Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emmy Rosmani S.
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui faktoryang melatar-belakangi tingginya negara Colombia. Pendekatan meneliti dan menganalisa permasalahan tersebut adalah faktor frekvensi kekerasan politik di yang digunakan untuk pendekatan struktur dan kultur. Tujuan penggunaan kedua pendekatan untuk memberikan penjelasan yang lebih sempurna fenomena kekerasan yang terjadi di tersebut adalah mengenai negara tersebut. Setiap pendekatan digunakan untuk meneliti beberapa pendekatan struktur untuk melihat variabel sosial, ekonomi dan pendekatan kultur untuk variabel, yaitu politik dan melihat variabel budaya politik. Pendekatan Struktur menyoroti kegagalan dari setiap struktur, baik sosial, politik dan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer rakyat, baik dari segi materi sehingga rakyat menyalurkan aspirasi atau tuntutan melalui yang bersifat keras. Di pihak lain, juga mendorong kekerasan politik tidak langsung karena tidak bisa menyediakan wadah bagi rakyat kecil tradisional. maupun emosi, partisipasi gereja Katolik yang tradisionil ini secara yang efektif disebabkan keterikatannya pada elit-elit Peran ini kemudian diambil alih oleh gereja Katolik liberal yang menjadi sempalannya setelah melihat kesetiaan rakyat, kekerasan politik di Colombia terutama pada periode 1950 1970, Gereja tradisional memanipulasi Dan pada kenyataannyalah, tinggi. ternyata sangat disebabkan tidak mampunya variabel variabel struktur mengantisipasi rakyat dan juga karena didorong oleh adanya budaya kekerasan dianut sebagian besar masyarakatnya sebagai bagian nilai yang dibawa aspirasi yang internalisasi oleh sejarah negeri itu lembaga gereja Katoliknya yang radikal, terutama yang oleh adanya dorongan dari aliran Gereja Katolik sendiri dan oleh disebabkan yang liberal."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saldarriaga Roa, Alberto.
Bogotá: Villegas Editores, 2001
720.986.1 SAL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Gilang Perdana
"ABSTRAK
Penelitian ini menyajikan analisis mengenai pengaruh kekayaan Pablo Escobar yang diperoleh dari bisnis ilegal perdagangan kokain terhadap keterpilihannya sebagai anggota kongres Kolombia tahun 1982 mewakili Kota Medellin. Menggunakan teori ldquo;vote-buying rdquo; yang digagas oleh Frederic Charles Schaffer dan Andreas Schedler, penulis berasumsi bahwa kekayaan Pablo Escobar yang diperoleh dari bisnis ilegal perdagangan kokain bersama Kartel Medellin merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keterpilihannya. Untuk mendukung asumsi awal tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data yang didapat melalui studi literatur dari penelitian sebelumnya yang memiliki tema yang serupa.

ABSTRACT
This study presents an analysis on the influence of Pablo Escobar 39 s wealth derived from illegal business of cocaine trade on his election as a member of the 1982 Colombian congress representing Medellin City. Based on the vote buying theory developed by Frederic Charles Schaffer and Andreas Schedler, author assumes that the wealth of Pablo Escobar obtained from the illegal business of cocaine trade with the Medellin Cartel was a major factor affecting its winning on the election. To support this initial assumption, this study used qualitative method with data sourced from literature studies that present the similar theme. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Auryn Adhwa Tertia
"Artikel ini mengeksplorasi bagaimana film Disney Encanto berfungsi sebagai metode inovatif untuk strategi pencitraan tempat guna meningkatkan citra negara Kolombia. Selama berabad-abad, Kolombia digambarkan oleh media sebagai negara yang terkait dengan perdagangan narkoba dan perang gerilya. Pertimbangan etis dalam menggambarkan sesuatu negara atau budaya sangatlah penting, karena representasi tersebut membentuk persepsi penonton, terutama bagi mereka yang belum pernah berinteraksi atau mengunjungi negara tersebut secara langsung. Representasi yang salah dapat berdampak negatif terhadap reputasi suatu negara dan memperkuat stereotip. Encanto memberikan gambaran inovatif dengan menampilkan sisi keajaiban dan semaraknya negara Kolombia. Dengan memanfaatkan kerangka pencitraan tempat oleh Kavaratzis (2004), artikel ini menunjukkan bagaimana Encanto mengintegrasikan berbagai elemen komunikasi dalam film, sehingga memperkuat upaya komunikasi yang lebih luas yang secara positif memengaruhi citra Kolombia. Melalui tinjauan literatur dan observasi, penelitian ini mengungkapkan bahwa Encanto berhasil menjadi alat komunikasi sekunder yang inovatif dan berhasil meningkatkan citra Kolombia dengan menghadirkan komunikasi utama negara tersebut secara autentik. Meskipun kehilangan beberapa elemen komunikasi utama, Encanto berhasil melampaui kerangka tersebut, dimana mereka menekankan kekayaan kultural negara tersebut. Visual, karakteristik, cerita, dan detail rumit dari film ini menggambarkan bagaimana film seperti Encanto dapat meningkatkan reputasi suatu negara secara efektif, menyelaraskan dan melampaui kerangka branding tempat Kavaratzis.
This article explores how the Disney movie Encanto serves as an innovative tool for a place branding strategy to enhance Colombia's image. For centuries, Colombia has been depicted by the media as a country associated with drug trafficking and guerilla warfare. Ethical considerations in portraying a country or culture are crucial, as these representations shape the audience's perceptions, particularly for those who have not directly interacted with or visited the country. Misrepresentations can negatively impact a country's reputation and reinforce stereotypes. Encanto provides a groundbreaking portrayal by showcasing Colombia's magical and vibrant aspects. Utilising Kavaratzis' Place Branding framework (2004), this article demonstrates how Encanto integrates various communication elements within the movie, thereby bolstering broader communication efforts that positively influence Colombia's image. Through literature review and observation, this study reveals that Encanto successfully became an advanced secondary communication tool that improves Colombia's image by authentically presenting the country's primary communication. Despite missing some primary communication elements, Encanto has interestingly managed to go beyond the framework where it highlights the country's cultural richness. The movie's visuals, characteristics, story, and intricate details illustrate how films like Encanto can effectively enhance a nation's reputation, aligning with and surpassing Kavaratzis' place branding framework."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library