Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Aditya Wisnu Kusuma
"Katun merupakan salah satu bahan pakaian yang umumnya sering ditemui dan digunakan. Pembersihan katun dari kotoran yang menempel memerlukan usaha dan biaya. Titanium dioksida (TiO2) menjadi salah satu bahan yang sering dan ekstensif dipelajari sebagai bahan swabersih, self-cleaning. Namun, pelapisan TiO2 secara langsung pada katun menghasilkan tingkat keberhasilan pelapisan yang rendah. Diperlukan spacer, yaitu bahan kimia (gugus fungsi) yang dicangkokkan kepada rantai selulosa pada katun untuk membantu pengikatan TiO2. Lapisan TiO2 pada permukaan katun akan membuat katun menjadi material yang memiliki kemampuan membersihkan diri sendiri (self-cleaning). Sebelum pelapisan, kain katun dipotong sebesar 3x3 cm dan di treatment menggunakan H2O2 10 %, NaOH 1 M, dan ammonia pekat. Pelapisan dilakukan menggunakan asam suksinat sebagai spacer dan suspensi TiO2 dengan cara dip coating. UV-VIS DRS, FT-IR, SEM, pengukuran sudut kontak air dilakukan untuk mengkarakterisasi permukaan katun yang dilapisi oleh TiO2. Permukaan katun yang telah berhasil dilapisi TiO2 ditandai oleh kemunculan indikasi band gap optis sebesar 3,43 eV; dan keberadaan puncak serapan IR pada daerah bilangan gelombang 676 cm-1 (indikasi adanya ~Ti-O-Ti~). Hasil SEM menunjukkan morfologi permukaan katun yang menunjukkan adanya lapisan TiO2 yang menempel. Sudut kontak yang didapat pada keadaan gelap sebesar 108, 48o dan pada saat diiiluminasi dengan lampu UV selama 150 detik sebesar 9,505o, yang menunjukkan permukaan katun memiliki sifat ampifilik. Katun yang dilapisi oleh TiO2 mampu mendegradasi senyawa methylene blue hingga 94.34 % dalam keadaan diiiluminasi dengan lampu UV selama 100 menit dan 86.5 % dalam keadaan diiiluminasi dengan sinar matahari selama 6 jam.

Cotton is one of the most common Clothing found and used. Cleaning of the dirt cotton requires more effort and expense. Titanium dioxide (TiO2) became one of the ingredients that often and extensively studied as self-cleaning materials. However, TiO2 coating directly on cotton have low success rate. Required spacer, namely chemical (functional group) is grafted to the cellulose chains in cotton to help the binding of TiO2. TiO2 layer on the surface of cotton into cotton will make a material that has the ability to clean it yourself (self-cleaning. Before coating, cotton cut by 3x3 cm and treatment using 10 % H2O2, 1 M NaOH, and concentrated ammonia. Coatings using succinic acid as a spacer and TiO2 suspension by dip coating technique. UV - VIS DRS, FT - IR, SEM, contact angle measurements were performed to characterize the surface of cotton coated by TiO2. Surfaces coated cotton that has been successfully characterized by the TiO2 band gap of 3.43 eV and the existence of the IR absorption peaks at wavenumber region 676 cm-1 (indicative of the presence of ~ Ti - O - Ti ~). SEM results showed that cotton surface morphology indicates that TiO2 layer attached. Contact angle obtained in the dark at 108, 48o and when illuminated with UV light for 150 seconds at 9.505 °, which shows the surface of cotton has amphiphilic properties. Cotton coated with TiO2 able to degrade compounds up to 94.34 % methylene blue in illuminated with UV light for 100 minutes and 86.5 % when illuminated by sunlight for 6 hours.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardian Saputra
"Penelitian ini mengkaji implementasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada unit kegiatan Tank Cleaning di PT. Chevron Pacific Indonesia dengan fokus membandingkan standar yang digunakan dengan implementasi komitmen, perencanaan, pelaksanaan, dan dokumentasi kegiatan Tank Cleaning yang diterapkan oleh manajemen dan pelaksana di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan unit analisis yang digunakan adalah ANSI/API 2015-2016 (2001), FSWP, QSOP, dan hasil observasi di lapangan. Strategi yang digunakan adalah hasil wawancara dan analisis konten.
Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan Tank Cleaning sudah sesuai dengan standar ANSI/API 2015-2016 (2001), walaupun masih ada beberapa poin yang dilewatkan pada tahap pelaksanaan dan dokumentasi. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengawasan supervisor dan kurangnya kesadaran para pekerja terhadap pentingnya dilakukan prosedur tersebut demi keselamatan dan kesehatan diri mereka sendiri.

This research aim to examines the implementation of health and safety application at Tank Cleaning unit activities at PT. Chevron Pacific Indonesia with a focus on comparing the standard that is used, with the implementation of the commitment, planning, execution, and documentation of Tank Cleaning activities conducted by the management and workers at the field. This is a descriptivequalitative research, using ANSI / API 2015-2016 (2001), FSWP, QSOP, and field observation results as unit analysis. The strategy used is the result of interviews and content analysis.
The conclusion is that the application of health and safety at tank cleaning unit activities are in accordance with ANSI / API 2015-2016 (2001), although there are still some points that has not represent well according to the standard, in execution and documentation. It can be occured because of a lack of superintendence from the supervisor and lack of awareness from the workers? about the importance of such procedures to be done for their own safety and health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Panggih Nugroho
"Skripsi ini membahas pelaksanaan Outsourcing di CV X terhadap kesejahteraan tenaga Cleaning Service. Agar dapat menjelaskan hal tersebut maka pendekatan yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan outsourcing memberikan efek besar bagi kesejahteraan tenaga cleaning service terkait jaminan sosial. Sistem outsourcing mengacu pada kontrak kerja dan tidak bersifat permanen. Lebih lanjut tenaga cleaning service hanya menerima gaji dan tunjangan keselamatan kerja dari CV X.

This thesis discusses about the effect of outsourcing policy in CV X for Cleaning Service’s welfare. In order to explain the matter, the approach that is used is descriptive qualitative research design. The results showed that the outsourcing policy gave a big effect for Cleaning Service’s welfare related social security. Outsorcing system based on contract and temporary not permanent. Moreover, cleaning service worker only received wage and safety allowance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kusumaningtyas
"ABSTRAK
Plak yang melekat pada basis gigi tiruan resin akrilik dapat menyebabkan peradangan papila berbentuk hiperpiastik, kandidiasis dan denture stomatitis. Salah satu cara untuk menghilangkan plak dan stain pada gigi tiruan adalah penyikatan memakai pasta gigi, namun pasta gigi diketahui mengandung bahan abrasif yang menyebabkan kekasaran gigi tiruan sehingga plak mudah melekat.
Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium yang bertujuan melihat kekasaran permukaan lempeng resin akrilik gigi tiruan akibat penyikatan memakai sabun cair yang dibandingkan dengan penyikatan memakai pasta gigi. Penyikatan dilakukan dengan sikat gigi elektrik sefama 7 dan 14 menit. Hasil kekasaran diuji dengan Surface roughness tester
Secara deskriptif nampak adanya kecenderungan peningkatan kekasaran permukaan lempeng resin akrilik dengan bertambahnya waktu penyikatan. Dari hasil uji limit significant difference, nampak tidak ada perbedaan bermakna kekasaran antara akibat penyikatan memakai air dan memakai sabun cair, namun terdapat perbedaan bermakna baik antara penyikatan memakai air dan memakai pasta gigi maupun antara penyikatan memakai sabun cair dan memakai pasta gigi.
Disimpulkan bahwa kekasaran lempeng resin akrilik akibat penyikatan memakai pasta gigi lebih besar dibandingkan penyikatan memakai sabun cair. Hal ini karena pasta gigi mengandung bahan abrasif, sedangkan sabun cair tidak mengandung bahan abrasif. Kekasaran akibat penyikatan memakai sabun cair diakibatkan oleh efek abrasif dari bulu sikat gigi."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donanta Dhaneswara
"Membran terbuat dari bahan keramik memberikan beberapa kelebihan dibandingkan membran organik atau polimer seperti: umur pakai yang lama, mudah dan efisien di dalam membersihkannya, ketahanan kimia dan termal yang lebih baik, serta kekuatan mekanis yang tinggi. Beberapa kelebihan tersebut, memberikan peluang bagi membran keramik zeolit untuk proses pembersihan gas buang industri. Gagasan utama dari penelitian ini adalah membuat prototipe membran keramik berbasis zeolit untuk aplikasi pembersihan gas buang industri. Komposisi bahan pembentuk serbuk keramik terdiri dari zeolit, clay, dan talk dengan perbandingan 8:1:1. Metode sintering diterapkan dalam pembuatan membran keramik berbasis zeolit, dengan memperhatikan variasi dari ukuran serbuk, tekanan kompaksi dan waktu sinter. Pengujian kinerja reduksi gas SO2 dengan menggunakan membran keramik berbasis zeolit, dilakukan dengan mengalirkan gas S02 sintetis melewati satu sisi membran dan larutan kaustik soda pada .nisi membran lainnya. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengujian kinerja membran masih merupakan parameter operasi yang tetap."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Ratna Anisa
"Pelapisan katalis TiO2 pada eksterior bangunan seperti kaca dan keramik sangat potensial untuk dikembangkan sebagai material swabersih atau self-cleaning. Self-cleaning adalah kemampuan suatu material untuk menjaga kebersihan permukaannya dengan memanfaatkan sifat hidrofilik dari katalis TiO2. Dengan fenomena hidrofilik tersebut, air yang datang melalui hujan atau penyemprotan biasa akan membentuk lapisan tipis dan dengan mudah membawa kotoran yang menempel pada permukaan (self-cleaning). Fotokatalis Ti02 yang dipreparasi dalam bentuk film transparan diinginkan dalam rangka memperluas aplikasi self-celaning. Namun katalis film mi masih memiliki banyak kekurangan sehingga dibutuhkan modifikasi untuk meningkatkan aktivitasnya.
Penelitian ini bermaksud untuk membuat katalis film Ti02 yang transparan namun masih memiliki akdvitas yang baik terutama untuk aplikasi self-cleaning. Dalam penelitian ini, fotokatalis film Ti02 dimodifikasi melalui penambahan Si02 dengan variasi 0; 10; 20; 30; dan 40 % (% berat) yang dipreparasi dengan metode sol-gel dan teknik pelapisan spin-coating pada penyangga Soda Lime Plate (SLP). Bahan awal yang digunakan adalah TiAcAc 75% dan TEOS 98%. Variasi rasio volume TiAcAc terhadap air sebesar 1/0,073; 1/3; 1/5; dan 1/0 dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan air terhadap ketebalan dan transparansi katalis film. Struktur dan sifat-sifat katalis dikarakterisasi dengan XRD, SEM, BET dan FTIR. Uji aktivitas hidrofilik dilakukan dengan melihat penurunan sudut kontak air menggunakan alat Contact Angle Meter dan uji aktivitas self-cleaning terhadap kaca dan keramik menggunakan perekaman gambar dengan kamera.
Hasil penelitian menunjukkan besamya rasio volume larutan precursor TiAcAc/H20 dapat mengontrol ketebalan dari fim katalis. Semakin sedikit jumlah Ti pada katalis menghasilkan film yang semakin transparan, namun semakin rendah aktivitasnya. Kondisi optimum film yang telah transparan dan masih memiliki aktivitas yang cukup baik adalah pada rasio volume TiAcAc/H20 sebesar 1/5. Penambahan Si02 terbukti dapat meningkatkan luas permukaan, menghasilkan film yang tipis dan berpori, menghambat pertumbuhan kristal, dan meningkatkan aktivitas hidrofilik. Komposisi penambahan Si02 optimum untuk aktivitas hidrofilik dan self-cleaning adalah pada 30 % (% berat)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Rachma Suci
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko ergonomi pekerjaan cleaning service yang dilakukan dan keluhan MSDs pada pekerjaan cleaning service di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 38 orang petugas cleaning service. Tingkat risiko ergonomi per bagian tubuh terkait postur, beban, durasi dan frekuensi dinilai menggunakan REBA serta tingkat keluhan MSDs per bagian tubuh yang dirasakan oleh pekerja menggunakan kuesioner Nordic Body Map.
Hasil analisis risiko ergonomi dengan metode REBA terhadap tahapan pekerjaan cleaning service memiliki tingkat risiko ergonomi paling tinggi pada tahapan menyiapkan peralatan kebersihan, membersihkan kloset, menyikat lantai, memotong rumput dan menanam tanaman. Hasil kuesioner Nordic Body Map, paling banyak merasakan bahu kanan (39%), betis kanan (39%), bahu kiri (34%), betis kiri (32%) dan pinggang bagian bawah (24%). Distribusi keluhan MSDs berdasarkan umur paling banyak pada pekerja umur >25 tahun, berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada laki-laki, berdasarkan masa kerja paling banyak pada pekerja dengan masa kerja >1 tahun, berdasarkan perilaku merokok paling banyak yang merokok, berdasarkan IMT paling banyak IMT Normal, dan pekerja yang terpapar getaran 67% mengalami keluhan MSDs.

The purpose of this study was to determine the risk of cleaning service with MSDs in Faculty of Public Health Universitas Indonesia. This was an observational study with cross sectional approach study. The population amounting to 38 people. The level of ergonomics risk related to the body posture, weight, duration and frequency using REBA tool, and the level of MSDs complaints that is felt by workers per part of the body using Nordic Body Map questionnaire. The highest ergonomics risk analysis results using the method of REBA according to the stages are setting up the equipment, cleaning closets, scrubbing floors, cutting grass and planting.
Nordic Body Map Questionnaire results about MSDs complaints were many who complained on the right shoulder (39%), right calf (39%) left shoulder (34%), left calf (32%) and waist (24%) . Distribution of MSDs based on age mostly occur on workers aged >25, based on sex mostly occur on male workers, based on working experience mostly occur on workers which has been worked for >1 years, based on smoking habit mostly occur in smoker, based on Body Mass Index (BMI) mostly occur in worker with normal BMI, and workers who exposed by the vibration, 67 % having MSDs complaint.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supono
"ABSTRAK
Kegiatan budidaya telah berkembang pesat dalam hal teknologi dan teknik budidaya dalam rangka meningkatkan hasil produksi. Salah satu teknologi penting adalah desain tanki yang digunakan dalam kegiatan budidaya terutama pada sistem budidaya resirkulasi. Tanki bulat memiliki beberapa keuntungan dan spesifikasi yang lebih bagus dibandingkan dengan jenis tanki yang lain. Dari segi desain dan fungsinya, tanki bulat dapat digunakan untuk budidaya berbagai jenis ikan. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan desain dan fungsi dari tanki bulat terutama bagaimana memilih ukuran tanki yang sesuai dengan kebutuhan, bagaimana menginstalasi saluran air masuk dan keluar, bagaimana proses mekanisme self cleaning dan kekurangannya dalam kegiatan budidaya."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Hadiqah
"Pengecoran merupakan salah satu metode untuk memproses paduan aluminium sehingga menghasilkan produk. Parameter penting yang dapat menentukan kualitas produk hasil pengecoran adalah kemurnian dan sifat mekanis. Dalam proses pengecoran, kelarutan gas hidrogen dan reaktivitas aluminium terhadap atmosfer akan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan temperatur dan dapat mengakibatkan cacat porositas serta inklusi yang akan berpengaruh pada kebersihan produk hasil cor dan menurunkan sifat mekanisnya. Untuk menghindari cacat pengecoran tersebut dapat dilakukan perlakuan dengan penambahan fluks. Pada penelitian dan literature review ini dilakukan studi pengaruh temperatur peleburan aluminium dengan perlakuan penambahan cleaning flux berbasis NaCl-KCl-Na2SiF6. Cleaning flux dibuat dengan variasi komposisi berdasarkan Na2SiF6 sebesar 5wt%, 10wt%, 15wt%, 20wt%. Material yang digunakan dalam literature review adalah paduan Al-Si-Cu dengan variasi temperatur peleburan 700oC, 740oC, 780oC, 790oC. Karakterisasi material dilakukan dengan menggunakan DSC, OM, SEM, perhitungan inklusi, pengukuran kepadatan dan pengujian tarik. Hasil penelitian dan literature review menunjukkan bahwa peningkatan komposisi Na2SiF6 dalam fluks akan menurunkan temperatur dekomposisi fluks dan meningkatkan efisiensi pengangkatan inklusi dalam aluminium cair. Kemurnian dan sifat mekanis tertinggi diperoleh pada temperatur peleburan 740oC.

Casting is one of methods for processing aluminum alloys to produce aluminum products. Important parameters that can determine the quality of casting products are purity and mechanical properties. In the casting process, the solubility of hydrogen gas and aluminum reactivity to the atmosphere will increase along with rising temperatures and can result in porosity defects and inclusions that will affect the cleanliness of the cast product and decrease its mechanical properties. To avoid casting defects can be treated with the addition of flux. In this research and literature review, a study on the effect of aluminum melting temperature with the addition of NaCl-KCl- Na2SiF6-based cleaning flux was carried out. Cleaning fluxes were made with composition variation based on Na2SiF6 of 5wt%, 10wt%, 15wt%, 20wt%. The material used in the literature review were Al-Si-Cu alloys with melting temperature variation of 700oC, 740oC, 780oC, 790oC. Material characterization was determined using DSC, OM, SEM, inclusion measurement, density measurement and tension testing. The results of the research and literature review show that increasing the composition of Na2SiF6 in flux decreases the flux decomposition temperature and increases the efficiency of removing inclusions in liquid aluminum. The highest purity and mechanical properties are obtained at melting temperature of 740oC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>