This research describes the effect of trust to the marketing performance in a construction company. Construction company is deliberately chosen with the assumption this company sells services. The effect will be described with system thinking and system dynamic approach. These approaches are used to understand and to repair the existing system. With system dynamics, this company will see the big picture how to formulate model that describe a system, to simulate for better understanding, and to implement it (Forrester, 1994). System dynamic will make the company see the complexity, think non-linearity and understand the feedback loop that happens in the social or physical system.
After some simulation towards the mental model, this research finds that trust effect marketing performance in two ways. First, trust affects the company to determine the price for a project. The higher trust from the customer, the higher the price. Second, trust increases the number of projects.
This simulation shows that there are four loops between trust and marketing performance. The first and second loop shows positive connection between trust and project price and number of project. High trust rate will increase the price and number of project and finally increase company profit. This profit will be used to enhance service quality for customer satisfaction. The increasing in the number of project will add cost and this condition can reduce profit. The last loop show that increasing number of project can reduce customer satisfaction if there is a gap between number of project and company's capability.
According to all of these findings, this research can conclude that multi-dimensional way of thinking can help the company or person to see all aspects of a phenomenon. This way of thinking makes the company able to take the right decision and become proactive.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andie Mai Endrijatno
"Pada masa pandemi, terjadinya pembatasan pergerakan manusia memiliki pengaruh negatif terhadap produktivitas konstruksi, dan jika pandemi terus berlanjut, kinerja perusahaan konstruksi pasti akan terus menurun. Makalah ini membahas pengukuran kinerja perusahaan konstruksi dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan pengaruh wabah Covid-19 terhadap kinerja perusahaan konstruksi di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menilai efisiensi perusahaan konstruksi dan membandingkan kinerja mereka dengan perusahaan lain yang sebanding sebelum dan selama pandemi. Teknik DEA non-parametrik digunakan untuk pengukuran efisiensi yang berfokus pada penjualan dan nilai pasar sebagai output dengan pendekatan DEA dua tahap dengan konfigurasi input dan output yang berbeda. Makalah ini mengkaji delapan belas perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan dua jenis kepemilikan, perusahaan swasta, dan perusahaan milik negara (BUMN). Berdasarkan hasil penelitian, kondisi pandemi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kinerja perusahaan konstruksi. Dimana perusahaan konstruksi dapat bertahan dengan kemampuannya, dan masih mempertahankan kinerjanya. Temuan kami menunjukkan bahwa efisiensi perusahaan memainkan peran penting dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan bahwa perusahaan yang efisien dapat menjadi referensi dalam penerapan strategi peningkatan kinerja perusahaan, khususnya pada kondisi krisis ekonomi akibat pandemi saat ini.

In the occurrence of a pandemic, limitations on human movement have a negative influence on construction productivity, and if the epidemic persists, construction firm performance will inevitably fall. This paper discusses the performance measurement of construction company using Data Envelopment Analysis (DEA) and the influence of the Covid-19 outbreak on the performance of public listed construction company in Indonesia. The objective is to assess construction company efficiency and compare their performance to other comparable companies before and throughout the pandemic. Non-parametric data envelopment analysis (DEA) was utilized to focus on sales and market value as output measures in a two-step DEA approach with different input and output configurations. This paper examines eighteen significant construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange, with two types of ownership, private companies, and state-owned companies. According to the findings of the study, the pandemic condition did not significantly affect the decline in the performance of the construction company. Where construction companies can survive with their abilities, and still maintain their performance. Our findings suggest that company efficiency plays an important role in evaluating company performance and that efficient companies can serve as a role model for company performance improvement strategies, such as when the economy is disrupted by the current pandemic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Apri
"Penelitian ini membahas mengenai pengukuran kepuasan pelanggan pada perusahaan layanan jasa konstruksi bangunan menggunakan metode Business-to-Business Service Quality (B2B Servqual). Tidak adanya pengukuran kepuasan pelanggan yang spesifik, membuat perusahaan tidak dapat mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan dan tidak dapat melakukan perencanaan perbaikan kualitas layanan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan menggunakan B2B Servqual menggunakan 10 demensi kualitas pelayanan. Kemudian hasil dari pengukuran tersebut akan di analisis lebih jauh menggunakan Importance-Performance Analysis untuk menentukan atribut yang membutuhkan prioritas perbaikan dan metode lainnya yaitu Fishbone Diagram dan Tree Diagram untuk menentukan tindakan apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk peningkatan pelayanan. Hasilnya, dari dua puluh enam atribut pelayanan B2B Servqual, terdapat enam atribut pelayanan yang perlu diprioritaskan dalam upaya peningkatan kualitas layanan yaitu pelayanan terkait ketepatan waktu, kualitas, skill, kemampuan komunikasi, dan perkiraan harga. Selain itu, didapatkan juga sebanyak dua puluh satu butir rekomendasi tindakan yang dapat dilakukan perusahaan untuk perbaikan kualitas.

This study discusses the measurement of customer satisfaction in building construction service company using the Business-to-Business Service Quality (B2B Servqual) method. In the absence of specific customer satisfaction measurements, companies cannot know the level of customer satisfaction and cannot plan to improve service quality. Therefore, it is necessary to measure customer satisfaction using B2B Servqual using 10 dimensions of service quality. Then the measurement results will be analyzed further using Importance-Performance Analysis to determine attributes that require priority improvement and other methods, Fishbone Diagrams and Tree Diagrams to determine what actions companies can take to improve services. As a result, from the twentysix attributes of Servqual's B2B services, there are six service attributes that need to be prioritized to improve service quality, these six attributes include services related to timeliness, quality, skills, communication skills, and price estimates. In addition, there are also twentyone action recommendations that companies can take to improve quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>