Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Tika Mutiara
"Mengingat disaat kebutuhan air melonjak, diperlukan alternatif untuk memperoleh air bersih. Salah satunya dengan cara memanfaatkan keberadaan airtanah dangkal. Akan tetapi tidak semua airtanah dangkal memiliki kualitas yang baik untuk dikonsumsi. Dengan itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola spasial kualitas air tanah dangkal serta mendeskripsikan kaitan antara pola spasial kualitas air tanah dengan litologi, penggunaan lahan dan keadalaman muka air tanah di DAS Cijurey, Kabupaten Majalengka. Terdapat dua jenis parameter yang digunakan, yaitu fisik dan kimia. Pengukuran kualitas air tanah dangkal dilakukan pada bulan November tahun 2019.
Hasil penelitian menunjukkan persebaran wilayah kualitas air tanah dan hubungan antara air tanah dengan ketiga faktor pengaruh di DAS Cijurey. Dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 41 titik, pengambilan sampel kualitas air tanah dengan metode purposive random sampling. Sebagaimana, parameter yang diukur akan dibandingkan dengan 3 baku mutu yaitu, Peraturan Menteri No.492/MENKES/PER/IV/2010, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 th.2001, dan Peraturan Menteri kesehatan RI No.01/Birhukmas/1975. Setelah itu didapatkan hasil kualitas air yang layak (6 sampel) dan tidak layak (35 sampel) untuk dikonsumsi. Serta, faktor yang mendominasi dari penggunaan lahan yaitu permukiman, untuk litologi yang mendominasi ialah batuan vulkanik tak terurai, dan kedalaman muka air tanahnya yang kedalamannya 0-5 m.
Considering when the water needs to surge, an alternative is needed to obtain clean water. One of them by utilizing the presence of shallow groundwater. However, not all shallow groundwater has good quality to consume. Thus, the study aims to describe the shallow quality spatial pattern of the groundwater and describe the link between the spatial pattern of groundwater quality with litology, land use and groundwater IN DAS Cijurey, Majalengka regency. There are two types of parameters used, namely physical and chemical. The shallow groundwater Quality measurement was carried out in November 2019. The results showed the territorial distribution of groundwater quality and the connection between groundwater and the three influence factors at DAS Cijurey. With the number of samples used is 41 point, groundwater quality sampling with purposive random sampling method. As, the parameters measured will be compared to 3 quality standards namely, Ministerial Regulation No. 492/Menkes/PER/IV/2010, Government regulation of the Republic of Indonesia No. 82nd. 2001, and Regulation of the Minister of Health RI No. 01/birhukmas/1975. After that, a decent water quality result (6 samples) is not feasible (35 samples) for consumption. As well, the dominating factors of land use i.e. settlement, for the dominating litology is the unraveling volcanic rock, and the depth of the water in its depths of 0-5 meters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Restu Wilujeng
"Situ Mahoni dan Situ Kenanga merupakan dua Situ di Universitas Indonesia dengan sumber masukan air yang berbeda. Perbedaan sumber masukan air dapat dapat menjadikan struktur komunitas epizoik di kedua situ berbeda pula tergantung pada parameter fisika-kimia air pada perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor abiotik yang berpengaruh terhadap struktur komunitas epizoik dan mengetahui struktur komunitas epizoik pada permukaan cangkang Pomacea canaliculata di Situ Mahoni dan Situ Kenanga. Pengambilan sampel dan pengukuran parameter fisika-kimia air dilakukan di Situ Mahoni dan Situ Kenanga pada bulan Januari—Februari 2022. Korelasi antara parameter fisika-kimia air dengan struktur komunitas epizoik diprediksi menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Model yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara parameter fisika-kimia air dengan struktur komunitas epizoik pada kedua situ. Secara keseluruhan, oksigen terlarut, pH, nitrat, dan fosfat berkorelasi lebih kuat dibandingkan dengan korelasi dari suhu, kecerahan, kecepatan arus, dan turbiditas terhadap keanekaragaman dan kemerataan jenis epizoik. Pada Situ Mahoni, ditemukan 23 marga dari 6 kelas epizoik, sedangkan pada Situ Kenanga ditemukan 25 marga dari 7 kelas. Kelimpahan epizoik tertinggi di kedua situ berasal dari kelas Bacillariophyceae.
Situ Mahoni and Situ Kenanga are two small lakes in University of Indonesia with different sources of water intake. The difference in water sources could make the epizoic community structure in these two sites different depending on the physic-chemical parameters of the water. The aim of this study is to determine the abiotic effects on the epizoic community structure, also to determine the composition and density of epizoic on the shell surface of Pomacea canaliculata in Situ Mahoni and Situ Kenanga. Sampling and measurement of water physic-chemical parameters were carried out in Situ Mahoni and Situ Kenanga in January—February 2022. Correlation between water physico-chemical parameters and epizoic community structure was predicted using Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The model showed that there was a positive correlation between the physico-chemical parameters of the water and the structure of the epizoic community at both Situ. Overall, dissolved oxygen, pH, nitrate, and phosphate correlated more strongly than the correlations of temperature, transparency, current velocity, and turbidity to the diversity and evenness of epizoic species. There were 23 genera from 6 classes found in Situ Mahoni, and 25 genera from 7 classes in Situ Kenanga. The highest epizoic abundance in both locations was Bacillariophyceae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library