Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Gema Akbar Ilhamsyah
"Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki iklim tropis, penggunaan Air Conditioner (AC) atau alat pengkondisi udara sangat signifikan. Dimana pemakaian AC yang menggunakan listrik cukup besar ini diatur melalui Peraturan Menteri ESDM No.14 Tahun 2021 sebagai acuan penerapan standar kinerja energi minimum. Untuk mencapai persyaratan tersebut diperlukan pengujian untuk mendapatkan data penggunaan listrik. Psychrometric Chamber yang merupakan ruang isolasi dengan temperatur, tekanan dan kelembaban udara yang dapat diatur menjadi salah satu alat untuk pengujian persyaratan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem daya serta instalasi instrument elektrikal. Dimana hasil dari perancangan tersebut adalah wiring diagram dan diagram skematik Piping & Instrumentation Diagram (P&ID).

Indonesia which is an archipelagic country that has a tropical climate, the use of Air Conditioner (AC) is very significant. Where the use of air conditioners that use large amounts of electricity is regulated through the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 14 of 2021 as a reference for the application of minimum energy performance standards. To achieve these requirements, testing is needed to obtain electricity usage data. Psychrometric Chamber, which is an isolation room with adjustable temperature, pressure and humidity, is one of the tools to test these requirements. This study aims to design an electric power system and installation of electrical instruments. Where the results of the design are the wiring diagram and the Piping & Instrumentation Diagram (P&ID) schematic diagram."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuli
"Tesis ini membahas mengenai upaya hukum yang dilakukan oleh para pihak yang berkepentingan dalam arbitrase. Upaya hukum tersebut dapat terbagi dalam dua yaitu melaksanakan atau memintakan pembatalannya. Pelaksanaan atau pembatalan tersebut diajukan kepada pengadilan sesuai dengan yurisdiksinya. Namun karena biasanya para pihak dalam arbitrase berbeda kebangsaan maka sulit untuk menetapkan pengadilan mana yang berwenang untuk melaksanakan atau membatalkan suatu putusan.
Oleh karena latar belakang tersebut di atas, maka pokok permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana Bagaimanakah pengadilan di negara lain menyingkapi putusan ICC dan Bagaimanakah sikap pengadilan Indonesia atas putusan ICC dalam kasus PT. Lirik Petroleum dengan PT. Pertamina (Persero) dan PT. Pertamina EP. Permasalahan tersebut dibahas menggunakan metode penelitian hukum normatif, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa menurut pengadilan di Negara Singapura, Inggris, dan Kanada putusan ICC yang diambil dinegara tersebut merupakan putusan arbitrase nasional sedangkan menurut pengadilan di Negara Cina dan Indonesia putusan ICC tersebut merupakan putusan arbitrase internasional.

This thesis discusses about the legal effort of interested party in arbitration. The legal effort can be divide into two option recognition or challenge the arbitral award. For recognition or challenge the arbitral award, the parties should apply their application to the court that has the jurisdiction. And because of the different nationality of the parties, deciding which court has the jurisdiction is even harder.
From the above background, this thesis concerns how the view of the court in other states regarding ICC arbitral award and how the view of Indonesian court regarding ICC arbitral award in the case of PT. Lirik Petroleum against PT. Pertamina (Persero) and PT. Pertamina EP. These problems are discussed using normative legal research methods so as to produce a conclusion that according to the court in Singapore, United Kingdom, and Canada ICC arbitral award rendered in such country should be deem as domestic award meanwhile the court in China and Indonesian deem such an award as international award.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
"Penggunaan oven yang terus menerus telah menurunkan kualitas dari fire- chamber pada oven I, sehingga kebocoran diantara fire-tubes telah menyebabkan kebakaran pada saat proses produksi. PT ISJ mengganti fire-chamber system dengan alat penukar kalor yang menggunakan oli pemindah panas sebagai fluida panas, yang telah dipanaskan dengan sebuah boiler dengan kapasitas 600.000 kkal/j. Kapasitas alat penukar kalor dirancang sebesar 120.000 kkal/j, sebanyak 3 unit. Alat penukar kalor dirancang dengan menggunakan pendekatan LMTD terhadap temperatur-temperatur masukan - keluaran yang diasumsikan dari kondisi- kondisi seperti pada fire-chamber system. Pengujian terhadap alat penukar kalor dilakukan pada saat proses produksi akan mulai dijalankan hingga produksi berjalan. Besarya nilai efelctivitas ajat penukar kalor ditentukan dengan mempergunakan data-data temperatur fluida kerja pada saat suhu oven mencapai suhu produksi, 120°-122° C, kira-kira setelah oven dipanaskan selama 60 menit. Dari hasil perhitungan, kalor yang dilepwkan oli sebesar 173,02 kJ/s di pergunakan untuk menaikkan suhu udara masukan dari 41,2° C menjadi 153° C. Dengan mernpergunakan data hasil perhitungan yang ada, diketahui efektivitas kalor alat penukar kalor sekilar 63 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Akor
"Rancang bangun pengendali temperatur pada chamber simulasi Inkubator bayi yang diajukan pada tugas akhir ini adalah sistim pengendali menggunakan komponen Rele sebagai penggerak akhir untuk heater dan komponen elektronik untuk mengontrol bekerjanya rele tersebut,dan Sensor temperatur digunakan NTC (Negative Temperature Coeficient).
Stabilitas temperatur pada chamber simulasi dapat diperoleh sesuai dengan besaran setpoint
Dengan menggunakan blower sebagai sirkulasi panas akan diperoleh respon time cepat pada temperatur yang dinginkan.
Harga konduktivitas panas dengan menggunakan blower lebih baik dibandingkan tanpa blower, dimana :
Dengan blower = 10 menit ; H = 30.6 (w/cmzoC)
Tanpa blower = 16 menit ; H = 19.15(w/cm*’C)
Sebagai chamber simulasi dibuat dari pelat dan acrylic berukuran P = 29 Cm,L = 11 Cm, T = 16 Cm dan element pemanas berupa lampu pijar 220 Volt 100 watt serta sebuah blower 12Vdc/4w."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Proto X-3 merupakan hovercraft ripe separated system. Didesain dengan bobot total 220 kg dan kapasitas angkut 70 kg, menggunakan sistem angkat plenum chamber dengan fleksibel skirt berupa bag skirt. Setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa sistem angkatnya belum bekerja dengan sempuma. Untuk meningkatkan efisiensinya dilakukan perancangan ulang pada sistern angkat untuk mendapatkan parameter-parameter penting sistem angkat saperti: tekanan plenum chamber ( p, ), perbandingan tekanan p, I p, tekanan bag skirt { p, ), dan parameter lainnya.
Setelah dilakakan perancangan ulang dan perbaikan, sistem angkat hovercraft Proto X-3 dapat bekerja lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Trisnawati
"Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mendapatkan sumber energi baru terbarukan. Namun teknologi ini tergolong mahal, sehingga penelitian pun banyak diarahkan untuk menjadikan teknologi ini lebih efisien, ekonomis dan berkelanjutan. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan uji coba MFC dual chamber dengan substrat air limbah tempe. Namun, disain ini kurang efektif dan efisien disebabkan penggunaan membran yang kurang kompatibel dengan air limbah. Oleh karena itu dikembangkan disain reaktor tunggal yang disebut Single Chamber Microbial Fuel Cell.
Penelitian ini difokuskan untuk evaluasi kinerja sistem Single Chamber MFC menggunakan model limbah tempe sebagai inokulum dan substrat pada tahap start-up, serta sebagai sumber inokulum pada studi dengan susbtrat tunggal glukosa. Aspek kajian meliputi kinetika dan efisiensi MFC yang terdiri dari efisiensi Coulomb dan efisiensi energi pada variasi hambatan eksternal.
Data eksperimen berhasil dimodelkan menurut persamaan kinetika Monod, dengan konstanta kinetika PMax 0,033 mW/ m2 dan 0,021 mW/m2 serta nilai Ks 124 mg/L dan 64 mg/L untuk hambatan eksternal berturut-turut 100 dan 1000 Ohm. Efisiensi Coulomb tertinggi diperoleh pada hambatan 100 Ohm, sebesar 9,50% untuk proses start-up dan 0,39% dengan substrat tunggal glukosa. Sementara efisiensi energi maksimum sebesar 0,001% pada hambatan 100 Ohm.

Microbial Fuel Cell (MFC) is a technology developed to obtain new sources of renewable energy. But the technology is quite expensive; so many researches were directed to make this technology more efficient, economical and sustainable. Previous studies have been conducted with dual chamber MFC using tempeh wastewater as substrate. However, this design was less effective and efficient due to the use of membrane that was less compatible with the waste water. Therefore, in this study we developed a single reactor design called Single Chamber Microbial Fuel Cell.
This study focused on evaluating the performance of a single chamber MFC using model tempeh waste as inoculum and the substrate for startup stage, as well as the source of inoculum in study with single susbtrat, that was glucose. Aspects of the study include the kinetics and efficiency of MFC, which consists of Coulombic efficiency and energy efficiency on the external resistance variations.
Experimental data successfully modeled by Monod kinetics equation, with the kinetic constant PMax 0.033 mW/m2 and 0.021 mW/m2 and Ks value of 124 mg / L and 64 mg / L for external resistances 100 and 1000 Ohm, respectively. The highest value of Coulombic efficiency obtained at 100 Ohm resistance, amounting to 9.50% for the start-up and 0.39% with single substrate glucose. While the maximum energy efficiency of 0.001% at 100 Ohm resistance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashari
"Secara umum dapat dikatakan bahwa kekuatan/sifat material secara fisik akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi yaitu; komposisi kimia, pengaturan struktur mikro, loading rate, desain, serta kondisi lingkungan dalam hal ini adalah temperatur. Pengujian Impak pada temperatur subzero menjadi permintaan yang wajib dilakukan pada material – material yang digunakan pada industri perkapalan, kontruksi, kondisi lingkungan tertentu seperti daerah subtropis dan kutub maupun di bidang pengelasan, untuk mendapatkan kondisi temperatur subzero ini, banyak metode yang di persyaratkan oleh standar internasional, penggunaan liquid Nitrogen sebagai aplikasi pengujian subzero masih sangat jarang dijumpai, oleh karena itu dibuatlah suatu desain rancang bangun cryogenic chamber dengan media liquid Nitrogen pada aplikasi pengujian impak metode charpy terhadap variasi temperatur sub-zero.Verifikasi temperatur dengan menggunakan material modern ASTM A36 pada metode yang digunakan menunjukan nilai 2.2469 Joule/mm2 pada temperatur ruang +/-25°C, dan pada temperatur 0°C sebesar 0.9579 Joule/mm2 , sedangkan pada temperatur -100 °C sebesar 0.3506 Joule/mm2, persen shear fracture sebesar 61% pada temperatur 0°C dan 5% pada temperatur -100°C, masih adanya persen shear pada temperatur -100°C kemungkinan diakibatkan material verifikasi yang digunakan merupakan material modern yang memiliki komposisi kimia yang unik dengan rasio Mn/C yaitu sebesar 6.5:1 serta Mn/S sebesar 78:1 sehingga kecil kemungkinanannya terbentuk MnS sepanjang pengujian berlangsung, kedua unsur yaitu Mn dan S merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap ketangguhan.

In general, the mechanical properties of a material are dependent on some factors such as chemical composition, microstructure, and surrounding temperature.A long exposure of material to an extremely high or low temperature can impair the mechanical properties of the material.For any materials that will be subject to the sub-zero temperatures such the ones used in ships and constructions in the subtropical and Arctic/Antarctic area, the impact test performed at the subzero temperatures is mandatory. In accordance with some international standards, there are several methods that can be used to achieve such temperatures. However, the use of liquid nitrogen for this application is still limited.The main purpose of this study was to design a cryogenic chamber for the Charpy impact test at sub-zero temperatures. Before performing the impact test, the sample was submitted to this cryogenic chamber and then automatically transferred to the specimen holder at the impact test machine. This chamber automatically moved along the front side of the impact test machine. The impact test was directly startedonce the sample was transferred from the chamber to the specimen holder. In order to verify the reliability of this cryogenic chamber design, the ASTM A36 materials with known values of impact strength and percent of shear fracture were tested.The results of Charpy impact test of ASTM A36 materials at the temperature of 25, 0, and -100°C showed that the impact strengths were 2.2469, 0.9579, and 0.3506 Joule/mm2. We also found that the percent of shear fracture decreased from 61% at 0°C to 5% at -100°C. The presence of percent of shear fracture at -100°C might be attributed to the unique Mn:Cand Mn:Sratios of this ASTM A36 material. The Mn:C ratio of 6.5:1 and Mn:S one of 78:1 made the formation of MnS during the test almost unlikely. It is well known that Mn and S are two elements that play an important role in the toughness of a material. Keywords : Sub-zero, Cryogenic Chamber, Charpy Impact Test (VCN).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Christyo Wibowo
"Perhitungan jumlah sel mikro alga secara lebih teliti seringkali rumit dan tidak presisi, karena mikroalga yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata, kecuali dengan menggunakan mikroskop. Kapasitor dibuat sebagai alat ukur Kapasitansi suatu medium/zat. Mikroalga Scenedesmus memiliki materi genetik yang memiliki sifat dielektrik sehingga dapat diukur besar kapasitansi sel Scenedesmus tersebut. Kapasitansi Scenedesmus merepresentasikan jumlah sel secara eksak pada suatu medium. Dengan membandingkan besar kapasitansi medium yang mengandung mikroalga dengan jumlah sel melalui perhitungan dengan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, didapati perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi. Perhitungan dengan prinsip kapasitansi ini juga diharapkan dapat menghitung jumlah sel dengan lebih presisi dan dengan cara yang lebih mudah.

The Calculation of the number of microalgae cells thoroughly was often considered as a complicated and imprecise process, because microalgae could not be seen directly by the eye, but using a microscope. Capacitors was created as a tool to measure capacitance of a medium/substance. Microalgae Scenedesmus contained genetic material which has dielectric properties, that could be measured the value of capacitance of the Scenedesmus cells Capacitance of Scenedesmus represented the exact number of cells in a medium. By the comparing the value of medium containing microalgae capacitance with the cell number by calculating the calue of Counting Chamber and Absorbance with a spectrophotometer, the same ratio was found from the capacitance value, cell number, and absorbance. Calculation using capacitance principle was also expected to count the number of cell with more precision and easier way."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>